Claim Missing Document
Check
Articles

Challenge of History Teachers in Teaching and Learning Higher Order Thinking Skills (HOTS) Wijayasari, Estik; Kurniawati, Kurniawati; Winarsih, Murni
Paramita: Historical Studies Journal Vol 30, No 1 (2020): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v30i1.20031

Abstract

This study aims to identify the challenges faced by teachers and the efforts made in the implementation of HOTS-based history learning. In this study, a qualitative method was used by taking research at the Lab School in Kebayoran Jakarta. The analysis was carried using Strauss & Corbin grounded theory approach. The results illustrate three interrelated things, namely the concept of HOTS used, implementation, and challenges faced by history teachers. This study shows that the difficulty faced by history teachers in teaching and learning history based on HOTS is that assessment has been carried out using the HOTS model. On the other hand, training in learning that supports HOTS has not been provided to teachers, many curriculum demands, teacher competencies/skills, lack of time in the learning process, and the learning design made by the teacher does not yet support HOTS. The efforts to answer these challenge can be overcome by (1) increasing teacher understanding/mastery of HOTS concepts, (2) the planning of learning devices arranged to suit the needs of students, and (3) during the implementation of learning using models that support HOTS namely inquiry learning.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi guru dan upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis HOTS. Dalam penelitian ini, metode kualitatif digunakan dengan mengambil penelitian di SMA Lab School Kebayoran Jakarta. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori ground Strauss & Corbin. Hasil penelitian menggambarkan tiga hal yang saling terkait, yaitu konsep HOTS yang digunakan, implementasi, dan tantangan yang dihadapi oleh guru sejarah. Studi ini menunjukkan bahwa kesulitan yang dihadapi oleh guru sejarah dalam pengajaran dan pembelajaran sejarah berdasarkan HOTS adalah penilaian telah dilakukan dengan menggunakan model HOTS. Di sisi lain, pelatihan dalam pembelajaran yang mendukung HOTS belum diberikan kepada guru, banyak tuntutan kurikulum, kompetensi / keterampilan guru, kurangnya waktu dalam proses pembelajaran, dan desain pembelajaran yang dibuat oleh guru belum mendukung HOTS. Upaya menjawab tantangan ini dapat diatasi dengan (1) peningkatan pemahaman guru / penguasaan konsep HOTS, (2) perencanaan perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dan (3) selama pelaksanaan pembelajaran menggunakan model yang mendukung HOTS yaitu pembelajaran inkuiri.
Teachers’ Ability in Applying Historical Literacy in History Learning in Senior High School Kurniawati, Kurniawati; Winarsih, Murni; Rahman, Ayuningtias
Paramita: Historical Studies Journal Vol 32, No 1 (2022): Local Figure and Local History
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v32i1.28405

Abstract

The purpose of this study was to determine the ability of teachers to apply historical literacy to history learning in high school and the obstacles faced by teachers in the application of historical literacy. This research is a qualitative research with problem analysis using a case study type of multi-case analysis carried out during Distance Learning (PJJ) during the COVID-19 pandemic at Labschool Jakarta High School and Public High School 30 Jakarta in 2020. Data collection was conducted using in-depth interviews, document studies, and field notes. Analysis and interpretation of the data show that (1) history learning during the distance learning period at SMA Labschool Jakarta and SMA Negeri 30 Jakarta is still running conducive, but this condition also affects teacher and student interactions to be more limited in learning; (2) The teacher has been able to apply historical literacy in history learning in accordance with a summary of the main aspects of the concept of historical literacy; (3) The obstacles faced by teachers in applying historical literacy are mainly to teachers' conceptual understanding of historical literacy which is still at the stage of traditional understanding of reading and writing, low levels of student literacy, and becomes increasingly complex when implementing PJJ, teachers have difficulty bringing innovations in application of historical literacy due to limited interaction space and duration of teaching time and presenting historical literacy as an effort to foster critical thinking skills.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan literasi sejarah pada pembelajaran sejarah di SMA dan kendala yang dihadapi guru dalam penerapan literasi sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis masalah menggunakan jenis studi kasus analisis multi kasus yang dilakukan pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada masa pandemi COVID-19 di SMA Labschool Jakarta dan SMA Negeri 30 Jakarta tahun 2020. Pengumpulan data dilakukan dilakukan dengan wawancara mendalam, studi dokumen, dan catatan lapangan. Analisis dan interpretasi data menunjukkan bahwa (1) pembelajaran sejarah pada masa pembelajaran jarak jauh di SMA Labschool Jakarta dan SMA Negeri 30 Jakarta masih berjalan kondusif, namun kondisi ini juga mempengaruhi interaksi guru dan siswa menjadi lebih terbatas dalam pembelajaran; (2) Guru telah mampu menerapkan literasi sejarah dalam pembelajaran sejarah sesuai dengan rangkuman aspek-aspek pokok konsep literasi sejarah; (3) Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan literasi sejarah terutama pada pemahaman konseptual guru tentang literasi sejarah yang masih pada tahap pemahaman tradisional membaca dan menulis, rendahnya tingkat literasi siswa, dan menjadi semakin kompleks pada saat pelaksanaan PJJ, guru kesulitan menghadirkan inovasi dalam penerapan literasi sejarah karena terbatasnya ruang interaksi dan durasi waktu pengajaran serta menghadirkan literasi sejarah sebagai upaya menumbuhkan kemampuan berpikir kritis.Cite this article: Kurniawati, WInarsih, M., Rahman, A. (2022). Teachers’ Ability in Applying Historical  Literacy in History Learning in Senior High School. Paramita: Historical Studies Journal, 32(1), 127-137. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i1.28405 
Evaluasi Program Pembelajaran Sejarah Terintegrasi dalam Mata Pelajaran IPS di SMPN 4 Kota Bekasi Kurniawati Kurniawati; Zulfiati Zulfiati
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7 No 1 (2018): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 7 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.168 KB) | DOI: 10.21009/JPS.071.01

Abstract

This research explores the history learning which is integrated to IPS subject or also known as social studies at secondary school in SMPN 4 Kota Bekasi. The Method used in this research was evaluation method which employed responsive evaluation developed by Stake. Responsive evaluation by Stake used responsive clock as guided stages for evaluator. There were three components of evaluation following his earlier countenance model antecedent, transactions and outcomes. The things considered as antecedent were policy of the program, goal of the program, curriculum, book, means and infrastructure, and teacher’s competency. The things considered as transactions were lessons plan, instructional implementation, assessment, method and media of instructions. The results of the research show that there were several problems in the school related to program being evaluated, therefore several recommendation are given to IPS’s teacher, headmaster, government and also parents and community. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran sejarah yang terintegrasi dalam mata pelajaran IPS atau yang dikenal juga sebagai social studies di sekolah menengah pertama SMPN 4 Kota Bekasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode evaluasi yang menggunakan model evaluasi responsive yang dikembangkan oleh Stake. Evaluasi responsive yang dikembangkan oleh Stake menggunakan responsive clock sebagai panduan bagi evaluator. Terdapat tiga komponen evaluasi mengikuti model countenance yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Stake yaitu komponen antecedent, komponen transactions dan komponen outcomes. Termasuk komponen antecedent adalah kebijakan program, tujuan program, kurikulum, buku, sarana prasarana, dan kompetensi guru. Termasuk dalam komponen transactions adalah perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan penilaian proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah di sekolah berkaitan dengan program pembelajaran sejarah yang terintegrasi dalam mata pelajaran IPS di SMP N 4 Kota Bekasi, sehingga beberapa saran diberikan kepada sekolah dan guru, MGMP, pemerintah, orang tua dan masyarakat.
Evaluasi Program Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Negeri Kota Ambon Gesia Mira Urlialy; Kurniawati Kurniawati; Nurzengky Ibrahim
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7 No 2 (2018): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 7 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.178 KB) | DOI: 10.21009/JPS.072.02

Abstract

This study aims to evaluate historical learning programs that are integrated in social science to provide information on the extent of achievement of historical material integrated in social studies using the evaluative approach of the CIPP model (Context, Input, Process, and Product). This research was conducted at Ambon City Junior High School VII grade. The findings in this study on the context component indicate that the level of actualization in four aspects is moderate; in the input component the actualization level in three low aspects and two aspects shows the level of moderate actualization. In the input component the level of actualization in supporting the implementation of social studies learning in two low aspects and three moderate asepek. In the process component, the level of actualization in the implementation of social studies, especially historical material; and on the product component the actualization level of student learning outcomes is very high. Based on this research, it can be concluded that history learning integrated in social studies at Ambon City Junior High School in class VII is not optimal. Improvements need to be made - reforms by the principal, teachers and the government to support historical learning programs integrated in social studies. Keywords: Learning Social Sciences, History, CIPP Model, Program Evaluation. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pembelajaran sejarah yang terintegrasi dalam ilmu pengetahuan sosial untuk memberikan informasi sejauh mana ketercapaian dari materi sejarah yang terintegrasi dalam IPS dengan menggunakan pendekatan evaluatif model CIPP (Context, Input, Process, and Product). Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Kota Ambon kelas VII. Temuan dalam penelitian ini pada komponen konteks menunjukkan bahwa tingkat aktualisasi pada empat aspek sedang; pada komponen input tingkat aktualisasi pada tiga aspek rendah dan dua aspek menunjukkan tingkat aktualisasi sedang. Pada komponen input tingkat aktualisasi dalam menunjang pelaksanaan pembelajaran IPS sejarah pada dua aspek rendah dan tiga asepek sedang. Pada komponen proses tingkat aktualisasi dalam pelaksanaan pembelajaran IPS khusunya materi sejarah sedang; dan pada komponen produk tingkat aktualisasi terhadap hasil belajar siswa sangat tinggi. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sejarah yang terintegrasi dalam IPS di Sekolah Menengah Pertama Kota Ambon kelas VII belum optimal. Perlu dilakukan pembenahan – pembenahan oleh pihak kepala sekolah, guru dan pemerintah untuk mendukung program pembelajaran sejarah yang terintegrasi dalam IPS. Kata Kunci: Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Sejarah, Model CIPP, Evaluasi Program.
Evaluasi Program Pembelajaran Sejarah Indonesia di SMKN 57 Jakarta Nur Fajar Absor; Kurniawati; Umasih
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 8 No 2 (2019): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 8 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.698 KB) | DOI: 10.21009/JPS.082.05

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak positif dan negatif dari program pembelajaran sejarah di SMKN 57 Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah evaluasi yang terdiri dari proses pemilihan model evaluasi dan selanjutnya memilih metode penelitian yang digunakan. Model penelitiannya sendiri, peneliti menggunakan Model Evaluasi Bebas Tujuan (Goal Free Evaluation Model) yang dikembangkan oleh Michael Scriven, sedangkan untuk metode penelitiannya, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Sampel yang digunakan adalah wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru, dan peserta didik. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi, yakni observasi, wawancara, informan kunci dan informan spesialis, serta dokumentasi. Hasilnya ditemukan bahwa terdapat: (1) Dampak positif yang sesuai dengan harapan pembuat program seputar tujuan program yang dipahami dari aspek kognitif, peserta didik berminat untuk mempelajari Sejarah Indonesia, dan pelaksanaan pembelajaran sudah berlangsung dengan baik; (2) Dampak positif yang tidak termasuk tujuan pembuat program seputar peserta didik menjadi aktif, kreatif, dan kritis dalam pembelajaran, penggunaan metode dan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta penanaman pendidikan karakter; (3) Dampak sampingan negatif akibat dari program yang dilaksanakan seputar munculnya ketidakpastian hukum di Indonesia, tujuan program dipahami hanya sebatas pada aspek kognitif, kesulitan dalam membuat perangkat pembelajaran, materi pembelajaran banyak dan padat, serta kegiatan pembelajaran tergantung kepada profesionalitas guru.
Kebijakan Kontroversial Menteri Daoed Joesoef 1978-1983: Perubahan Tahun Ajaran dan Libur Bulan Ramadhan Amalia Solihat; Abdul Syukur; Kurniawati
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9 No 1 (2020): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 9 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the policy changes in the School Year and Ramadhan Holidays at primary and secondary education. The research method used is the historical method with a descriptive narrative approach. The historical method consists of four steps namely heuristics, verification, interpretation and historiography. Data collection through interviews, studies and literature. The results of the study concluded that the policy issued by Minister Daoed Joesoef through Minister of Education and Culture Decree No. 0211 / U / 1978 concerning the School Academic Year System is effective for the process of implementing education in terms of improving the quality of education. The issuance of the decree changed the school year school system from January to July. If in 1978 the new school year system began from January to December, then in 1979 the new school year system began from July to June 1980. The policy resulted in the extension of study time from January 1978 to June 1979. These two policies have been debated by various parties who disagree with the policies. Daoed Joesoef's economic, political and personality conditions contributed to the controversial policies of 1978-1983. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan Perubahan Tahun Ajaran dan Libur Bulan Ramadhan di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode sejarah dengan pendekatan deskriptif naratif. Metode sejarah terdiri dari empat langkah yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Pengumpulan data melalui wawancara, studi dan literatur. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Daoed Joesoef melalui Surat Keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan No. 0211/U/1978 tentang Sistem Tahun Ajaran Sekolah efektif bagi proses pelaksaan pendidikan dalam hal peningkatan mutu pendidikan. Keluarnya Surat keputusan tersebut merubah sistem tahun ajaran sekolah dari bulan Januari ke bulan Juli. Dua kebijakan tersebut menjadi perdebatan berbagai pihak yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Kondisi ekonomi, politik dan kepribadian Daoed Joesoef turut mewarnai kebijakan kontroversial 1978-1983.
Penerapan Literasi Sejarah Dalam Pembelajaran Sejarah Pada Masa Pembelajaran Jarak Jauh di SMA Ayuningtias Rahman; Kurniawati; Murni Winarsih
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 10 No 1 (2021): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 10 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPS.101.04

Abstract

Abstract: This study aims to determine the application of historical literacy in learning the history of the online distance learning at SMA Negeri 30 Jakarta. In this study using a qualitative method with a case study approach The data collection techniques used were: (1) in-depth open-ended interviews; (2) observation and (3) document analysis, with the key informants of history teachers and class X IPS students. The results of the research conducted show that the application of historical literacy in SMA Negeri 30 Jakarta has been well implemented by teachers, especially during the online distance learning Even though the teacher's conceptual understanding of the concept of historical literacy is less detailed and the level of student literacy is still in the low category. From the observations, the teacher has been able to apply historical literacy according to the dimensions of historical literacy by Maposa and Wasserman (2009). The main challenge experienced by teachers in the application of historical literacy is that the level of student literacy is still low so that it affects the application of historical literacy in history learning. Keywords : Historical Literacy, Distance Learning, History Learning Abstract : Artikel ini bertujuan untuk mengetahui penerapan literasi sejarah dalam pembelajaran sejarah masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam jaringan di SMA Negeri 30 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1) in-depth open-ended interviews; (2) observasi dan (3) analisis dokumen, dengan informan kunci guru sejarah dan siswa Kelas X IPS. Hasil dari penulisan yang dilakukan menunjukan bahwa penerapan literasi sejarah di SMA Negeri 30 Jakarta telah diterapkan dengan baik oleh guru terlebih pada masa pembelajaran jarak jauh (PJJ). Walaupun pemahaman konseptual guru mengenai konsep literasi sejarah yang kurang mendetail serta tingkat literasi siswa yang masih dalam kategori rendah. Dari hasil pengamatan, guru telah mampu menerapkan literasi sejarah sesuai dimensi literasi sejarah Maposa dan Wasserman (2009). Tantangan utama yang dialami guru dalam penerapan literasi sejarah adalah tingkat literasi siswa masih rendah sehingga berpengaruh pada penerapan literasi sejarah dalam pembelajaran sejarah. Kata kunci : Literasi Sejarah, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Pembelajaran Sejarah
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN SEJARAH PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KOTA PEKANBARU Zulfa Hendri; Kurniawati Kurniawati; Umasih Umasih
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v3i2p170-184

Abstract

Abstract: The purpose of this research was to determine how the implementation of the teaching of history in schools (Madrasah Aliyah Negeri) MAN 1 and 4 of Pekanbaru. The research method used in this study is amixed methodology. Mixed methods produce more comprehensive facts in researching research problems, because this researcher has the freedom to use all data collection tools according to the type of data needed. The analysis technique uses a qualitative data analysis approach carried out interactively and continues continuously until completion. Activities in this data analysis include data reduction, data display, and conclusion drawing / verification. The results of this study using the EKOP model on (1) Evaluation of the quality of learning among Teachers in the Classroom Performance is already good with maximum score results above 80.00%, Learning Facilities are quite above 60.00%, Class climate is enough above 60.00%, Learning Attitudes are quite good above 70.00%, and (5) Student learning motivation in student learning is quite good above 70.00%. Furthermore, the evaluation of learning outputs in terms of academic skills, which are taken from the results of formative and summative tests in both madrasas are also quite good. The average score raport of the Mapel History in MAN 1 was 84.34, while in MAN 4 Pekanbaru City it was 82.08. Thus it can be concluded that the evaluation of history learning programs in Madrasah Aliyah Negeri (MAN) in Pekanbaru City by using the EKOP learning model is very effective for evaluation of learning in schools. 
MENELUSURI PERJALANAN KULINER PEDAGANG KAKI LIMA MENJADI PEDAGANG BINTANG LIMA: SOTO BETAWI H. MARUF (1943-1983) Siti Azizah; Kurniawati Kurniawati; Muhammad Hasmi Yanuardi
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v7i1.9377

Abstract

Penelitian ini menggambarkan kegiatan perekonomian dalam bidang tata usaha makanan dari salah satu restoran makanan legendaris yang ada di Jakarta yaitu Soto Betawi Haji Maruf. Dalam pengelolaannya, usaha tersebut berhasil melewati berbagai tantangan perubahan sosial yang terjadi sepanjang 1943-1983. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bahwa kebijakan pemerintah terhadap kota Jakarta dari 1943-1983, memiliki dampak besar dalam proses tata usaha makanan Soto Betawi Haji Maruf. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian sejarah dengan dua pembahasan utama yaitu awal mula berdirinya Soto Maruf (1943-1945) dan dinamika mobilisasi Soto Maruf (1946-1983) dari Pasar Boplo, Pos Kereta Api Gondangdia, Pasar Kembang Cikini, dan Taman Ismail Marzuki. Hasil Penelitian ini memperlihatkan bahwa dinamika perubahan sosial ekonomi di Jakarta sepanjang 1943-1983, membuat Soto Betawi Haji Maruf mengalami proses usaha yang tidak mudah, mulai dari berjualan menggunakan pikulan keluar masuk kampung, menyewa kios, peristiwa penggusuran, hingga memiliki rumah makan. Adanya proses managemen usaha yang baik membuat Soto Betawi Haji Maruf dapat bertahan selama 40 tahun dalam melewati berbagai tantangan perubahan sosial ekonomi di Jakarta yang terjadi sepanjang 1943-1983.
Literasi Sejarah Melalui Telaah Sumber Sejarah Dalam Kegiatan History Club Di SMA Kurniawati Kurniawati; Corry Iriani Rochalina; Ponco Setiyonugroho; Alfa Ardiansyah; Maulani Maulani
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2021): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.213 KB) | DOI: 10.31943/abdi.v3i2.44

Abstract

Kegiatan telaah sumber sejarah dalam History Club khususnya dalamnya pengembangan literasi sejarah. Penerapan literasi sejarah menjadi solusi sehingga pembelajaran sejarah yang bermakna dan menarik minat siswa dapat tercapai. Historical Club merupakan sebagai wadah yang tepat untuk mempopulerkan sejarah di sekolah-sekolah. Mengingat pembelajaran sejarah selama ini kurang di minati oleh siswa dan menimbulkan kebosanan siswa untuk belaja. Guru perlu mengasah kreativitas agar siswa tertarik belajar sejarah salah satunya melalui History Club sejarah. Namun begitu, ternyata guru mengalami hambatan dalam memutar film sejarah antara lain karena keterbatasan waktu. Maka pemutaran film sejarah di luar jam pelajaran sejarah menjadi alternatif solusi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan adalah zoom meeting atau pengambilan video. Kemudia diskusi mengenai unsur sejarah yang terdapat dalam film bertema sejarah tersebut dengan narasumber sejarawan Indonesia. Hasilnya adalah Historical Club merupakan sebagai wadah yang tepat untuk mempopulerkan sejarah di sekolah-sekolah. Mengingat pembelajaran sejarah selama ini kurang di minati oleh siswa dan menimbulkan kebosanan siswa untuk belajar. Maka di bentuknya komunitas ini membuat siswa merasa tertarik dengan cerita sejarah. Dapat disimpulkan bahwa mempelajari sejarah lebih dalam merupakan suatu hal yang menarik di sekolah, apalagi jika guru bisa menghadirkan sumber sejarah yang menarik dalam belajar termasuk pemanfaatan film-film bertema sejarah. Sumber sejarah yang menarik juga menjadi pendorong Historical Thingking dan Historical Literacy siswa.