Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Komunikasi Interpersonal Guru Dan Siswa Tunanetra di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Sumbawa dalam Pembentukan Konsep Diri Agits Blaweni; Ofi Hidayat
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jail.v5i2.8206

Abstract

POLA KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA SANTRI DI PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS PONDOK PESANTREN MODERN DEA MALELA) Muhammad Fauzan Adzim Al Mahmudi; Apriadi Apriadi; Ofi Hidayat
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 2 No. 2 (2020): Edisi 3
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.713 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v2i2.831

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskirpsikan dan memahami pola komunikasi lintas budaya Santri di Pondok Pesantren Modern Dea Malela dan hambatan yang dialami Santri dalam berkomunikasi lintas budaya dengan Santri lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif agar dapat memperoleh keterangan yang lebih luas dan mendalam mengenai hal-hal yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data dari Miles dan Huberman, yaitu: Reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau kesimpulan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi lintas budaya merupakan proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang yang berbeda budaya. Ketika komunikasi tersebut terjadi antara orang-orang yang berbeda bangsa (internasional), antar etnik (interetnical), kelompok ras (interracial), atau komunikasi bahasa (intercommunal) disebut komunikasi lintas budaya. Komunikasi lintas budaya dari anggota budaya yang berbeda berperan terjadinya tingkah laku manusia, misalnya tingkah laku santri asing menyamahi budaya setempat atau budaya di Indonesia, sehingga santri asing berperilaku berdasarkan budaya setempat. Kata Kunci: Komunikasi; Lintas Budaya; Santri; Pondok Pesantren.
STRATEGI POLRES SUMBAWA DALAM MENANGANI BERITA BOHONG (HOAX) DI MEDIA SOSIAL Arifuddin Arifuddin; Apriadi Apriadi; Ofi Hidayat
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 2 No. 2 (2020): Edisi 3
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.467 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v2i2.835

Abstract

Pada era perkembangan teknologi dan informasi saat ini membuat masyarakat memanfaatkan teknologi yang ada seperti media sosial berupa facebook, instagram, twitter, dan aplikasi sejenisnya untuk berbagi informasi dengan cepat kepada keluarga, kerabat, maupun teman jauh. Serta memiliki banyak manfaat positif, diantaranya memudahkan pemerintah dalam menyalurkan informasi kepada masyarakat, penyelesaian pengaduan atau laporan pelayanan publik. Kelebihan yang dimiliki teknologi berupa media sosial dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab dalam menyebarkan informasi yang tidak benar atau biasa disebut berita hoax. Untuk itu, pemerintah tidak tinggal diam dengan banyaknya peredaran berita hoax yang meresahkan masyarakat serta memberikan dampak kerugian untuk orang yang mempercayainya. Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini, peneliti mendapatkan beberapa temuan diantaranya yaitu strategi pemerintah Sumbawa dalam hal ini polres Sumbawa melalui Unit Tipiter bergerak dalam menuntaskan permasalahan tersebut dengan membentuk strategi berupa bekerjasama dengan tim Humas, Satgas Nusantara dan Cyber Crime dalam membantu patroli dunia maya seperti media sosial, website dan youtube, melakukan upaya Penyelidikan dan Penyidikan, Sosialisasi dan Edukasi. Kata Kunci: Strategi; Polres Sumbawa; Berita Bohong; Media Sosial.
PERSAMAAN HAK ASASI MANUSIA DAN RASISME PADA KELOMPOK MINORITAS (ANALISIS FRAMING DALAM FILM THE GREATEST SHOWMAN) Dwi Zulhifitri; Ofi Hidayat
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 3 No. 2 (2021): Edisi 5
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.59 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v3i2.1520

Abstract

Film the Greatest Showman merupakan film bergenre drama musikal. Film tersebut terinspirasi dari kisah nyata atau disebut sebagai film biografi. Dimana pada abad ke-17 hingga abad ke-19, yang juga menjadi latar waktu kejadian dalam film. Pada masa itu dipercaya menjadi awal mula atau cikal bakal terciptanya sikap bahkan aksi diskriminasi serta rasisme yang hingga kini masih kita rasakan. Walaupun tidak seburuk pada saat perang dunia ke-II, dengan tokoh utama dalam film tersebut bernama Phineas Taylor Barnum sebagai salah satu pengusaha yang menciptakan sirkus pertama dengan manusia sebagai pemeran sirkusnya. Film yang rilis pada tanggal 20 Desember 2017 di Amerika Serikat tersebut berhasil meraih banyak penghargaan, dalam ajang Globe Awards ke-75, untuk kategori Best Motion Picture - Musical or Comedy dan Aktor Terbaik – Musikal atau Komedi untuk Jackman. Kemudian untuk lagu “This is Me”, berhasil memenangkan kategori Golden Globe Award for Best Original Song dan dinominasikan untuk Lagu Orsinal Terbaik di Academy Awards ke-90, serta menjadi salah satu film terlaris kelima sepanjang massa. Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji mengenai bagaiamana framing yang dilakukan sutradara terhadap aksi diskriminasi dan rasisme dalam anggota sirkus yang memiliki postur, berat, dan warna kulit yang berbeda dari orang-orang normal lainnya. Kata Kunci: Film Biografi, Analisis Framing, Diskriminasi dan Rasisme, Hak Asasi Manusia.
REPRESENTASI FEMINISME DALAM FILM LIVE-ACTION MULAN Silma Nadia; Ofi Hidayat
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 4 No. 1 (2022): Edisi 6
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.102 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v4i1.1925

Abstract

The live-action film Mulan is one of the war action films in which it describes gender equality. In addition, in this film there is also a depiction of the struggle of a girl who is determined to prosper her family until she has to go to war to replace her father. Women are not weak, women can stand on their own feet and women can play the role of men, is a representation of feminism that can be observed in several scenes in this film. This study was analyzed using Charles Sanders Peirce’s semiotics which focused on finding out what scenes represent feminism in the live-action film Mulan. The method used to research this Mulan Film is descriptive qualitative; the data collected is in the form of words and pictures, not in the form of numbers. Depictions of gender equality are presented in several scenes in this film, including Hua Mulan is endowed with strong chi, Mulan is a free spirited woman, Xianniang is another female figure with strong chi, feminism in the stereotype of ideal women, women can fight like a men and women can be a leaders, where each scene describes the flow of feminism.
Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK Dimasa Pandemi Covid-19 Dalam Peningkatan Kualitas Sayur Organik Dan Pemasaran Produk Di Desa Orong Bawa Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Ofi Hidayat; Apriadi Apriadi; Chairul Anam Afgani
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 4 No 3 (2021): IKRAITH-ABDIMAS No 3 Vol 4 November 2021
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.243 KB)

Abstract

Perkembangan produk kreatif telah berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat. Seperti yang dialami ibu-ibu masyarakat Desa Orong Bawa Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa, mereka mulai berinovasi dengan diwadahi oleh kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Desa Orong Bawa yaitu meningkatkan produktivitas ibu-ibu untuk menanam sayuran dan buah organik. Potensi yang ada di Desa Orong Bawa saat ini merupakan sayuran dan buah organik yang ditanam oleh ibu-ibu di pekarangan rumah maupun kebun mereka. Belum maksimalnya tata kelola produk menjadi kendala bagi warga baik dari penanaman hingga berinovasi terhadap buah dan sayuran tersebut. Buah yang ditanam hanya dijual secara eceran atau untuk keperluan sehari-hari sehingga tidak terlalu berdampak secara ekonomi. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan masyarakat dengan inovasi produk yang bernilai jual. Pandemi Covid-19 menyebabkan pendapatan masyarakat menurun drastis sehingga inovasi produk masyarakat menjadi penting. Sehingga menjadi perlu adanya pelatihan dan pendampingan masyarakat melalui program pengabdian kepada masyarakat, Kegiatan ini difokuskan pada pelatihan teknologi farmingterhadap sayuran organik hingga menjadi produk inovasi olahan, pengemasan dan pemasaran produk.
Dakwah Islam di Era Digital: Budaya Baru "e-Jihad" atau Latah Bersosial Media Sony Tian Dhora; Ofi Hidayat; M. Tahir; Andi Asy'hary J. Arsyad; Ahmad Khairul Nuzuli
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 1 : Al Qalam (Januari 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i1.1804

Abstract

Kehadiran media sosial menyebabkan banyaknya perubahan dalam cara masyarakat melakukan aktivitas dan komunikasi mereka. Perubahan ini juga termasuk di dalamnya aktivitas dakwah Islam. Penelitian ini akan melihat mengenai bagaimana pelaksanaan dakwah Islam di era digital, khususnya melalui media sosial. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari hasil penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa era digital memberikan adanya jalan baru dalam melaksanakan dkawah Islam, yakni melalui media sosial. Terdapat adanya berbagai kesempatan baru dalam melaksanakan dakwah melalui media sosial ini, namun terdapat adanya tantangan yang mengikuti. Agar dakwah melalui media sosial dapat berjalan dengan baik, maka pemilihan platform media sosial yang tepat sangat berpengaruh. Kemudian isi konten dari dakwah serta metode penyampaian yang digunakan juga akan menetukan keberhasilan melaksanakan dakwah di era digital ini.
Persepsi Masyarakat Kelurahan Seketeng Terhadap Tugas Humas Pemerintah Kabupaten Sumbawa Dalam Penyebaran Informasi Pemerintahan Melalui Media Sosial Qatrunada Eka Fadilah; Ofi Hidayat
Professional: Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik Vol 10 No 1 (2023): Juni
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/professional.v10i1.3987

Abstract

Perkembangan media sosial dimanfaatkan oleh humas pemda Kabupaten Sumbawa untuk memaksimalkan penyebaran informasi terkait pemerintahan. namun jumlah like pada setiap postingan hanya berkisar 20 hingga 30 like.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Kelurahan Seketeng terhadap Humas Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam penyebaran informasi pemerintahan melalui akun media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap humas pemda Kabupaten Sumbawa dalam penyebaran informasi pemerintahan melalui akun media sosial cenderung positif dengan beberapa harapan dan kritikan yang diharapkan dapat membangun dari masyarakat untuk humas pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa.
MODEL KOMUNIKASI MASYARAKAT TERHADAP KELESTARIAN TRADISI PONAN DI DESA POTO KECAMATAN MOYO HILIR Indah Wulandari; Ofi Hidayat
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.013042/jikq.v6i1.249

Abstract

Desa Poto merupakan desa yang kaya akan kebudayaan. Desa Poto memiliki ekosistem kebudayaan yang sangat tinggi seperti kesenian, tenun khas Sumbawa (kre’ alang), sakeco hingga sadeka ponan atau tradisi ponan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model komunikasi masyarakat terhadap kelestarian tradisi ponan di Desa Poto Kecamatan Moyo. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini diharapkan agar masyarakat di daerah lain menjadikan tradisi ponan di Desa Poto sebagai inspirasi guna melestarikan tradisi yang ada didaerah setempat. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa untuk mempertahankan tradisi ponan yang ada di Desa Poto masyarakat menggunakan model komunikasi SMCR dari David K Berlo. kesimpulan penelitian ini yaitu agar tradisi ponan ini dapat diselenggarakan setiap tahunnya, maka adanya proses-proses yang dilakukan dari lembaga adat ponan hingga peran dari masyarakat desa. Kedua hal tersebut yang menjadi peran terpenting dalam melestarikan tradisi yang sudah dianut sejak zaman nenek moyang ini. Masyarakat umum desa diharapkan lebih terbuka dalam memberikan informasi agar ketika ada yang melakukan penelitian dapat berjalan dengan baik sehingga bisa mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada.
JARINGAN KOMUNIKASI MASYARAKAT SUMBAWA DALAM MELESTARIKAN SATERA JONTAL SEBAGAI AKSARA ASLI SUMBAWA Ulfha Lestari; Ofi Hidayat
Linimasa : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 6 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Satera Jontal script can be said to be one of the literary cultures of the Sumbawa people which is still maintained today. one of the causes of the lack of knowledge of Sumbawa people about Satera Jontal is due to the degradation of the Sumbawa language, especially in villages. Many still use Indonesian when speaking so there must be a return to the language first and then Satera Jontal can exist like before. This topic is interesting to study because the existence of the Satera Jontal script is currently also experiencing serious problems because it can be said to be endangered so it is necessary to analyze how the communication network is formed in Sumbawa society in an effort to maintain their local script, namely Satera Jontal. Researchers used a qualitative approach and the type chosen was descriptive qualitative with the basis of communication network analysis research. This research uses snowball sampling technique to determine research subjects and then analyzed using Communication Network Analysis to see what kind of communication network is formed between research subjects in preserving Satera Jontal. Most of the Sumbawa community knows about the local script Satera Jontal, but only a few can read and write it. The survey results indicate that information about Satera Jontal is more often obtained from traditional leaders or community figures who have broader knowledge and experience of Satera Jontal. In addition, the community communication network related to Satera Jontal forms a large clique and a personal network model that has an interlocking personal network, which has centralized information exchanged and only spread to a few people within the network. Data analysis indicates that within the formed communication network, each subject plays a different role. Some serve as Hubs (central information sources), Components (part of the network), Bridges (connecting different groups), while others form Cliques (interconnected relationships). The proximity factor, both in terms of family relations and friendships, also influences communication among them.