Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN KONSEP “MAWAH” SEBAGAI EDUKASI PERMODALAN MASYARAKAT ACEH Syamsuddin Syamsuddin
Negotium: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Administrasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/njiab.v1i1.1093

Abstract

Penulisan jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan konsep mawahdalam masyarakat Aceh yang dapat dirumuskan dalampembelajaran akademik berkaitan dengan pembagian bagi mawahdilakukan sesuai dengan perjanjian antara pemilik dan pengelolaharta atau asset. Metode yang digunakan dalam penulisan jurnalini menggunakan metode penulisan yuridis empiris, di mana datadalam penulisan jurnal ini diperoleh dari tulisan ilmiah, buku teks,teori-teori. Sebagai hasil jurnal ini menunjukkan bahwa konsepmawah sudah berjalan dengan baik di Aceh tapi belum adanyapelaporan yang berkukuatan hukum. Namun konsep mawah yangdiimplementasi diluar sudah menunjukkan sebuah akuntabilitasyang baik dan dapat di rumuskan dalam pembelajaran melaluilembaga maupun lainnya.
Dayah Education Curriculum Transformation: Building Targeted and Inclusive Education in the Modern Era Alfi Khaira; Syamsuddin Syamsuddin; Nursanjaya Nursanjaya; Mauludi Mauludi
International Journal of Public Administration Studies Vol 3, No 1 (2023): International Journal of Public Administration Studies
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijpas.v3i1.12339

Abstract

Curriculum and learning in pesantren have a close relationship and support each other in creating holistic Islamic education. The curriculum acts as a teaching and learning design and arrangement that includes long-term, medium, and short-term goals in accordance with the periodisation of learner development. These goals must be in accordance with human nature and lead to the realisation of Muslim personality character. Learning in pesantren is the implementation of the curriculum, not only conveying learning materials, but changing student behaviour through direct experience. The learning process organises the environment so that the teaching and learning process occurs properly and creates conditions that allow students to learn materials in accordance with educational objectives. In addition, learning in pesantren also focuses on developing the character of students in accordance with Islamic values, beyond mere academic learning. Thus, curriculum and learning in pesantren have a crucial role in creating a holistic education, covering intellectual, moral, and spiritual aspects, and in accordance with Islamic values..
Pelatihan Penyusunan, Pengawasan Berjenjang dan Advokasi Qanun di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara Ahmad Yani; Maryam Maryam; Asrul Fahmi; Mauludi Mauludi; Syamsuddin Syamsuddin; Ti Aisyah
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 4, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Dikara Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12532755

Abstract

Pelatihan penyusunan, pengawasan berjenjang dan advokasi qanun gampong dapat menciptakan pemerintahan yang baik perlu adanya penguatan kelembagaan, berkompeten dalam penyatuan visi dan misi bersama, memiliki satu kepahaman dalam pengawsan berjenjang, mulai dari tingkat gampong di awasi oleh tuha peut, tingkat kecamatan diawasi oleh camat dalam penguatan dibutuhkan komitmen bersama dan pemikiran setara dan diperlukan tingkat pemahaman bersama dalam penyusunan, pengawasan berjenjang dan advokasi qanun gampong di Kecamatan Nisam.
PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN GAMPONG BLANG PUNTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE Ferizaldi Ferizaldi; Muhammad Hasyem; Muklir Muklir; Ti Aisyah; Syamsuddin Syamsuddin
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 5 (2024): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Mei 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/wtxen378

Abstract

Pemerintahan Aceh yang memiliki kekhususan dibidang penyelengaraan pemerintahan sebagaimana diatur dalam Undang – Undang No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh, yang salah satunya adalah keberadaan Pemerintahan Gampong sebagai sebuah entitas lokal setara dengan desa, di balik kekhususan tersebut justru terdapat fenomena mulai berkurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, terlepas dari berbagai sebabnya kegiatan pengabdian ini berusaha untuk menguatkan kembali partisipasi masyarakat dalam pembangunan gampong, karena sangat penting dalam menciptakan kondisi yang harmonis untuk keberhasilan tujuan pembangunan di gampong yang berkolerasi dengan kepentingan dan aspirasi masyarakat. Diharapkan juga akan tumbuh kembali modal sosial untuk menciptakan gampong yang sesuai dengan karakter Aceh yang khas dengan nilai sosial berupa kekompakan dan kerjasama.