Penelitian ini membahas salah satu warisan budaya suku Dayak yakni topeng tarian Hudoq dari komunitas suku Dayak Modang. Topeng Hudoq Dayak Modang memiliki latar belakang yang diangkat dari peristiwa kesejarahan kehidupan komunitas Modang pada masa lalu dimana tokoh sentral Helaeng Hebeung menjadi titik awal histori. Pada penelitian ini penulis memfokuskan pada potensi perkembangan dan perubahan topeng Hudoq Dayak Modang Kalimantan Timur yang dilihat dari nilai kesejarahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian jenis kualitatif deskriptif. Dengan objek penelitian adalah topeng Hudoq Dayak Modang. Untuk menunjang penelitian, ada beberapa informasi tambahan melalui buku dan penelitian terdahulu. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah berupa tulisan dan lisan yang terdiri dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa setiap topeng Hudoq memiliki perbedaan karakter bentuk yang dibedakan pada bagian mata, hidung, mulut dan warna. Bentuk topeng Hudoq didasari oleh pembagian asal roh yakni dasar sungai, hutan belantara, gunung-gunung, alam baka, perwakilan manusia dan penguasa alam serta air yang dimana perkembangan bentuk disesuaikan pada penyempurnaan bentuk topeng. Melihat bentuk dan perkembangan topeng Hudoq, ada beberapa potensi penambahan beberapa element yang dilihat oleh peneliti guna menyempurnakan bentuk dan menambah nilai keindahan topeng.