This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agriculture
Jon Yawahar
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN VINCA (Catharathus roseus L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN ZAT PENGATUR TUMBUH Siswanto; Usman; Jon Yawahar; Rita Hayati; Yukiman Armadi; Jafrizal
Agriculture Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.956 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v17i1.3595

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis-jenis pupuk kandang dan konsentrasi zat pengatur tumbuh atonik serta interaksi antara pupuk kandang dan konsentrasi zat pengatur tumbuh atonik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanjung Perdana, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF), perlakuan 1 yaitu Pupuk Kandang dengan P0 (Kontrol) P1 (Pupuk Kandang Ayam) P2 (Pupuk Kandang Kambing) P3 (Pupuk Kandang Sapi). Perlakuan ke-2 yaitu pemberian Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Atonik K1 (1 cc/l), K2 (2 cc/l) dan K3 (3cc/l). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 satuan percobaan dengan ditanami 4 tanaman setiap unit percobaan sehingga diperoleh 144 tanaman dan diambil 2 sampel di setiap unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan perlakuan pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter penelitian diantaranya tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah bunga serta waktu keluar bunga pertama, pupuk kandang ayam menunjukan respon paling terbaik dari perlakuan pupuk kandang lainya terhadap pertumbuhan tanaman vinca (Catharanthus roseus L.). Pada penelitian konsentrasi zat pengatur tumbuh atonik berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 6 dan 10 mst, jumlah cabang umur 4, 6, dan 10 mst serta jumlah bung. Berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang umur 8 mst dan berpengaruh tidak nyata pada parameter lainnya. Pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh atonik dengan dosis 2 cc/l memberikan respon terbaik terhadap pertumbuhan tanaman vinca (Catharanthus roseus L.). Sedangkan pada penelitian ini tidak terjadi nya interaksi antara perlakuan pupuk kandang dan konsentrasi zat pengatur tumbuh atonik terhadap pertumbuhan tanaman vinca (Catharanthus roseus L.). Kata kunci: Pupuk kandang, Zat Pengatur Tumbuh Atonik,Vinca(Catharanthus roseus L.).
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK SP36 DAN TANKOS KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Sofyan Efendi; Jafrizal; Neti Kesumawati; Dwi Fitriani; Jon Yawahar; Eva Oktavidiati
Agriculture Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.388 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v17i1.3596

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk SP-36 dan tankos kelapa sawit Terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah ( Arachis hypogaea L.). Penelitian ini telah dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu Kota Bengkulu, mengunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu faktor pertama Pupuk Tankos kelapa sawit (T) : T1 (2,5 ton/ha), T2 (5 ton/ha), T3 (7,5 ton/ha), T4 (10 ton/ha), Sedangkan faktor kedua SP-36 (P) : P1 ( 75 gram/plot ), P2 ( 15o gram/plot ) dan P3 ( 225 gram/plot), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga diperoleh 36 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 4 tanaman, sehingga diperoleh 144 tanaman. Hasil data analisis mengunakan Analisis Sidik Ragam ( ANOVA ) dan apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Dunca’s Multiple Range Test ( DMRT ) taraf 0,5%. Hasil perlakuan pupuk SP-36 menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat polong segar, berat polong kering, jumlah cabang primer, jumlah polong pertanaman, berat 100 biji (gr), berat brangkas kering. Dan perlakuan tankos tidak berpengaruh nyata terhadap semua pengamatan, Sedangkan ada interaksi pupuk sp-36 dan tankos terhadap tinggi tanaman 56 Hst. Kata kunci : Kacang Tanah, Pupuk SP-36, Tankos Kelapa Sawit
PEMANFAATAN FLY ASH-BOTTOM ASH (FABA) SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN, HASIL DAN KUALITAS TOMAT Anita Azima Putri; Jon Yawahar
Agriculture Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agrotek.v18i1.5419

Abstract

Fly ash and bottom ash are the remains of coal combustion whose production is abundant, but its processing is not maximum. Therefore, FABA should be optimally utilized as a mixture of vegetable growing media. The study aims to test the use of FABA as a mixture of plant media against vegetable growth, yield, and nitrate content. The research was conducted at …. The research were arrennged in RCBD with two factors, the first factor is the composition of the planting media consisting of 4 levels, i.e. (K0) = 0 kg FABA + land 16,0 kg, (K1) = Fly ash 0,4 kg + bottom ash 0,1 kg + land 15,50 kg; (K2) = Fly Ash 0,8 kg + lower ash 0,2 kg + ground 15,0 kg (K3) = Fly ash 1,2 kg + bottom ash 0,3 kg + tanah 14,50 kg. The results showed The composition of the planting medium 0.8 kg FA + 0.2 kg BA + 16 kg soil gave the best response to the variable number of fruit, fruit weight per plant, fruit diameter and fruit hardness. The highest nitrate content was obtained from the composition of the planting medium 0 kg FABA + 16 kg soil, while the lowest nitrate content was 1.2 kg FA + 0.3 BA + 14.5 kg soil. Vegetable products are safe for consumption in terms of nitrate levels consumed based on the provisions of the Accetable Daily Intake (ADI) and Estimated Daily Intake (EDI) Keywords : fly ash, bottom ash, nitrate, vegetable, acceptable daily intake