Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PKM SMK AGRO MARITIM KOTA BENGKULU Novitri Kurniati; Jafrizal Jafrizal; Neti Kesumawati; Dwi Fitriani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.029 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3041

Abstract

Abstrak: Sekolah Menengah Kejuruan Agro Maritim Kota Bengkulu berdiri pada tahun 2018, merupakan SMK swasta berbasis agribisnis pertama yang ada di Kota Bengkulu.  Permasalahan yang dihadapi  sekolah adalah keterbatasan dana yang mengakibatkan praktek kejuruan sering terkendala sarana dan kemampuan SDM guru yang masih terbatas.  Hal ini mengharuskan pimpinan untuk melakukan kerjasama dengan para pihak diluar sekolah, baik perusahaan agribisnis, sekolah kejuruan lain dan perguruan tinggi.  Praktek kejuruan yang diperlukan oleh SMK adalah pengolahan bahan pangan dengan teknologi sederhana, murah dan mudah dilaksanakan. Salah satu bahan pangan yang  merupakan komoditi strategis dan selalu dibutuhkan masyarakat adalah cabe merah. Karakteristik cabe segar yang cepat busuk dan harga  berfluktuasi, membuat cabe sangat potensial untuk diolah dan diproduksi menjadi produk yang bernilai ekonomi dan laku di pasaran.  Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilaksanakan kegiatan PKM dengan  bentuk penyuluhan dan diskusi tentang prospek  pengolahan cabe merah, pelatihan pengolahan cabe merah menjadi cabe kering, saos cabe, pasta cabe, cabe bubuk dan abon cabe serta pelatihan dan pendampingan dalam pemasaran produk  dan analisis usaha. Luaran kegiatan PKM diantaranya berupa produk olahan cabe merah seperti cabe kering, saos cabe, pasta cabe, cabe bubuk, dan abon cabe, serta luaran akademik berupa artikel pada jurnal nasional terakreditasi, publikasi pada media cetak, video pelaksanaan kegiatan, dan bahan ajar.Abstract:  Agro Maritime Vocational High School was established in 2018, is the first agribusiness-based private vocational school in Bengkulu City. The problem that has arisen in school is there are limited funds which result in vocational practices that are often constrained by the facilities and capacity of teachers' human resources which are still limited. This requires the leader of the school to collaborate with parties outside the school, both agribusiness companies, other vocational schools and universities. Vocational practice required by SMK is food processing with simple technology, cheap and easy to implement. One of the foodstuffs which is a strategic commodity and  always needed by the community is red chili. The character of fresh chilies which rots quickly and the price fluctuates, makes chilies very potential to be processed and produced into products that have economic value and sell well in the market. Based on these problems, PKM activities were carried out in the form of counseling and discussion on the prospects for processing red chilies, processing red chilies into dry chilies, chili sauce, chili paste, chili powder and shredded chilli,  training and assistance in product marketing and business analysis. The output of PKM activities is in the form of processed red chili products such as dry chilies, chili sauce, chili paste, chili powder, and shredded chilli, as well as academic outputs in the form of articles in accredited national journals, publication in printed media, videos of activity implementation, and teaching material.
PERAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO PERTANIAN BAGI KETAHANAN PANGAN PETANI INDONESIA Hasanawi MT., M.P.; Asyrafinafilah Hasanawi; Neti Kesumawati
Jurnal AGRIBIS Vol. 14 No. 1 (2021): Jurnal Agribis
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.429 KB) | DOI: 10.36085/agribis.v14i1, Januari.1294

Abstract

Kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim didominasi di kawasan perdesaan, dengan proporsi keluarga petani yang sangat signifikan termasuk dalam masyarakat tidak mampu (miskin) dan mengalami kelaparan. Dengan demikian, pemberantasan kemiskinan dan kelaparan secara integral terkait dengan peningkatan produksi pangan, produktivitas pertanian dan pendapatan perdesaan. Selain itu, kondisi iklim yang tidak menentu secara langsung mempengaruhi keberlangsungan pertanian di Indonesia. Indonesia harus mampu menyediakan pangan yang cukup bagi seluruh rakyat dan akses pangan dengan harga terjangkau dengan perubahan yang berisiko tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, pengetahuan mengenai klimatologi penting dilakukan untuk mengantisipasi seperti perubahan iklim. Saat beradaptasi dengan perubahan iklim, kegiatan pertanian dibarengi dengan kegiatan perlindungan dan penguangan risiko hingga level yang paling rendah. Sehingga muncul asuransi usahatani yang bertujuan untuk melindungi pertanian, berbagi risiko, dan memihak petani. Asuransi usahatani, khususnya, berlaku untuk berbagi risiko gagal panen yang disebabkan oleh banjir, kekeringan, serta serangan hama dan penyakit. Penelitian ini menggunakan analisis pada data sekunder tentang ekonomi dan sistem keuangan Indonesia dan informasi yang dikumpulkan dalam wawancara dengan individu-individu kunci (keypersons) di Kementerian Pertanian, Jakarta. Untuk memperjelas data tersebut, dipilih satuKabupaten di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Cirebon, dan dua Kabupaten di provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang. Ketiga wilayah tersebut dipilih karena memiliki perkembangan sistem keuangan terutama pertanian daerah yang dinamis, dukungan pemerintah untuk memberikan subsidi pertanianyang aktif. Namun, dikarenakan tidak adanya bank pertanian di Indonesia, lembaga keuangan mikro eksisting diharuskan menyediakan dana yang cukup untuk menutupi biaya produksi. Untuk tindak lanjut jangka pendek, Program Pengembangan Agribisnis Pedesaan (PUAP) saat ini diharapkan dapat membantu petani melalui lembaga keuangan mikro dalam mendanai kegiatan pertanian. Peran keuangan mikro merupakan bagian dari strategi ketahanan pangan dan sangat penting untuk membantu petani dalam meminimalisir efek risiko gagal panen. Praktik pertanian berkelanjutan dan sistem pangan, termasuk produksi dan konsumsi, sebaiknya dilaksanakan dalam perspektif yang holistik dan terintegrasi. Kata kunci : asuransi pertanian, perlindungan pertanian, risiko gagal panen.
PENGARUH LAMA PERENDAMAN EKSTRAK BAWANG MERAH DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN AGLAONEMA VARIETAS BIG ROY Ika Maisari; Yukiman Armadi; Neti Kesumawati; Suryadi Suryadi; Dwi Fitriani
Agriculture Vol. 16 No. 2 (2021): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.046 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v16i2,Des.2846

Abstract

ABSTRAKAglonema merupakan salah satu tanaman hias yang menjadi primadona di perkotaan dan tata hias taman, karena aglonema memiliki kemampuan untuk hidup pada lingkungan dengan intensitas cahaya yang rendah contohnya perkantoran dan dekorasi ruangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh lama perendaman ekstrak bawang merah dan media tanam terhadap pertumbuhan tanaman aglaonema varietas big roy. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun dengan dua faktor, Faktor I adalah lama perendaman  yang terdiri 4 taraf (0 Menit, 15 menit, 30 menit, 45 menit) dan faktor II terdapat media tanam sekam bakar, tanah, dan cocopeat terdiri 4 taraf (2:2:1, 3:2:1, 3:3:1, 4:3:1) perlakuan diulangi sebanyak 3 kali. Setiap unit percobaan terdiri 4 tanaman dan 2 tanaman dijadikan sampel. Parameter yang diamati presentase tumbuh, waktu  muncul tunas, panjang tunas, jumlah akar, dan panjang akar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahawa: 1) Perlakuan lama perendaman berpengaruh nyata pada parameter panjang tunas dan panjang akar dan tidak berpengaruh nyata pada parameter lainnya; 2) Media tanam tidak berpengaruh nyata terhdap semua parameter; 3) tidak terjadi interaksi antara lama perendaman dan media tanam terhadap semua parameter pengamatan. Kata kunci : Aglaonema, sekam bakar, cocopeat.PENGARUH LAMA PERENDAMAN EKSTRAK BAWANG MERAH DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN AGLAONEMA VARIETAS BIG ROY
CARA PEMBUATAN BIOPESTISIDA DAUN PEPAYA Neti Kesumawati; H. Masturi; Y. Armadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 1 No. 1 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v1i1.187

Abstract

Pada umumnya penduduk Desa Perbo Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong bermata pencaharian sebagai petani. Bercocok tanam merupakan andalan utama penopang kehidupan mereka, semakin banyak hasil produksi pertanian yang diperoleh maka semakin meningkat kesejahteraan masyarakat petani. Oleh karena itu, petani Desa Perbo Kecamatan Curup Utara selalu berusaha untuk meningkatkan hasil panennya melalui berbagai cara, antara lain pemakaian pestisida sintetik dalam pembrantasan hama penyakit. Mereka tidak menyadari bahwa pemakaian pestisida ini akan menimbulkan dampak negatif, seperti timbulnya berbagai penyakit yang menyerang manusia serta terjadinya pencemaran lingkungan. Mengingat hal tersebut di atas, maka perlu mengalihkan pemakaian pestisida sintetik menjadi pestisida alami. Cara yang paling efektif untuk mengalihkan perilaku masyarakat yang mengutamakan pemakaian pestisida kimia ini adalah melakukan penyuluhan/pelatihan, dimana metodenya terdiri dari : tentang kelebihan dan kekurangan pestisida berbahan dasar kimia dan pestisida alami (biopesitisida) serta pelatihan pembuatan biopestisida, terutama biopestisida daun pepaya. dimana metodenya terdiri dari : (1) Pendidikan dan penyuluhan tentang perlunya menjaga kelestarian lingkungan; kelebihan dan kekurangan pestisida berbahan dasar kimia dan pestisida alami (biopesitisida); serta bagaimana teknik pembuatan biopestisida daun pepaya; (2) Pelatihan cara pembuatan biopestisida yang bahan bakunya daun pepaya yang sangat berlimpah di Desa Perbo Kecamatan Curup Utara. Melalui kegiatan penyuluhan/pelatihan dalam rangka pengabdian masyarakat ini telah meningkatkan wawasan anggota kelompok wanita tani seputar pestisida sintetik dan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan serta dalam membuat pestisida daun pepaya. Selanjutnya diharapkan dapat menekan biaya operasional dalam berusaha tani serta meminimalisir pencemaran lingkungan akibat pemakaian pestisida sintetik.Kata Kunci : daun pepaya, pestisida nabati, pencemaran lingkungan
DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN CABAI MERAH KERITING SEBAGAI ALTERNATIF PENANGANAN PASCA PANEN CABAI MERAH DI KECAMATAN CURUP UTARA KABUPATEN REJANG LEBONG Neti Kesumawati; Rita Hayati
DHARMA RAFLESIA Vol 14, No 2 (2016): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v14i2.2614

Abstract

Pelatihan ini dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Teratai dan Mawar Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong. Kelompok wanita tani ini mempunyai usaha bercocok tanam cabai. Hasil panen biasanya dijual dalam bentuk segar tanpa ada pengelolaan terlebih dahulu. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pengolahan pasca panen cabai membuat mereka terpaksa menjualnya dalam bentuk segar. Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah (1) Agar kelompok wanita tani memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memperpanjang masa simpan cabai merah keriting; (2) mampu mengurangi resiko kegagalan dalam usaha cabai merah keriting, terutama pada saat terjadinya penimbunan hasil panen; (3) mampu memanfaatkan teknologi pengolahan cabai merah menjadi tepung cabai, abon cabai dan saos cabai serta mampu menjadikannya sebagai usaha dalam meningkatkan nilai tambah cabai merah keriting, terutama disaat harga anjlok di pasaran. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini terdiri dari tiga metode (1) Pendidikan dan penyuluhan tentang arti pentingnya memperpanjang masa simpan tanaman hortikultura dan pengetahuan tentang pembuatan tepung, abon dan saos berbahan baku cabai merah keriting; (2) Pelatihan tentang proses pembuatan tepung, abon dan saos berbahan baku cabai merah keriting; (3) Pendampingan kelompok wanita tani dalam memproduksi cabai kering, abon dan cabe kering yang dihasilkan menjadi usaha pokok mereka. Hasil pelatihan ini adalah pengolahan cabai merah keriting dengan menggunakan teknologi yang sederhana mampu menghasilkan produk olahan dalam bentuk abon cabai, tepung cabai dan saos cabai yang mempunyai citarasa khas daerah Kecamatan Curup utara. Selain itu, pemanfaatan teknologi sederhana ini bisa memperpanjang masa simpan cabai sehinggga dapat menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan ketika harga jual cabai meningkat tajam.Kata Kunci: Hortikultura, Umur Simpan, Cabe Kering, Abon Cabe, Saos Cabe
RESPON TANAMAN TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN PUPUK KALIUM Neti Kesumawati; Jafrizal; Andes Saputra
Jurnal AGRIBIS Vol. 15 No. 2 (2022): JURNAL AGRIBIS
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agribis.v15i2.3566

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang sapi dan kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Solanum Lycopersicum. L). Penilitian ini di laksanakan selama 3 bulan, dimulai dari bulan Januari 2021 sampai Maret 2021 di lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu pada ketinggian ±51 m dpl. Menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu : faktor pertama pupuk kandang sapi K1 : 5 ton/ha, K2 : 10 ton/ha, K3 : 15 ton/ha, K4 : 20 ton/ha. Sedangkan faktor kedua pupuk kalium (Kcl) P : Kontrol, P1 : 200 kg/ha, P2 : 225 kg/ha. Masing-masing di ulang sebanyak 3 kali sehingga di peroleh 36 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdapat 4 tanaman sehingga di peroleh 144 tanaman.. Hasil data di analisis menggunakan sidik ragam dan apabila berbeda nyata di lakukan uji lanjut Duncan᾽s mutiple range test (DMRT) taraf 5%. Hasil penilitian menunjukan pupuk kandang sapi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman 14, dan 28 hst, jumlah cabang 28 hst, diameter batang 14,28 dan 42 hst dan berat buah. Perlakuan pupuk Kcl berbeda sangat nyata terhadap jumlah bunga, jumlah buah, dan berat buah. Dan terdapat interaksi antara pupuk kandang sapi dan Kcl pada diameter batang 42 hst. Kata kunci : Tomat, Kandang Sapi dan Kcl
PENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM SP Sinta Utari Violita; Fiana Pondesta; Neti Kesumawati; Rita Hayati; Ririn Harini; Usman
Agriculture Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.472 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v17i1.3594

Abstract

ABSTRAK Tanaman anggrek merupakan tanaman primadona yang cukup populer di seluruh penjuru dunia, salah satunya anggrek dendrobium sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan tanaman angrek Dendrobium Sp terhadap zat pengatur tumbuh dan pupuk organik cair. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertaman zat pengatur tumbuh (Z): Z0 (kontrol), Z1 (1 ml/l), Z2 (2 ml/l), sedangkan faktor kedua pupuk organik cair (P): P0 (kontrol), P1 (3 ml/l), P2 (4 ml/l), P3(5 ml/l), masing masing perlakuan dibuat menjadi 3 kelompok. Hasil data dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan apa bila berbeda nyata dilakukan uji lanjut dan Duncan’s Mutiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan zat pengatur tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman (42, 63 dan 84 hst), panjang daun, lebar daun, jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar, sedangkan pupuk organik cair menunjukkan berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman (42, 63 dan 84 hst), dan tidak terdapat interaksi antara zat pengatur tumbuh dan pupuk organik cair pada (21, 42 dan 63 hst), pada perlakuan ZPT konsentrasi terbaik 2 ml/l dan POC 5 ml/l. Kata kunci : Anggrek Dendrobium Sp, zat pengatur tumbuh, dan pupuk organik cair.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK SP36 DAN TANKOS KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Sofyan Efendi; Jafrizal; Neti Kesumawati; Dwi Fitriani; Jon Yawahar; Eva Oktavidiati
Agriculture Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.388 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v17i1.3596

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk SP-36 dan tankos kelapa sawit Terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah ( Arachis hypogaea L.). Penelitian ini telah dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu Kota Bengkulu, mengunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu faktor pertama Pupuk Tankos kelapa sawit (T) : T1 (2,5 ton/ha), T2 (5 ton/ha), T3 (7,5 ton/ha), T4 (10 ton/ha), Sedangkan faktor kedua SP-36 (P) : P1 ( 75 gram/plot ), P2 ( 15o gram/plot ) dan P3 ( 225 gram/plot), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga diperoleh 36 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 4 tanaman, sehingga diperoleh 144 tanaman. Hasil data analisis mengunakan Analisis Sidik Ragam ( ANOVA ) dan apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Dunca’s Multiple Range Test ( DMRT ) taraf 0,5%. Hasil perlakuan pupuk SP-36 menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat polong segar, berat polong kering, jumlah cabang primer, jumlah polong pertanaman, berat 100 biji (gr), berat brangkas kering. Dan perlakuan tankos tidak berpengaruh nyata terhadap semua pengamatan, Sedangkan ada interaksi pupuk sp-36 dan tankos terhadap tinggi tanaman 56 Hst. Kata kunci : Kacang Tanah, Pupuk SP-36, Tankos Kelapa Sawit
SOSIALISASI MANFAAT DAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS ECENG GONDOK BAGI KELOMPOK WANITA TANI DESA KUNGKAI BARU KABUPATEN SELUMA Rita Feni; Edy Marwan; Neti Kesumawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman eceng gondok banyak sekali tumbuh di perairan, begitupun diperairan desa Kungkai Baru.  Tujuan pengabdian masyarakat  ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman  masyarakat Desa Kungkai Baru terhadap dampak positif dan dampak negatif tanaman eceng gondok. Eceng gondok yang selama ini dianggap tanaman yang mengganggu lingkungan  ternyata  dapat dimanfaatkan untuk pupuk kompos yang  memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Dengan sasaran pengabdian adalah ibu-ibu kelompok wanita tani  desa Kungkai Baru. Manfaat dari Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah (1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu anggota kelompok wanita tani di desa Kungkai Baru dalam pemanfaatan eceng gondok  (2) Menambah wawasan ibu-ibu anggota kelompok wanita tani untuk membuka peluang usaha dengan membuat eceng gondok menjadi pupuk kompos. Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, antara lain (1) ibu-ibu anggota kelompok wanita tani di desa Kungkai Baru sangat antusias mengikuti seluruh tahapan kegiatan pengabdian ini (2) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu anggota kelompok wanita tani tentang manfaat dari eceng gondok (3) terbukanya wawasan dan pemikiran ibu-ibu anggota kelompok wanita tani untuk menjadikan pembuatan pupuk kompos eceng gondok  sebagai peluang usaha baru. Kata Kunci: eceng gondok, kompos, sosialisasi
PENGARUH PEMBERIAN POC KULIT PISANG KEPOK DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata sturt) Megi Andesta; Suryadi; Neti Kesumawati; Eva Oktavidiati; Yukiman Armadi
Agriculture Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agrotek.v17i2.4571

Abstract

ABSTRAK MEGI ANDESTA. Pengaruh Pemberian POC Kulit Pisang Kepok Dan NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata sturt) dibimbing oleh Bapak SURYADI dan Ibu NETI KESUMAWATI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pemberian POC kulit pisang kepok dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays Saccharata sturt). Mengetahui pengaruh pemberian POC kulit pisang kapok terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays saccharata sturt). Mengetahui pengaruh NPK terhadap pertumbuan dan hasil jagung manis (Zea mays saccharata sturt). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bentiring Permai, Kecamatan Bangkahulu, Kota Bengkulu Pada Bulan April 2022- Juli 2022. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku catatan, cangkul, parang, alat tulis, gembor, handspray, timbangan digital, meteran, mistar, tali raffia, kamera, waring (pagar) dan jangka sorong. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung manis Varietas Paragon, Air, gula , kulit pisang kepok untuk bahan POC cair, NPK, pestisida, Furadan 3G. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) disusun secara faktorial. Terdiri dari 2 Faktor yaitu: Faktor pertama adalah konsentrasi POC: P0= Kontrol, P1= 5 % ( 50 ml/l), P2= 10 % (100 ml/l)P3= 15 % (150 ml/l). Faktor kedua adalah dosis NPK : N1 = 550 kg/ha. N2 = 600 kg/ha. N3 = 650 kg/ha. Terdapat 12 kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga terdapat 36 unit petak percobaan, dalam satu unit petak percoban ada 6 tanaman, dengan jumlah keseluruhan 216 tanaman, 4 tanaman sampel. Berdasarkan hasil analisis ragam interaksi antara perrlakuan POC dan NPK berpengaruh tidak nyata pada semua parameter perlakuan POC kulit pisang berpengaruh sangat nyata pada parameter pada umur diameter batang 42 HST. Berpengaruh nyata pada tinggi tanaman pada umur 42 HST. Berpengaruh tidak nyata pada parameter yang lainnya. Pada perlakuan NPK berpengaruh nyata pada parameter diameter batang 56 HST. Berpengaruh tidak nyata terhadap paramameter tinggi tanaman umur 28, 42 dan 56, jumlah daun pada umur 28. 42 dan 56 HST, diameter batang umur 28 dan 56 HST, panjang tongkol kelebot, diameter tongkol kelobot dan berat tongkol kelobot. Kata Kunci : Jagung, POC kulit pisang kapok, NPK