Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SCIENTIA JOURNAL

HUBUNGAN USIA IBU DAN PARTUS LAMA TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI Handayani, Ayu Mustika
SCIENTIA JOURNAL Vol 8 No 1 (2019): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.932 KB) | DOI: 10.35141/scj.v8i1.656

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) di dunia mencapai 43 per 1.000 kelahiran hidup yang mengalami Asfiksia. Angka kematian  perinatal  di  Indonesia sendiri mencapai 26 per 1000 kelahiran. Data yang diperoleh dari RSUD Raden Mattaher Jambi, jumlah kasus asfiksia neonatorium tahun 2016 sebanyak 107 kasus, mengalami kenaikan ditahun 2017 sebanyak 106 kasus, dan tahun 2018 kasus asfiksia sebanyak 116 kasus. Beberapa faktor penyebab asfiksia pada bayi baru lahir adalah usia ibu dan partus lama. Hal ini disebabkan karena dapat menyebabkan aliran darah ibu melalui plasenta berkurang yang berakibat terjadi gawat janin.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu dan partus lama terhadap kejadian Asfiksia neonatorium di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2018.Penelitian ini merupakan penelitian analitik case control. Populasi penelitian ini Populasi dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kasus (case) adalah bayi baru lahir dengan asfiksia pada tahun 2018 sebanyak 116 orang dan kelompok kontrol (control) adalah bayi baru lahir normal pada tahun 2018. Jumlah sampel masing-masing sebanyak 116 orang yang diambil dengan teknik total sampling untuk sampel kasus dan simpel random sampling sampel kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Raden Mattaher Jambi pada tanggal  April-Mei 2019. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 163 responden (70,3%) mempunyai usia tidak beresiko, sebanyak 170 responden (73,3%) tidak mengalami partus lama dan sebanyak 116 responden (50%) mengalami asfiksia. Ada hubungan usia (p value=0,022, OR=2,039) dan partus lama (p value=0,000, OR=4,586) dengan kejadian asfiksia neonatorium dengan p-value< 0,05. Dapat disimpulkan bahwa usia dan partus lama mempengaruhi kejadian asfiksia neonatorium. Untuk itu petugas kesehatan perlu meningkatkan pelayanan yang dilakukan sejak masa kehamilan untuk mendeteksi dini komplikasi kehamilan melalui pemeriksaan kehamilan
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB SUNTIK MEDROXYPROGESTERON ACETAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS PEMBANTU DESA LUBUK BERNAI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP SUBAN KECAMATANBATANG ASAM PERIODE JANUARI DAN APRIL TAHUN 2020 Sahari, Rini; Handayani, Ayu Mustika
SCIENTIA JOURNAL Vol 9 No 1 (2020): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan Berat Badan adalah Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh, dan bukan karena retensi cairan tubuh. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik, yang bertujuan untuk melihat fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu, Dengan pendekatan Cross sectional yang bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan dan sikap pengetahuan dan sikap akseptor KB suntik medroxyprogesterone acetate tentang peningkatan berat badan. Populasi penelitian adalah 38 akseptor KB suntik medroxyprogesterone acetate yang tercatat di Register Pelayanan KB di dilaksanakan Puskesmas Pembantu Desa Lubuk Bernai Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Suban Kecamatan Batang Asam Bulan Januari – April 2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu 10 akseptor KB suntik medroxyprogesterone acetate di Puskesmas Pembantu Desa Lubuk Bernai Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Suban Kecamatan Batang Asam. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sikap positif 28 (73,7%) dan sebagian responden memiliki sikap negatif 10 (26,3 %).