Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas BPD sebagai Mitra Pemerintah Desa dalam Pengembangan Potensi Pariwisata Desa di Kecamatan Baturaden Kadar Pamuji; Riris Ardhanariswari; Noor Asyik
Borobudur Journal on Legal Services Vol 1 No 2 (2020): Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.035 KB) | DOI: 10.31603/bjls.v1i2.3992

Abstract

Sektor pariwisata merupakan salah satu andalan daerah sebagai sumber Pendapatan Asli Desa. Kabupaten Banyumas memiliki sumber utama Pendapatan Asli Desa untuk sektor pariwisata yaitu dari Lokawisata Baturraden di Kecamatan Baturraden. Keberadaan Lokawisata Baturraden sangat mendukung kemajuan desa pendukung di sekitar lokasi Loka Wisa, Sesuai amanat Pasal 18 UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa Desa memiliki kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, penyelenggaraan Pembangunan Desa, pembinaan masyarakat Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat. Artinya desa dan seluruh elemen kelembagaan yang ada memiliki peluang untuk membangun desa berdasarkan potensi yang ada. Salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa adalah Badan Permusyawaratan Desa. BPD berperan dalam merumuskan arah kebijakan pembangunan desa termasuk menginisiasi program pembangunan yang mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Baturraden. Peran Badan Permusyawaratan Desa adalah menyalurkan aspirasi masyarakat dalam proses penyusunan RPJM Desa, musyawarah Badan Permusyawaratan Desa, musyawarah desa, koordinasi dengan Pemerintah Desa, Pembahasan Peraturan Desa. Badan Permusyawaratan Desa berkoordinasi secara kelembagaan dengan pemerintah desa untuk menata potensinya dalam mengembangkan desanya, terutama untuk mendukung pariwisata. Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas BPD Loka Wisata Baturraden dalam mengembangkan potensi pariwisata desa. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa anggota BPD memahami peran untuk memberikan masukan pada pemerintah desa dalam menyusun rencana pembangunan Desa untuk mengembangkan potensi desa.
Pluralism Camp: Menguatkan Sikap Keberagaman Inklusif pada Santri di Pondok Pesantren Darul Falah Kedungwuluh Purwokerto Ulul Huda; Imam Suhardi; Noor Asyik
Solidaritas: Jurnal Pengabdian Vol. 2 No. 2 (2022): Solidaritas: Jurnal Pengabdian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/sjp.v2i2.7075

Abstract

Pada era post truth dewasa ini menandai ruang publik, dimana umat beragama terpanggil untuk memainkan peran sosialnya menjadi pewarta dan saksi kebenaran. Tentu hal tersebut merupakan tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Melalui kebenaran yang didakwahkannya tersebut, seharusnya menjadi berkat dan rahmat kemasalatan bagi umat manusia secara holistik. Namun pada realitasnya justru terjadi penguatan terhadap arus fundamentalisme dan radikalisme dalam kehidupan umat beragama dan bernegara. Kecenderungan tersebut dapat diantisipasi dengan mengembangkan sikap inklusivisme dalam beragama. Pesantren menjadi lembaga pendidikan Islam yang dinilai mampu membentuk santri dilandasi dengan nilai moralitas. Meski di beberapa pesantren juga tidak luput dari pemberitaan dan kasus radikalisme, namun setidaknya pesantren telah menujukkan kekonsistenannya dalam menjaga gawang persatuan bangsa dan berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam penguatan sikap keberagamaan inklusif santri di Pondok Pesantren Darul Falah Kedungwuluh Purwokerto melaui program Kemah Pemuda Lintas Agama yang bertajuk “Pluralism Camp”. Kegiatan tersebut dikemas dalam kegiatan yang berbasis edutainment dan melibatkan peserta lintas agama. Metode pelaksanaa PkM ini meliputi tahap persiapan yaitu workshop kerja dan studi literatur, tahap pelaksanaanya meliputi persiapan, pelaksanana dan evalusi. Adanya kegiatan Pluralism Camp yang diikuti oleh santri akan menumbuhkan kesadaran bahwa keberagaman perlu dirawat bukan dipermasalahkan, selain itu untuk menumbuhkan sikap inklusivisme dan semangat kebangsaan, kegiatan Pluralism Camp memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah dapat menghargai diri santri sendiri dan juga peserta Pluralism Camp yang diantaranya merupakan peserta lintas agama, menumbuhkan pola pikir peserta yang terbuka dan cerdas, menjadikan peserta peka terhadap hambatan pada masalah sosial dan menjadikan peserta mudah dalam menghargai setiap perbedaan budaya dan tradisi yang ada di lingkungan sekitar. Sedangkan evaluasi kegiatan Pluralism Camp dilakukan setelah kegiatan kemah berakhir, evaluasi dilakukan dengan membuat refleksi dalam bentuk tulisan (esai).