AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan koneksi matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk mengetahui manakah yang lebih baik kemampuan koneksi matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol dan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis peserta didik antara kelas eksperimen yang diberi model pembelajaran CORE berbantuan alat peraga puzzle dengan kelas kontrol yang diberi model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan kubus dan balok siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sukorejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixe method) dengan jenis penelitian sequential explanatory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil uji-t dua pihak berbantuan Software SPSS 23 diperoleh nilai Sig 2-tailed maka ditolak yang berarti ada perbedaan kemampuan koneksi matematis antara kelas yang diberi model pembelajaran CORE berbantuan alat peraga puzzle dengan kelas yang diberi model pembelajaran konvensional. (2) Hasil uji-t satu pihak diperoleh nilai atau 3,628977287 dengan demikian, ditolak yang artinya kemampuan koneksi matematis kelas yang diberi model pembelajaran CORE lebih baik daripada kelas yang diberi model pembelajaran konvensional. (3) Dari hasil analisis data kualitatif siswa kelas eksperimen diperoleh rata-rata telah memenuhi semua indikator koneksi matematis, sedangkan siswa kelas kontrol memenuhi sebagian indikator kemampuan koneksi matematis. Kata kunci: Kemampuan koneksi matematis, model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing,Reflecying, Extending), alat peraga.