Uswatun Hasanah
Universitas Sunan Giri Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Model Pembelajaran Tahfidz dalam Menguatkan Hafalan Al-Qur’an di SDI Plus Al-Azhar Kota Mojokerto Tri Marfiyanto; Uswatun Hasanah; Syauqie Advan Futaqie
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.572 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6110

Abstract

Manajemen waktu dalam menghafal al-Qur’an dapat diartikan sebagai sebuah proses menghafalkan al-Qur’an yang terdiri dari perencanaan (target), pengorganisasian, penggiatan, dan juga pengawasan dalam proses menghafal. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan mampu menjadi hamilul Qur’an yang telah ditetapkan melalui penggalian sumber daya manusia dan potensi yang dimiliki. Perencanaan atau target menghafal adalah bagian yang terpenting dari suatu proses, perencanaan adalah fungsi awal dari manajemen. Sedangkan istikamah adalah sikap teguh pendirian dan selalu konsisten dalam mempelajari serta menghafalkan al-Qur’an. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan studi kasus. Hasil penelitian menemukan bahwa proses pembelajaran tahfidz di SDI Plus Al-Azhar menggunakan model pembelajaran tahfidz tertentu yang dikenal dengan metode Al-Azhar, yakni terdapat 5 proses, yang pertama; sama’i, guru melafalkan beberapa kalimat atau ayat dan murid menirukan bacaan guru, kedua; takrir, pengulangan beberapa kali kalimat atau ayat yang dibacakan oleh guru hingga murid menjadi hafal. ketiga; talaqqi, setelah murid hafal karena proses pengulangan tadi, selanjutnya murid menyetorkan 3-5 ayat kepada guru tahfidz dengan cara face to face, keempat; muraja’ah, setelah selesai menghafalkan beberapa ayat, pada waktu berikutnya murid mengulang hafalannya kembali secara utuh, kelima; tasmi’, tasmi’ merupakan ujian hafalan yang diperdengarkan kepada koordinator tahfidz . Implementasi terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan untuk menentukan faktor pendukung, pelaksanaan pada penggunaan 5 metode tahfidz yang mana akan mengevaluasi peserta didik, jika tidak dapat memenuhi standar kompetensi hafalan maka tidak diperkenankan untuk menambah hafalannya.