Grenada Tri Kardiana
Universitas Negeri Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbedaan aliran dalam Islam sebagai konflik hubungan pernikahan dalam perspektif Lewis A. Coser Grenada Tri Kardiana; Ahmad Arif Widianto
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.067 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p582-590

Abstract

The topic of the problem in this research is that there are not a few couples whose relationships are in different schools even though they are in the same Islamic religion. This study aims to analyze what conflicts will occur in a marriage relationship with different streams. So, in this study, the researcher wants to use the conflict theory according to Lewis A. Coser as a knife of analysis. The method used in this research is a qualitative approach, namely the process of exploring and understanding the meaning of individual and group behavior, describing social problems or humanitarian problems. Meanwhile, the type of research used is descriptive qualitative. The sample used was 3 married couples with different sects and 2 unmarried couples, but dating people from different sects. The result of this research is that conflicts can occur between partners, such as forcing them to enter into one of the pairs of streams and it can also occur between families such as damage to the relationship between parents and children. Topik Permasalahan dalam penelitian ini adalah tak sedikit jumlah pasangan yang menjalin hubungannya berada dalam perbedaan aliran meskipun dalam agama islam yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik-konflik apa sajakah yang akan terjadi pada hubungan pernikahan berbeda aliran. Sehingga, dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan teori Konflik menurut Lewis A. Coser sebagai pisau analisisnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif yaitu proses eksplorasi dan memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Sedangkan, jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan adalah 3 orang pasangan yang sudah menikah dengan berbeda aliran dan 2 orang yang belum menikah, namun berpacaran dengan orang yang berbeda aliran. Hasil dari penelitian ini adalah konflik bisa terjadi antar pasangan seperti pemaksaan untuk masuk kedalam salah satu aliran pasangan dan juga bisa terjadi antar keluarga seperti rusaknya hubungan antara orang tua dengan anak.
Kesadaran mahasiswa terhadap etika berbahasa Grenada Tri Kardiana; Mita Nur Zahwa; Nurmalita Istifayza; Vina Aprilia; Windi Trisna Devi; Devi Melati Sari; Ananda Dwitha Yuniar
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.738 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p605-613

Abstract

Modernization also causes a shift in interaction patterns and changes in values in society. There are still many people who do not have ethics in the campus environment, such as speaking impolitely with peers or with elders. This research was conducted to find out how to ethically speak student language to lecturers in the Sociology Department. This Research uses qualitative research method with a descriptive approach. This data collection technique is done by means of interviews. The informants of this study were lecturers of the Department of Sociology, Faculty of Social Sciences based on the criteria. The criteria used are different ages, namely senior lecturers and junior lecturers. In addition, informants were also obtained from active sociology students and came from different generations. The result of this study is that one of the factors that influence the language ethics of students is the difference of age between students and lecturers that not too far, so that students think of lecturers as their own friends, which makes them free to speak according to their wishes without thinking about who the interlocutor is and the solution for handling bad ethics is by holding activities that explain the importance of good ethics at campus since new students are in the campus environment. Modernisasi juga menimbulkan pergeseran pola interaksi dan berubahnya nilai-nilai dalam masyarakat. Masih banyak manusia yang tidak ber-etika di lingkungan kampus seperti cara berbicara yang kurang sopan baik dengan teman sebaya ataupun dengan yang lebih tua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cara beretika dalam berbahasa mahasiswa kepada dosen yang ada di Jurusan Sosiologi. Di dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara wawancara. Informan penelitian ini adalah dosen jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dengan berdasarkan kriteria. Kriteria yang digunakan adalah umur yang berbeda yakni dosen senior dan dosen junior. Selain itu, informan juga didapatkan dari beberapa mahasiswa aktif dan berasal dari berbeda-beda angkatan. Hasil dari penelitian ini yaitu salah satu faktor yang mempengaruhi etika berbahasa mahasiswa adalah adanya perbedaan usia yang tidak terlalu jauh antara mahasiswa dengan dosen, sehingga para mahasiswa menganggap dosen seperti temannya sendiri yang membuat mereka bebas berbahasa sesuai dengan kemauannya tanpa memikirkan siapa lawan bicaranya dan solusi untuk menangani etika yang kurang baik adalah dengan mengadakan kegiatan yang menjelaskan pentingnya beretika yang baik di kampus sejak mahasiswa baru berada di lingkungan kampus.
Pendekatan Pembelajaran PIESQ pada Siswa di Sekolah Alam Nur Hikmah dalam Perspektif Teori AGIL Grenada Tri Kardiana; Seli Septiana Pratiwi
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um021v7i2p161-175

Abstract

Tujuan penelitian ini guna menunjukkan dan mendeskripsikan penerapan pendekatan PIESQ di Sanhikmah yang memiliki keunggulan untuk mengakomodasi perbedaan kebutuhan belajar siswa. Kualitatif deskriptif digunakan untuk memperoleh data mendalam berkaitan dengan topik penelitian yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Narasumber yang terlibat yaitu guru, siswa, orang tua, dan Direktur Yayasan Sanhikmah. Pemilihan narasumber menggunakan purposive sampling dengan beberapa kriteria yang ditetapkan. Teori AGIL Talcott Parsons digunakan peneliti sebagai pisau analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh warga sekolah melakukan adaptasi dalam penerapan pembelajaran PIESQ yang diwujudkan dengan kegiatan (a) Physic, yakni BL atau Belajar Lapangan, Healthy day, dan media pembelajaran yang menggunakan kekuatan fisik siswa; (b) Intelectual, dengan adanya 1 mata pelajaran dalam 1 hari dan kegiatan literasi baca; (c) Emotional, dengan penanaman karakter tidak ada perundungan dan senioritas di kelas, baik siswa normal maupun berkebutuhan khusus, serta pembiasaan kata “tolong, maaf, dan terima kasih”; (d) Spiritual, pelaksanaan sholat dhuha, madin, dan sholat dhuhur berjamaah; (e) Quotient, siswa diajarkan untuk berpikir logika dalam menyelesaikan masalah. Pendekatan PIESQ memiliki tujuan yang direncanakan untuk memfasilitasi kebutuhan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Kegiatan PIESQ dilakukan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Faktor pendorong dan penghambat keberhasilan pendekatan ini perlu dievaluasi sebagai wujud pemeliharaan pola.