Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Kelayakan Teknis Dan Finansial Produksi Maltodekstrin Dari Pati Hipokotil Bruguiera gymnorrhiza Di Kabupaten Seram Bagian Barat. Melkhianus H. Pentury; Happy Nursyam; Nuddin Harahap; Soemarno Soemarno
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 15 No. 2 (2012)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.361 KB)

Abstract

Pemanfaatan pati dari hipokotil Bruguiera gymnorrhiza sebagai bahan baku dalam produksi maltodekstrin dapat meningkatkan nilai ekonomis Bruguiera gymnorrhiza. Penelitian ini bertujuan untuk analisis kelayakan teknis dan finansial dalam memproduksi maltodekstrin dari hipokotil Bruguiera gymnorrhiza di Kabupaten Seram Barat. Skala industri maltodekstrin dirancang pada kapasitas produksi 100kg per hari, atau 27.000kg maltodekstrin per tahun. Lokasi produksi dilakukan di desa pesisir Kotania, Kabupaten Seram Barat, daerah tersebut merupakan Zona Ekonomi Khusus (ZEK) di Kabupaten Seram Barat, wilayah tersebut merupakan penghasil hipokotil Bruguiera gymnorrhiza. Metode hidrolisis enzimatik merupakan teknologi dalam produksi ini. Neraca kesetimbangan menunjukkan hasil produksi sebesar 94%. Perhitungan keuangan menunjukkan perlu invertasi Rp. 113.355.000. berdasarkan analisis kriteria investasi, industri ini layak untuk dikembangkan di Kabupaten Seram Barat. Nilai Net Present Value (NVP) 303 635 357 ; IPP 64,6%. Nilai Playback Period (PP) investasi pengembangan usaha adalah 5 tahun. B/C rasio sebesar 2,68. Analisis sensitifitas menunjukkan toleransi produksi mengalami penurunan sebesar 20%, produksi maltodekstrin masih cukup layak meskipun keuntungan bersih mengalami penurunan secara signifikan. Produksi maltodekstrin dipengaruhi oleh perubahan pada produksi, dan tidak dipengaruhi oleh harga enzim. Kata kunci: analisis kelayakan, Bruguiera gymnorhiza, maltodekstrin, pati
Karakterisasi Maltodekstrin Dari Pati Hipokotil Mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) Menggunakan Beberapa Metode Hidrolisis Enzim Melkhianus H. Pentury; Happy Nursyam; Nuddin Harahap; Soemarno Soemarno
The Indonesian Green Technology Journal Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.132 KB)

Abstract

Tepung hipokotil Bruguiera gymnorrhiza mengandung 21,35% amilosa dan 64,30% pati, ini merupakan bahan baku alternatif untuk produksi maltodekstrin. Proses produksi maltodekstrin menggunakan beberapa metode enzim hidrolisis, enzim α-amylase sebagai biokatalis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang terbaik dan efisien dalam memproduksi maltodekstrin. Penelitian ini dilakukan dengan karakterisasi pati Bruguiera gymnorrhiza dan karakterisasi maltodekstrin, kemudian mencari metode terbaik berdasarkan indeks efektivitas DeGarmo dan dikomparasi dengan maltodekstrin komersial. Proses hidrolisis dilakukan di water bath pada temperatur 85oC dan 90oC, konsentrasi pati yang digunakan adalah 20%, 30%, 40%, dan 50%, penentuan konsentrasi enzim adalah 0.07; 0,1; 0,15; dan 0,2 per ml dari sampel. Karakter pati yang diamati adalah kadar air, kadar abu, dula reduksi, pH, kelarutan, kecerahan, dextrose equivalent (DE), viskositas, warna dalam Lugol, kontaminasi mikroba dan mikro granular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai dextrose equivalent (DE) 0.80; gula reduksi 0.60; viskositas 0.45; nilai-nilai ini sesuai dengan maltodekstrin, dimana nilai DE tidak lebih dari 20. Menurut SNI gula reduksi adalah 11,0-15,0 dan viskositas 6-49 cP. Percobaan hidrolisis terbaik adalah pada No.3. yaitu nilai DE 9, gula reduksi 1,27, viskositas 7 cp, kadar air 6,44%, kadar abu 1,14%, pH 6,23, densitas 0,462, kelarutan 11,4%, kecerahan 51,6, rendemen 94%, dan kontaminasi mikroba di dibawah standar ISO 7599:2010. Percobaan terbaik mempunyai nilai (Nh) 0.709. Kata kunci: enzim hidrolisis, maltodekstrin, pati Bruguiera gymnorrhiza
Pengaruh Formulasi Tepung Mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) dan Tepung Wortel (Daucus carota) terhadap Nilai Gizi dan Organoleptik Nugget Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Melkhianus Hendrik Pentury
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1092.124 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.2.350-359

Abstract

Formulasi bahan olahan pangan dengan penambahan Sayuran kedalam salah satu produk akan menaikan nilai gizi dan penerimaan produk bagi konsumen. Wortel (Daucus carota L) termasuk kelompok sayuran yang memiliki umbi berwarna jingga, yang kaya akan kandungan gizi yaitu β-karoten sebagai sumber antioksidan alami, serat pangan, tokoferol, asam askorbat, dan α-tokoferol. Tepung Mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) adalah sumber pangan lokal yang kandungan karbohidratnya tinggi. Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah ikan yang berpotensi cukup tinggi serta memiliki nilai ekonomis dan banyak disukai masyarakat. Difersifikasi olahan ikan, selain  mempertahankan mutu dan memperpanjang masa penyimpanan juga sebagai bentuk penerimaan konsumsi bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh formulasi tepung Mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) dan tepung Wortel (Daucus carota) terhadap nilai gizi dan organoleptik nugget Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas lima perlakuan yaitu formulasi tepung Mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) dan tepung Wortel (Daucus carota) (0%:50%; 15%:35%; 25%:25%; 35%:15%; 50%:0%). Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Variabel pengamatan terdiri atas penilaian organoleptik dengan parameter uji meliputi warna, aroma, tekstur, rasa, dan analisis nilai gizi meliputi kadar air dan abu menggunakan metode gravimetri, kadar lemak menggunakan metode soxhlet, kadar protein menggunakan metode biuret dan kadar glukosa menggunakan metode aplikasi dari Sudarmadji tahun 2007. Data dianalisis menggunakan Analyses of Variances (ANOVA) dan apabila berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik formulasi tepung mangrove dan tepung wortel dalam pembuatan nugget ikan cakalang yakni pada perlakuan perbandingan tepung mangrove 35% dan tepung wortel 15% dengan rerata penilaian organoleptik disukai panelis.
Performance Evaluation of Agricultural Extension Services in Ambon City Lidya Maria Ivakdalam; Yonette Maya Tupamahu; Melkhianus Hendrik Pentury
JURNAL AGRIKAN (Agribisnis Perikanan) Vol 14 No 2 (2021): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.211 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v14i2.889

Abstract

This study aims to analyze the level of importance and implementation, as well as the suitability of performance attributes of agricultural extension services. The analysis method uses gap analysis or gaps. The results showed that the attributes were classified as very important, namely: Serious attention (P5), Reliability in seeking facilities and infrastructure (P8), Reliability in helping farmers/farmer groups in preparing farming activity plans (P9), Reliability in helping farmer groups in making group administration (P9) P10), The instructor's reliability for increasing business results (P14), The instructor's willingness to provide services quickly (P15), The instructor's willingness to help the difficulties faced by the farmers (P16), The instructor's time to respond quickly to farmers' requests (P17), Accuracy in handling farmer's complaints (P18), Extension officers have the competence to guide, solve problems of farmers/farmer groups in the field, and establish business partnerships in agriculture (P19), Extension officers are polite and friendly (P20), Extension officers have the knowledge and skills to provide clear and easy information understandable (P21), and Easy to find and contact for consultation (P24). The prioritized attributes are improved, namely P17, P18, Reliability of agricultural instructors in conveying information on business opportunities and capital (P13), Counseling is carried out on time (P4), P15, Serious attention from instructors to farmers (P5), P9, Reliability in conveying latest technology (P11), P16, Reliability in conveying market information (P12), Training and regular visits (P7), P14, P8, P19, Paying special/individual attention (P26), and P24.
ANALISA KADAR KADMIUM PADA BEBERAPA MEREK LIPSTIK YANG DIJUAL DI PASAR MARDIKA KOTA AMBON Mylene E Latumahina; Melkhianus H Pentury
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v4i1.966

Abstract

Penggunaan kosmetik semakin meningkat seiring dengan keinginan masyarakat (Wanita) untuk mendandani diri agar kelihatan lebih sempurna, termasuk penggunaan kosmetik dekoratif yaitu Lipstik yang bahan dasarnya mengandung unsur logam berat, salah satunya adalah Kadmium (Cd) yang dalam kadar yang berlebih pada kosmetika sangat berbahaya bagi kesehatan, sehingga penting diketahui untuk direkomendasikan dalam mengurangi penggunaannya. Kadmium pada lipstik dapat masuk ke dalam tubuh melalui permukaan kulit, pencernaan dan pernafasan yang jika dalam waktu yang lama dapat membahayakan penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kadar logam kadmium (Cd) pada beberapa merek lipstik yang dijual di Pasar. Penelitian ini dilakukan di Pasar Mardika Kota Ambon, jenis penelitian bersifat Analitik deskriptif dengan pendekatan Analisa Laboratorium. Pengambilan Sampel dilakukan pada kios-kios yang menjual lipstik di pasar Mardika, sampel dibeli dan dimasukan dalam wadah plastik untuk selanjutnya dianalisa di Laboratorium Kesehatan Provinsi Maluku. Sampel yang diambil, kemudian dilakukan Preparasi sampel dengan beberapa tahap yaitu, destruksi dengan penambahan HNO3 15% sebanyak 15 mL dimasukkan kedalam beaker glass sambil dipanaskan di hotplate pada suhu 100°C, proses ini dilakukan sampai hilangnya asap berwarna coklat. Setelah itu tambahkan H2O2 30% sebanyak 5 ml sedikit demi sedikit sambil dilakukan pemanasan. Proses destruksi dihentikan sampai larutan jernih dan di dinginkan. Kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring. Tahapan berikut adalah pembuatan kurva kalibrasi yang diawali dengan pembuatan larutan standar induk kadmium 1000 ppm diencerkan menjadi 5,00 ppm, kemudian diencerkan kembali menjadi 0,05, 0,10, 0,30, 0,50, 0,70 dalam labu ukur. Larutan standar yang telah dibuat kemudian masing-masing diukur serapannya menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom lalu hasilnya diplot menjadi kurva kalibrasi. Langkah selanjutnya adalah penentuan kadmium dalam sampel yang diukur dengan menggunakan SSA.Hasil yang diperoleh yaitu Kadar kadmium terendah adalah 0,025 mg/L ditemukan pada kode sampel 002 sedangkan kadar kadmium tertinggi adalah 0, 031 mg/L ditemukan pada kode sampel 017, 020, 021 dan masih dalam tahap memenuhi syarat batas aman cemaran kadmium dalam kosmetik. Kata Kunci: Lipstik; Kadmium; SSA; Pasar Mardika
ANALISA KADAR KADMIUM PADA BEBERAPA MEREK LIPSTIK YANG DIJUAL DI PASAR MARDIKA KOTA AMBON Mylene E Latumahina; Melkhianus H Pentury
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v4i1.966

Abstract

Penggunaan kosmetik semakin meningkat seiring dengan keinginan masyarakat (Wanita) untuk mendandani diri agar kelihatan lebih sempurna, termasuk penggunaan kosmetik dekoratif yaitu Lipstik yang bahan dasarnya mengandung unsur logam berat, salah satunya adalah Kadmium (Cd) yang dalam kadar yang berlebih pada kosmetika sangat berbahaya bagi kesehatan, sehingga penting diketahui untuk direkomendasikan dalam mengurangi penggunaannya. Kadmium pada lipstik dapat masuk ke dalam tubuh melalui permukaan kulit, pencernaan dan pernafasan yang jika dalam waktu yang lama dapat membahayakan penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kadar logam kadmium (Cd) pada beberapa merek lipstik yang dijual di Pasar. Penelitian ini dilakukan di Pasar Mardika Kota Ambon, jenis penelitian bersifat Analitik deskriptif dengan pendekatan Analisa Laboratorium. Pengambilan Sampel dilakukan pada kios-kios yang menjual lipstik di pasar Mardika, sampel dibeli dan dimasukan dalam wadah plastik untuk selanjutnya dianalisa di Laboratorium Kesehatan Provinsi Maluku. Sampel yang diambil, kemudian dilakukan Preparasi sampel dengan beberapa tahap yaitu, destruksi dengan penambahan HNO3 15% sebanyak 15 mL dimasukkan kedalam beaker glass sambil dipanaskan di hotplate pada suhu 100°C, proses ini dilakukan sampai hilangnya asap berwarna coklat. Setelah itu tambahkan H2O2 30% sebanyak 5 ml sedikit demi sedikit sambil dilakukan pemanasan. Proses destruksi dihentikan sampai larutan jernih dan di dinginkan. Kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring. Tahapan berikut adalah pembuatan kurva kalibrasi yang diawali dengan pembuatan larutan standar induk kadmium 1000 ppm diencerkan menjadi 5,00 ppm, kemudian diencerkan kembali menjadi 0,05, 0,10, 0,30, 0,50, 0,70 dalam labu ukur. Larutan standar yang telah dibuat kemudian masing-masing diukur serapannya menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom lalu hasilnya diplot menjadi kurva kalibrasi. Langkah selanjutnya adalah penentuan kadmium dalam sampel yang diukur dengan menggunakan SSA.Hasil yang diperoleh yaitu Kadar kadmium terendah adalah 0,025 mg/L ditemukan pada kode sampel 002 sedangkan kadar kadmium tertinggi adalah 0, 031 mg/L ditemukan pada kode sampel 017, 020, 021 dan masih dalam tahap memenuhi syarat batas aman cemaran kadmium dalam kosmetik. Kata Kunci: Lipstik; Kadmium; SSA; Pasar Mardika