Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pengaruh Sipermetrin Pada Jambal Rotiterhadap Kadaru Reum dan Kreatinin Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Amir, Nursinah; Suprayitno, Eddy; Hardoko, Hardoko; Nursyam, Happy
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.778 KB)

Abstract

Sipermetrin pada dasarnya digunakan untuk mengendalikan hama, penyakit dan gulma pengganggu pada kegiatan pertanian.  Tetapi oleh pengolah Jambal Roti digunakan untuk mencegah pembusukan sehingga daya simpan produk lebih lama dan kerugian bisa dikurangi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sipermetrin terhadap kadar ureum dan kreatininTikus Wistar (Rattus norvegicus). Tikus diberi perlakuan paparan sipermetrin dengan dosis 0.00 mg/kg (K-), 0.05 mg/kg, 0.60 mg/kg, 1.10 mg/kg, 1.60 mg/kg, 2.15 mg/kg dan daging ikan yang mengandung sipermetrin 1.73 mg/kg (kontrol positif : K+). Kadar ureum dan kreatinin darah tikus ditetapkan berdasarkan metode Enzymatic Photometric.  Hasil menunjukkan bahwa sipermetrin berpengaruh terhadap peningkatan kadar ureum dan kreatinin Tikus Wistar.  Kadar ureum sudah melewati normal pada hari ke-7 pemeliharaan untuk perlakuan sipermetrin dosis 2.15 mg/kg.  Rata-rata kadar kreatinin pada hari ke-14 semua perlakuan sudah melewati batas kadar normal, kecuali pada perlakuan K- dan 0.05 mg/kg. Kadar ureum dan kreatinin tertinggi yaitu 27.7±0.98 mg/dL dan 1.03±0.018 mg/dL diperoleh pada perlakuan sipermetrin dosis 2,15 mg/kg. 
Pengaruh Perbedaan Sistem Budidaya terhadap Pola Pita Protein Daging Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Martini, Ni Nyoman Dian; Nursyam, Happy; Fadjar, Mohamad
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan teknologi bioflok, sistem budidaya heterotrofik dengan pertukaran air minimal, saat ini sedang dikembangkan dalam kegiatan budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) karena dapat memberikan produktivitas yang lebih tinggi, konversi pakan yang lebih rendah, dan kualitas air yang lebih stabil. Pada teknologi bioflok, bakteri heterotrofik di dalam sistem budidaya cenderung membentuk agregat (bioflok) yang dapat dikonsumsi oleh udang sebagai sumber protein alami. Dalam penelitian ini, studi SDS-PAGE dilakukan pada daging L. vannamei sepanjang siklus produksi tambak intensif dengan sistem budidaya yang berbeda (Fitoplankton, Semi-Bioflok, dan Bioflok) untuk menyelidiki pengaruh sistem budidaya yang berbeda tersebut terhadap pola pita protein daging L. vannamei. Penelitian ini berlangsung pada beberapa lokasi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh karakteristik pita protein daging L. vannamei yang berasal dari sistem pemeliharaan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem bioflok menghasilkan pola pita protein dengan variabilitas yang lebih tinggi karena sistem ini dapat mempertahankan kualitas air yang baik selama pemeliharaan dan menyediakan sumber protein alternatif berupa bioflok bagi L. vannamei selain pakan pelet.Kata kunci: udang vaname (L. vannamei), sistem bioflok, daging, pita protein, SDS-PAGEAbstractApplication of biofloc system, a heterotrophic culture with minimal water exchange, has gained interest particularly in relation to providing high productivity, low feed-conversion ratios, and a stable culture environment, especially in shrimp. In biofloc system, heterotrophic bacterial tends to form noticeable aggregates (biofloc), which can be consumed by shrimp as a natural protein source. In relation to this, the impact of different culture systems on white shrimp (L. vannamei) muscle protein patterns was investigated. In this research, an SDS-PAGE study was performed on white shrimp muscle tissue along the production cycle in intensive shrimp culture ponds with different culture systems (Phytoplankton, Semi-Biofloc, and Biofloc). The study was located in different areas of the District of Tuban, East Java. The aim of this study was to accomplish systematic characterization of the white shrimp muscle protein pattern, which derives from each of the ponds with different rearing systems. The result of the study showed that the biofloc system yields variability of protein pattern as it maintains good water quality throughout the culture and provides an alternative protein source (as biofloc) for the shrimp besides the pellet.Key words: white shrimp (L. vannamei), biofloc system, muscle, protein pattern, SDS-PAGE
KARAKTERISTIK AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN POLIFENOL TEH ALGA COKLAT (Sargassum cristaefolium) DENGAN PELARUT METANOL Tuarita, Mirna Zena; Kartikaningsih, H Hartati; Nursyam, H Happy
Jurnal Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan Vol 1, No 2 (2013): JURNAL TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.023 KB)

Abstract

Penelitian karakteristik aktivitas antioksidan dan kandungan polifenol teh alga coklat (Sargassum cristaefolium) telah dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif deskriptif dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan kepada alga coklat (Sargassum cristaefolium) yaitu kondisi segar, kering (alga yang dikeringkan dengan sinar matahari selama 2x24 jam), basa kering (alga coklat direndam dengan larutan Ca(OH)2) pH 11 selama 6 jam dan dikeringkan dengan microwave suhu 80 oC selama 20 menit) serta teh seduh (berasal dari perlakuan basa kering yang diesktrak menggunakan aquades). Dalam penelitian alga coklat Sargassum cristaefolium diuji kandungan total fenol dengan larutan pengekstrak metanol; dan dianalisis aktivitas antioksidannya. Total fenol dari ekstrak diukur dengan spektrofotometer menggunakan pereaksi Follin-Ciocalteau, sedangkan aktivitas antioksidan diukur dengan menggunakan 1,1-DPPH. Ekstrak metanol baik pada rumput laut segar dan kering mempunyai kandungan total fenol tertinggi dibandingkan ekstrak dari perlakuan basa kering dan teh seduh dengan nilai berturut-turut 0,167 GAE/L ekstrak; 0,139 GAE/L ekstrak; 0,069 GAE/L ekstrak dan 0,092 GAE/L ekstrak. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak alga segar lebih tinggi daripada ekstrak alga kering, basa kering dan teh seduh dengan nilai IC50 berturut-turut 39,136 ppm; 46,824 ppm; 55,776 ppm dan 66,104 ppm.   Kata Kunci: antioksidan, polifenol, Sargassum cristaefolium, teh
Identifikasi Molekuler Bakteri Endofit Mangrove Rizhopora mucronata Penghasil Gelatinase (MMP2) Happy Nursyam; Asep Awaludin Prihanto
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.976 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v21i1.21537

Abstract

Gelatinase adalah salah satu jenis keberagaman dari kelompok protease. Enzim metallo-endopeptidase ekstraseluler atau metaloproteinase mampu menghidrolisis gelatin. Enzim gelatinase menghidrolisis gelatin menjadi hidrolisat gelatin. Penelitian ini bertujuan  mengisolasi bakteri endofit yang menghasilkan enzim gelatinase yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pengambilan dan preparasi sampel, skrinning gelatinase, seleksi strain potensial penghasil enzim gelatinase, dan analisis spesies menggunakan sekuensing 16S rDNA spesies bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat dari bagian daun mangrove menunjukkan aktivitas enzim gelatinase yang tinggi dengan kode isolat CL-h4. Analisis sekuen 16S rDNA menunjukkan isolat memiliki kemiripan dengan Enterobacter hormaechei N6. Pohon filogenetik menunjukkan bakteri Enterobacter sp. UB-R** berada pada satu cabang maupun node (genus) yang sama dengan bakteri Enterobacter sp. dengan nilai boostrap sebesar0,6. Mikroorganisme endofit mangrove penghasil enzim gelatinase (MMP2) dari daun mangrove Rizhopora mucronata adalah strain baru Enterobacter sp. UB-R.
Pengolahan limbah cair industri pembekuan ikan kaca piring (Sillago sihama) menggunakan kombinasi bakteri Acinetobacter baumannii, Bacillus megaterium, Nitrococcus sp. dan Pseudomonas putida secara aerob Maghfirotin Marta Banin; Yahya Yahya; Happy Nursyam
Journal of Tropical AgriFood Volume 3, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.3.1.2021.6119.49-62

Abstract

Industri pembekuan ikan (cold storage) sangat besar mengkonsumsi air untuk proses pencucian bahan baku dan peralatan sehingga banyak menghasilkan limbah cair. Salah satu pengolahan limbah yaitu secara biologi dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk menurunkan substrat tertentu pada limbah. Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah Acinetobacter baumannii, Bacillus megaterium, Nitrococcus sp. dan Pseudomonas putida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kombinasi bakteri terhadap limbah cair industri pembekuan ikan kaca piring (Sillago sihama), dengan melihat perubahan nilai pH, TSS (Total Solid Suspended), amonia, minyak dan lemak, BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan membandingkan kelompok perlakuan dengan kontrol. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan yaitu hari ke-0, hari ke-5 dan hari ke-10. Limbah cair yang berasal dari pabrik pembekuan ikan kaca piring (Sillago sihama) dari PT. Inti Luhur Fuja Abadi, kabupaten Pasuruan. Hasil dari penelitian ini perlakuan kombinasi bakteri Acinetobacter baumannii (A), Bacillus megaterium (B),, Nitrococcus sp. (N), dan Pseudomonas putida (P) memberikan pengaruh yang nyata pada semua parameter. Nilai yang dihasilkan telah memenuhi syarat baku mutu limbah cair pembekuan ikan pada peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2014. Nilai pH mengalami kenaikan dari kontrol, hari ke 5 sampai hari ke 10. Untuk kombinasi bakteri terbaik adalah A+P dengan nilai TSS sebesar 63,85 mg/L, kadar amoniak sebesar 1,02 mg/L, minyak dan lemak sebesar 1,95 mg/L, BOD sebesar 20,05 mg/L, dan COD sebesar 79,95 mg/L.
Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Bekasam Ikan Patin dan Potensi Antimikrobanya terhadap Beberapa Bakteri Patogen Retno Tri astuti; Hefti Salis Yufidasari; Happy Nursyam; Jessica Della G.B
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 3 (2021): JFMR VOL 5 NO.3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.10

Abstract

Bekasam merupakan produk fermentasi spontan asal Indonesia yang terbuat dari ikan air tawar dengan tambahan garam dan sumber karbohidrat. Salah satu jenis bakteri yang tumbuh pada bekasam dan menentukan keberhasilan proses fermentasinya adalah bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat memproduksi berbagai senyawa yang berperan dalam pembentukan rasa dan aroma produk serta mencegah kerusakan/pembusukan produk. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan isolasi bakteri asam laktat asal bekasam serta potensinya sebagai antibakteri terhadap bakteri patogen pangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi bakteri asam laktat asal bekasam ikan patin dan menguji aktivitas antagonisnya terhadap E. coli, Salmonella dan S. aureus. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode double layer pada media MRSA. Hasil uji antibakteri menunjukkan sebanyak 58,3%, 66,67% dan 91,67% total BAL memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli, Salmonella dan S. aureus. Tiga isolat BAL dengan aktivitas tertinggi berturut-turut adalah isolat HRB.1.10; HRB.1.7; dan HRB.1.11. Ketiga isolat BAL tersebut merupakan bakteri gram positif, tidak memiliki aktivitas katalase dan tidak menghasilkan gas pada media mengandung glukosa.
KAJIAN PERTUMBUHAN Kappaphycus alvarezii HASIL KULTUR JARINGAN PADA PERLAKUAN SUHU YANG BERBEDA Apri Arisandi; M Marsoedi; Happy Nursyam; Aida Sartimbul
Jurnal Kelautan Vol 4, No 1: April (2011)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v4i1.893

Abstract

Saat ini awal dan akhir periode budidaya rumput laut sudah tidak dapat dipastikan lagi karena mengalami pergeseran yang diduga akibat perubahan iklim global.  Hal tersebut mengakibatkan gagal panen dan rendahnya rendemen karaginan.  Salah satu cara untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap budidaya rumput laut (Kappaphycus alvarezii) adalah dengan mengkaji parameter kualitas air yang mempengaruhi pertumbuhannya yaitu suhu.  Melalui penelitian ini diharapkan diperoleh temuan baru mengenai pengaruh suhu terhadap pertumbuhan rumput laut.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Kappaphycus alvarezii yang diberi perlakuan suhu 200C, 250C, 300C, 350C dan 400C tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap rata-rata pertumbuhan hariannya. Kata kunci: suhu, pertumbuhan, Kappaphycus alvarezii
Kesediaan Membayar Terhadap Destinasi Wisata Omah Iwak Badher Bank Dewa Gede Raka Wiadnya; Sukandar Sukandar; A.P.W Marhendra; Anik Martinah Hariati; Ating Yuniarti; Citra Satrya Utama Dewi; Happy Nursyam; C Anam; Endang Yuli Herawati; muammar Kadhafi
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2021): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i2.3729

Abstract

Omah Iwak Badher Bank ialah salah satu destinasi wisata di Kabupaten Blitar yang dikelola oleh POKMASWAS Fajar Bengawan. Penelusuran reviewer pada google.co.id mendapatkan total 77 orang pemberi ulasan dengan rata-rata rating 4.5. Penelitian ini bertujuan untuk menilai rating destinasi terhadap responden terpilih, ialah mahasiswa S1 dan S3 Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan UB Malang. Total responden berjumlah 46 mahasiswa, 33 ialah mahasiswa S1 dan 13 mahasiswa S3. Kedua kelompok responden mendapat kesempatan yang sama untuk mengunjungi destinasi wisata. Rating dan penilaian terhadap destinasi dilakukan dengan memberikan 12 jenis pertanyaan kepada masing-masing resonden. Hasil penelitian mendapatkan bahwa rating responden mahasiswa S1 (3,7±0,57) dan S3 (3,7±0,48) lebih rendah dibandingkan dengan penilaian publik (4,5). Hal ini menunjukkan kualitas destinasi yang menjadi perhatian mahasiswa lebih tinggi dibandingkan dengan umum. Kesediaan membayar mahasiswa S1 (Rp. 150.000 Trip-1) pada destinasi wisata relatif lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa S3 (Rp. 250.000 Trip-1). Sebagai destinasi wisata baru, Omah Iwak Badher Bank perlu melakukan peningkatan jasa untuk meningkatkan kualitas destinasi.Kata Kunci: kesediaan membayar, jasa wisata, wisata alam, POKMASWAS Willingness-To-Pay To Omah Iwak Badher Bank Tourism DestinationABSTRACT Omah Iwak Badher Bank is one of the tourist destinations in Blitar Regency which is managed by POKMASWAS Fajar Bengawan. A reviewer search on google.co.id found a total of 77 reviewers with an average rating of 4.5. This study aimed to assess the destination rating of selected respondents, are undergraduate and doctoral students of the UB’s Faculty of Fisheries and Marine Science Malang. The total respondents were 46 students, 33 were S1 students and 13 were S3 students. Both groups of respondents received the same opportunity to visit tourist destinations. Rating and assessment of destinations was done by giving 12 types of questions to each respondent. The results found that the average rating of undergraduate student respondents was 3.7±0.57, and 3.7±0.48 for S3 students, respectively. These were lower than that of public assessment (4.5). This indivated that the quality of destination that are of concern to students is higher than the public. Willingness-t-pay of undergraduate students (Rp. 150,000 Trip-1) at tourist destinations was relatifly lower compared to doctoral students (Rp. 250,000 Trip-1). As a new tourist destination, Omah Iwak Badher Bank needs to improve its services to improve the quality of the destination.Keywords: willingness-to-pay, tourism services, nature tourism, POKMASWAS
Analisis Kelayakan Teknis Dan Finansial Produksi Maltodekstrin Dari Pati Hipokotil Bruguiera gymnorrhiza Di Kabupaten Seram Bagian Barat. Melkhianus H. Pentury; Happy Nursyam; Nuddin Harahap; Soemarno Soemarno
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 15 No. 2 (2012)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.361 KB)

Abstract

Pemanfaatan pati dari hipokotil Bruguiera gymnorrhiza sebagai bahan baku dalam produksi maltodekstrin dapat meningkatkan nilai ekonomis Bruguiera gymnorrhiza. Penelitian ini bertujuan untuk analisis kelayakan teknis dan finansial dalam memproduksi maltodekstrin dari hipokotil Bruguiera gymnorrhiza di Kabupaten Seram Barat. Skala industri maltodekstrin dirancang pada kapasitas produksi 100kg per hari, atau 27.000kg maltodekstrin per tahun. Lokasi produksi dilakukan di desa pesisir Kotania, Kabupaten Seram Barat, daerah tersebut merupakan Zona Ekonomi Khusus (ZEK) di Kabupaten Seram Barat, wilayah tersebut merupakan penghasil hipokotil Bruguiera gymnorrhiza. Metode hidrolisis enzimatik merupakan teknologi dalam produksi ini. Neraca kesetimbangan menunjukkan hasil produksi sebesar 94%. Perhitungan keuangan menunjukkan perlu invertasi Rp. 113.355.000. berdasarkan analisis kriteria investasi, industri ini layak untuk dikembangkan di Kabupaten Seram Barat. Nilai Net Present Value (NVP) 303 635 357 ; IPP 64,6%. Nilai Playback Period (PP) investasi pengembangan usaha adalah 5 tahun. B/C rasio sebesar 2,68. Analisis sensitifitas menunjukkan toleransi produksi mengalami penurunan sebesar 20%, produksi maltodekstrin masih cukup layak meskipun keuntungan bersih mengalami penurunan secara signifikan. Produksi maltodekstrin dipengaruhi oleh perubahan pada produksi, dan tidak dipengaruhi oleh harga enzim. Kata kunci: analisis kelayakan, Bruguiera gymnorhiza, maltodekstrin, pati
Karakterisasi Maltodekstrin Dari Pati Hipokotil Mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) Menggunakan Beberapa Metode Hidrolisis Enzim Melkhianus H. Pentury; Happy Nursyam; Nuddin Harahap; Soemarno Soemarno
The Indonesian Green Technology Journal Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.132 KB)

Abstract

Tepung hipokotil Bruguiera gymnorrhiza mengandung 21,35% amilosa dan 64,30% pati, ini merupakan bahan baku alternatif untuk produksi maltodekstrin. Proses produksi maltodekstrin menggunakan beberapa metode enzim hidrolisis, enzim α-amylase sebagai biokatalis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang terbaik dan efisien dalam memproduksi maltodekstrin. Penelitian ini dilakukan dengan karakterisasi pati Bruguiera gymnorrhiza dan karakterisasi maltodekstrin, kemudian mencari metode terbaik berdasarkan indeks efektivitas DeGarmo dan dikomparasi dengan maltodekstrin komersial. Proses hidrolisis dilakukan di water bath pada temperatur 85oC dan 90oC, konsentrasi pati yang digunakan adalah 20%, 30%, 40%, dan 50%, penentuan konsentrasi enzim adalah 0.07; 0,1; 0,15; dan 0,2 per ml dari sampel. Karakter pati yang diamati adalah kadar air, kadar abu, dula reduksi, pH, kelarutan, kecerahan, dextrose equivalent (DE), viskositas, warna dalam Lugol, kontaminasi mikroba dan mikro granular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai dextrose equivalent (DE) 0.80; gula reduksi 0.60; viskositas 0.45; nilai-nilai ini sesuai dengan maltodekstrin, dimana nilai DE tidak lebih dari 20. Menurut SNI gula reduksi adalah 11,0-15,0 dan viskositas 6-49 cP. Percobaan hidrolisis terbaik adalah pada No.3. yaitu nilai DE 9, gula reduksi 1,27, viskositas 7 cp, kadar air 6,44%, kadar abu 1,14%, pH 6,23, densitas 0,462, kelarutan 11,4%, kecerahan 51,6, rendemen 94%, dan kontaminasi mikroba di dibawah standar ISO 7599:2010. Percobaan terbaik mempunyai nilai (Nh) 0.709. Kata kunci: enzim hidrolisis, maltodekstrin, pati Bruguiera gymnorrhiza
Co-Authors A'yunin, Qurrota A.P.W Marhendra Achmad Poernomo Aida Sartimbul Andi Parenrengi Apri Arisandi Apri Arisandi Apri Arisandi Aris Sri Widati Arning Wilujeng Ekawati Arning Wilujeng Ekawati Arning Wilujeng Ekawati Arning Wilujeng Ekawati Arrum Nurjannah Herdiyanti Asep Awaludin Prihanto Asriati Djonu Asriaty Djonu Asus Maizar Suryanto H Ating Yuniarti Audina I. Pratiwi Ayu Azkiyah Azizah Belinda Putri Ardianti C Anam Citra Satrya Utama Dewi Dewa Gede Raka Wiadnya Dewi Seswita Zilda Diana Arfiati Diklawati Jatayu Djalal Rosyidi Dwi Setijawati Eddy Suprayitno Eddy Suprayitno Eddy Suprayitno Edi Widjayanto Ekki Windi Endang Yuli Herawati Fahrul Fahrul Fitriadi, Ren Hardoko Hardoko Hardoko Hardoko Hardoko Hardoko Hardoko Hardoko Hariati, Anik Martinah Hefti Salis Yufidasari Hefti Salis Yufidasari Indra Kristiana Jessica Della G.B Kadhafi, muammar Kartikaningsih, Hartati Lebrina Ivantry Boikh Lilik Eka Radiati Lukman Mile M Marsoedi Maftuch Maftuch Maftuch Maftuch Maghfirotin Marta Banin Marsoed Marsoed Marsoedi Marsoedi Marsoedi Marsoedi Marwulan Marwulan Melkhianus Hendrik Pentury Mirna Zena Tuarita Mohamad Fadjar MOHAMAD FADJAR Muhammad Ikhwan Ihtifazhuddin Ni Nyoman Dian Martini Nuddin Harahap Nursinah Amir, Nursinah Retno Tri astuti Rizal Akbar Hutagalung Seomarno Soemarno Soemarno Soemarno Sofiatul Sri Andayani Sri Intan Anggraini Sri Redjeki Hesti Mulyaningrum Sry Andayani Sukarni Sukarni Titik Dwi Sulistiyati Wahyu Wira Pratama Yahya . Yahya Yahya Yahya Yahya Yenny Risjani Yuni Kilawati Yusro Nuri Fawzya