Nurbaiti Nazarudin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OTITIS MEDIA AKUT DENGAN KOMPLIKASI MASTOIDITIS AKUT DAN LABIRINTITIS AKUT PADA DEWASA Nurbaiti Nazarudin
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2020): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.833 KB)

Abstract

Otitis media akut (OMA) merupakan penyakit infeksi pada telinga tengah yang disebabkan oleh bakteri. Walaupun OMA paling sering terjadi pada usia 6 bulan sampai 3 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada orang dewasa. Patofisiologi terjadinya otitis media terdiri dari berbagai faktor, yaitu: faktor individu, faktor anatomi/ fisiologi dan faktor lingkungan. Komplikasi dapat terjadi akibat OMA yang tidak diobati, pengobatan yang tidak adekuat dan adanya bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Komplikasi intratemporal dan intrakranial akibat OMA jarang terjadi dan dapat berakibat fatal. Tujuan laporan kasus ini adalah melaporkan kasus yang jarang terjadi, yaitu: OMA dengan komplikasi intratemporal mastoiditis akut dan labirintitis akut pada orang dewasa. Dilaporkan 1 kasus OMA stadium perforasi auris sinistra pada seorang laki-laki usia 26 tahun dengan komplikasi mastoiditis akut sinistra dan labirintitis akut. Pemberian antibiotik sistemik secara empiris, analgetik-antiinflamasi, anti histamin, anti mual-muntah, antibiotik dan antiseptik topikal. Pada pasien ini tidak dilakukan tindakan operatif, karena terjadi perbaikan tanda dan gejala klinis dengan terapi medikamentosa. Diagnosis OMA dengan komplikasi intratemporal pada pasien ini tergantung pada gejala klinis yang terjadi. Mastoiditis akut sinistra ditandai dengan nyeri, bengkak dan warna kemerahan di belakang telinga kiri. Labirintitis akut ditandai dengan gangguan pendengaran pada telinga kiri, pusing berputar, mual dan muntah. Penatalaksanaan OMA dengan komplikasi intratemporal tidak selalu diperlukan tindakan operatif. Diagnosis secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat akan menghindarkan komplikasi yang lebih lanjut. DOI : 10.35990/mk.v4n1.p23-34
HUBUNGAN PEMBERSIHAN TELINGA MENGGUNAKAN COTTON BUDS DENGAN KEJADIAN KELUHAN TELINGA Asti Kristianti; Siska Telly Pratiwi; Nadya Safira; Nurbaiti Nazarudin
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2023): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembersihan telinga menggunakan cotton budsapat menjadi faktor risiko infeksi telinga luar terutama kejadian otitis eksterna yang dapat menimbulkan berbagai keluhan telinga seperti nyeri telinga, telinga gatal, telinga penuh, dan penurunan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pembersihan telinga menggunakan cotton buds dengan kejadian keluhan telinga pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (FK Unjani) Angkatan 2019. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa FK Unjani Angkatan 2019 yang melakukan pembersihan telinga menggunakan cotton buds dengan keluhan telinga yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Penetapan sampel menggunakan Rumus uji hipotesis beda dua proporsi dua kelompok. Jumlah responden minimal yang dapat digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 30 responden. Metode dalam pengambilan responden menggunakan consecutive sampling. Instrumen yang dipakai pada penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Karakteristik responden yang menggunakan cotton buds dalam membersihkan telinganya berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki (83,33%). Dalam membersihkan telinga responden paling banyak menggunakan cotton buds menimbulkan keluhan telinga gatal (45,28%), nyeri telinga33,96%), telinga penuh (18,87%), dan penurunan pendengaran (1,89%). Dari penelitian didapatkan hasil hubungan yang bermakna dengan nilai odds ratio 95,28 kali lebih besar antara pembersihan telinga menggunakan cotton buds dengan kejadian keluhan telinga pada Mahasiswa FK Unjani Angkatan 2019 dibandingkan dengan yang tidak menggunakan cotton buds. Mayoritas keluhan telinga yang terjadi adalah telinga gatal yang menandakan sudah memasuki stadium inflamasi kronik dari kejadian otitis eksterna. Kata Kunci: Cotton buds, keluhan telinga, pembersihan telinga DOI : 10.35990/mk.v6n2.p134-142