Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

GAYA HIDUP MAHASISWA YANG MENEMPATI RUMAH KOST (Studi di Kelurahan Lalolara Kecamatan Kambu Kota Kendari) Wa Ode Muzyiana; Bahtiar Bahtiar; Tanzil Tanzil
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.294 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i1.8807

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya hidup mahasiswa yang menempati rumah kost di Kelurahan Lalolara Kota Kendari, dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana penetapan informan dilakukan dengan meng-gunakan purposive sampling berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan penelusuran dokumen. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang menempati rumah kost memiliki beberapa bentuk gaya hidup, yaitu: (1) Gaya hidup mandiri, ditunjukkan dalam mengatasi masalah-masalah kebutuhan; (2) Gaya hidup modern dalam penggunaan teknologi informasi, bahkan tampak cenderung over capacity; (3) Gaya hidup bebas dalam bertindak; serta (4) Gaya hidup hemat dan lebih bijak dalam menggunakan uang yang ada. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup mahasiswa yang menempati rumah kost meliputi: faktor internal, diantaranya: (a) pengalaman, kebiasaan dari didikan orang tua; (b) Kepribadian diri, mahasiswa kost yang sudah dewasa dan adanya kemampuan dalam mengurus diri tidak ingin banyak memberatkan orang lain, (c) Motif, menghindari hal-hal mendesak yaitu dengan bijak dalam penggunaan uang, ingin menghasilkan uang walaupun dalam jumlah sedikit. Adapun faktor eksternal, diantaranya: (a) Kelompok referensi, yang berasal dari orang yang diidolakan; (b) keluarga yang telah menanamkan nilai dan kebiasaan; serta (c) Kebudayaan, berupa sistem nilai dan norma yang dianut bersama di tengah masyarakat.
HUBUNGAN KENAKALAN REMAJA DENGAN FUNGSI SOSIAL KELUARGA Wa Ode Amanah; Muhammad Rusli; Tanzil Tanzil
Jurnal Neo Societal Vol 2 (2017): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.765 KB) | DOI: 10.52423/jns.v2i3.3369

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertama hubungan kenalan remaja dengan fungsi sosial keluarga, kedua untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja, dan yang ketiga untuk mengetahui upaya-upaya yang idlakukan untuk menanggulangi kenakalan remaja. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melalui penelitian lapangan yang dilakukan dengan tekhnik wawancara, observasi, dengan menggunakan 20 orang informan selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (a) hubungan kenakalan remaja dengan fungsi sosial keluarga dilihat dari (1) Hubungan antara pekerjaan orang tua dengan tingkat kenakalan remaja (2) Hubungan antara keutuhan keluarga dengan tingkat kenakalan remaja (3) Hubungan antara kehidupan beragama keluarga dengan tingkat kenakalan remaja. (b) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja bersumber pada pertama, lingkungan keluarga. Kedua lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan sekolah. (c) Upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja yaitu dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga hal tersebut saling berkaitan untuk menanggulangi kenakalan remaja.
IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID-19 (Sudi Desa Latompe Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Barat) Wa Ode Yama; Muh. Rusli; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 3, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v3i1.20323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi program bantuan Langsung Tunai (BLT) terhadap kesejahteraan masyarakat di masa pandemi Covid-19 dan Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program bantuan langsung tunai (BLT) terhadap kesejahteraan masyarakat di masa pandemi Covid-19 di Desa Latompe Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Barat. Metode Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, KASI Pelayanan dan Kesejahteraan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) terbagi menjadi tiga indikator yakni a) Tepat Sasaran, jika dilihat dalam pelaksanaan penyalurannya program Bantuan Langsung Tunai selama masa pandemi Covid-19 di Desa Latompe sudah tepat sasaran. b) Tepat Waktu, dalam proses penyalurannya bantuan langsung tunai Dana Desaselama masa pandemi covid-19 sudah tepat waktu. c) Tepat Jumlah, selama masa pandemi covid-19 Pemerintah Desa telah menyalurkan BLT kepada masyarakat yang bersumber dari anggaran dana desa sebesar Rp 600.000,00 pada triwulan pertama dan Rp 300.000,00 triwulan kedua. Kedua, Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program bantuan langsung tunai (BLT)  dapat dilihat dari 4 indikator yaitu : a) Komunikasi, mengenai informasi Program Bantuan Langsung Tunai di masa Pandemi Covid-19 di Desa Latompe, Pemerintah Desa pernah mengadakan sosialisasi kepada KPM program BLT. b) Sumber Daya, di Desa Latompe Pemerintah Desa telah memahami tentang syarat, prosedur dan ketentuan dalam pengurusan, dan pembagian BLT selama masa pandemi Covid-19. c) Disposisi, Pemerintah Desa mensosialisasikan bahwa dana bantuan yang di berikan harus di gunakan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakatselama masa pandemi Covid-19, d) Struktur birokrasi, mengenai proses distribusi BLT-DD selama masa pandemi Covid-19, birokrasi desa sepenuhnya bertanggung jawab terhadap data siapa saja penduduk desa yang berhak menerima program BLT-DD.
MODAL SOSIAL PEREMPUAN NELAYAN DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR (Studi Di Desa Lanto Kecamatan Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Neriati Neriati; Muhammad Rusli; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 2, No 1 (2020): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v2i1.12693

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah  bagaimana bentuk modal sosial perempuan nelayan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir. Bagaimana fungsi modal sosial perempuan nelayan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahiu 1) bentuk modal sosial perempuan nelayan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir 2) fungsi modal sosial perempuan nelayan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Jenis penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah  elemen masyarakat yang terdiri dari 1 kepala desa, 5 Perempuan Nelayan dan 5 Suami Nelayan. data ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian didapati bahwa telah terjadibentuk modal sosial perempuan nelayan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir diDesa Lanto Kecamatan Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah, bentuk modal sosial perempuan nelayan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir sebagai perempuan nelayan yang memiliki karakteristik kehidupan sosial seperti nilai sosial, norma sosial dan kepercayaan sosial yang membentuk interaksi dan kerja sama yang dapat saling menguntungkan dalam kegiatan pengelolaan sumberdaya pesisir, dan fungsi modal sosial perempuan nelayan dalam pengelolaan sumberdaya pesisirdiDesa Lanto Kecamatan Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah adalah terdiri atas 3 penelolaan sumberdaya pesisir yaitu,  pengelolaan ikan peindang, pengelolaan kerupuk ikan, pengelolaan rumput laut.
PERSEPSI NELAYAN TERHADAP TEKNOLOGI MODERN PERALATAN TANGKAP IKAN (Studi di Desa Sainoa Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali) Desi Fitriyanti; Muhammad Rusli; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 3, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat nelayan terhadap teknologi modern alat tangkap ikan dan Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat nelayan terhadap teknologi modern alat tangkap ikan di Desa Sainoa Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten Morowali. Penelitian ini mengunakan teknik purposive sapling yaitu teknik penentuan informan secara sengaja, yakni penelitian ini telah menentukan responden menjadi sampel penelitian dengan anggapan atau menurut pendapat sendiri. Hasil penelitian ini menujukan bahwa persepsi masyarakat nelayan terhadap teknologi modern alat tangkap ikan di Desa Sainoa Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten Morowali adalah meliputi Modal dari persepsi nelayan terhadap penggunaan alat tangkap modern yaitu kurang modal baik dalam membeli alat tangkap modern atau modal untuk mengembangkan perahu yang awalnya mendayung (tradisional) menjadi perahu bermesin atau menjadi kapal penangkap  ikan bermesin, dan Pengalaman kerja dalam penggunaan alat tangkap modern semakin mempermudah penggunaan alat tangkap serta bisa menghemat biaya yang di keluarkan dalam melaut serta memperoleh  hasil  yang maksimal, dan Teknologi simpulkan bahwa dengan adanya peralatan modern dalam hal ini peralatan tangkap ikan memudahkan nelayan dari suatu tempat ke tempat lain dalam mencari ikan serta memudahkan nelayan mencari titik potensial yang terdapat ikan sehingga tangkapan nelayan bisa maksimal dan memperoleh hasil yang besar tentunya dari segi ekonomi.
STRATEGI BERTAHAN HIDUP MASYARAKAT AGRARIS DI DESA MATAPILA KECAMATAN LASOLO KABUPATEN KONAWE UTARA DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Harlida Harlida; Juhaepa Juhaepa; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 3, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi bertahan hidup masyarakat agraris di Desa Matapila Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara di tengah pandemi Covid-19. Metode penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan datanya yaitu studi observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa di tengah pandemi covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini, masyarakat petani yang berada di Desa Matapila Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara melakukan berbagai macam strategi agar tetap bisa bertahan hidup dan melangsungkan kehidupan mereka selain mengharap pada hasil pertanian. Strategi-strategi yang dilakukan oleh masyarakat petani yang berada di Desa Matapila yaitu (1) Strategi aktif yaitu strategi yang dilakukan dengan cara memanfaatkan segala potensi yang dimiliki, seperti melakukan aktivitasnya sendiri (seperti mencari sayur atau rotan dihutan dan mencari ikan atau kerang dilaut untuk diperjualbelikan sehingga menghasilkan uang), memperpanjang jam kerja (seperti bekerja atau menjadi buruh harian dikebun orang lain dan menjadi buruh harian ditambang batu suplit dari pagi hingga sore hari), dan melakukan apapun demi menambah penghasilan (seperti bekerja atau menjadi tukang bersih-bersih dikebun orang lain, menjadi buruh pengolah sagu, mengolah kayu dihutan untuk diperjualbelikan atau menjadi buruh pengangkat kayu yang telah diolah). (2) Strategi pasif yaitu strategi yang dilakukan dengan cara meminimalisir atau menghemat pengeluaran keluarga, seperti mengganti sumber pangan yang harganya lebih murah/terjangkau (misalnya dari setiap hari makan pakai ikan lalu diganti atau diselang-seling makan pakai telur atau mie instant atau dari biasanya makan daging (ayam/sapi) seminggu sekali diganti menjadi makan pakai ikan, telur, tempe ataupun tahu), mengambil bahan makanan yang bersumber dari alam sekitar (seperti mencari sayur dihutan seperti pakis, umbut rotan, rebung dan lain sebagainya dan mencari ikan atau kerang dilaut untuk dikonsumsi sendiri sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli sayur dan ikan lagi), dan lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan dibanding keinginan (misalnya ingin membeli baju atau barang-barang yang baru, maka ditunda dan dikesampingkan dulu dan lebih memenuhi kebutuhan yang wajib atau pokok seperti memenuhi kebutuhan makanan). (3) Strategi jaringan yaitu strategi yang dilakukan dengan cara memanfaatkan jaringan sosial, seperti memanfaatkan jaringan sosial yang ada disekitar mereka (yaitu meminjam uang atau sembako kepada saudara, tetangga atau kerabat terdekat mereka atau mengutang sembako atau bahan-bahan makanan lainnya di warung atau di toko terdekat mereka.
HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT LOKAL DENGAN MASYARAKAT TRANSMIGRAN DALAM ADAPTASI PERTANIAN (Studi di Ahua Wali Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe) Ujang Hermawan; Syaifudin S. Kasim; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 2, No 2 (2020): Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v2i2.15297

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk kehidupan bersama antara etnis lokal dan warga transmigran dengan jumlah total 175 kepala keluarga, etnis Tolaki dengan jumlah 280 kepala keluarga, sedangkan warga transmigrasi berjumlah 133 kepala keluarga, 62 kepala keluarga merupakan campuran dari beberapa etnis yang ada di Desa  Ahua Wali (Data Kantor Desa Ahua Wali, 2019). Kedua suku bangsa tersebut dari hari ke hari telah melahirkan suatu proses kerja sama dalam bidang sosial ekonomi khususnya mata pencaharian sebagai petani ladang dan beberapa tanaman jangka panjang lainnya. Sedangkan rumusan penelitian ini adalah Bagaimanakah bentuk hubungan  antara  masyarakat lokal (etnis Tolaki) dengan warga transmigrasi (etnis Jawa)”.Adapun kajian teori yang digunakan dalam penelitian antara lain Konsep Hubungan Sosial, Setiap individu dalam mengadakan hubungan atau kontak sosial dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung, antara satu pihak yang ada dalam masyarakat. Dalam mengadakan kontak dapat terjadi hubungan sosial yang positif terjadi oleh hubungan antara kedua belah pihak terdapat saling pengertian, di samping menguntungkan masing-masing pihak, sehingga hubungan dapat berlangsung lebih lama, atau mungkin berulang-ulang dan mengarah kepada suatu kerjasama. Kosep Interasi Sosial, Hubungan sosial pada awalnya merupakan proses penyelesaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan. Hasil penelitian Kerjasama antara masyarakat lokal (Etnis Tolaki)  dan masyarakat transmigran (etnis Jawa)  dalam Membuka Lahan Pertanian hal ini diungkapkan salah seorang I nforman yang mengatakan Kerjasama yang terjadi antara kedua suku tersebut didasari atas kebersamaan, olehnya itu meskipun tidak ada ajakan mereka saling membantu termasuk dalam hal pembukaan lahan pertanian.
MODEL PENYELESAIAN KONFLIK AGRARIA PADA MASYARAKAT TRANSMIGRASI STUDI DESA RODA KECAMATAN KOLONO KABUPATEN KONAWE SELATAN Iskandar Wijaya; Sulsalman Moita; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 2, No 1 (2020): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v2i1.12682

Abstract

Model penyelesaian konflik agraria pada masyarakat transmigrasi Desa Roda Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Faktor- Faktor Penyebab  konflik agraria pada Masyarakat transmigrasi Desa Roda Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan 2) Untuk mengetahui Model penyelesaian  konflik agraria pada masyarakat transmigrasi Desa Roda Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu tehnik penentuan informan secara sengaja, yakni peneliti telah menentukan responden menjadi sampel penelitiannya dengan anggapan atau menurut pendapatnya sendiri. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat transmigrasi yang mengalami konflik agraria di Desa Roda karena izin PT Tiram yang diterbitkan secara sepihak oleh pemerintah Kabupaten Konawe Selatan dan juga ketimpangan penguasaan tanah yang dilakukan oleh PT Tiram di wilayah transmigrasi yang menimbulkan konflik agraria sehingga tertadi pertentangan antar masyarakat Transmigrasi dan PT Tiram yang sama-sama ingin memilik tanah tersebut adapun model penyelesaian konflik agraria yang dilakukan oleh masyarakat transmirasi yang pertama adalah Mediasi yangdi fasilitasi oleh Konsorsium Pembaharuan Agraria Sulawesi tenggara  untuk bertemu pihak PT Tiram dan Bupati Konawe selatan dalam membicarakan persoalan konfli kantara kedua belah pihak yang kedua adalah model Negosiasi  antara PT Tiram dan masyarakat transmigrasi yang dilakukan di Rumah jabatan Bupati dengan kesepatkan pemindahan lokasi PT Tiram di tempat lain dan masyarakat transmigrasi tetap menduduki tanah di Desa Roda.
MOBILITAS SIRKULER NELAYAN TRADISIONAL PADA MUSIM PACEKLIK (Studi di Desa Wajogu Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah) Misna Ayu; Syaifudin S. Kasim; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 3, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v3i1.17346

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya mobilitas sirkuler nelayan tradisional pada musim paceklik di Desa Wajogu Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah (2) Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis aktivitas masyarakat nelayan Wajogu pada musim paceklik di daerah tujuan. Metode penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil Penelitian di lapangan menunjukan bahwa penyebab terjadinya mobilitas sirkuler nelayan tradisional pada musim paceklik di Desa Wajogu Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah disebabkan beberapa faktor, (1) faktor ekonomi yaitu kurangnnya pemasukan dalam pemenuhan kebutuhan sehingga pada musim paceklik  masyarakat nelayan harus mencari pekerjaan diluar dari wilayah asal hal ini sebagai pendorong untuk melakukan mobilitas, (2) faktor ketersediannya lapangan kerja yaitu kurangnnya lapangan pekerjaan yang didapatkan dari daerah asal sehingga masyarakat yang bekerja sebagai nelayan memilih mencari pekerjaan diwilayah lain sehingga menjadi penarik untuk melakukan mobilitas, (3) faktor trasportasi yaitu merupakan alat pendukung seseorang untuk menjangkau wilayah yang dituju serta memudahkan dalam melakukan suatu mobilitas atau pergerakan hingga menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Sendangkan yang menjadi jenis-jenis aktivitas masyarakat nelayan Wajogu pada saat musim paceklik didaerah tujuan yaitu sebagai (a) buruh bangunan, (b)berdagang, (c)berkebun, dan (d)pengolah jambu mete. Aktivitas yang dilakukan masyarakat nelayan hanya bersifat sementara waktu bukan menjadi pekerjaan paten, dilakukan ketika musim paceklik serta ketika tidak turun melaut.
IMPLEMENTASI LAYANAN UNIT REHABILITASI MENTAL DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Abdillah Al-Hasni; Sulsalman Moita; Tanzil Tanzil
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 2, No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1121.202 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v2i1.20031

Abstract

Rehabilitasi mental merupakan upaya perbaikan atau pemulihan mental seseorang yang pernah mengalami gangguan kejiwaan agar kembali kepada kondisi awal sebagai manusia seutuhnya dan dapat diterima kembali di tengah masyarakat. Kegiatan proses rehabilitasi mental dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu: tahap persiapan, tahap penempatan/penyaluran dan tahap pengawasan.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Implementasi Layanan Unit Rehabilitasi Mental di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juni Tahun 2019 di Unit Rehabilitasi Mental Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Informan dalam penelitian ini ada tiga orang yaitu kepala ruangan unit rehabilitasi mental Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara, Perawat serta Pasien rehabilitasi mental dipandang dapat memberikan informasi yang memadai. Pemilihan informan dalam penelitian ini penulis lakukan secara Purposive Sampling. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Di dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarakan hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa layanan unit rehabilitasi mental di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara masih kurang optimal disebabkan kurangnya tenaga rehabilitasi sehingga proses seleksi pasien rehabilitasi sering tertunda, sarana prasarana serta fasilitas belum memadai, ketersediaan anggaran yang masih terbatas, belum adanya kerjasam antara RS Jiwa Prov. Sultra dan dinas sosial terkait penempatan pasien ketika pasien kembali ke RS Jiwa karena penyakitnya kambuh kembali dan pelayanan pengawasan pasien sebahagian tidak dilaksanakan secara bertahap karena keterbatasan akses kunjungan pasien yang jauh tempat tinggalnya.