Feranita Utama
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal yang Adekuat di Indonesia (Analisis Data SDKI 2012) Marsanelah Jusniany; Rini Mutahar; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.443 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2016.7.3.174-181

Abstract

Latar Belakang: Indonesia merupakan negara berkembang dengan kematian ibu masih menjadi masalah utama yaitu sebesar 126 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu adalah melakukan pemeriksaan kesehatan melalui pelayanan antenatal yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Laporan SDKI 2012 menyebutkan bahwa 95,7% ibu hamil sudah menerima pelayanan antenatal, tetapi tidak semuanya melakukan pelayanan antenatal yang sesuai dengan anjuran pemerintah. Tujuan studi ini adalah menganalisis determinan pemanfaatan pelayanan antenatal.Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder SDKI tahun 2012 untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain studi cross sectional dengan populasi seluruh wanita usia subur pernah menikah, pernah hamil/melahirkan yang melakukan pelayanan antenatal. Analisis data penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu univariat, bivariat dan multivariat.Hasil Penelitian: Berdasarkan data SDKI 2012 bahwa variabel yang berhubungan signifikan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal yang adekuat antara lain status ekonomi (PRadjusted=1,310,CI 95%;1,310 1,943), pendidikan (PRadjusted=1,595,95%;1,285-1,876)),dan komplikasi (PRadjusted=1,329,CI 95%;1,066-1,637). Sedangkan faktor yang paling mempengaruhi pemanfaatan pelayanan antenatal setelah dikontrol dengan variabel lain adalah variabel tempat pelayanan antenatal (PRadjusted=1,816,CI 95%;1,510-2,185).Kesimpulan: Status ekonomi, tingkat pendidikan, komplikasi kehamilan dan tempat pelayanan antenatal terdapat hubungan secara signifikan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal di Indonesia. Pendekatan kepada ibu pada kelompok pendidikan dasar dengan status ekonomi rendah dengan tujuan memberikan informasi dan edukasi terkait kesehatan selama kehamilan untuk ibu dan janin, serta informasi yang terkait dengan pelayanan antenatal yang adekuat diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan antenatal yang adekuat. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pelayanan antenatal yang adekuat sehingga pemanfaatan pelayanan antenatal yang adekuat meningkat.
Determinan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Yudia Gustri; Rico Januar Sitorus; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.149 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2016.7.3.209-217

Abstract

Latar Belakang: Preeklampsia adalah gangguan hipertensi kehamilan yang secara signifikan mempengaruhi morbiditas dan kematian ibu di seluruh dunia. Preeklampsia terjadi pada 5-7% dari seluruh kehamilan dan merupakan penyebab utama kematian ibu di negara berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2015. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan study case-control. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa data rekam medik ibu melahirkan dengan preeklampsia dan tanpa preeklampsia pada periode 1 Januari 2015-31 Desember 2015. Jumlah sampel adalah 85 kasus dan 85 kontrol. Analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariat dengan menggunakan uji chi square, serta multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda model prediksi.Hasil Penelitian: Analisis multivariat menunjukkan faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia adalah umur >35 tahun (OR: 4,120; 95% CI: 1,715-9,897) obesitas (OR: 2,134; 95% CI: 1,093-4,167) dan riwayat hipertensi (OR: 12,143; 95% CI: 1,368-107,792).Kesimpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan terhadap kejadian preeklampsia pada ibu hamil adalah riwayat hipertensi. Saran yang dapat diberikan yaitu bagi instansi terkait untuk dapat meningkatkan upaya promotif dan preventif dengan memberikan sosialisasi mengenai faktor-faktor yang dapat menjadi risiko kejadian preeklampsia sehingga kasus preeklampsia dapat dicegah secara dini.
Pengaruh Persepsi terhadap Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Melakukan Screening Kanker Serviks dengan Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir Nike Warta; Nur Alam Fajar; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.996 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kanker serviks termasuk penyakit dengan jumlah kematian tertinggi pada wanita di seluruh dunia termasuk Indonesia. Terdapat 16 per 100.000 kasus di Indonesia dan 797 kasus di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014. Screening dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) merupakan salah satu cara pencegahan kanker serviks. Desa Talang Aur merupakan Desa yang telah berpartisipasi dalam screening IVA dengan cakupan 17,5%, namun cakupan yang dibutuhkan adalah 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap partisipasi wanita dalam melakukan screening dengan metode IVA di Desa Talang Aur.Metode: Jenis penelitian adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara random sebanyak 84 orang pada WUS usia 30-50 tahun.Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan 88,1% wanita yang tidak berpartisipasi dalam screening IVA dan 54,8% memiliki persepsi yang kurang baik terhadap screening IVA. Terdapat pengaruh persepsi terhadap partisipasi WUS dalam melakukan screening dengan metode IVA(p value=0,038; PR 5,8: 95% CI 1,164-29,57). Namun tidak terdapat pengaruh persepsi terhadap partisipasi WUS melakukan screening dengan metode IVA (p value=0,427) setelah dikontrol oleh usia, pekerjaan, pengetahuan, dan riwayat mengunjungi tenaga kesehatan.Kesimpulan: Terdapat pengaruh persepsi, pengetahuan dan riwayat mengunjungi tenaga kesehatan terhadap partisipasi wanita subur untuk melakukan screening.Kata Kunci : Persepsi, screening kanker serviks
Hubungan Persepsi Terhadap Peringatan Bahaya Merokok pada Kemasan Rokok dengan Perilaku Merokok pada Remaja Laki-Laki di Kota Palembang Afria Tantri; Nur Alam Fajar; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.936 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2018.9.1.74-82

Abstract

Latar Belakang: Pencantuman iklan peringatan bahaya merokok di kemasan rokok menimbulkan berbagai macam pandangan di kalangan masyarakat terutama di kalangan remaja, karena remaja mudah terpengaruh terhadap sesuatu yang baru, unik, dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi terhadap peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok dan hubunganya dengan perilaku merokok remaja laki-laki di Kota Palembang.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah remaja laki-laki di Kota Palembang dengan sampel 125 responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dilakukan dengan uji regresi logistik ganda.Hasil Penelitian: Statistik menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan perilaku merokok adalah persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persespi manfaat, persepsi hambatan, dan isyarat untuk bertindak, sementara variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku merokok adalah variabel efikasi diri. Hasil analisis multivariat didapatkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku merokok adalah persepsi kerentanan.Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan persepsi keseriusan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan merupakan risiko penyebab perilaku merokok remaja laki-laki di Kota Palembang. Perhatian dari keluarga sangat di perlukan untuk mengurangi perilaku merokok terutama di kalangan remaja.
Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Perilaku Buang Air Besar di Jamban Pasca Pemicuan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu Apri Yulda; Nur Fajar; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.855 KB)

Abstract

Latar belakang: Perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar sembarangan masih menjadi masalah di sejumlah negara. Indonesia adalah negara kedua terbanyak ditemukan masyarakat buang air besar sembarangan. Sejak tahun 2006 Indonesia mulai menerapkan program STBM dengan memicu kesadaran masyarakat untuk mengubah perilakunya. Di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan tepatnya di Kecamatan Tanjung Batu masyarakat mengalami peningkatan tertinggi perubahan perilaku buang air besar di jamban setelah dilakukannya pemicuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang perubahan perilaku masyarakat, sehingga menjadi rujukan memaksimalkan program STBM. Metode: Desain penelitian adalah cross sectional dengan sampel diambil dari seluruh populasi yangberjumlah 137 orang. Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan 84 orang (61,3%) mengalami perubahan perilaku buang air besar di jamban pasca pemicuan. Terdapat pengaruh penghasilan (p-value=<0,0001), self efficacy (pvalue=<0,0001), harapan (p-value=<0,0001), persepsi pelanggaran moral (p-value=<0,0001), dorongan masyarakat (p value=0,001), dorongan petugas kesehatan (p-value=<0,0001), peran keluarga (pvalue=<0,0001) terhadap perubahan perilaku buang air besar di jamban pasca pemicuan. Penghasilan merupakan faktor yang paling mempengaruhi perubahan perilaku buang air besar di jamban pasca pemicuan (RP=6,464 95% CI: 1,719-24,309; p-value=0,006).Kesimpulan: Diharapkan masyarakat dapat melakukan arisan jamban, kemudian tokoh masyarakat dan petugas kesehatan bekerja sama dengan stakeholder melakukan gotong royong dalam pembuatan jamban komunal dan menambah home industri di lingkungan wilayah kerja puskesmas, agar masyarakat dapat berubah perilaku buang air besar di jamban serta menambah pemasukan sehingga masyarakat dapat menyisihkan uang untuk membuat jamban
Studi Prevalensi Kejadian Hipertensi pada Posbindu di Wilayah Kerja BTKLPP Kelas I Palembang Eni Puspita Sari; Rico Januar Sitorus; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.667 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian secara global. Salah satu penyakit tidak menular yaitu hipertensi yang masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang turut mempengaruhi kenaikan angka mortalitas dan morbiditas di Kota Palembang. Penelitian dilakukan bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada posbindu di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Palembang.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional dengan populasi seluruh penduduk yang berusia > 18 tahun yang bertempat tinggal di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Palembang dengan sampel yang sebanyak 101 responden. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat, analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square, serta analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik model prediksi.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah umur, riwayat keluarga, aktivitas fisik dan stress dan variabel yang tidak berhubungan adalah jenis kelamin, riwayat keluarga, obesitas, kebiasaan merokok, alkohol, dan konsumsi kopi. Variabel umur merupakan variabel yang paling dominan terhadap kejadian hipertensi (OR Adjusted=4,262; 95%CI= 1,378-13,182) setelah dikontrol dengan variabel riwayat keluarga, aktivitas fisik dan stres.Kesimpulan: Umur, riwayat keluarga, aktivitas fisik, dan stres memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian hipertensi. Meningkatkan upaya penyuluhan kesehatan terkait faktor risiko kejadian hipertensi, menambah jumlah posbindu yang dibina, meningkatkan penyelenggaraan kegiatan konseling serta aktivitas tertentu yang mendukung peningkatan pola hidup sehat bagi peserta posbindu adalah upaya yang sangat penting dalam menurunkan kasus hipertensi.
LITERATURE REVIEW : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS DI INDONESIA Muthia Hana Fauziyyah; Feranita Utama
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.25765

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan kondisi serius jangka panjang dengan gejala penyakit seperti gangguan metabolisme dengan kadar gula darah melebihi normal. Di Indonesia, diabetes mellitus menjadi masalah kesehatan yang terus mengalami peningkatan, pada tahun 2021 ada 19,5 juta orang dan diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta orang di tahun 2045. Diabetes mellitus dapat dipicu oleh usia, keturunan atau genetik dan jenis kelamin berkaitan dengan fakor-faktor yang tidak dapat diubah serta faktor-faktor yang dapat diubah berkaitan dengan gaya hidup seperti aktivitas fisik, pola makan, konsumsi rokok dan alkohol. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus di Indonesia. Metode yang digunakan adalah literature review pada artikel terpublikasi online melalui database Google Scholar, Portal GARUDA dan Pubmed. Artikel yang telah didapat berdasarkan publikasi yang terbit pada tahun 2019-2023. Hasil yang diperoleh yaitu faktor usia (86%), genetik atau keturunan (100%), pola makan (100%), aktivitas fisik (87%) dan kebiasaan merokok (100%) berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus di Indonesia. Diabetes mellitus berisiko menyerang orang tua dan anak muda. Diharapkan kepada masyarakat khususnya mereka yang berusia >46 tahun dan yang memiliki keturunan diabetes mellitus untuk rajin mengontrol kadar gula darah dan menghindari faktor-faktor penyebab dengan menjaga pola makan sehat, rutin melakukan aktivitas fisik dan kurangi merokok.