Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Determinant of Parents Role in Adolescent Premarital Sex Behavior: An Applicative Model Nur Alam Fajar; Fenny Etrawati; Widya Lionita
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 15 No. 2: JUNI 2019
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.819 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v15i2.5944

Abstract

Premarital sex behavior had become a serious issue. Preliminary studies show 12 of 30 teenagers who religious, well-educated, and has good family background, were already experienced sexual intercourse. The objective of this study is explaining parents’ role through their knowledge, attitude, perception, facilities given to children, and behavior. This research was conducted at 2017, and using a cross-sectional design. Quantitative data were obtained by 526 population study and interviewing 150 students’ parent from six high schools in Palembang which are selected using multistage random sampling. Multivariate data analysis is processed by Structural Equation Modelling (SEM) Test in statistical application program named Partial Least Square (PLS). This research found that fifty percent of respondent have good knowledge and supportive attitude towards preventive action of premarital sex behavior. There are 62.7% having good perception about the importance of parents’ role. However, 41.3% just perform negatively on preventive sexual behavior in early ages. They usually provide some facilities such as money, motorbike or car, handphone, laptop, and internet at home that can be used to access pornography content. Model analysis proved that knowledge, attitude, perception, and facilities influence 29 percent of adolescent premarital sex behavior caused by improper parenting role
Brain-derived neurotrophic factor levels and anemia in elementary school children Ena Juhaina; Rostika Flora; Rico Januar Sitorus; Mohammad Zulkarnain; Ahmad Fickry Faisya; Nur Alam Fajar; N Nurlaili
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1: June 2020
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.816 KB) | DOI: 10.30604/jika.v5i1.234

Abstract

Iron deficiency can cause BDNF deficits in some areas of the brain. BDNF has an essential role in brain function especially memory and learning and is reported to be low in Iron Deficiency Anemia (ADB) in animal studies. ADB is vulnerable in the age group of children. The purpose of this study was to analyze the relationship between levels of Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) with the incidence of anemia in elementary school children in Seluma District. This research is an analytical observational study with a cross-sectional study design conducted in April 2019 of 50 respondents of elementary school children aged 9-12 years in Seluma Regency. Venous blood sampling was performed to measure serum BDNF levels using the Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) method. Hb levels are measured using the Easy Touch tool. Statistical analysis using the Chi-square test. Based on the measurement results of serum BDNF levels obtained 46% of children have BDNF levels below the average (less than 3258,6084 ng/mL). Based on the results of Hb measurements, there is 30 percent of children with anemia. Bivariate analysis showed no significant relationship between BDNF levels with anemia, the Prevalence Odds Ratio (POR) was 2,250. The staff of community health center can collaborate with schools to provide counseling about anemia and its effects on school children.Kadar brain-derived neurotrophic factor dan  anemia  pada anak sekolah dasarAbstrakDefisiensi zat besi dapat menyebabkan defisit BDNF di daerah tertentu dari otak. BDNF memiliki peran penting dalam fungsi otak khususnya memori dan pembelajaran dan dilaporkan rendah pada Anemia Defisiensi Zat Besi (ADB) dalam penelitian pada hewan. ADB rentan terjadi pada kelompok umur  anak-anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kadar Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) dengan kejadian anemia pada anak Sekolah Dasar di Kabupaten Seluma. Penelitian ini merupakan penelitian obsevasional analitik dengan rancangan studi cross-sectional dilaksanakan pada bulan April 2019 terhadap 50 responden anak Sekolah Dasar yang berusia 9-12 tahun di Kabupaten Seluma.  Dilakukan pengambilan darah vena untuk mengukur kadar BDNF serum dengan menggunakan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Kadar Hb diukur dengan menggunakan alat Easy Touch. Analisis statistik menggunakan uji Chi square. Berdasarkan hasil pengukuran kadar BDNF serum diperoleh 46% anak mempunyai kadar BDNF di bawah rata-rata (kurang dari 3258,6084 ng/mL). Berdasarkan hasil pengukuran Hb terdapat 30% anak anemia. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar BDNF dengan anemia, Prevalence Odds Ratio (POR) adalah 2,250. Petugas  Puskesmas dapat melakukan kolaborasi dengan pihak sekolah untuk memberikan penyuluhan tentang anemia dan dampaknya bagi anak sekolah.
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN CAMBAI KOTA PRABUMULIH TAHUN 2010 Della Oktaviani; Nur Alam Fajar; Imelda G Purba
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 4 No 3 (2010): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Acute Respiration Tract Infection (ARTI), is one of the main caused of sickness at under five years old children in a developing country. The aim of this research is to know the correlation between the physical condition of the house which is including the roof, the floor, the wall, the ventilation, the capacious of the floor, the density of the people at the house, the recycle bin, and the family attitude (knowledge and the family attitude) to the Acute Respiration Tract Infection (ARTI). The research is done on May, 2010 In Cambai district. The kind of the research is observational with cross sectional approach. The subject is taken from the houses which there is under five years old with totally 82 respondents. The sample is taken by random sampling technique. The statistich which used is chi square with SPSS 17th program. The result of the research showed that there is correlation between knowledge and the family attitude (p= 0,049), the roof (p=0,010), the floor (p=0,000), the house ventilation (p=0,046), the capacious of the floor and the density of the people at the house (p=0,032) to the Acute Respiration Tract Infection(ARTI), on the other hand, the wall of the house (p=0,299),and the recycle bin (p=0,068) no correlation to the ARTI. According to the result of research, we can conclude that the Acute Respiration Tract Infection to the Under Five Years Old Children except influenced by knowledge and the familyattitude also influenced by the physical of the condition of the house (roof, floor, ventilation, the capacious of the floor, and the density of the people at the house). The suggestion which submit to prevent and to reduce the Acute Respiration Tract Infection to the under five years old children is to increase the healthy attitude is needed such as no smoking at home or the public society about the healthy house requirement in order that the prevention could be done.
Faktor Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara Nur Alam Fajar; Misnaniarti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.68 KB)

Abstract

Latar Belakang : Berdasarkan data tahun 2010, kejadian diare dan ISPA di Provinsi Sumatera Selatan masih cukup tinggi. Begitu pula di Kabupaten Ogan Ilir, angka penderita diare dan ISPA masih cukup tinggi yakni 8358 penderita diare dan 23.308 penderita ISPA. Hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya cakupan air bersih, rendahnya pengetahuan masyarakat, perilaku yang kurang sehat serta faktor lain. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada masyarakat di Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011.Metode : Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh masyarakat Desa Sungai Rambutan Kabupaten Ogan Ilir. Sampel berjumlah 108 orang yang dipilih dengan menggunakan cara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat.Hasil Penelitian : Diketahui bahwa sebagian besar responden berumur lebih dari 30 tahun (74,1%), pendidikan mayoritas di bawah SMA (98,1%), responden mayoritas bekerja nonformal sebagai petani/ buruh (77,8%). Dari total responden sebanyak 39,8% yang memiliki pengetahuan baik dan 59,3% yang mempunyai sikap tidak mendukung terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sedangkan 69,4% responden yang tidak berperilaku hidup bersih dan sehat. Ada hubungan signifikan antara pengetahuan masyarakat terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan nilai PValue = 0,004. Tidak ada hubungan signifikan antara sikap masyarakat terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan nilai PValue = 0,085.Kesimpulan : Pengetahuan merupakan faktor determinan yang berpengaruh terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat di Desa Sungai Rambutan. Disarankan agar diadakan kegiatan promosi kesehatan berupa penyuluhan secara terprogram dan kontinyu oleh Puskesmas di wilayah setempat dalam mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Pengaruh Persepsi terhadap Partisipasi Wanita Usia Subur dalam Melakukan Screening Kanker Serviks dengan Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Desa Talang Aur Kabupaten Ogan Ilir Nike Warta; Nur Alam Fajar; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.996 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kanker serviks termasuk penyakit dengan jumlah kematian tertinggi pada wanita di seluruh dunia termasuk Indonesia. Terdapat 16 per 100.000 kasus di Indonesia dan 797 kasus di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014. Screening dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) merupakan salah satu cara pencegahan kanker serviks. Desa Talang Aur merupakan Desa yang telah berpartisipasi dalam screening IVA dengan cakupan 17,5%, namun cakupan yang dibutuhkan adalah 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap partisipasi wanita dalam melakukan screening dengan metode IVA di Desa Talang Aur.Metode: Jenis penelitian adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara random sebanyak 84 orang pada WUS usia 30-50 tahun.Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan 88,1% wanita yang tidak berpartisipasi dalam screening IVA dan 54,8% memiliki persepsi yang kurang baik terhadap screening IVA. Terdapat pengaruh persepsi terhadap partisipasi WUS dalam melakukan screening dengan metode IVA(p value=0,038; PR 5,8: 95% CI 1,164-29,57). Namun tidak terdapat pengaruh persepsi terhadap partisipasi WUS melakukan screening dengan metode IVA (p value=0,427) setelah dikontrol oleh usia, pekerjaan, pengetahuan, dan riwayat mengunjungi tenaga kesehatan.Kesimpulan: Terdapat pengaruh persepsi, pengetahuan dan riwayat mengunjungi tenaga kesehatan terhadap partisipasi wanita subur untuk melakukan screening.Kata Kunci : Persepsi, screening kanker serviks
Model Prediksi Kejadian Kematian Neonatal di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung Silvia Oktarina; Nur Alam Fajar; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Mayarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.289 KB)

Abstract

Latar belakang: Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan anak. Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKN di Provinsi Lampung sebesar 20 per 1.000 kelahiran. Tujuan dari penelitian ini untuk memprediksi variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian kematian neonatal.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan kasus-kontrol dengan sampel 45 kasus dan 45 kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi hidup. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan aplikasi komputer untuk statistik dan dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat.Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa ada hubungan antara berat lahir terhadap kematian neonatal (OR=29,421), umur ibu terhadap kematian neonatal (OR=2,957), paritas terhadap kematian neonatal (OR=6,143), frekuensi ANC (OR=7,818), komplikasi persalinan terhadap kematian neonatal (OR=9,250). Berat lahir bayi merupakan variabel yang sangat berpengaruh terhadap kematian neonatal (OR=17,969; 95% CI=3,507-92,053; p=0,001) setelah dikontrol variabel komplikasi persalinan, urutan lahir, paritas dan frekuensi ANC. Kesimpulan: Diharapkan petugas kesehatan lebih memfokuskan lagi pemantauan kesehatan ibu yang sedang hamil secara pasif serta secara aktif, melakukan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, dan melakukan sosialisasi kepada ibu hamil tentang pentingnya ber-KB melalui penyuluhan, role play, booklet, leaflet.
Hubungan Persepsi Terhadap Peringatan Bahaya Merokok pada Kemasan Rokok dengan Perilaku Merokok pada Remaja Laki-Laki di Kota Palembang Afria Tantri; Nur Alam Fajar; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.936 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2018.9.1.74-82

Abstract

Latar Belakang: Pencantuman iklan peringatan bahaya merokok di kemasan rokok menimbulkan berbagai macam pandangan di kalangan masyarakat terutama di kalangan remaja, karena remaja mudah terpengaruh terhadap sesuatu yang baru, unik, dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi terhadap peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok dan hubunganya dengan perilaku merokok remaja laki-laki di Kota Palembang.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah remaja laki-laki di Kota Palembang dengan sampel 125 responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dilakukan dengan uji regresi logistik ganda.Hasil Penelitian: Statistik menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan perilaku merokok adalah persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persespi manfaat, persepsi hambatan, dan isyarat untuk bertindak, sementara variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku merokok adalah variabel efikasi diri. Hasil analisis multivariat didapatkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku merokok adalah persepsi kerentanan.Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan persepsi keseriusan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan merupakan risiko penyebab perilaku merokok remaja laki-laki di Kota Palembang. Perhatian dari keluarga sangat di perlukan untuk mengurangi perilaku merokok terutama di kalangan remaja.
Determinan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMA Negeri 1 Indralaya Utara Anissa Nurhayati; Nur Alam Fajar; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.439 KB)

Abstract

Latar Belakang: Remaja yang melakukan perilaku seksual pranikah merupakan kelompok berisiko terhadap masalah kesehatan. Pengaruh negatif teman sebaya dan paparan pornografi meningkatkan risiko terjadinya perilaku seksual pranikah remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indralaya Utara.Metode: Jenis penelitian adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara random sebanyak 165 siswa yang berada pada kelas X dan XI SMAN 1 Indralaya Utara.Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p value = 0,047; PR 0,487: 95% CI 0,252-0,953), kepercayaan diri (p value = 0,010; PR 2,561: 95% CI 1,291-5,079), pengaruh teman sebaya (p value = 0,0001; PR 4,626: 95% CI 2,229-9,598), pengaruh orang tua(p value = 0,030; PR 2,292: 95% CI 1,135-4,626) terhadap perilaku seksual pranikah. Tidak ada hubungan antara status keluarga, pendidikan orang tua, sikap, paparan media pornografi terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Indralaya Utara.Kesimpulan: Variabel peran teman sebaya merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Indralaya Utara. Diharapkan pihak sekolah dapat memberikan pendidikan mengenai seksualitas sejak dini agar siswa dapat terhindar dari perilaku seksual pranikah berisiko.
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dalam Prespektif Sosial Budaya di Kota Palembang Nur Alam Fajar; Dadang Hikmah Purnama; Suci Destriatania; Nurna Ningsih
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.015 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2018.9.3.226-234

Abstract

Latar Belakang: Pemberian ASI eksklusif secara nasional pada tahun 2010-2012 hanya 33,6-35% yang dipengaruhi oleh interaksi dari berbagai faktor sosial, demografi, biologi, pre dan postnatal, dan psikologi. Meskipun berbagai studi menunjukkan bahwa Pemberian ASI Eksklusif dapat memberikan manfaat kesehatan pada bayi maupun ibunya, namun hasilnya belum sesuai dengan yang harapkan. Kemajuan modernisasi merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial, budaya maupun ekonomi, sehingga dampaknya berpengaruh terhadap menurunnya dukungan pada ibu menyusui. Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif mengalami penurun sebesar 30,2% dan peningkatan pemberian susu formula sebesar 11% pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan perilaku Pemberian ASI Eksklusif berdasarkan perspektif sosial budaya di Kota Palembang.Metode: Penelitian ini menggunakan analisis cross sectional yang bertujuan menjelaskan hubungan perilaku Pemberian ASI Eksklusif berdasarkan perspektif sosial budaya di Kota Palembang. Hasil Penelitian: Sampel penelitian ini berjumlah 220 responden. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa jumlah anak (p-value=0,003) dukungan ibu atau mertua (p-value=0,001) memiliki hubungan signifikan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi, sedangkan jenis pekerjaan, pendidikan istri, pendidikan suami, komposisi keluarga, pengetahuan ASI eksklusif dan sikap ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan (p>0,005) terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi.Kesimpulan: Hasil analisis hubungan menunjukkan responden yang memiliki jumlah anak ≤ 2 orang, dukungan suami dan dukungan mertua, tidak mencari informasi berhubungan secara signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi. Sedangkan ibu yang berhubungan,tingkat pengetahuan ibu, jenis pekerjaan ibu dan sikap ibu tidak menunjukkan adanya hubungan terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi.
Analysis of Perceived Benefits of Breast Milk Towards Exclusive Breastfeeding in Stunting Prevention Risna Mona Aristin; Nur Alam Fajar; Muhammad Cholil Munadi; Esti Sri Ananingsih; Rini Sugiarti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26553/jikm.2024.15.1.21-34

Abstract

Stunting is a condition of growth failure due to accumulated nutritional inadequacies from prenatal until two years old. Individuals' perceptions of perceived benefits influence exclusive breastfeeding and thus reduce the risk of stunting. This study aimed to analyze the perception of the benefits of breastfeeding in preventing stunting in Tuah Negeri District, Musi Rawas Regency. The research method used a quantitative approach with a cross-sectional design. Sampling using purposive sampling technique resulted in 154 respondents aged 6-36 months. Data analysis used frequency distribution, chi-square test, and logistic regression test. Univariate results, good attitude (perceived benefits) 58.4%, high knowledge 66.2%, not good practices 57.1%, age <30 years 50.6%, low education 55.2%, not working 86.4%, family income below minimum wage 93.5% and number of family members ≤4 57.1%. Mothers’ knowledge has a relationship with exclusive breastfeeding practices (p<0.05) However, there was no relationship between perceived benefits of breastmilk reflected through attitudes and exclusive breastfeeding practices, as well as age, education, occupation, income and number of family members. Multivariate showed that low mothers’ knowledge had a 3.1 times higher risk of have unfavorable practices in exclusive breastfeeding, controlled by mother’s education. Based on study, the government needs to conduct education and long-term approaches through formal education so that mothers better understand health information.