Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Holistik Jurnal Kesehatan

Pengaruh edukasi “CERDIK” terhadap pengetahuan pra lansia tentang hipertensi Matheus Aba; Devin Mahendika; Noor Diah Erlinawati; Ana Faizah; Erik Hidayat
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i2.9898

Abstract

Background: Hypertension or high blood pressure is a medical condition that continues to increase significantly and is one of the leading causes of death. One of the efforts to prevent hypertension is to increase knowledge.Purpose: To determine the effect of CERDIK education on pre-elderly knowledge about hypertension.Method: A non-equivalent control group. The location of this research is Mengger Community Health Center, Bandung City. The number of samples in this study was 25 participants for each group. The statistical tests used are paired t-test and t-independent test.Results: The results showed that there was a difference in the average knowledge before and after in the intervention group (p = 0.000), and there was a difference in the average knowledge in the comparison group (p = 0.000). There was no effect of ingenious education with posters on pre-elderly knowledge about hypertension (p = 0.496).Conclusion: Pre-elderly knowledge about hypertension is still not effectively improved using CERDIK education using posters.Suggestion: It is recommended to Public Health continue to provide information about hypertension to the public which can be applied in daily activities to prevent hypertension.Keywords: Hypertension; Education; CERDIK; Poster.Pendahuluan: Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis yang secara signifikan terus meningkat dan termasuk ke dalam salah satu penyebab utama kematian. Salah satu upaya pencegahan hipertensi adalah dengan meningkatkan pengetahuan.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh edukasi CERDIK terhadap pengetahuan pra lansia tentang hipertensi.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent control group. Lokasi penelitian ini di Puskesmas Mengger Kota Bandung. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 partisipan untuk masing-masing kelompok. Uji statistik yang digunakan adalah uji paired t-test  dan uji t-independen.Hasil: Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi (p=0,000), ada perbedaan rata-rata pengetahuan pada kelompok pembanding (p=0,000). Tidak ada pengaruh edukasi cerdik dengan poster terhadap pengetahuan pra lansia tentang hipertensi (p=0,496).Simpulan: Pengetahuan pra lansia tentang hipertensi masih belum efektif di tingkatkan menggunakan edukasi CERDIK menggunakan poster.Saran: Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk terus memberikan informasi tentang hipertensi kepada masyarakat dan dapat diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari guna mencegah terjadinya hipertensi.
Riwayat penyakit infeksi dan kejadian stunting pada balita usia 24 – 60 bulan Siti Horidah; Riski Dwi Prameswari; Noor Diah Erlinawati; Priyo Sasmito; Muntasir Muntasir
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 4 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i4.11206

Abstract

Background: The problem of malnutrition, especially stunting in toddlers in Bandung City is quite high at 6.63%. The main cause of stunting is malnutrition. Lack of nutritional intake can be caused by a history of infectious diseases.Purpose: To determine the relationship between a history of infectious diseases and the incidence of stunting in toddlers aged 24-60 months.Method: This study used a Cross Sectional design. The population in this study was toddlers aged 24 months – 60 months. The study sample was 41 toddlers, taken using a simple random sampling technique. The inclusion criteria of the study sample were toddlers aged 24-60 months, living in the working area of the Cidadung Health Center. The instrument used is a questionnaire. Data analysis using chi-square test.Results: The small percentage of toddlers in this study who were stunted was 29.3%. There is a significant relationship between history of diarrhea and the incidence of stunting in toddlers (p = 0.037), and there is a significant relationship between history of ARI and the incidence of stunting in toddlers (p = 0.038).Conclusion: The incidence of stunting can be caused by a history of infectious diseases such as a history of diarrheal diseases and a history of ARI.Suggestion: It is recommended for health workers to be able to help provide health counseling, especially about the prevention of infectious diseases such as diarrhea and ARI.Keywords: Stunting; History of Diarrhea; History of ARI; Toddlers Pendahuluan: Masalah kekurangan gizi terutama stunting pada balita di Kota Bandung cukup tinggi yaitu 6,63%. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi. Kekurangan asupan gizi dapat disebabkan oleh riwayat penyakit infeksi.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita umur 24-60 bulan.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah balita berumur 24–60 bulan, sampel penelitian sebanyak 41 balita, diambil menggunakan teknik simple random sampling. Kriteria Inklusi sampel penelitian adalah balita yang berumur 24-60 bulan, tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cipadung. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil: Pada penelitian ini balita yang mengalami stunting sebanyak 29.3%. Terdapat hubungan antara riwayat diare dengan kejadian stunting pada balita (p=0,037), dan juga terdapat hubungan antara riwayat ISPA dengan kejadian stunting pada balita (p=0,038).Simpulan: Kejadian stunting dapat disebabkan oleh adanya riwayat penyakit infeksi seperti riwayat penyakit diare dan riwayat penyakit ISPA.Saran: Disarankan kepada tenaga kesehatan agar dapat membatu memberikan penyuluhan kesehatan khususnya tentang pencegahan penyakit infeksi seperti diare dan ISPA.