Riski Dwi Prameswari
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN DAMPAK PSIKOLOGIS (STRESS DAN KECEMASAN) DENGAN KINERJA PERAWAT DI RS SURABAYA Retno Twistiandayani; Riski Dwi Prameswari; Novi Lestari S
Journals of Ners Community Vol 13 No 1 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i1.1688

Abstract

Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak masalah baik bagi kesehatan fisik maupun kesehatan mental khususnya bagi tenaga kesehatan. Dampak psikologis yang muncul diantaranya berupa stress dan kecemasan perawat selama melakukan perawatan pasien di masa pandemi Covid-19 dan merupakan penyebab potensial terjadinya masalah kesehatan mental bagi perawat. Dampak psikologis yang dialami secara langsung dapat menghambat kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan. Kinerja perawat dikhawatirkan akan terpengaruh sehingga pelayanan kesehatan menjadi tidak maksimal karena semakin banyak stressor yang dialami oleh perawat maka akan semakin sulit dalam menjalankan tugas pelayanan. Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui dampak psikologis (stress dan kecemasan) dengan kinerja perawat di ruang isolasi Covid-19 RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan desain corelllational, jumlah sampel 36 responden dimana metode pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan purposive sampling. Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu dampak psikologis (stress dan kecemasan), variabel tergantungnya yaitu kinerja perawat. Data diambil dengan kuesioner stress dan kecemasan dari DASS 42 dan lembar observasi kinerja perawat kemudian dianalisa dengan uji statistik korelasi Spearman’s Rho, interpretasi hasil menggunakan r tabel product moment. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan dampak psikologis (stress) dengan kinerja perawat di ruang isolasi Covid-19 dengan nilai lebih dari r tabel yaitu 0,421 dan tidak adanya hubungan antara dampak psikologis (kecemasan) dengan kinerja perawat di ruang isolasi Covid-19 dengan nilai lebih kecil dari r tabel yaitu 0,215. Upaya mencegah terjadinya dampak psikologis yang buruk dan berkelanjutan bagi perawat, maka diharapkan rumah sakit dapat melakukan penilaian kesehatan mental berkala, memberikan dukungan, dan bantuan penanganan psikologis berupa konsultasi psikologis bagi perawat yang terdampak psikologisnya untuk mengatasi masalah kesehatan mental pada perawat.
Relationship Compliance with the Use of PPE with Confirmed Covid 19 to Nurses in Covid 19 Isolation Ward at Islamic Hospital Darus Syifa’ Surabaya: Hubungan Kepatuhan Penggunaan APD Dengan Kejadian Terkonfirmasi Covid 19 Pada Perawat di Ruang Isolasi Covid 19 di Rumah Sakit Islam Darus Syifa’ Surabaya Lina Madyastuti R; Riski Dwi Prameswari; Ahmad Hasan Basri; Nur laili
Procedia of Social Sciences and Humanities Vol. 3 (2022): Proceedings of the 1st SENARA 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pssh.v3i.197

Abstract

Personal protective equipment (APD) is a piece of equipment that must be used when working in accordance with work hazards and risks to maintain personal safety in dealing with Covid 19 patients. The factor causing non- compliance in using level 3 complete APD is lack of vigilance in protecting your self because when using level 3 APD you feel uncomfortable, irritable,and not free to take action.This study aims to determine the relationship between compliance with the use of APD with confirmed cases of Covid 19 for nurses. This research used cross sectional method. The sample technique used was total sampling . The population in this study was 23 respondents. The independent variable was compliance’s nurses used of Personal protective equipment (APD) and the dependent variable used was the nurse was confirmed COVID 19 in the COVID 19 isolation ward. The data collection used was questionnaires, observations, and the results of the Covid 19 antigen swab. This study used the chi- square test with a significance level of p<0,05. The results of this study indicate that there was a relationship between compliance with the use of APD whit confirmed cases of COVID 19 in nurses in the COVID 19 isolation ward, the results obtained are R = 0.154 (p = 0.00) then it means that H1 there was a relationship between compliance with the use of Personal protective equipment (APD) with confirmed cases of COVID 19 in nurses in COVID 19 isolation ward. The higher the level of compliance with the use of APD by nurses in the COVID 19 isolation ward, the lower the number of confirmed cases of COVID 19 with evidence of negative antigen swab results. It is hoped that nurses in the COVID 19 isolation ward will always be vigilant and comply with the use of level 3 APD and always seek information related to the service of the risk of infection contracting COVID 19 through mass media,seminars, and training.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Video Melalui Whatsaap Grup Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pencegahan COVID-19 pada Anak Riski Dwi Prameswari; Riskiyatul Khabibah
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2811

Abstract

Pengetahuan dan sikap ibu yang kurang tentang pemahaman terhadap pencegahan penularan covid-19 pada anak membuat ibu merasa cemas untuk mengijinkan kembali pembelajaran tatap muka, agar supaya ibu tidak merasakan cemas maka perlu adanya pendidikan kesehatan video melalui whatsaap grup terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pencegahan covid-19 pada anak. Metode penelitihan, analisis menggunakan Pra Experimental dengan rancangan One-Group Pre-Post test design. Populasi penelitian ini sebanyak 25 Responden. Pengambilan sampel purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 23 responden. Variable independent dalam penelitian ini adalah video whatsap grup. Variabel dependent pengetahuan dan sikap ibu. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner pengetahuan dan sikap, video whatsapp grup. Analisa data menggunakan uji statistic Wilcoxon Signed Ranks Test dengan nilai signifikan p<0,05. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test pada pengetahuan dan sikap diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05), menujukkan terdapat pengaruh media video whatsap grup terhadap pengetahuan dan sikap tentang pencegahan covid-19 pada anak. Peneliti selanjutnya dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap sekaligus memberikan informasi tentang pendidikan Kesehatan dengan media vidio melalui whatsapp grup tentang pencegahan covid-19 pada anak.
MEMBANGUN KEMAMPUAN BICARA OPTIMAL PADA ANAK MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN IBU Riski Dwi Prameswari; A. Maya Rupa Anjeli
Journals of Ners Community Vol 13 No 3 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya sumber informasi dalam menstimulasi kemampuan bicara pada anak yang mengalami speech delay menyebabkan ibu tidak menerima informasi secara lengkap. Penanganan speech delay menggunakan pendidikan kesehatan dengan metode audio visual. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode audio visual terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam menstimulasi kemampuan bicara dan bahasa pada anak yang mengalami speech delay. Metode penelitian menggunakan quasy eksperimental dengan pendekatan control group pretest-posttest. Pengambilan sampling dari populasi 94 orang menggunakan purposive sampling. Sampel sebanyak 16 responden pada tiap kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di Poli Tumbuh Kembang Anak RS Grha Husada. Variabel independennya yaitu pendidikan kesehatan dengan metode audiovisual, sedangkan variabel dependen yaitu pengetahuan dan sikap ibu. Instrument penelitiannya SAP, audio visual, kuesioner pengetahuan dan sikap. Analisa data penelitian menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan SPSS 16.0. Hasil Uji Wilcoxon Sign Rank Test pendidikan kesehatan dengan metode media audio visual terhadap pengetahuan ibu kelompok perlakuan menunjukkan nilai p=0,002 (p value < 0,05) dan sikap ibu menunjukan nilai p = 0,008 (p value < 0,05), yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audio visual terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam menstimulasi kemampuan bicara dan bahasa pada anak mengalami speech delay. Pendidikan kesehatan dengan metode audio visual berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam menstimulasi indera pendengaran dan penglihatan, sehingga menambah informasi dan pengetahuan ibu. Hasil penelitian dengan media audio visual ini dapat digunakan pihak Rumah Sakit dalam pelaksanaan kegiatan Pendidikan Kesehatan.
Human Resource Management Analysis (Hospital Nurse Performance Case Study) Nasrullah Nasrullah; Riski Dwi Prameswari
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 03 (2023): Jurnal EduHealt, Edition September 2023
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jurnaleduhealth.v14i3.2575

Abstract

Organizations such as Regional General Hospitals (RSUD) are inseparable from implementing human resource management to take advantage of every opportunity to achieve organizational goals. In this study, the author analyzed the hospital's human resource management application. The purpose of this study is to find out the factors that become the study of the RSUD in the application of management analysis of the application of human resources in organizations. This research method is a descriptive qualitative method. The data in this study was obtained by interview, observation, and secondary data techniques from the hospital. The results of this study show that RSUD has implemented ISO 31000-based human resource management and compiled it by considering balance scorecards and key performance indicator factors.
PENGARUH CASE MANAGER TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP (STUSI KASUS DAN IMPLEMENTASI) Riski Dwi Prameswari; Mono Pratiko Gustomi; Anis Suhariati
Journals of Ners Community Vol 11 No 2 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i2.1451

Abstract

Case Manager atau Manajemen Pelayanan Pasien adalah suatu proses kolaboratif mengenai asesmen, perencanaan, fasilitas, koordinasi asuhan, evaluasi dan advokasi untuk pemilihan dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Case Manager terhadap tingkat kepuasan pasien di Rawat Inap (studi kasus dan implementasi). Desain penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimental dengan jenis rancangan yang digunakan adalah one-group pre-post test design. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan September - Oktober. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel 30 responden di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sekapuk. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner, wawancara terstruktur dan observasi. Data dianalisis dengan uji paired test dan uji t-test untuk mengetahui pengaruh dari variable yang diberikan dengan taraf signifikansi α < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh Case Manager terhadap tingkat kepuasan pasien dengan nilai signifikansi 0,034 dimana p < 0,05. Sebelum adanya peran Case Manager lebih banyak yang menyatakan tidak puas, namun sesudah adanya peran Case Manager lebih banyak pasien menyatakan merasa sangat memuaskan, sehingga ada pengaruh Case Manager terhadap tingkat kepuasan pasien.
Riwayat penyakit infeksi dan kejadian stunting pada balita usia 24 – 60 bulan Siti Horidah; Riski Dwi Prameswari; Noor Diah Erlinawati; Priyo Sasmito; Muntasir Muntasir
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 4 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i4.11206

Abstract

Background: The problem of malnutrition, especially stunting in toddlers in Bandung City is quite high at 6.63%. The main cause of stunting is malnutrition. Lack of nutritional intake can be caused by a history of infectious diseases.Purpose: To determine the relationship between a history of infectious diseases and the incidence of stunting in toddlers aged 24-60 months.Method: This study used a Cross Sectional design. The population in this study was toddlers aged 24 months – 60 months. The study sample was 41 toddlers, taken using a simple random sampling technique. The inclusion criteria of the study sample were toddlers aged 24-60 months, living in the working area of the Cidadung Health Center. The instrument used is a questionnaire. Data analysis using chi-square test.Results: The small percentage of toddlers in this study who were stunted was 29.3%. There is a significant relationship between history of diarrhea and the incidence of stunting in toddlers (p = 0.037), and there is a significant relationship between history of ARI and the incidence of stunting in toddlers (p = 0.038).Conclusion: The incidence of stunting can be caused by a history of infectious diseases such as a history of diarrheal diseases and a history of ARI.Suggestion: It is recommended for health workers to be able to help provide health counseling, especially about the prevention of infectious diseases such as diarrhea and ARI.Keywords: Stunting; History of Diarrhea; History of ARI; Toddlers Pendahuluan: Masalah kekurangan gizi terutama stunting pada balita di Kota Bandung cukup tinggi yaitu 6,63%. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi. Kekurangan asupan gizi dapat disebabkan oleh riwayat penyakit infeksi.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita umur 24-60 bulan.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah balita berumur 24–60 bulan, sampel penelitian sebanyak 41 balita, diambil menggunakan teknik simple random sampling. Kriteria Inklusi sampel penelitian adalah balita yang berumur 24-60 bulan, tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cipadung. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil: Pada penelitian ini balita yang mengalami stunting sebanyak 29.3%. Terdapat hubungan antara riwayat diare dengan kejadian stunting pada balita (p=0,037), dan juga terdapat hubungan antara riwayat ISPA dengan kejadian stunting pada balita (p=0,038).Simpulan: Kejadian stunting dapat disebabkan oleh adanya riwayat penyakit infeksi seperti riwayat penyakit diare dan riwayat penyakit ISPA.Saran: Disarankan kepada tenaga kesehatan agar dapat membatu memberikan penyuluhan kesehatan khususnya tentang pencegahan penyakit infeksi seperti diare dan ISPA. 
Pengaruh merokok dengan kejadian hipertensi pada usia produktif Riski Dwi Prameswari; Herlina Lidiyawati; Haidir Syafrullah; Matheus Aba; Dzul Akmal
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 5 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i5.12003

Abstract

Background: The prevalence of hypertension in West Java ranks second nationally, while Bandung City with a prevalence of 36.79%.Purpose: To determine the relationship between smoking behaviour and the incidence of hypertension in productive age.Method: The research design used was cross sectional. The population in this study was all patients recorded in the report register at the Garuda Health Center. The sample in this study was 86 respondents. Samples are taken using a simple random technique. The instruments used are questionnaires and observation sheets. The statistical test used is chi square.Results: A relationship between smoking behaviour and the incidence of hypertension (p= 0.014, = 3.445 (1.370-8.662)).Conclusion: The chances of someone who smokes to develop hypertension are 3 times greater.Suggestion: It is recommended to health workers to educate the public to pay attention to lifestyle, the main thing is to reduce smoking for smokers and efforts to prevent smoking in adolescents.Keywords: Behavior; Hypertension; Smoking Pendahuluan: Prevalensi kejadian hipertensi di Jawa Barat menempati posisi kedua secara nasional, sedangkan Kota Bandung dengan prevalensi sebesar 36,79%.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada usia produktif.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang tercatat dalam register laporan di Puskesmas Garuda. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 responden. Sampel diambil menggunakan teknik acak sederhana. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi. Uji statistik yang digunakan adalah chi square.Hasil: Didapatkan adanya hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi (p=0,014, POR=3,445 (1,370-8,662)).Simpulan: Peluang seseorang yang merokok untuk mengalami hipertensi sebesar 3 kali lebih besar.Saran: Disarankan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat untuk memperhatikan gaya hidup utamanya adalah mengurangi merokok bagi para perokok dan upaya pencegahan merokok pada remaja.  
Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku kepala keluarga terhadap pemberantasan sarang nyamuk Wahyudi Wahyudi; Riski Dwi Prameswari; Indra Surya Permana; Devin Mahendika; Matheus Aba
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 3 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i3.10282

Abstract

Background: Bandung City is a dengue-endemic city and one of the cities with the highest morbidity rate in Indonesia. Human behavior contributes greatly in controlling these mosquito breeding sites and reducing the number of mosquito populations.Purpose: To determine the level of knowledge, attitude, and behavior of head of household about mosquito nest eradicationMethod: The study design was cross-sectional and conducted at the Public health Center Ujungberung. Samples of 47 heads of household were taken using purposive sampling techniques with inclusion criteria: aged 18-60 years. The instrument used is a questionnaire, and data analysis using a chi-square test.Results: The variable that was significantly related to mosquito nest eradication behavior (p = 0.024). POR=5.6, good knowledge heads of households are 5.6 times more likely to engage in mosquito nest eradication behavior. The attitude (p = 0.001). POR=11.4, of heads of household who have a supportive attitude, are 11.4 times more likely to engage in the behavior of mosquito nest eradication.Conclusion: Lack of knowledge and poor attitude f the head of the household can cause bad behavior of the head of the household about mosquito nest eradicationSuggestion: It is also recommended that regular health education programs to promote and promote mosquito nest eradication activities as a control vector for dengue transmission.Keywords: Eradication of Mosquito Nests; Dengue; Knowledge; Attitude; Behaviour.Pendahuluan: Kota Bandung merupakan kota endemik dengue dan salah satu Kota dengan angka keterjangkitan tertinggi di Indonesia. Perilaku dan pola hidup manusia berkontribusi besar dalam pengendalian perkembangbiakan yang dapat mengurangi jumlah populasi nyamuk.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pemberantasan sarang nyamuk.Metode: Desain studi adalah cross-sectional dilakukan di Puskesmas Ujungberung. Sampel sebanyak 47 kepala keluarga diambil menggunakan Teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi: berumur 18-60 tahun tanpa riwayat penyakit mental, dan tinggal menetap di wilayah kerja Puskesmas Ujungberung. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil: Variabel yang berhubungan signifikan dengan perilaku pemberantasan sarang nyamuk adalah pengetahuan (p=0,024). POR=5,6, kepala keluarga yang berpengetahuan baik berpeluang 5,6 kali melakukan perilaku PSN dibandingkan dengan kepala keluarga yang memiliki pengetahuan kurang. Sikap berhubungan dengan pemberantasan sarang nyamuk (p=0,001). POR=11,4, kepala keluarga yang memiliki sikap mendukung berpeluang 11,4 kali melakukan perilaku PSN dibandingkan dengan kepala keluarga yang memiliki sikap kurang mendukung.Simpulan: Berprilaku yang buruk terhadap pemberantasan sarang nyamuk dapat disebabkan kurangnya pengetahuan dan didukung oleh sikap kepala keluarga yang negatif.Saran:Direkomendasikan juga agar program pendidikan kesehatan secara rutin kepada masyarakat dan menggalakkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk sebagai pengendalian vector penularan dengue.