Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tantangan pendidikan karakter di era digital Ijah Siti Khodijah; Alfiah Khodijah; Najah Adawiyah; Imam Tabroni
Lebah Vol. 15 No. 1 (2021): September: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.999 KB)

Abstract

Era digital yang dimana suatu kondisi zaman ataupun kehidupan yang seluruh kegiatan pendukung dalam kehidupan ini sekarang sudah dipermudah dengan adanya teknologi yang canggih. Teknologi yang pada dasarnya hanyalah sebuah alat, yang dimana seluruh bidang telah memanfaatkan kecanggihannya untuk dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan yang dilakukan termasuk di dalam bidang pendidikan. Teknologi pada saat ini mengalami perkembangan yang semakin pesat, yang dimana teknologi ini dapat dipahami dengan mudah oleh remaja, orang dewasa, bahkan anak-anak yang masih dibawah umur. Dampak yang dimiliki teknologi ini tentunya tidak semuanya berdampak positif, tetapi juga dapat berdampak negatif, teknologi dapat berdampak positif ataupun negatif, tentunya itu semua tergantung bagaimana seseorang dapat menggunakan teknologi dengan baik atau tidak. Di era digital saat ini, tentunya dapat berhubungan dengan pembentukan karakter manusia, terutama pada anak-anak dan remaja. Pada penelitian kali ini, akan berfokus pada pemahasan mengenai karakter peserta didik setelah mengenal teknologi, dan tantangan yang dihadapi oleh para pendidik atau pengajar, serta upaya yang dilakukan pendidik atau pengajar dalam membentuk karakter peserta didik, agar tidak salah terjerumus pada jalan yang salah. Pada era digital, pendidik tentunya memiliki peran yang lebih besar lagi dalam membentuk karakter peserta didik dari sebelum adanya teknologi. Dari hasil penelitian yang telah diteliti, banyak peserta didik menggunakan teknologi untuk membuka sosial media, permainan, ada juga yang digunakan untuk membuka situs-situs pelajaran, tentunya itu semua menjadi tantangan yang akan dihadapi oleh para pendidik, bagaimana para pendidik membentuk karakter peserta didik agar tidak terkena dampak negatif dari penggunaan teeknologi tersebut.
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial Ijah Siti Khodijah; Alfiah Khodijah; Najah Adawiyah; Usep Setiawan
Edunity Kajian Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 1 No. 03 (2022): Edunity : Social and Educational Studies
Publisher : Publikasiku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.381 KB) | DOI: 10.57096/edunity.v1i03.17

Abstract

Media pembelajaran dapat dikatakan suatu teknologi pembawa pesan yang dimana dapat digunakan untuk keperluan belajar. Media pembelajaran juga menjadi suatu komunikasi dan sarana fisik untuk menyampaikan informasi mengenai pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran, para pendidik menjadi lebih mudah untuk dapat menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik sehingga media pembelajaran ini sangat dibutuhkan dalam proses terjadinya belajar mengajar. Lingkungan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran, dikarenakan lingkungan menjadi suatu kesatuan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Di dalam lingkungan terdapat satu sistem kehidupan, yang dimana sistem kehidupan itu ada campur tangan manusia. Lingkungan tidak hanya memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi lingkungan juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan juga pendidikan. Belajar tidak harus berfokus pada buku saja untuk media pembelajaran, para pendidik bisa menjadikan lingkungan sebagai media pembelajaran juga. Pada penelitian kali ini akan berfokus pada pembahasan mengenai pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP BP Al-Muthohhar. Dari hasil yang didapatkan pada penelitian ini, lingkungan sekitar menjadi sumber pembelajaran yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang sedang berlangsung, dengan menjadikan lingkungan sebagai media pembelajaran, yang dimana pendidik dan juga peserta didik turun langsung ke lapangan untuk dapat melakukan pembelajaran mengenai lingkungan tersebut. Pendidik dapat melihat keaktifan yang ada pada peserta didik untuk dapat menggali informasi-informasi mengenai segala sesuatu yang ada disekitarnya