Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analysis of Stunting Phenomenon in Sragen Regency During The COVID-19 Pandemic from Economic Perspective Sri Wulandari Setiyanto; Sri Suparti
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 18 No. 1: MARCH 2022
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.565 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v18i1.18341

Abstract

The COVID-19 pandemic has hit all countries in the world including Indonesia. To prevent the spread of the virus, the PSBB and PPKM policies have been implemented and these policies have crippled economic activities which have an economy impact and food security. The purpose of this study was to analyze the effect of economic and food security during the COVID-19 pandemic on toddler stunting status including 1) knowing the relation of economy on food security, 2) knowing the effect of economic and food security. on toddler stunting. This research is an observational study with a cross-sectional design. The data in this study were data on children under five years old years old, family economic status, and family food security status. The population of this study was toddlers aged 0-5 in Sragen Regency in 2020. The sampling technique is cluster sampling. Data analysis used the Spearman correlation technique and binary logistic regression. The results of the study are 1) Economic status is related to food security (r = 0.637, p-value = 0.000), 2) Economic status affects stunting of children under five years old years old (B = 1.460; p-value = 0.006; OR = 4,307), 3) Food security affects the stunting of children under five years old years old (B = 5.028; p-value = 0.000; OR=152,660). Economic and food security affect toddler stunting in Sragen Regency during the COVID-19 pandemic. The incidence of stunting is still common in Indonesia, further research can be carried out to analyze other factors that influence stunting according to the conditions of the toddler area.
Analisis Efisiensi Pelayanan Pasien Rawat Inap di RSU Assalam Gemolong Sragen Arachis Arumawati; Sri Suparti; Wahyu Wijaya Widiyanto
Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI) Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Sekretariat Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Indonusa Surakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jhimi.v2i1.30

Abstract

Tingkat efisiensi pelayanan pasien rawat inap di RSU Assalam Gemolong yang diukur berdasarkan empat indikator belum efisien. Berdasarkan data sekunder pada tahun 2018-2020 angka BOR adalah 53,0%, 60,07%, 30%. LOS dari 2018-2020 selalu stabil yaitu 3 hari. TOI adalah 2, 2, 6 (hari). BTO 76, 85, 43 (kali). BOR dari tahun 2018-2020 rendah sehingga belum memenuhi standar ideal menurut Barber-Johnson. Angka TOI tahun 2020 tinggi dan belum memenuhi standar ideal menurut Barber-Johnson. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat efisiensi pelayanan pasien rawat inap dan rekomendasi bagi Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong Sragen. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah rekapitulasi sensus harian rawat inap di RSU Assalam Gemolong Sragen pada tahun 2018-2021. Cara pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil perhitungan pada tahun 2021 nilai BOR adalah 25,12%, nilai LOS 2,88 hari, nilai TOI 7,62 hari dan nilai BTO 35,88 kali. 6. Berdasarkan grafik Barber-Johnson titik temu keempat indikator rawat inap pada tahun 2021 berada pada koordinat (7,61;2,55) maka masih jauh dengan daerah efisiensi, sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan pasien rawat inap berdasarkan empat indikator belum efisien. Sebaiknya perlu meningkatkan promosi rumah sakit melalui media sosial berupa instagram, banner, leaflet dan pengabdian kepada masyarakat.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN NILAI BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSAU DR SISWANTO Kalyanita; Sri Suparti; Sinta Novratilova
Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI) Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Sekretariat Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Indonusa Surakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jhimi.v2i1.35

Abstract

Salah satu penilaian efisiensi pelayanan rawat inap ialah perhitungan Bed Occupancy Rate (BOR). Capaian nilai BOR di RSAU dr Siswanto pada tahun 2021 sebesar 60,82%. Kodisi ini disebabkan oleh rendahnya jumlah pasien rawat inap sehingga berpengaruh terhadap nilai BOR. Tujuan dari riset ini untuk menganalisis faktor-faktor pemicu capaian nilai BOR di RSAU dr Siswanto. Jenis penelitian yang digunakan dalam riset studi ini adalah kualitatif dengan metode analisis deskriptif yang dilakukan di RSAU dr Siswanto pada bulan Maret - Mei 2022. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi yang melibatkan pasien, petugas pelaporan serta kepala rekam medis. Hasil penelitian menunjukan bahwa capaian nilai BOR rawat inap di RSAU dr Siswanto pada tahun 2021 belum sesuai standar Barber Johnson yaitu 75-85%. Faktor penyebab capaian nilai BOR di RSAU dr Siswanto adalah persepsi umum pasien bahwa RSAU dikhususkan untuk aparat TNI, pelayanan petugas kesehatan, fasilitas rumah sakit, dan adanya pasien yang dirujuk. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara peningkatan upaya promosi melalui media sosial, website rumah sakit serta perencanaan program-program kegiatan diluar rumah sakit (pemeriksaan gratis, penyuluhan kesehatan, bakti sosial), serta memperbaiki fasilitas dan pelayanan sehingga RSAU dr Siswanto dapat menjadi rumah sakit pilihan utama.
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Missfile Di Ruang Filing Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong Dhimas Permana Putra; Sri Suparti; Wahyu Wijaya Widiyanto
Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI) Vol. 1 No. 3 (2022): Desember
Publisher : Sekretariat Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Indonusa Surakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jhimi.v3i1.29

Abstract

Filling adalah suatu tempat untuk menyimpan berkas rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap dan merupakan salah satu unit rekam medis yang bertanggung jawab dalam penyimpanan dan pengembalian kembali dokumen rekam medis. Masalah yang sering terjadi di bagian penyimpanan adalah kesalahan letak (missfile) berkas rekam medis saat mengembalikan ke rak penyimpanan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui faktor – faktor terjadinya missfile dokumen rekam medis pada bagian ruang penyimpanan. Jenis penelitian ini menggunakan observasional deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang menyebabkan terjadinya missfile dari pengetahuan kerja yang buruk 33% dan beban kerja yang berat 100%. Hal ini disebabkan pengetahuan petugas rendah dikarenakan tingkat pendidikan petugas bukan lulusan Rekam Medis dan petugas belum mempunyai job disk khusus di ruang filing sehingga petugas masih merangkap pekerjaan di unit pendaftaran. Sebaiknya petugas dengan pengetahuan yang kurang baik dapat mengikuti pelatihan atau seminar kerja dan petugas dibuatkan job disk dan jadwal pekerjaannya di ruang filing agar petugas tidak merangkap pekerjaan di unit lain.
Analisis Kepuasan Pasien Rawat Jalan Ditinjau Dari Aspek Mutu Pelayanan Pada Bagian Pendaftaran Di RSU Mulia Hati Wonogiri Siti Maisarah; Sri Suparti; Agustyarum Pradiska Budi
Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI) Vol. 1 No. 3 (2022): Desember
Publisher : Sekretariat Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Indonusa Surakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jhimi.v3i1.48

Abstract

Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan kebutuhan dasar yang setiap orang butuhkan, dari berbagai komponen yang saling terkait, saling tergantung, dan saling mempengaruhi satu sama lain.Kepuasan pasien merupakan alat ukur nilai mutu pelayanan kesehatan, karena itu pelayanan kesehatan ditinjau dari pelayanan yang sudah diberikan kepada pasien. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana analisis kepuasan pasien rawat jalan ditinjau dari aspek mutu pelayanan pada bagian pendaftaran di Rumah Sakit Umum Mulia Hati Wonogiri. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner pasien rawat jalan. Analisis yang digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Sampel dalam penelitian ini pasien rawat jalan sebanyak 100 orang. Hasil Tingkat kepuasan berdasarkan karakteristik responden di dapatkkan paling tinggi suku jawa 99 orang (99%). Jenis kelamin perempuan sebanyak 73 orang (73%), rata-rata umur responden 26-35 tahun sebanyak 22 orang (22%).Tingkat kepuasan secara umum responden berpendapat puas sebanyak 77 orang (76,5%) dan responden berharap puas sebanyak 100 orang (100%). Dimensi paling tinggi kehandalan sebanyak puas 79 orang (79%). Dimensi paling rendah atribut 2 bukti fisik sebanyak 63 orang (63%). Responden menyatakan ruang tunggu dan kamar mandi rawat jalan masih kurang bersih. Dari 5 dimensi mutu dengan uji bivariat didapatkan p value 0,03 yang berarti berhubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan dibagian pendaftaran.
Analisis Manajemen Penyebab Keterlambatan Pemusnahan Berkas Rekam Medis Inaktif Di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta IVANA SITA DEWI; Sri Suparti; Agustyarum Pradiska Budi
Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI) Vol. 1 No. 3 (2022): Desember
Publisher : Sekretariat Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Indonusa Surakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jhimi.v3i1.60

Abstract

Berkas rekam medis dikatakan aktif jika tanggal pulang atau tanggal kunjungan terakhir masih dalam jangka waktu tiga sampai lima tahun dari tanggal sekarang. Berkas rekam medis in-aktif pula akan dimusnahkan bila pasien dengan nomor rekam medis tertentu tidak datang untuk berobat dalam waktu 5 tahun sejak tanggal kunjungan terakhir. Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta dalam pelaksanaan pemusnahan berkas rekam medis terakhir dilaksanakan pada tahun 2020. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan pemusnahan berkas rekam medis inaktif. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan retensi belum sesuai dengan SOP. Faktor man yang menyebabkan keterlambatan pemusnahan rekam medis inaktif adalah kurangnya jumlah petugas filing dan belum adanya pelatihan tentang pemusnahan rekam medis. Faktor method yang menyebabkan keterlambatan pemusnahan adalah belum adanya jadwal retensi. Faktor material yang menyebabkan keterlambatan pemusnahan adalah kurangnya rak penyimpanan dokumen inaktif dan ruangan dokumen inaktif yang belum memadai. Faktor machine yang menyebabkan keterlambatan pemusnahan adalah belum adanya alat scanner. Faktor money yang menyebabkan keterlambatan pemusnahan adalah tidak ada anggaran khusus untuk pembelian alat scanner. Kata Kunci : Rekam Medis, Pemusnahan, Faktor 5M
Penyusunan Desain, Perhitungan Kebutuhan dan Tata Letak Rak Filing Rekam Medis di RSU Assalam Gemolong Muhammad Zulfa Reffi Subagyo; Sri Wulandari; Sri Suparti
Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI) Vol. 1 No. 1 (2022): April
Publisher : Sekretariat Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Indonusa Surakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jhimi.v1i1.4

Abstract

Ruang filing merupakan tempat yang digunakan untuk melindungi kerahasiaan rekam medis. Maka ruang ini harus direncanakan secara matang. Dimulai dari desain rak filing yang ergonomis kemudian luas ruangan yang mampu menampung kebutuhan rak filing dengan tatak letak yang ergonomis. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuat desain rak, perhitungan kebutuhan dan tata letak rak filing rekam medis di RSU Assalam Gemolong. Penelitian ini bersifat deskriptif. Keseluruhan populasi dari penelitian ini adalah petugas filing sebanyak 3 orang dan rekam medis sebanyak 281.640. Pengambilan sampel untuk petugas secara jenuh sedangkan untuk rekam medis menggunakan systematic random sampling. Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa RSU Assalam Gemolong memiliki 14 rak dengan spesifikasi 270 cm x 220 cm x 56 cm. Rak yang digunakan adalah rak kayu dengan tipe terbuka. Rak tersebut disimpan di 2 ruang filing dengan desain split level dengan masing-masing luasnya adalah panjang 6 m x 5 m. Hasil perhitungan anthropometry didapatkan ukuran yang ideal sebagai berikut, 204 cm x 163 cm x 33 cm. Perhitungan prediksi kebutuhan rak filing berdasarkan desain yang sudah dibuat maka pada tahun 2024 adalah sebanyak 19 unit. Sedangkan ukuran ruangan yang dibutuhkan adalah 11,02 m x 5,58 m. Kesimpulan kebutuhan ruang filing pada 2024 perlu disiapkan dari sekarang. Mulai dari desain yang sesuai dengan anthropometry petugas yakni 204 cm x 163 cm x 33 cm. Berdasarkan ukuran rak tersebut maka pada 2024 perlu ditambahkan 5 rak. Ukuran ruangan juga perlu dilakukan penambahan menjadi 11,02 m x 5,58 m agar tata letak rak menjadi ergonomis.
ANALISIS PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI FKTP MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Wahyu Wijaya Widiyanto; Sri Suparti; Agustyarum Pradiska Budi; Ahmad Sunandar
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2842

Abstract

Rekam medis elektronik (RME) telah menjadi solusi yang semakin populer dalam pengelolaan informasi kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan. RME memungkinkan penyimpanan, akses, dan pertukaran data pasien secara elektronik, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas pelayanan kesehatan. Pada tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), seperti klinik, puskesmas, dan FKTP kecil, penerapan RME juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan. Namun, implementasi RME di FKTP masih menghadapi tantangan tertentu. Salah satunya adalah tingkat penerimaan dan adopsi RME oleh staf medis dan tenaga kesehatan di FKTP. Penggunaan RME memerlukan perubahan dalam cara kerja tradisional dan kebiasaan pengarsipan data pasien, yang mungkin tidak mudah diterima oleh semua pihak terkait. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang komprehensif untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan RME di FKTP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem rekam medis elektronik Nusa Medis di FKTP menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara dengan staf medis dan tenaga kesehatan yang terlibat dalam penerapan RME di FKTP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan RME di FKTP menghadapi beberapa hambatan, termasuk keterbatasan keterampilan teknis staf medis, ketidakpastian tentang keamanan data, dan resistensi terhadap perubahan dari beberapa pihak. Namun, faktor-faktor seperti manfaat yang dirasakan, kemudahan penggunaan, dan dukungan organisasi ternyata berpengaruh positif terhadap penerimaan dan penggunaan RME oleh staf medis dan tenaga kesehatan.