Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kebijakan Sinkronisasi dan Harmonisasi Regulasi Melalui Pembentukan Kementerian Legislasi Pemerintah di Indonesia Indah Astrida Lestari Putri; Nurul Satria Abdi
Ahmad Dahlan Legal Perspective Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.903 KB) | DOI: 10.12928/adlp.v1i1.3573

Abstract

Penerbitan regulasi di Indonesia masih belum sepenuhnya terencana. terdapat tiga problem utama yang membuat kebijakan reformasi regulasi penting dilakukan yaitu koordinasi antara lembaga pembentuk regulasi yang minim, substansi regulasi yang buruk dan menumpuknya peraturan yang levelnya di bawah undang-undang. Sehingga kebijakan sinkronisasi dan harmonisasi regulasi secara garis besar berupaya memperbaiki substansi pengaturan (materiil) dan kelembagaan pengaturannya. Pilihan hukum yang bisa diambil dalam melakukan penataan regulasi yaitu dengan membentuk lembaga legislasi nasional. Fokus penelitian akhirnya diarahkan pada dua permasalahaan yaitu, pertama problem sinkronisasi dan harmonisasi regulasi pada sektor kementerian. Kedua, urgensi pembentukan kementerian legislasi pemerintah. Penelitian ini merupakan penelitian doktrinal yang menggunakan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Metode pendekatan yang digunakan yakni pendekatan normatif. Hasil dari penelitian ini diantaranya. Pertama, problem sinkronisasi dan harmonisasi regulasi pada sektor kementerian di Indonesia terjadi karena: 1) tidak terkoneksinya sistem perencanaan pembangunan nasional dan perencanaan pembentukan peraturan perundang-undangan; 2) pengaturan perencanaan peraturan perundang-undangan yang beragam dan sektoral; 3) beragamnya lembaga yang terlibat dalam urusan hukum dan regulasi di bawha kendali Presiden. Kedua, urgensi pembentukan kementerian legislasi pemerintah adalah: 1) urgensi konstitusional kelembagaan; 2) urgensi sosiologis: 3) urgensi yuridis.  
BUILDING STRONG CHARACTER AMONG MOSLEM ADOLESCENTS THROUGH DIDIKAN SUBUH AND TAPAK SUCI MARTIAL ARTS PRACTICES Nasrullah Nasrullah; Muhammad Azhar; Nurul Satria Abdi; Kiki Kurniawan; Aqil Syahru Akram
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 7 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i7.2360-2371

Abstract

One of the functions of the mosque that Al-Muqorrobin Islamic Center Mosque wants to play, apart from being a comfortable place for congregational prayers, is as a place for the formation of the young generation of Muslims who are strong in character. However, so far, this function is still not optimal, while the exciting activities of Youth Mosques to prosper the mosque and form the mentality and awareness of defending the country among its members are still very minimal. For this reason, this community partnership program offers two sustainable activities to address the problem of youth mosques as the program partner, namely: 1. The Subuh Education (Didikan Subuh) activities after the Fajr Prayer in the congregation every Sunday morning; 2. The practice of Tapak Suci self-defense martial art is carried out after Didikan from 6 to 8 am. The methods used in these activities are lectures, dialogue, demonstrations, and exercises led by a professional martial arts trainer. The results of the pre-test and post-test assessments of the Didikan Subuh participants showed that there had been a significant increase in the participants' religious and national insights and knowledge from an average of 32.6% in the pre-test to 64% in the post-test. While the results of routine Tapak Suci martial arts training since February 5, 2023, have produced 2 champions at the Tapak Suci Inter Kindergarten and Elementary Championships throughout the Province of Yogyakarta Special Region (MuhiMinggir Cup Competition) which held on 12-14 May 2023.