Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengembangan Potensi Desa Wonosari Gunungkidul dengan Menerapkan Sistem Bank Sampah dan Pengenalan SOP Banjir sendy junedi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 4 (2021): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.141 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i4.4431

Abstract

Bencana banjir kerap kali melanda Desa Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab, salah satunya adalah sampah yang tidak dikelola dengan baik di desa. Melalui analisa data sekunder dan studi pustaka dipilih sistem bank sampah untuk mengatasi permasalahan sampah yang menumpuk. Selain itu, bank sampah bisa menjadi pemasukan tambahan berupa uang untuk masyarakat dengan cara menyetorkan sampah yang telah dipilah ke bank sampah. Walapun sampah telah dikelola dengan baik, hal tersebut tidak menjadi jaminan bahwa banjir tidak akan terjadi mengingat faktor alam juga berpengaruh besar. Dengan pengetahuan dan aplikasi Standar Operasional Prosedur (SOP) bencana banjir yang benar, dampak bencana bagi nyawa dan harta penduduk dapat diminimalisir. Program pengabdian masyarakat ini menyampaikan kepada penduduk Desa Wonosari tentang cara mengaplikasikan bank sampah di desa, serta penerapan SOP bencana banjir yang tepat dalam bentuk buku elektronik dan video.
Pengembangan Potensi Desa dan Pemanfaatan Daun Pohon Jati di Desa Gari sendy junedi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 5 (2021): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.637 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i5.4432

Abstract

Potensi desa adalah hal penting yang harus terus dikembangkan oleh suatu desa. Pengelolaan bertujuan untuk menunjang kualitas sebuah desa serta meningkatkan ekonomi desa tersebut. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menganalisis potensi-potensi yang dapat dikembangkan. Program ini bertujuan untuk menganalisis potensi yang dimiliki Desa Gari, Wonosari, Gunung Kidul serta mencari cara pengembangannya. Mengingat adanya pandemic Covid-19, program dilakukan secara online, dimana seluruh informasi didapat dari data sekunder. Persiapan dan pelaksanaan program dilakukan seminggu sekali secara daring. Survey seperti analisis geografi desa dilakukan menggunakan bantuan Google Maps. Data statistik masyarakat, seperti usia, pekerjaan, status perkawinan, dan agama diambil langsung dari website resmi Desa Gari. Hasil analisis data sekunder menunjukan bahwa potensi yang dimiliki oleh Desa Gari yaitu pohon jati, jambu mete, batu kapur, dan tempat pengolahan gamping (tobong gamping). Keempat potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi produk-produk inovatif berupa tinta, pupuk, pakan ternak dan makanan keripik untuk daun pohon jati. Produk-produk kesehatan untuk batu kapur dan jambu mete, serta tempat wisata edukasi untuk tobong gamping. Dengan penyampaian bentuk-bentuk pengembangan potensi dalam bentuk e-book dan video, diharapkan penduduk desa dapat termotivasi untuk merealisasikan pengembangan potensi Desa Gari.
Pemanfaatan Hutan Pinus Menjadi Tempat Wisata dan Pembuatan Embung Untuk Membantu Pertanian di Desa Wiladeg sendy junedi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 2 (2022): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.552 KB) | DOI: 10.24002/jai.v2i2.4434

Abstract

Wilayah Desa Wiladeg, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta sebagian besar merupakan area pertanian dengan lahan kosongnya berupa hutan pinus. Area pertanian Desa Wiladeg merupakan area yang kering dikarenakan sumber air yang sedikit. Program pengabdian masyarakat “Pemanfaatan Hutan Pinus Menjadi Taman Wisata Alam” bertujuan agar penduduk Desa Wiladeg dapat mengelola hutan pinus sebagai potensi desa secara lebih luas lagi. Untuk program pengabdian masyarakat yang kedua yaitu “Pembuatan Embung Untuk Membantu Pertanian di Desa Wiladeg” bertujuan untuk memberi pengetahuan dan pemahaman bagi warga Desa Wiladeg terhadap embung sebagai pasokan air untuk lahan pertanian. Kedua program ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan memandaatkan data sekunder. Luaran kedua program pengabdian masing-masing berupa ebook dan video yang dapat diakses oleh masyarakat lewat internet. Melalui program pengabdian masyarakat ini, diharapkan warga Desa Wiladeg dapat memanfaatkan potensi desa yang dimiliki untuk pertumbuhan perekonomian desa, serta mampu mencari solusi atas permasalahan desa seperti permasalahan persediaan air.
Pemanfaatan Media Sosial dan E-Commerce Sebagai Upaya Pemasaran Bakmi Jawa di Desa Piyaman sendy junedi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 2 (2022): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.034 KB) | DOI: 10.24002/jai.v2i2.4435

Abstract

Adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak ekonomi meningkatnya pengangguran dan perubahan metode pemasaran produk dari offline menjadi online. Berdasarkan data sekunder yang dikumpulkan diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul merupakan pedagang bakmi Jawa. Meskipun demikian persentase pengangguran di Desa Piyaman cukup tinggi. Maka dari itu untuk meningkatkan penjualan bakmi Jawa dan membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk perlu dilakukan pengembangan potensi bakmi Jawa Desa Piyaman. Metode promosi dan pemasaran bakmi Jawa perlu dilakukan secara digital menggunakan media sosial Instagram dan Tokopedia yang merupakan media paling berkembang di Indonesia. Program pengabdian ini dilakukan dengan memperkenalkan penggunaan Instagram dan Tokopedia untuk promosi dan pemasaran digital (e-commerce) bakmi Jawa kepada konsumen yang lebih luas. Selain itu, diperkenalkan juga diversifikasi bakmi frozen untuk menjawab kebutuhan pemasaran bakmi Jawa kepada konsumen di berbagai daerah. Metode pengabdian dilakukan secara kualitatif dengan menganalisa data sekunder. Program dilaksanakan dalam bentuk pembuatan e-book dan video mengenai metode e-commerce dan diversifikasi bakmi frozen.
Strategi Pengelolaan Paket Wisata Desa Karangtengah sendy junedi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 5 (2021): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.294 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i5.4489

Abstract

Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul merupakan desa agraris namun memiliki sumber daya alam goa yang telah dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Adanya pandemi Covid-19 menurunkan jumlah wisatawan dan menyebabkan terbengkalainya lokasi wisata desa. Untuk membantu pemerintah dalam menghidupkan kembali sektor pariwisata dan menjawab kebutuhan fisiolgis rekreasi masyarakat, maka program pengabdian masyarakat ini ditujukan untuk mengembangkan potensi wisata desa. Program dijalankan dengan mencari data sekunder dan mengolahnya menjadi upaya yang dapat diterapkan di Desa Karangtengah. Upaya pengembangan obyek wisata dilakukan dengan membuat paket wisata yang memasukan beberapa obyek wisata di desa dan dilengkapi dengan fasilitas kendaraan wisata terbuka serta area penjualan souvenir khas desa. Paket wisata memberikan keuntungan bagi wisatawan untuk mendapatkan rekomendasi obyek wisata Desa Karangtengah, fasilitas transport nyaman yang menghubungkan antar obyek wisata, jadwal perjalanan yang teratur dan pembelian tiket yang mudah. Selain itu juga memberikan peningkatan secara ekonomis bagi penduduk desa di kondisi pandemi. Meskipun demikian pelaksanaan upaya ini harus direncanakan dengan matang dan mendapat dukungan dari dari berbagai pihak baik aparat desa, penduduk desa dan dinas pariwisata daerah.
Formulasi dan Bioaktivitas Tetes Mata dari Ekstrak Air Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) untuk Iritasi Mata Michelle Audrey Teguh; Vania Uly Andyra; Irvine Eugenius Ignatio; Sendy Junedi
Gunung Djati Conference Series Vol. 18 (2023): Prosiding Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) Tahun 2022
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.842 KB)

Abstract

Eye irritation is a common ocular disease caused by blue light from gadgets and bacteria in air pollution. Long-term use of synthetic eye drops for treating antibacterial and antiinflammation may induce side effects. Clitoria ternatea flowers are empirically used to wash irritated eyes. The extract is known to have antiinflammation and antibacterial activity possibly because of anthocyanins and other types of flavonoids. By this research, the aqueous extract of Clitoria ternatea flower is formulated as eye drops, then tested for physicochemical, phytochemical, antiinflammation and antibacterial properties. Clitoria ternatea aqueous extract was prepared by maceration and formulated as eye drops with 0.025% w/v, 0.05% w/v and 0.1% w/v extract. All formulas were tested for physicochemical properties including pH, osmolarity and clarity, while phytochemical properties were flavonoid and anthocyanin content. Furthermore, antiinflammation activity was tested by inhibition of protein denaturation method, while antibacterial activity was tested against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Eye drops with 0.1% extract fulfilled physicochemical test including pH, osmolarity and clarity. Phytochemical test showed that 1 liter of 0.1% w/v eye drops contains 126.78 mg of flavonoids and 3.89 mg of anthocyanins. Eye drops showed higher antiinflammation activity than positive control with IC50 7.976 ppm. Meanwhile, 0.1% w/v (1,000 ppm) eye drops did not have antibacterial activity. However, increasing extract concentration to 50,000 ppm mg showed antibacterial activity. In conclusion, Clitoria ternatea flower aqueous extract can be used as eye drops to decrease common inflammation reaction due to blue light and other irritants.
Pelatihan dan Pendampingan Prapanen, Panen dan Pascapanen kepada Petani Jahe Area Paroki Boro, Kabupaten Kulon Progo sendy junedi; Ines Septi Arsiningtyas; P Kianto Atmodjo; Exsyupransia Mursyanti; Boy Rahardjo Sidharta; Stefani Santi Widhiastuti
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 5 (2023): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i5.7594

Abstract

Paroki Santa Theresia Lisieux (STL) Boro terletak pada area pengembangan pariwisata sehingga berpotensi menjadi desa wisata dengan amenitas khas berupa jahe emprit. Produksi jahe pada area ini memiliki keterbatasan kuantitas, kontinuitas, dan kualitas karena minimnya pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penanaman dan pemeliharaan tanaman serta pengolahan rimpang jahe menjadi produk jadi. Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta memberikan pelatihan dan pendampingan untuk memperbaiki pengetahuan dan ketrampilan petani jahe di area Paroki STL Boro. Pelatihan dan pendampingan dibagi menjadi tujuh kali pertemuan yang terdiri dari sosialisasi dan evaluasi pengetahuan dalam bentuk kuesioner, dilanjutkan dengan pelatihan tentang prapanen, panen, pascapanen primer dan sekunder, serta yang terakhir adalah evaluasi berupa diskusi dan kuesioner. Topik pertemuan pascapanen sekunder terdiri dari pembuatan produk kesehatan (serbuk jahe instan) dan produk kosmetik (lulur jahe). Hasil analisis data kuesioner secara semikuantitatif menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan petani sebesar 75% antara sebelum dan sesudah pelatihan. Dengan adanya pelatihan, petani di Paroki STL Boro mampu menghasilkan produk jahe instan yang telah dipasarkan secara terbatas.