Icha Fadhilasari
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FIP, Universitas Hasyim Asy’ari

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BENTUK DAN MAKNA IDIOM DALAM SURAT KABAR JAWA POS EDISI FEBRUARI 2021-JUNI 2021: KAJIAN SEMANTIK Icha Fadhilasari; Winni Hardiyanti
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL BASTRA EDISI JANUARI-MARET 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.294 KB) | DOI: 10.36709/bastra.v7i1.62

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna idiom yang terdapat dalam berita pada surat kabar Jawa Pos edisi Februari 2021-Juni 2021. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah surat kabar Jawa Pos dari tanggal 23 Februari 2021-23 Juni 2021. Data analisis berupa gabungan kata bentuk sidiom yang terdapat pada surat kabar Jawa Pos. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan catat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa ditemukan idiom pada surat kabar Jawa Pos terbitan tanggal 23 Februari 2021-23 Juni 2021 terdapat dua jenis idiom antara lain berdasarkan segi keeratan unsurnya yaitu idiom penuh dan idiom sebagian serta idiom menggunakan bagian tubuh, idiom menggunakan panca indera, idiom menggunakan jenis warna, idiom menggunakan benda alam, idiom menggunakan nama binatang, dan idiom menggunakan nama tumbuhan. Idiom berdasarkan segi keeratan unsurnya terdapat 15 idiom penuh dan 15 idiom sebagian. Dengan demikian berdasarkan segi keeratan unsurnya idiom penuh dengan idiom sebagian sama banyaknya, sedangkan berdasarkan unsur pembentuknya, idiom dengan panca indera jauh lebih sering digunakan dan ditemukan dalam surat kabar Jawa Pos edisi Februari 2021-Juni 2021. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menambah pengetahuan serta memudahkan para pembaca menerima informasi dan berita melalui media surat kabar.
PASCAKOLONIALISME TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL 1998 KARYA RATNA INDRASWARI IBRAHIM Arisni Kholifatu Amalia Shofiani; Icha Fadhilasari
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL BASTRA EDISI JANUARI-MARET 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.866 KB) | DOI: 10.36709/bastra.v7i1.73

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan hibriditas, mimikri, dan ambifalensi dalam Novel 1998 Karya Ratna Indraswari Ibrahim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan mendeskripsikan tokoh atau subjek di dalam data. Sumber data penelitian ini adalah Novel 1998 karya Ratna Indraswari Ibrahim. Hasil penelitian ini yaitu terdapat sisa-sisa sejarah zaman kolonial, terbukti adanya hibriditas, mimikri, dan ambivalensi di dalam novel. Keberadaan ketiga hal tersebut dalam novel “1998” secara fisik di dominasi oleh pascakolonial. Berdasarkan analisis yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa dalam Novel 1998 ini terdapat sisa-sisa sejarah jaman kolonial, terbukti adanya hibriditas, mimikri, dan ambivalensi di dalam novel. Keberadaan ketiga hal tersebut dalam novel 1998 secara fisik di dominasi oleh pascakolonial. Artinya pengarang cenderung menunjukkan bahwa masi ada sisa-sisa kolonial dan yang akan selalu menolak untuk lupa atas tragedi yang disisakan oleh tahun 1998.
CERMINAN MASYARAKAT BUGIS-MAKASSAR DALAM NOVEL “MENGAWINI IBU” KARYA KHRISNA PABICHARA: KAJIAN STRUKTURAL LEVI-STRAUSS Icha Fadhilasari; Chrissanty Hiariej
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL BASTRA EDISI APRIL-JUNI 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.471 KB) | DOI: 10.36709/bastra.v7i2.79

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter tokoh, mengeksplorasi adat, mitos, agama dan pendidikan dalam Novel “Mengawini Ibu” Karya Khrisna Pabichara. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menyajikan data berbentuk fakta-fakta yang sesuai dengan fenomena yang telah diteliti. Hasil penelitian ini terdapat 4 episode yaitu adat, mitos, agama serta pendidikan yang di dalamnya menghasilkan 10 karakter tokoh pada setiap ceriteme-ceriteme. Dari setiap episode dalam cerita menghasilkan 10 karakter tokoh dalam ceriteme-ceriteme per episode. Setiap kisah dalam Novel “Mengawini Ibu” karya Khrisna Pabichara terdiri dari beberapa episode yang di dalamnya terdiri dari relasi berupa ceriteme-ceriteme antartokoh, hal itu kemudian dapat digunakan dan dikombinasikan untuk membentuk suatu makna.
MITE CANDI JALATUNDA DALAM PERSPEKTIF STRUKTURAL LEVI-STRAUSS Icha Fadhilasari; Resdianto Permata Raharjo
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL BASTRA EDISI JANUARI-MARET 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.869 KB) | DOI: 10.36709/bastra.v7i1.92

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk cerita mite/mitos Candi Jalatunda menggunakan teoriLevi-Strauss. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif-deskriptif. Hasilpenelitian ini berupa: a) miteme, b) episode dan oposisi biner, c) wujud konflik sosial, dan d) penegasan nilaiutama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mite/mitos Candi Jalantunda jika dikaji menggunakan teori LeviStrauss membentuk konstruksi cerita yang utuh. Berdasarkan uraian disimpulkan bahwa mite/mitos memilikikekuatan gaib dan dapat memberikan pengetahuan tentang suatu budaya kepada dunia. Mite/mitos tersebutjuga mengandung amanat kepada masyarakat untuk senantiasa berusaha menjaga alam serta melestarikannilai-nilai budaya dan nilai-nilai religius yang ada di dalamnya.
BENTUK DAN NILAI BUDAYA DALAM TRADISI GREBEG SURO PADA MASYARAKAT MOJOKERTO Ahmad Rifa'i; Icha Fadhilasari
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL BASTRA EDISI APRIL-JUNI 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.172 KB) | DOI: 10.36709/bastra.v7i2.107

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna dan nilai budaya yang terkandung dalam tradisi Grebeg Suro di Trowulan Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, rekam, catat dan dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat bentuk, makna, serta nilai-nilai di antaranya 1) Nilai Kebenaran, 2) Nilai Keindahan, 3) Nilai moral, dan 4) Nilai Religius dalam tradisi Grebeg Suro. Tradisi Grebeg Suro Tradisi merupakan tradisi untuk tolak balak meliputi mencegah bencana alam, musibah, penyakit dan kesialan agar masyarakat dapat hidup tenang dan damai. Tradisi ini sudah dilaksanakan secara turun temurun dan diresmikan oleh pihak Kabupaten Mojokerto bahwa tradisi ini merupakan budaya lokal masyarakat Mojokerto.
BENTUK DAN FUNGSI MITOS BUJUK AGUNG DI BONDOWOSO (KAJIAN FOLKLOR) Pana Pramulia; Icha Fadhilasari; Ahmad Rifa’i
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL BASTRA EDISI APRIL-JUNI 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.394 KB) | DOI: 10.36709/bastra.v7i2.120

Abstract

Folklor merupakan sebagian kebudayaan suatu masyarakat yang tersebar dan diwariskan secara lisan dan turun temurun, oleh karena itu perlu diselamatkan dan dipelihara agar menjadi identitas budaya lokal daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi mitos Bujuk Agung di Bondowoso. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini ditemukan bentuk cerita dan fungsi mitos Bujuk Agung yang dikaji melalui teori Alan Dundes. Disimpulkan bahwa mitos Bujuk Agung dapat difungsikan sebagai: 1) sarana pendidikan, 2) sarana penebal perasaan solidaritas kolektifnya, 3) sarana pemberi sangsi sosial agar orang berperilaku baik atau memberi hukuman, dan 4) sarana kritik sosial terhadap ketidakadilan, hiburan, Mempertebal rasa percaya diri untuk mencari makna hidup dalam kehidupan.