Brigitta Erlita Tri Anggadewi
Universitas Sanata Dharma

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI KEPENGASUHAN BERBASIS EXPERIENTIAL LEARNING BAGI PENGASUH DAN ORANG TUA SISWA PRA SEKOLAH DAN DAY CARE Juster Donal Sinaga; Agustina Krisna Indah Marheni; Brigitta Erlita Tri Anggadewi
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 2 (2022): AUGUST 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.373 KB) | DOI: 10.9744/share.8.2.150-158

Abstract

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam bentuk Preschool, Daycare, dan Taman Kanak-Kanak (TK) berbasis masyarakat semakin banyak. Namun, kehadiran mereka tidak didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten dan terampil. Oleh karena itu, univeristas-universitas perlu hadir melalui pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan sumber daya manusia di lembaga-lembaga tersebut seperti pelatihan peningkatan kompetensi kepengasuhan berbasis pembelajaran eksperiensial. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepengasuhan para pengasuh dan orang tua siswa Preschool dan Daycare Pelangiku dengan pelatihan berbasis experiential learning. Tujuan khusus pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan para pengasuh dan orang tua siswa Preschool dan Daycare Pelangiku tentang (1) psikologi anak; (2) komunikasi pengasuhan dan konseling anak; dan (3) parenting. Sasaran kegiatan ini adalah para pengasuh Preschool dan Daycare Pelangiku yang berjumlah 10 orang, dan orang tua siswa sejumlah 20 orang. Kegiatan dilakukan di Preschool dan Daycare Pelangiku Yogyakarta. Untuk mencapai tujuan tersebut metode kegiatan yang dipilih adalah pelatihan berbasis experiential learning. Ketercapaian tujuan kegiatan diukur menggunakan pre-post tes dan evaluasi. Data pre-post tes dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa pelatihan peningkatan pengetahuan pengasuhan berbasis experiential learning dapat meningkatkan pengetahuan para pengasuh dan orang tua anak Praschool dan Daycare Pelangiku tentang: (1) psikologi anak; (2) komunikasi pengasuhan dan konseling untuk anak; dan (3) parenting setelah mendapatkan materi kegiatan pengabdian. Karena kegiatan pengabdian ini dipandang berhasil maka diperlukan pelatihan tingkat lanjutan untuk meningkatkan keterampilan parenting.
KESEHATAN MENTAL GURU SEKOLAH DASAR SELAMA MENGAJAR DARING Elisabeth Desiana Mayasari; Laurensia Aptik Evanjeli; Brigitta Erlita Tri Anggadewi; Puji Purnomo
Journal of Psychological Science and Profession Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.722 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v6i1.36932

Abstract

Kondisi pandemi COVID-19 menuntut adaptasi di berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan. Guru diharapkan melakukan pembelajaran jarak jauh. Berdasarkan penelitian sebelumnya, guru mengalami permasalahan dalam perencanaan pembelajaran, kolaborasi bersama orang tua, dan ketidakpuasan dalam aktivitas belajar secara daring. Adaptasi pembelajaran dan situasi pandemi dapat berdampak pada kesehatan mental guru sehingga tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesehatan mental guru selama mengajar daring. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode survei. Subjek pada penelitian ini adalah 330 guru sekolah dasar di bawah naungan suatu yayasan di Yogyakarta. Kesehatan mental guru diukur menggunakan Mental Health Inventory (MHI-38) versi bahasa Indonesia dengan reliabilitas sebesar .888. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek negatif yang terdiri dari cemas, depresi, dan hilang kontrol memiliki nilai signifikansi p > .05. Aspek positif, yaitu emosi, cinta, dan puas, juga ditemukan memperoleh nilai signifikansi p >.05. Data tersebut menunjukkan bahwa guru sekolah dasar (SD) memiliki kondisi kesehatan mental yang sama secara signifikan. Kondisi kesehatan mental berdasarkan lamanya pengalaman mengajar ataupun jenis kelamin tidak menunjukkan adanya perbedaan (p > .005), baik keseluruhan kondisi kesehatan mental maupun setiap aspek kesehatan mental. Guru yang memiliki kesehatan mental yang baik mempunyai implikasi pada keterampilan regulasi emosi guru yang baik pula. Hal ini mendukung para guru meninjau kembali proses kognitif yang dimiliki untuk mengatur emosi dalam mendampingi peserta didik dan mengelola pembelajaran dengan baik selama mengajar daring. Perilaku yang ditampilkan oleh guru dapat menjadi model bagi peserta didik untuk dapat mengelola perilaku sesuai dengan kondisi yang dihadapi, terutama perilaku prososial. 
Persepsi guru terhadap sistem pembelajaran inklusi di sekolah dasar Brigitta Erlita Tri Anggadewi; Laurensia Aptik Evanjeli
Jurnal Psikologi Udayana Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPU.2022.v09.i02.p04

Abstract

Inclusive learning in elementary schools is increasingly being promoted by the government. Each school is expected to be able to meet the needs of students with special needs who are studying. However, the realization of inclusive schools can also be influenced by the teacher's perspective on children with special needs. So far, teachers have only followed directions from schools and schools have followed directions from the Government. It is really necessary to know how teachers actually perceive children with special needs which in the end also has an impact on their perspective on the inclusion system in schools. So this research was conducted to determine the teacher's perception. This study uses a survey method. The target respondents of this research are teachers in elementary schools who are partners with PGSD USD. Respondents were selected through a purposive sampling technique with the sample criteria being elementary school teachers who partnered with PGSD USD. The research instrument was a questionnaire with closed questions. The instrument is designed for pre-service teachers so that the instrument will go through a modification process.