Pendahuluan. Konflik merupakan salah satu masalah penting di lingkungan kerja perawat. Manajemen konflik yang baik sangat diperlukan agar konflik yang terjadi menimbulkan dampak fungsional sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Kemampuan Pengelolaan Manajemen Konflik Kepala Ruangan dengan Kepuasan Kerja Perawat di RS X. Metode. Desain penelitian menggunakan metode analitik korelasional dengan pendekatan Cross sectional. Populasi yang digunakan yaitu seluruh perawat di RS X Lamongan yaitu sebanyak 30 perawat. Peneliti menggunakan teknik Total Sampling untuk memilih sampel yang digunakan penelitian, sehingga jumlah sampel adalah 30 perawat. Variabel independent adalah manajemen konflik dan variabel dependen adalah kepuasan kerja perawat. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (66,7%) perawat menilai kemampuan manajemen konflik kepala ruangan cukup dan sebagian besar (63,3%) perawat memiliki kepuasan kerja yang cukup puas. Uji Spearman Rank didapatkan p-value = 0,001 berarti p < 0.05 yang menunjukkan terdapat Hubungan Kemampuan Pengelolaan Manajemen Konflik Kepala Ruangan dengan Kepuasan Kerja Perawat di RS X. Nilai nilai r=0,618 dapat diartikan bahwa dua variabel memiliki hubungan yang sedang. Kesimpulan. Kepala ruangan dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan manajemen konfliknya agar kepuasan kerja perawat dapat meningkat. Pengelolaan konflik yang baik diharapkan dapat memperbaiki kondisi kerja di lingkungan ruang rawat inap. Kondisi kerja tersebut dapat berdampak pada terciptanya kepuasan kerja perawat