Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menerapkan metode pembelajaran resitasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Purworejo, yaitu sebanyak 36 siswa. Peneltian ini dilaksanakan 2 siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengamatan, angket, tes, dan dokumentasi. Semua data yang dikumpulkan dianalisis dengan tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian diperoleh bahwa kemandirian belajar siswa dengan kriteria minimal baik pada siklus I sebanyak 17 siswa atau sebesar 47,22% dan pada siklus II sebanyak 30 siswa atau sebesar 83,33%. Jadi dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 13 siswa atau sebesar 36,11 % dengan rerata kemandirian belajar pada siklus II sebesar 80,15% dan sudah mencapai target minimal 76%. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siklus I terdapat 18 siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika dengan kriteria minimal baik atau sebesar 50% dan pada siklus II sebanyak 27 siswa atau sebesar 75%. Jadi dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 9 siswa atau sebesar 25% dengan rerata kemampuan pemecahan masalah matematika pada siklus II sebesar 85,53% juga sudah mencapai target minimal 76%. Dengan demikian penerapan metode Resitasi pada pembelajaran matematika mampu meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.Kata kunci: kemandirian belajar, pemecahan masalah matematika, resitasi