I Wayan Gede Sutadarma
Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan jumlah konsumsi jeruk terhadap kejadian batu ginjal di RSUP Sanglah Denpasar Made Wahyu Krisnandewi; I Wayan Gede Sutadarma; Desak Made Wihandani
Intisari Sains Medis Vol. 10 No. 3 (2019): (Available online: 1 December 2019)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.223 KB) | DOI: 10.15562/ism.v10i3.419

Abstract

Latar Belakang: Batu ginjal merupakan penyakit ketiga terbanyak di bidang urologi setelah penyakit kelenjar prostat dan infeksi saluran kemih. sitrat merupakan salah satu inhibitor yang penting dalam pengumpulan kalsium oksalat dan berhubungan dengan kejadian batu ginjal. Tujuan studi ini adalah mengetahui hubungan jumlah konsumsi jeruk terhadap kejadian batu ginjalMetode: Penelitian analitik dengan metode cross sectional (potong lintang) dan menggunakan data primer dan sekunder.  Pengambilan data dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dari Januari sampai dengan Oktober 2018. Sebanyak 93 data dikoleksi dan dianlisis univariat, bivariat dan multivariate. Univariat menggunakan uji frekuensi, normlaitas dan tabulasi silang. Uji korelasi dan chisquare sebagai uji bivariat dan uji multivarait menggunakan regresi logistikHasil: Subjek penelitian terdiri atas 66.7% laki-laki dan 33.3% perempuan. Jangkauan usia pada sampel berkisar antara 15 tahun hingga 87 tahun, dengan rerata usia 52.38 + 11.3 tahun. Jenis kelamin laki-laki menunjukkan kecenderungan untuk memiliki batu ginjal bilateral (r= -0,258; p= 0.019). Korelasi negatif antara konsumsi jeruk dan batu ginjal dan tidak signifikan secara statistik (r= -0.024; p=0.533). regresi logistic menunjukkan jenis kelamin memilki hubungan yang disignifikan (p=0.0021; IK95%: 0.07-0.83).Simpulan: Batu ginjal disebabkan multifaktorial dan konsumsi jeruk tidak berkorelasi secara stastitikIntroduction: Kidney stone is the third most common disease in the disease of urology after prostate gland disease and urinary tract infections. Citrate is one of the important inhibitors of accumulation of calcium oxalate and associated with the incidence of kidney stones. This study aimed to determine the relationship of the amount of orange consumption to the incidence of kidney stonesMethod: The research is an analytical study with the cross-sectional method and using either primary or secondary data. Data collection was collected at the Sanglah hospital from January until October 2018. 93 data were collected and analyzed by univariate, bivariate and multivariate. Univariate uses frequency test, normalization, and cross-tabulation. Correlation and chi-square test as a bivariate test and multivariate test using logistic regressionResult: The study subjects consisted of 66.7% men and 33.3% women. The age range in samples from 15 to 87 years, with mean 52.38 + 11.3 years. The male sex showed a tendency to occur bilateral kidney stones (r = -0.258; p = 0.019). The correlation between the consumption of oranges and kidney stones was negatively and not statistically significant (r = -0.024; p = 0.533). Logistic regression states sex was a significant relationship (p = 0.0021; IK95%: 0.07-0.83)Conclusion: Kidney stones were caused by multifactorial and consumption of citrus was not statistically correlated.
HUBUNGAN ASUPAN KUNYIT TERHADAP KOLESTEROL TOTAL PADA DEWASA MUDA I Gusti Ngurah Metta Nurcahya; I Wayan Gede Sutadarma; I Wayan Surudarma
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kadar kolesterol yang melebihi batas normal dapat menimbulkan hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia merupakan suatu keadaan dimana kadar kolesterol dalam darah tinggi dan keadaan ini dapat menimbulkan berbagai penyakit. Diet rendah lemak adalah salah satu pencegahan yang paling penting dilakukan oleh mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi di dalam darah. Selain itu, terapi farmakologis yang selama ini menjadi pilihan adalah golongan statin. Statin adalah obat yang memiliki fungsi untuk menghambat aktivitas enzim HMG-KoA reduktase dan memblokir sintesis kolesterol. Salah satu pilihan terapi hiperkolesterol adalah kunyit. Kunyit (Curcuma longa) memiliki zat bernama kurkumin yang dapat mengurangi kadar kolesterol. Kurkumin secara signifikan dapat menghambat aktivitas enzim HMG KoA reduktase. Penghambatan tersebut mengganggu sintesis kolesterol dalam hepar, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kadar kolesterol total dalam darah. Kurkumin juga mampu meningkatkan kecepatan pembuangan kolesterol dalam bentuk asam empedu dan meningkatkan pembuangan feses. Penyerapan kembali asam empedu dan perubahannya menjadi kolesterol secara otomatis turun, sehingga kadar kolesterol dalam darah juga akan turun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik konsumsi kunyit, asupan kolesterol, kadar kolesterol pada dewasa muda, dan hubungan asupan kunyit terhadap kadar kolesterol total di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan menggunakan 52 sampel. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil yaitu dewasa muda pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana rata-rata jarang mengkonsumsi kunyit, telah mengkonsumsi cukup kolesterol dan memiliki kadar kolesterol yang optimal. Pada penelitian ini terdapat hubungan lemah antara sumber asupan kunyit dengan kadar kolesterol total pada dewasa muda Kata kunci: karakteristik., kunyit., kolesterol