Ersanghono Kusumo, Ersanghono
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Lantai 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, 50229, Telp. (024)8508035

Published : 54 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Chemical Science

PENGARUH KATALIS H-ZA DAN TCA-ZA DALAM REAKSI HIDRASI α-PINENA MENJADI α-TERPINEOL Nuritasari, Afriani Laela; Siadi, Kusoro; Kusumo, Ersanghono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak  terpentin  Indonesia  mengandung  65-85% α-pinena, kurang 1% kamfena, 1-3% β-pinena, 10-18%  3-carena  dan  1-3% limonena. Untuk meningkatkan nilai ekonomisnya, α-pinena dapat dihidrasi menggunakan katalis asam menjadi α-terpineol yang dapat digunakan sebagai bahan parfum, anti serangga, anti jamur, dan desinfektan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jumLah katalis zeolit alam teraktivasi dan TCA-ZA yang diperlukan dalam reaksi hidrasi α-pinena. Reaksi hidrasi dilakukan menggunakan dua jenis katalis yaitu zeolit alam teraktivasi (H-ZA) dan H-ZA yang diemban dengan asam trikloroasetat (TCA-ZA) dan melakukan variasi jumLah katalis sebesar 200 mg, 400 mg, dan 600 mg. Reaksi ini dilakukan dalam labu alas bulat leher tiga dilengkapi dengan pemanas, termometer, dan pengaduk magnet selama 120 menit pada suhu 70-750C. Senyawa hasil reaksi diuji menggunakan IR, GC, dan GC-MS. Kondisi paling maksimum terjadi pada reaksi dengan katalis TCA-ZA sebanyak 600 mg yang menghasilkan senyawa α-terpineol sebesar 58,27%.
UJI AKTIVITAS SENYAWA HASIL HIDRASI ?-PINENA TERHADAP Bacillus cereus Agustina, Melda; Kusumo, Ersanghono; Sudarmin, Sudarmin
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

identifikasi betasianin dan uji antioksidan ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhiyus Romdonah, Febri Siti; Kusumo, Ersanghono; Supartono, Supartono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Red dragon fruit leather is the waste not utilized anymore, whereas dragon fruit contain pigmen betacyanin. The study aim to know pigmen betacyanin and antioxidant activity from the red dragon fruit leather extracts. The reasearch methode is extraction of dragon fruit leather with n-hexsane solvent and ethanol solvent. Identification of betacyanin and analyse antioxidant activity with HPLC and UV-Vis. The research obtained that betacyanin compound on the peak with retention time 2,77 and that was compared with the standard appears on retentiom time 2,85. Tested of antioxidant activity on vitamin C has a IC50 value is 2,54 µg/mL, whereas the IC50 value of extract dragon fruit is 59,12 µg/mL. Vitamin C have the antioxidant activity more powerful than red dragon fruit as the antioxidant activity. The calculation levels of betacyanin 36,67 mg/100g.
PENGARUH KONSENTRASI KOH DAN ZEOLIT TERHADAP METIL ESTER PRODUK MINYAK AMPAS KELAPA Budiman, Hendry Oktaviyanto; Sudarmin, Sudarmin; Kusumo, Ersanghono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biodiesel dari minyak ampas kelapa dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi dan transesterifikasi. Reaksi transesterifikasi menghasilkan biodiesel kotor yang mengandung metil ester, gliserol dan pengotor lain berupa sisa reaktan dan katalis yang akan mempengaruhi kualitas dari biodiesel sehingga harus dihilangkan dari produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan hasil katalis yang terbaik pada produk biodiesel melalui reaksi transesterifikasi minyak ampas kelapa dengan metanol menggunakan variasi katalis KOH, ZA, ZA kering, Z-KOH, Z-KOH kering. Hasil perhitungan rendemen menunjukkan bahwa persentase rendemen tertinggi diperoleh pada penambahan ZA (59,17%), KOH (56,57%), ZA kering (58,88%), Z-KOH (59,06%), dan Z-KOH kering (57,27%). Berdasarkan data kromatogram GC, persentase produk metil ester yang terbentuk pada penambahan ZA diperoleh hasil yang paling tinggi (58,01%), KOH (36,46%), ZA kering (56,14%), Z-KOH (47,52%), dan Z-KOH kering (56,59%).
PRODUKSI BIOETANOL DARI JERAMI PADI (Oryza sativa L) Ariyani, Endang; Kusumo, Ersanghono; Supartono, Supartono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TRANSFORMASI SITRONELAL MENJADI SITRONELOL DENGAN REDUKTOR NaBH4 DAN HIDROGENASI TERKATALIS Ni/ZEOLIT BETA Mustikowati, Mustikowati; Siadi, Kusoro; Kusumo, Ersanghono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transformasi sitronelal menjadi sitronelol dengan menggunakan reduktor NaBH4 dan hidrogenasi terkatalis Ni/zeolit beta telah diteliti. Sitronelal diisolasi menggunakan metode destilasi fraksinasi bertingkat. Sitronelal yang diperoleh diuji dengan GC untuk mengetahui kadar sitronelal dan dengan FTIR untuk mengetahui gugus-gugus fungsi yang ada dalam senyawa. Kadar sitronelal yang diperoleh dari distilasi fraksinasi minyak sereh sebesar 94,13%. Transformasi sitronelal menjadi sitronelol dilakukan dengan  menggunakan reduktor NaBH4 dan hidrogenasi terkatalis Ni/zeolit beta. Preparasi katalis dilakukan melalui impregnasi logam Ni(NO3)2 pada zeolit beta. Karakterisasi katalis dilakukan dengan uji XRD untuk mengetahui kristalinitas katalis dan adsorpsi nitrogen untuk mengetahui luas permukaan katalis. Reaksi reduksi sitronelal dengan hidrida logam, yaitu  NaBH4 mempunyai perbandingan 1:2 (perbandingan mol). Transformasi sitronelal dengan menggunakan reduktor NaBH4 menghasilkan sitronelol sebesar 94,19%, sedangkan reduksi dengan hidrogenasi terkatalis Ni/zeolit beta menghasilkan sitronelol sebesar 43,91%.
SINTESIS ESTER-C MELALUI REAKSI TRANSESTERIFIKASI DENGAN KATALIS ENZIM LIPASE Erviana, Wienda; Kusumo, Ersanghono; Supartono, Supartono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 3 No 3 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan senyawa ester C melalui reaksi trensesterifikasi dengan katalis enzim lipase. Reaksi dilakukan dengan variasi pelarut dan lama reaksi. Produk dianalisis menggunakan HPLC dan IR. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh pelarut yang terbaik untuk penelitian ini adalah aseton dengan respon pada luas area 6448859 dan kondisi operasi terbaik dari analisis menggunakan HPLC pada lama waktu reaksi 48 jam dengan respon waktu retensi keluarnya ester C yaitu 3,020 dengan puncak area 695703 dan luas area 5791431.
REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK BIJI KARET DAN METANOL TERKATALIS BENTONIT ALAM TERAKTIVASI ASAM Febriawan, Faizal Bintang; Supartono, Supartono; Kusumo, Ersanghono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan massa katalis dan waktu reaksi transesterifikasi optimum, mengetahui komponen-komponen dari hasil reaksi transesterifikasi pada kondisi optimum, dan mengetahui kualitas biodisel yang dihasilkan. Bentonit alam yang digunakan dilakukan preparasi menggunakan NaCl 1 M dan aktivasi menggunakan H2SO4. Sintesis Biodiesel yang dilakukan menggunakan variasi waktu reaksi transesterifikasi 60, 120, 180, dan 240 menit dengan variasi konsentrasi katalis bentonit teraktivasi asam 0,5, 1, 1,5,dan 2% (%b/v). Uji karakterisasi katalis dianalisis menggunakan BET dan XRD, sedangkan uji optimasi reaksi transesterifikasi menggunakan GC. Hasil uji BET  diperoleh kenaikan luas permukaan sebesar 4,254 m2/g. Hasil uji XRD  diperoleh adanya perubahan pada mineral Quartz (SiO2) yaitu d(Å) = 0,05. Hasil uji GC didapatkan waktu reaksi dan konsentrasi katalis optimum berturut-turut 180 menit dan 1%. Hasil GC-MS menunjukkan komponen tertinggi  yaitu gliserol (94,71%), Gliserol akan mempengaruhi hasil uji fisis biodiesel dimana hasil uji sifat fisis tidak sesuai standar biodiesel SNI dan ASTM adalah densitas, viscositas kinematic, flash point, dan cloud point.
PEMBUATAN BIOETANOL DARI JERAMI PADI DENGAN BANTUAN ENZIM SELULASE DARI JAMUR TIRAM Setiawan, Hery; Kusumo, Ersanghono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan energi fosil di Indonesia seperti bensin kian meningkat, sementara itu ketersediaan energi fosil berbanding terbalik dengan kebutuhannya, sehingga dibutuhkan sumber energi alternatif terbarukan seperti bioetanol. Indonesia merupakan penghasil beras besar di dunia yang memberikan limbah padat jerami padi yang sangat besar yaitu 180 juta ton bahan kering per tahun. Jerami padi ini mengandung sekitar 40% selulosa, 30% hemiselulosa dan 15% lignin. Kadar selulosa yang cukup tinggi ini dapat dikonversi menjadi bioetanol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas rasio enzim selulase dari jamur tiram dengan jerami padi dalam proses hidrolisis untuk menghasilkan glukosa yang dapat dikonversi menjadi bioetanol. Jerami padi dijadikan serbuk kemudian dilakukan delignifikasi dengan larutan NaOH 0,01 M. Selanjutnya hidrolisis selulosa menjadi glukosa dengan variasi rasio substrat (gram) dengan enzim (mL) sebesar 0,06 g/mL, 0,08 g/mL, 0,10 g/mL, dan 0,20 g/mL diinkubasi 2 jam pada suhu 50 ºC. Hidrolisat paling baik pada rasio sebesar 0,10 g/mL menghasilkan kadar 0,2738 mg/20g substrat dianalisis glukosa dengan spektrofotometer UV-Vis serta dilanjutkan proses fermentasi dengan variasi waktu 3, 6, 9, dan 12 hari kemudian didestilasi. Hasil destilat hari ke-6 menghasilkan kadar etanol yang paling tinggi yaitu sebesar 1,7793%.
PERANAN KATALIS Fe3+-ZEOLIT BETA PADA REAKSI SIKLISASI-ASETILASI SITRONELAL MENJADI ISOPULEGIL ASETAT Saputri, Indri; Cahyono, Edy; Kusumo, Ersanghono
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi tentang aktivitas dan selektivitas katalis Fe3+-zeolit beta pada reaksi siklisasi-asetilasi sitronelal menjadi isopulegil asetat telah dipelajari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan selektivitas katalis Fe3+-zeolit beta terhadap reaksi siklisasi-asetilasi sitronelal menjadi isopulegil asetat. Katalis yang digunakan adalah Fe3+-zeolit beta yang dipreparasi dengan metode yang meliputi aktivasi H-zeolit beta, pertukaran ion dengan FeCl3 0,1 M, dan kalsinasi. Karakterisasi katalis meliputi kristalinitas katalis dengan X Ray Diffraction (XRD) dan porositas katalis dengan Surface Area Analyzer (SAA). Sitronelal adalah salah satu senyawa monoterpena yang dapat mengalami reaksi siklisasi-asetilasi dengan katalis homogen dan heterogen. Reaksi siklisasi-asetilasi sitronelal dengan katalis Fe3+-zeolit beta menjadi isopulegil asetat menggunakan anhidrida asam asetat di refluks selama 9 jam pada suhu 29 oC dan 80 oC yang diambil cuplikannya pada waktu 3, 6, dan 9 jam. Produk yang dihasilkan dianalisis menggunakan Gas Chromatography (GC) dan Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). Hasil analisis GC menunjukkan aktivitas dan selektivitas katalis terbesar dihasilkan oleh Fe3+-zeolit beta pada temperatur 80 oC waktu 9 jam dengan menghasilkan aktivitas dan selektivitas sebesar 38,58% dan 8,64% sedangkan analisis GC-MS menunjukkan bahwa terbentuk produk isopulegil asetat.