Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi kemampuan berbicara anak sebelum menerapkan metode sosiodrama sebagai upaya meningkatkan kemampuan berbicara anak di RA Nurus Salam. 2) Mengetahui kemampuan berbicara anak setelah penerapan metode sosiodrama sebagai langkah peningkatan kemampuan berbicara anak di RA Nurus Salam. 3) Mengetahui hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui penerapan metode sosiodrama di RA Nurus Salam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Metode sosiodrama terbukti berhasil sebagai alat peningkatan kemampuan berbicara anak di RA Nurus Salam. Data awal menunjukkan bahwa sebelum menggunakan metode sosiodrama, kemampuan berbicara anak masih rendah (46%), sehingga dilakukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan metode sosiodrama di RA Nurus Salam. 2) Setelah mengimplementasikan metode sosiodrama, kemampuan berbicara anak telah mengalami perkembangan sesuai harapan, mencapai tingkat keberhasilan sebesar 80%. Pencapaian target penelitian terkait peningkatan persentase kemampuan berbicara anak dengan menggunakan metode sosiodrama berhasil maksimal. 3) Namun, metode ini memiliki beberapa kendala, seperti memerlukan waktu yang panjang, potensi anak menjadi pasif jika tidak mendapat giliran, memakan banyak waktu pelajaran, persiapan yang teliti, dan terkadang anak enggan berperan karena alasan psikologis seperti rasa malu. Selain itu, kegagalan dramatisasi bisa menghambat kesimpulan anak, dan keberhasilan sosiodrama sangat tergantung pada pemahaman guru terhadap tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pelaksanaan metode ini. Jika guru tidak memahami dengan baik, penerapan sosiodrama dapat menjadi kacau.