Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBUATAN BAK PENURAPAN MATAAIR DI DUSUN FATULULAT DESA FATUMONAS KECAMATAN AMFOANG TENGAH KAB. KUPANG Noni Banunaek; Herry Z. Kotta; Rizhard A. Ndolu; Zofar A. Banunaek
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.077 KB)

Abstract

Penduduk Dusun Fatululat sangat kesulitan air bersih pada saat musim kemarau, sehingga harus berjalan mendaki sepanjang 2 km untuk mencapai embung penampungan yang airnya berwarna kecoklatan. Desa Fatumonas sendiri memiliki beberapa sumber mata air yang memiliki debit kecil namun tetap stabil mengalir. Mata air ini dapat diturap dan kemudian dialirkan ke penduduk desa termasuk Dusun Fatululat. Sebelum air ini sampai ke pemukiman dan dimanfaatkan, maka terlebih dahulu diuji kebersihannya. Air yang didistribusikan dapat memenuhi kebutuhan 45 KK di Dusun Fatululat. Tranfer ipteks dapat diterima oleh masyarakat yang tampak dari kemampuan masyarakat dalam melakukan perawatan pipa, menyambung pipa. Diharapkan ke depan masyarakat dapat membangun turap sendiri dari beberapa mata air yang belum dimanfaatkan karena jauh dari pemukiman.
PEMETAAN HIDROGEOLOGI DAN POTENSI MATA AIR DI DESA FATUMONAS DAN BINAFUN, KECAMATAN AMFOANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Ferdinandus Juang Openg; Noni Banunaek
Jurnal Teknologi Vol 16 No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.581 KB)

Abstract

Desa Fatumonas dan Desa Binafun terletak di Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara geologi, berdasarkan Peta Geologi Regional Rosidi HMD, dkk, 1979 daerah penelitian terdiri dari satuan batuan Kompleks Bobonaro (Tmb) yang didominasi oleh lempung bersisik dan Formasi Aitutu (TRa) yang terdiri dari perselingan kalsilutit, serpih dengan batulanau dan napal tipis. Berdasarkan Peta Hidrogeologi (Soekrisno H. dkk, 1990), daerah Fatumonas dan Binafun merupakan Daerah Air Tanah Langka dan daerah Akifer dengan Produktivitas Rendah. Pada penelitian ini dilakukan pemetaan geologi dan pengukuran debit mata air untuk mengetahui kondisi geologi permukaan, hidrogeologi, dan besar debit mata air. Sebelum dilakukan pemetaan lapangan, dilakukan interpretasi citra menggunakan data DEMNAS. Interpretasi yang dilakukan berupa penarikan batas litologi berupa batugamping dan batuan impermeabel serta kelurusan. Pengamatan di lapangan terdiri dari pengamatan geologi dan hidrogeologi. Geologi Desa Fatumonas dan Binafun secara litostratigrafi dari tua ke muda yaitu Formasi Maubisse (TRPml) dan Formasi Aitutu (TRa). Formasi Maubisse batuannya berupa batugamping pejal berwarna kemerahan, merah muda, hingga kecoklatan, mengandung fosil Ammonit sebagai penciri umur Perm dan diendapkan di laut dangkal. Batuan ini membentuk morfologi yang menonjol berupa perbukitan atau gunung. Formasi Aitutu berupa perselingan antara kalsilutit dan serpih. Kalsilutit merupakan bagian bagian terbesar. Kontak antara Formasi Maubisse dan Formasi Aitutu adalah ketidakselarasan yang diakibatkan oleh sesar berupa Thrust Fault. Kenampakan sesar berupa zona hancuran dan breksiasi dari kedua formasi. Hidrogeologi Desa Fatumonas dan Binafun yaitu akuifer berupa rekahan, celahan dan rongga sebagai tempat keluarnya mata air pada batugamping Formasi Maubisse. Total mata air yang terdapat di Desa Fatumonas dan Binafun berjumlah 38 mata air dengan dengan debit terbesar 3,693 ltr/dtk dan debit terkecil 0,001 ltr/dtk. Total debit sebesar 14,75 ltr/dtk. Debit mata air bergantung pada ketebalan dan luas sebaran batugamping serta intensitas rekahan.
PENERAPAN IPTEK KEPADA KELOMPOK PEMILAH MANGAN DI KABUPATEN KUPANG Yusuf Rumbino; Herry Zadrak Kotta; Fani K. Y. Serangmo; Rizhard Ndolu; Noni Banunaek; Woro Sundari; Aisyah Ahmad; Adept Talan Titu Eki; Ika Fitri Krisnasiwi; Andreas Sinuhaji
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat di Desa Ekateta Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang. Ada yang memiliki pekerjaan sebagai pemilah batuan yang mengandung logam mmangan (Mn). Para pekerja merupakan penduduk desa yang dilibatkan oleh suatu perusahaan yang memiliki Ijin Usaha Tambang (IUP) untuk memisahkan mangan dari batuan pengikutnya dengan cara “hand sorting”. Para pekerja ini tidak dilengkapi peralatan K3 maupun fasilitas dalam memilah mangan. Jumlah pekerja tidak menentu tergantung banyaknya tumpukan mangan yang digali oleh alat berat perusahaan. Permasalahan utama dari para pekerja adalah mereka tidak dapat memilah batuan mangan yang berukuran kurang dari 2 cm karena selain lebih mudah mengumpulkan batuan mangan yang berukuran lebih besar dari 5 cm. Metode kegiatan berupa penyampaian materi mengenai teknis penambangan mangan, K3 dalam usaha pertambangan, perhitungan ekonomis yang didapatkan jika bisa mengambil mangan yang berukuran kurang dari 2 cm menggunakan alat bantu mekanis berupa trommel screen dan log washer. Dampak dari kegiatan pengabdian ini adalah menimbulkan motivasi para pemilah untuk bermitra dengan kampus dalam menghasilkan prototipe alat yang bisa digunakan sebagai pemilah mekanis untuk mendapatkan batuanpembawa mangan yang berukuran kurang dari 2 cm.
PEMANFAATAN POTENSI AIR TANAH BERUPA PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI DAN DISTRIBUSI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DESA OHAEM Andreas Sinuhaji; Ika Fitri Krisnasiwi; Woro Sundari; Noni Banunaek; Yusuf Rumbino; Aisyah Ahmad; Adept Talan Titu; Matilda Metboki; Herry Kotta
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Ohaem memiliki 3 sumber mata air yang berpotensi memenuhi kebutuhan air warga desa. Permasalahan yang ada ialah sumber air jauh dari pemukiman penduduk dan membutuhkan waktu dan tenaga yang besar menuju sumber air. Untuk mengatasi permasalahan yang ada di desa Ohaem sebagai perlu dilakukan Sistem Transmisi Dan Distribusi air dari sumbernya menjadi lebih dekat ke pemukiman penduduk dan fasilitas umum melalui bak penampungan air. Data yang di perlukan kualitas dan kuantitas air, letak sumber air dan pemukiman penduduk, rata – rata pemakaian air per hari. Data di analisis siecara komputerisasi untuk mengasilkan Peta jalur perpipaan. Peta perencanaan dapat dipakai dalam perancangan pendistribusian air unutk memenuhi kebutuhan air desa Ohaem.
PERHITUNGAN SUMBERDAYA BATUGAMPING DAN PERENCANAAN TAMBANG PADA IPR KELOMPOK MASYARAKAT SUKA BERSAUDARA DESA BATAKTE KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR Andhini Bebby Noviyanti Lesik; Noni Banunaek; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 17 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh IPR Kelompok Masyarakat Suka Bersaudara yang dimulai Tahun 2008 hingga saat ini belum diketahui berapa banyak batugamping yang sudah tertambang. Penambangan batugamping IPR Kelompok Masyarakat Suka Bersaudara memiliki 4 Pit yaitu Pit Selatan, Pit Tengah, Pit Timur, dan Pit Barat. Untuk mengetahui penambangan berkelanjutan diperlukan perencanaan desain tambang dan menghitung sumberdaya yang masih bisa ditambang. Perhitungan volume tertambang dihitung dengan cara membandingkan topografi awal dan topografi sekarang. Topografi awal didapat dari hasil digitasi di Google Earth, namun topografi awal Tahun 2008 yang tertutup awal sehingga yang diambil adalah topografi Tahun 2005 dan topografi sekarang diambil dari hasil pemetaan di lapangan menggunakan drone. Topografi Tahun 2005 dan topografi Tahun 2022 diambil dalam bentuk DEM (Digital Elevation Model) kemudian diolah di Software ArcGIS 10.8 untuk membuat kontur, kemudian dibawah ke AutoCAD Civil 3D dan dijadikan surface. Topografi Tahun 2005 dan Topografi Tahun 2022 yang sudah dijadikan surface langsung dibandingkan dan dihitung volume tertambangnya Tahun 2008 sampai Tahun 2022 dan didapatkan hasil 1.795.808,30 m3. Penambangan lebih lanjut yang ingin dilakukan untuk menghitung volume sumberdaya yang masih bisa ditambang dapat dihitung berdasarkan desain tambang. Desain tambang yang dibuat adalah desain Pit dan desain jalan tambang. Desain Pit di desain pada surface Tahun 2022 dengan kriteria kemiringan lereng berdasarkan kondisi saat ini dilapangan yaitu 84,30 dan di grading hingga batas bawah penambangan yaitu 150 mdpl. Kriteria desain jalan tambang yang dibuat yaitu dimulai dari elevasi 210 mdpl hingga elevasi 150 mdpl dengan kemiringan jalan 9,16%, Panjang jalan 663 meter, lebar jalan 10 meter, lebar bahu jalan masing-masing 2 meter, lereng jalan bagian kiri di desian 78,70 dan bagian kanan didesain lurus untuk memotong gundukan material yang nantinya akan dihitung sebagai volume yang masih bisa ditambang. Desain Pit dan desain jalan tambang yang telah dibuat di bandingakan dengan surface tahun 2022 dan dapat dihitung sumberdaya yang masih bisa ditambang dan di dapatkan hasil 1.926.243,70 m3.