Nadhatul Mardiah
Universitas Negeri Padang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberdayaan Perempuan Istri Nelayan pada Kelompok ‘Putri Bahari’ di Pantai Ketaping Padang Pariaman Nadhatul Mardiah; Isnarmi Isnarmi; Fatmariza Fatmariza; Maria Montessori
Journal of Civic Education Vol 5 No 3 (2022): Journal of Civic Education
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.191 KB) | DOI: 10.24036/jce.v5i3.414

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan perempuan istri nelayan pada kelompok Putri Bahari di pantai Ketaping Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Informan penelitian yaitu Kepala Dinas perikanan Padang Pariaman, Ketua Kelompok Putri Bahari, Sekretaris Putri Bahari Anggota Kelompok Putri Bahari dan Suami para istri kelompok Putri Bahari. Teknik pengumpulan data yang digunakan Observasi, Wawacara dan Dokumentasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triagulasi data. Kemudian teknik analisis data dilakukan dengan tiga kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya masalah dan hambatan yang terjadi pada pemberdayaan perempuan istri nelayan kelompok putri bahari di pantai ketaping. Adapun masalah yang terjadi pada kelompok ini yaitu, pertama bahwa pada umumnya masyarakat nelayan tradisional ini masih merupakan masyarakat miskin. Hal tersebut terlihat dari semua anggota kelompok memiliki tingkat perekonomian yang masih rendah. Kedua masih banyaknya kelompok putri bahari yang berpendidikan rendah. Ketiga kurangnya partisipasi kelompok dalam mengikuti kegiatan pemberdayaan, terutama dalam rapat-rapat terkait pengelolaan putri bahari bahkan ada yang tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan dalam kelompok tersebut. Keempat masih kurangnya pengetahuan para anggota kelompok putri bahari dalam menggunakan teknologi untuk memasarkan produknya secara luas.