Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perbandingan Kadar Kafein pada Teh Hitam (Camellia Sinensis) yang Diseduh dan Direbus dengan Metode Titrasi Bebas Air Anita Agustina Styawan; Muchson Arrosyid; S Sutaryono
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.507 KB)

Abstract

Tanaman teh merupakan minuman paling banyak dikonsumsi masyarakat setelah air. Teh mengandung banyak senyawa yang berkhasiat untuk tubuh seperti kafein. Proses penyeduhan teh dengan waktu dan suhu yang tidak optimum dapat mempengaruhi kandungan kafein didalamnya. Semakin tinggi suhu dan lama waktu penyeduhan, kadar kafein dalam teh semakin meningkat. Dan proses penyeduhan dengan pemanasan dapat memperlebar jarak antar molekul dalam teh. Lebarnya jarak antar molekul dalam teh dapat mempermudah molekul air untuk menembus padatan teh sehingga kafein akan mudah terekstrak dalam pelarut air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar kafein pada teh hitam yang diseduh dan direbus, kemudian membandingkan kadar kafein pada teh hitam dengan proses penyeduhan diseduh (tanpa pemanasan) dan direbus (dengan pemanasan). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Penelitian ini menggunakan sampel simplisia kering daun teh hitam (Camellia sinensis). Sampel diuji secara kualitatif menggunakan reaksi Murexid. Dianalisis kuantitatif menggunakan Titrasi Bebas Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif sampel positif mengandung kafein yang ditandai dengan perubahan warna menjadi merah. Secara kuantitatif, kadar kafein pada teh hitam yang diseduh sebesar 10,718% b/v dan kadar kafein pada teh hitam yang direbus sebesar 10,986% b/v. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan kadar kafein pada teh hitam yang diseduh dan direbus dengan nilai signifikasi 0,034<0,05.
Standarisasi Ekstrak Etil Asetat Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia S) Sholikhah Deti Andasari; I Indriyastuti; Muchson Arrosyid
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.053 KB)

Abstract

Daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia S) secara empiris berkhasiat sebagai obat batuk, disentri, mencret, ambeien dan jerawat.Sehingga daun jeruk nipis berpotensi dikembangkan menjadi obattradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukanstandarisasi ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia S) denganparameter spesifik dan non spesifik. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Ekstrak daun jeruknipis dibuat dengan proses maserasi selama 5 hari dengan etilasetat. Uji parameter standar umum ekstrak yaitu parameter spesifikyang meliputi organoleptik ekstrak, senyawa larut dalam air dansenyawa larut dalam etanol. Parameter non spesifik yang meliputisusut pengeringan, kadar air dan bobot jenis. Skrining fitokimiaterhadap ekstrak etil asetat daun Citrus aurantifolia S meliputipemeriksaan tanin, fenol, triterpen, minyak atsiri, saponin danflavonoid. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etilasetat daun Citrus aurantifolia S mengandung senyawa golongantanin, flavonoid, fenol, dan steroid.
Perbandingan Kadar Kafein pada Teh Hitam (Camellia Sinensis) yang Diseduh dan Direbus dengan Metode Titrasi Bebas Air Anita Agustina Styawan; Muchson Arrosyid; S Sutaryono
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman teh merupakan minuman paling banyak dikonsumsi masyarakat setelah air. Teh mengandung banyak senyawa yang berkhasiat untuk tubuh seperti kafein. Proses penyeduhan teh dengan waktu dan suhu yang tidak optimum dapat mempengaruhi kandungan kafein didalamnya. Semakin tinggi suhu dan lama waktu penyeduhan, kadar kafein dalam teh semakin meningkat. Dan proses penyeduhan dengan pemanasan dapat memperlebar jarak antar molekul dalam teh. Lebarnya jarak antar molekul dalam teh dapat mempermudah molekul air untuk menembus padatan teh sehingga kafein akan mudah terekstrak dalam pelarut air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar kafein pada teh hitam yang diseduh dan direbus, kemudian membandingkan kadar kafein pada teh hitam dengan proses penyeduhan diseduh (tanpa pemanasan) dan direbus (dengan pemanasan). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Penelitian ini menggunakan sampel simplisia kering daun teh hitam (Camellia sinensis). Sampel diuji secara kualitatif menggunakan reaksi Murexid. Dianalisis kuantitatif menggunakan Titrasi Bebas Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif sampel positif mengandung kafein yang ditandai dengan perubahan warna menjadi merah. Secara kuantitatif, kadar kafein pada teh hitam yang diseduh sebesar 10,718% b/v dan kadar kafein pada teh hitam yang direbus sebesar 10,986% b/v. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan kadar kafein pada teh hitam yang diseduh dan direbus dengan nilai signifikasi 0,034<0,05.
Standarisasi Ekstrak Etil Asetat Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia S) Sholikhah Deti Andasari; I Indriyastuti; Muchson Arrosyid
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia S) secara empiris berkhasiat sebagai obat batuk, disentri, mencret, ambeien dan jerawat.Sehingga daun jeruk nipis berpotensi dikembangkan menjadi obattradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukanstandarisasi ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia S) denganparameter spesifik dan non spesifik. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Ekstrak daun jeruknipis dibuat dengan proses maserasi selama 5 hari dengan etilasetat. Uji parameter standar umum ekstrak yaitu parameter spesifikyang meliputi organoleptik ekstrak, senyawa larut dalam air dansenyawa larut dalam etanol. Parameter non spesifik yang meliputisusut pengeringan, kadar air dan bobot jenis. Skrining fitokimiaterhadap ekstrak etil asetat daun Citrus aurantifolia S meliputipemeriksaan tanin, fenol, triterpen, minyak atsiri, saponin danflavonoid. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etilasetat daun Citrus aurantifolia S mengandung senyawa golongantanin, flavonoid, fenol, dan steroid.
PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN BEE POLLEN, SERBUK RIMPANG KENCUR, SERBUK RIMPANG KUNYIT, BIJI PINANG DAN DAUN SIRIH TERHADAP VOLUME URIN PADA TIKUS WISTAR PASCA PAPARAN STREPTOZOTOCIN (STZ) Muchson Arrosyid; Choiril H.M.
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 14 No 1 (2019): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/motorik.v14i1.20

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit dengan pengobatan dapatberlangsung seumur hidup, sehingga perlu disediakan obat/bahan/ramuan yangmudah didapatkan untuk pemakaian jangka panjang. Di sekitar kita terdapatbahan yang banyak dan mudah didapat, sebagai contoh adalah campuran beepollen rimpang kencur, kunyit biji pinang dan daun sirihyang berfungsi sebagaiantioksidan dan dapat menurunkan volume urin pada penderita DM.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberiancampuran bee pollen rimpang kencur, kunyit biji pinangdan daun sirihterhadapvolume urin tikus wistar yang diinduksi dengan Streptozotocin (STZ).Metode penelitian ini menggunakan ujiShapiro-Wilk untuk mengetahuinormalitas data, kemudian dilanjutkan dengan uji Leuvene’s untuk mengetahuihomogenitas data. Selanjutnya jika data homogen dan terdistribusi normal, makadata diuji hipotesa dengan Anova One Way.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian campuran bee pollenrimpang kencur, kunyit biji pinangdan daun sirihdengan campuran 300 mg/200 gBB dapat menurunkan volume urin meskipun tidak seefektif metformin dengandosis 9 mg/200 gram BB.