p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kewarganegaraan
Virgin Kristina Ayu
Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Meningkatkan Sistem Keamanan Di Daerah Perbatasan Dengan Jaringan Logistik Yang Terintegrasi Virgin Kristina Ayu; Winka Wino Yunanda; Fiorentina Nulhakim
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.434 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2699

Abstract

AbstrakKawasan perbatasan merupakan daerah yang paling ujung suatu negara yang berdekatan dengan negara lain mengakibatkan wilayah perbatasan sangat rentan untuk berinteraksi dengan negara lain dan menimbulkan kekhawatiran akan lunturnya nilai-nilai nasionalisme masyarakat perbatasan Indonesia, selain itu kekhawatiran akan keamanan masyarakat yang rentan terhadap berbagai ancaman baik dari luar ataupun dari dalam negeri. Oleh karena itu maka perlunya strategi yang tepat dalam meningkatkan keamanan di wilayah perbatasan. Dengan metode system thinking dan dianalisis dengan analisis SWOT maka perlu peranan moda jaringan logistik yang terintegrasi menggunakan konsep supply chain management yang berkolaborasi dengan berbagai pihak dan dukungan dukungan dari berbagai pihak dari pelaku hingga pengguna sehingga tercipta sistem yang tersinkronisasi dan profesional selain itu perlunya penanaman rasa nasionalisme yang perlu terus ditanamkan kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa cinta terhadap tanah air.Kata Kunci : Kawasan perbatasan, jaringan logistik, system thinking AbstractThe border area is the most extreme area of a country that is adjacent to other countries resulting in the border area being very vulnerable to interacting with other countries and raising concerns about the erosion of the values of nationalism of Indonesian border communities, in addition to concerns about the security of people who are vulnerable to various threats both from outside or from within the country. Therefore, it is necessary to have the right strategy in increasing security in the border area. With the system thinking method and analyzed with SWOT analysis, it is necessary to play an integrated logistics network mode using the concept of supply chain management in collaboration with various parties and support from various parties from actors to users so as to create a synchronized and professional system in addition to the need to instill a sense of nationalism which needs to be instilled in the whole community to always love the homeland.Keywords: Border area, logistics network, system thinking
Nasionalisme Bangsa Di Era VUCA (Volality, Uncertainty, Complexity Dan Ambiguity) Nadia Aurora Soraya; Salsa Ayuning Tyas; Virgin Kristina Ayu
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.675 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2701

Abstract

AbstrakDi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) banyak perubahan terjadi diiringi dengan ketidak pastian, tingkat kompleksitas yang tidak menentu, serta ambiguitas yang tidak mudah dijabarkan. Berangkat elemen di era VUCA ini, perkembangan teknologi pun turut menjadi pengaruh utama akan perubahan-perubahan tersebut. Hal ini menjadi tantangan serta ancaman baru dalam perkembangan zaman yang dihadapi sekarang. Bukan lagi ancaman nyata dengan senjata, namun potensi serangan terhadap ideologi dan paham yang dianutlah yang menjadi tantangan. Masyarakat sebagai penggerak utama akan nasionalisme sudah pasti turut terimbas akan perubahan ini. Menyikapi hal tersebut, pembinaan serta pemberdayaan teknologi sebagai media pembekalan, penanaman dan pendidikan nilai-nilai kebangsaan perlu dilakukan sebagai bentuk respon akan tantangan ini.Kata Kunci: nasionalisme, VUCA, perubahan AbstractIn the VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) era, many changes occur accompanied by uncertainty, an uncertain level of complexity, and ambiguity that is not easily explained. Departing from elements in the VUCA era, technological developments have also become the main influence of these changes. This has become a challenge and a new threat in the development of the times that are faced now. It is no longer a real threat with weapons, but the potential for attacks on the ideology and understanding that is being embraced is the challenge. Society as the main driver of nationalism will certainly be affected by this change. In response to this, the development and empowerment of technology as a medium for debriefing, inculcating as well as educating national values need to be carried out as a form of response to this challenge.Keywords: nationalism, VUCA, change
Implementasi Nilai Gotong Royong Dalam Upaya Meningkatkan Rasa Nasionalisme Di Industri Pertahanan Salsa Ayuning Tyas; Virgin Kristina Ayu; Winka Wino Yunanda
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.913 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2702

Abstract

AbstrakNegara Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki banyak keberagaman, yaitu suku, agama, bahasa, kebudayaan, dan lain sebagainya. Dari segi historis, keberagaman masyarakat Indonesia ini melatar belakangi keberagaman suku-suku bangsa yang ada di Indonesia, yang mana hal ini dapat menciptakan iklim kebudayaan yang berbeda. Tetapi hal tersebut bisa disatukan di bawah sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia yang mana perwujudan dari sila tersebut adalah nilai gotong royong. Nilai gotong royong itu sendiri sudah mencerminkan bahwa Negara Indonesia memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap negaranya. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengimplementasian nilai gotong royong dalam upaya meningkatkan rasa nasionalisme di industri pertahanan. Dengan menggunakan metode kualitatif serta studi literatur yang didapat dari buku, jurnal, berita elektronik dan lainnya, diharapkan bisa menjelaskan tentang bagaimana pengimplementasian tersebut. Maka dari itu, pengimplementasian nilai gotong royong yang membuat meningkatnya rasa nasionalisme di industri pertahanan Indonesia haruslah melibatkan keseluruhan aspek-aspek yang ikut serta dalam upaya kemandirian dan kemajuan industry pertahanan Indonesia. Seperti contohnya yaitu terwujudnya pembentukan holding BUMN industri pertahanan Indonesia yang diberi nama Defend ID.Kata Kunci: Gotong Royong, Nasionalisme, Industri Pertahanan AbstractIndonesia is a country that has a lot of diversity, namely ethnicity, religion, language, culture, and etc. From a historical point of view, the diversity of Indonesian society is the background for the diversity of ethnic groups in Indonesia, which can create a different cultural climate. However, this can be united under the third principle of Pancasila, namely the Unity of Indonesia, where the embodiment of these precepts is the value of mutual cooperation. The value of mutual cooperation itself has reflected that the Indonesian state has a high sense of nationalism towards its country. This article aims to find out how to implement the value of gotong royong in an effort to increase the sense of nationalism in the defense industry. By using qualitative methods and literature studies obtained from books, journals, electronic news and others, it is hoped that it can explain how to implement it. Therefore, the implementation of the value of mutual cooperation that increases the sense of nationalism in the Indonesian defense industry must involve all aspects that participate in efforts to become independent and advance the Indonesian defense industry. For example, the establishment of a BUMN holding for the Indonesian defense industry, which was named Defend ID.Keywords: Mutual Cooperation, Nationalism, Defense Industry