Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal Liaison Academia and Society

Pelatihan Pembuatan Pupuk Cair Organik Dari Air Kelapa Dan Molase, Nasi Basi, Kotoran Kambing Serta Activator Jenis Produk EM4 Surya Irawan; Khairuddin Tampubolon; Elazhari Elazhari; Julian Julian
Journal Liaison Academia and Society Vol 1, No 3 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1289.754 KB) | DOI: 10.58939/j-las.v1i3.198

Abstract

Penggunaan Pupuk dimasyarakat sudah menjadi kebutuhan sekunder, baik digunakan untuk keperluan perkebunan, pertanian maupun untuk kebutuhan tumbuhan taman rumah seperti bunga dan tanaman obat sekitar rumah. Data menunjukkan bahwa kebutuhan pupuk NPK di Indonesia pada tahun 2015 mencapai lebih dari 6,5 juta ton (Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, 2015). Hingga tahun 2015, Indonesia masih mengimpor pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani di Indonesia. Tidak terpenuhinya kebutuhan pupuk ini disebabkan oleh kondisi industri pupuk di Indonesia yang tidak stabil. Berdasarkan uraian pada pendahuluan tersebut diatas, pelaksana Pengabdian kepada masyarakat tertarik melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk kepada masyarakat melalui kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Parung Jaya Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang 15158 jln. Kelurahan Parung Jaya no 15rt01/01. Adapun wkatu pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2021. Adapaun metode pelaksanaannya berupa cermah dan praktek pembuatan pupuk kepada masyarakat. Adapun hasil kegiatan ini diperoleh kesimpulan yaitu:1) Keunggulan pupuk cair dari kotoran kambing adalah dapat membantu memperbaiki struktur tanah yang telah hilang, karena di dalam pupuk cair ini terkandung banyak unsur hara mikro yang jumlahnya lebih besar dari pada pupuk kimia. 2) Dampaknya tentu saja pertumbuhan tanaman lebih optimal, kekurangan unsur hara seperti Nitrogen (N), Phospor (P), serta Kalium (K) dapat diatasi dengan pengayaan unsur tersebut di dalam tanah. 3)Aplikasi pupuk cair dari kotoran kambing ini dapat dilakukan 1 minggu sekali, dengan dosis 1 gelas per tanaman. Untuk penerapan pada tanaman holtikultura, gunakan 15 cc pupuk cair lalu dicampur dengan 1 L air.Kandungan Hara pada Pupuk Cair dari Kotoran Kambing Berdasar penelitian, kadar unsur hara pada pupuk cair dari kotoran kambing meliputi:Unsur N, K, serta C-organik pad abiourine atau pun biokulture lebih tinggi jika dibanding urine atau feses yang belum difermentasi, 4) Meskipun beberapa unsur hara seperti yang kami sebutkan di atas meningkat, namun unsur P justeru menurun jika dibanding dengan urine atau feses yang tidak difermentasi Meningkatnya unsur N dipengaruhi oleh kehadiran mikroba Azotobacter yang mampu mengikat N dari udara, sedangkan peningkatan unsur K dan C-organik dipengaruhi oleh R. bacillus Untuk meningkatkan jumlah unsur P, maka perlu ditambahkan mikroba yang mampu mengikat unsur P, agar nutrisi yang terkandung dalam pupuk cair dari kotoran kambing menjadi lengkap. 5) Dengan membuat sendiri pupuk organik cair, Anda tentu akan banyak menghemat pengeluaran dari sisi produksi. Bahan yang digunakan pun adalah bahan alami yang tidak mencemari lingkungan serta membawa residu yang berdampak negatif bagi konsumen.Kata Kunci : Pupuk Cair Organik. Air Kelapa, Molase, Nasi Basi, Em4.
Pengunaan Bawang Merah dan Rendaman Air Kelapa untuk Stek Jambu Air Madu Deli di Desa Amplas Medan Surya Irawan; Rozalia Rozalia
Journal Liaison Academia and Society Vol 2, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1467.207 KB) | DOI: 10.58939/j-las.v2i2.346

Abstract

Penyuluhaan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dan pengaruh utama Zat Peransang akar pada bawang merah dan dengan lama perendaman pada air kelapa terhadap tanaman jambu air madu varietas Deli hijau (Syzygium aqueum L.). Rancangan yang digunakan adalah dengan pemberian contoh aplikasi optimal dilapangan secara lansung kepada kelompok masyarakat bagaimana cara mengunakan ZPT secara effisien terhadap stekan jambu air madu yang terdiri dari Faktor pertama adalah konsentrasi bawang merah yang terdiri air bawang merah. Faktor kedua adalah lama perendaman yang terdiri dari 4 yang optimal taraf yaitu lama perendaman stek 7 .Parameter yang diamati adalah persentase hidup stek (%), umur bertunas hari setelahtanam (hst), jumlah tunas (helai), jumlah akar (buah), panjang akar terpanjang (cm), volume akar (cm³). Data pengamatan dianalisis secara statistik dan dilanjutkan dengan pada taraf 5%. Hasil aplikasipenelitian menunjukkan interaksi konsentrasi ekstrak bawang merah dan lama perendamanmemberikan pengaruh nyata terhadap parameter persentase hidup stek, umur bertunas, jumlah tunas,jumlah akar, panjang akar terpanjang, dan volume akar. Perlakuan terbaik terdapat pada kombinas perlakuan konsentrasi ekstrak bawang merah 100 g per100 ml air dan lama perendaman 7 jam.dan selama 20 hari telah terbentuk daun pada batang pohon jambu air madu.Kata kunci: Bawang Merah, Konsentrasi, air kelapa, Jambu Air Madu.