Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pengering Buah Coklat Terhadap Kwalitas Biji Julian Julian; Fider Lumban Batu
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 2, No 4: Desember 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.49 KB) | DOI: 10.58939/afosj-las.v2i4.475

Abstract

Tujuan penelitian ini Membuat alat pengering sederhana yang dapat dipakai oleh masyarakat, Merancang dan membuat alat pemanas berupa tungku sekam padi sebagai sumber energi panas. Metoda yang dilakukan pada desain dan pembuatan alat pengering ini yaitu metoda pengeringan berselang (Batch Drying), dimana proses pengeringan tidak disertai dengan pemasukkan maupun pengeluaran produk selama proses pengeringan berlangsung. Jadi bahan uji dimasukkan ke dalam sebuah ruangan (oven) yang terdiri dari beberapa rak (tray) yang disusun sedemikian rupa agar udara secara merata melewati biji kakao. Dari hasil pengujian dan analisa data yang telah dilakukan pada alat pengering jenis tray menggunakan bahan bakar sekam padi sebagai sumber panas, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Proses pengeringan dengan menggunakan biomassa sekam padi lebih dari pada dengan pengeringan biasa; 2) Temperatur maksimum pada pemanas biomassa adalah 195 0C dan temperature maksimum pada ruang pengering adalah 40 0C; 3) Temperatur pemanas biomassa akan naik apabila sekam padi yang terbakar merata sehingga dapat memanaskan semua pipa yang berada di atasnya; 4) Waktu yang diperlukan untuk pengeringan biji coklat hingga kering adalah 16 jam; 5) Kapasitas produksi 25 kg. 6) Kadar air bahan untuk kapasitas ini adalah: Kadar air awal = 60,3 % dan Kadar air akhir = 4,5 %; 7) Jumlah rak yang digunakan sebanyak 5 rak; 8) Ukuran masing-masing rak adalah 86 × 72 cm; 9) Jarak masing-masing rak 15 cm; 10) Luas celah yang digunakan adalah 0,086 (m2); 11) Tebal lapisan biji coklat 3 cm; 12) Temperatur rata-rata ruang pengeringan 35 0C; 13) Volume ruang pengering 0,70004 m3; 14) Energi panas yang dibutuhkan 5185215 kJ atau dalam bentuk daya 90021 W; 15) Energi yang dihasilkan oleh pemanas biomassa adalah 622,66 W; 16) Efisiensi ruang pengeringan 14,46 %. Kata Kunci : Pengering Buah; Coklat, Kwalitas; Biji.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Cair Organik Dari Air Kelapa Dan Molase, Nasi Basi, Kotoran Kambing Serta Activator Jenis Produk EM4 Surya Irawan; Khairuddin Tampubolon; Elazhari Elazhari; Julian Julian
Journal Liaison Academia and Society Vol 1, No 3 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1289.754 KB) | DOI: 10.58939/j-las.v1i3.198

Abstract

Penggunaan Pupuk dimasyarakat sudah menjadi kebutuhan sekunder, baik digunakan untuk keperluan perkebunan, pertanian maupun untuk kebutuhan tumbuhan taman rumah seperti bunga dan tanaman obat sekitar rumah. Data menunjukkan bahwa kebutuhan pupuk NPK di Indonesia pada tahun 2015 mencapai lebih dari 6,5 juta ton (Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, 2015). Hingga tahun 2015, Indonesia masih mengimpor pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani di Indonesia. Tidak terpenuhinya kebutuhan pupuk ini disebabkan oleh kondisi industri pupuk di Indonesia yang tidak stabil. Berdasarkan uraian pada pendahuluan tersebut diatas, pelaksana Pengabdian kepada masyarakat tertarik melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk kepada masyarakat melalui kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Parung Jaya Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang 15158 jln. Kelurahan Parung Jaya no 15rt01/01. Adapun wkatu pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2021. Adapaun metode pelaksanaannya berupa cermah dan praktek pembuatan pupuk kepada masyarakat. Adapun hasil kegiatan ini diperoleh kesimpulan yaitu:1) Keunggulan pupuk cair dari kotoran kambing adalah dapat membantu memperbaiki struktur tanah yang telah hilang, karena di dalam pupuk cair ini terkandung banyak unsur hara mikro yang jumlahnya lebih besar dari pada pupuk kimia. 2) Dampaknya tentu saja pertumbuhan tanaman lebih optimal, kekurangan unsur hara seperti Nitrogen (N), Phospor (P), serta Kalium (K) dapat diatasi dengan pengayaan unsur tersebut di dalam tanah. 3)Aplikasi pupuk cair dari kotoran kambing ini dapat dilakukan 1 minggu sekali, dengan dosis 1 gelas per tanaman. Untuk penerapan pada tanaman holtikultura, gunakan 15 cc pupuk cair lalu dicampur dengan 1 L air.Kandungan Hara pada Pupuk Cair dari Kotoran Kambing Berdasar penelitian, kadar unsur hara pada pupuk cair dari kotoran kambing meliputi:Unsur N, K, serta C-organik pad abiourine atau pun biokulture lebih tinggi jika dibanding urine atau feses yang belum difermentasi, 4) Meskipun beberapa unsur hara seperti yang kami sebutkan di atas meningkat, namun unsur P justeru menurun jika dibanding dengan urine atau feses yang tidak difermentasi Meningkatnya unsur N dipengaruhi oleh kehadiran mikroba Azotobacter yang mampu mengikat N dari udara, sedangkan peningkatan unsur K dan C-organik dipengaruhi oleh R. bacillus Untuk meningkatkan jumlah unsur P, maka perlu ditambahkan mikroba yang mampu mengikat unsur P, agar nutrisi yang terkandung dalam pupuk cair dari kotoran kambing menjadi lengkap. 5) Dengan membuat sendiri pupuk organik cair, Anda tentu akan banyak menghemat pengeluaran dari sisi produksi. Bahan yang digunakan pun adalah bahan alami yang tidak mencemari lingkungan serta membawa residu yang berdampak negatif bagi konsumen.Kata Kunci : Pupuk Cair Organik. Air Kelapa, Molase, Nasi Basi, Em4.
Sosialisasi Menciptakan Lingkungan Sekolah Sehat dan Asri Melalui Penataan Taman Sekolah pada Pondok Pesantren Modern Darussalam Guntur Kabupaten Batubara Ramadha Yanti Parinduri; Julian Julian; Rahmaniah Rahmaniah; Sheila Hani; Rini Rini; Muhammad Razali
Journal Liaison Academia and Society Vol 2, No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (978.837 KB) | DOI: 10.58939/j-las.v2i4.434

Abstract

Program pengabdian masarakat dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat merupakan salah satu hal penting yang harus disiapkan oleh satuan Pendidikan. Lingkungan sekolah yang sehat dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang menyenangkan demi tercapainya proses dan hasil belajar yang optimal. Kesehatan tubuh manusia tergantung pada keberagaman hidup manusia dalam memenuhi hidupnya. Banyak manfaat yang dirasakan dengan menjaga lingkungan sekolah agar tetap sehat yaitu menjauhkan sumber-sumber penyakit yang berkembang di sekitar kita. Sosialisasi ini bertujuan agar siswa Pondok Pesantren Modern Darussalam Guntur Kabupaten Batubara berprilaku dan mempunyai kesadaran untuk hidup lebih sehat. Proses Pendidikan akan berlangsung dengan baik jika lingkungan tempat terjadinya proses Pendidikan iu sendiri mendukung dalam artian aman, nyaman dan menyenangkan. Oleh karena itu, selain sarana dan fasilitas yang memadai sekolah juga memerlukan lingkungan nyaman bagi para siswanya. Untuk itu, pentingnya penanaman karakter secara langsung dapat membentuk nilai-nilai yang positif pada diri siswa. Maka dari itu disediakan taman yang berada didalam sekolah, yang biasa disebut taman sekolah.Kata kunci: Lingkungan sehat, sosialisasi, taman sekolah.
Pelatihan Strategi Menarik Minat Wisatawan melalui Atribut dan Akses Jalan yang Indah dipandang di Bukit Lawang Yusri Yusri; Julian Julian; Alwi Fahruzy Nasution; Herlina Herlina; Tina Herianty Masitah; Alinur Alinur
Journal Liaison Academia and Society Vol 3, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v3i2.561

Abstract

Kawasan wisata Bukit lawang Sumatera Utara memang sudah cukup dikenal hingga ke manca negara, akan tetapi sarana maupun pasilitas disekitar wisata terkadang belum memadai seperti atribut menuju lokasi wisata dan di lokasi wisata. Perlu dilakukan penataan atribut wisata agar kawasan wisata ini lebih menarik. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk memberikan saran dan solusi kepada pihak pengelola wisata dan masyarakat dalam penambahan atribut wisata dalam penataan kawasan wisata sehingga kawasan wisata lebih menarik dan diminati wisatawan serta memberikan kemudaham akses serta ketertarikan kepada wisatawan untuk berkunjung kembali dan memberitahukannya kepada saudara serta teman atau orang lain. Hasil kegiatan PKM: Pemasangan atribut dan Akses Jalan yang Indah menuju kawasan wisata sangat diperlukan bahkan menunjang minta wisatawan untuk berkunjung. Pemasangan atribut yang disarankan pada kegiatan PKM ini yaitu:1) Pemasangan arah tempat wisata dimulai dari jalan besar menuju kawasan wisata bukit lawang, 2) Pemasngan atribut berupa baliho yang menampilkan tampat wisata unggulan yang tersedia di beberapa titik strategis menuju lokasi wisata, 3) Pemasangan baliho sarana dan prasarana yang tersedia di tempat wisata, 4) Pemasangan harga jual pedagang baik food maupun non food termasuk assesoris khas kawasan wisata, 5) Pemasangan tarif parkir dan penggunaan sarana dan prasarana atau wahana yang ada di tempat wisata.Manfaat pemasangan atribut untuk memandu wisata menuju lokasi wisata dengan mudah, mengetahui gambaran keunggulan kawasan wisata dan transparansi harga yang ditawarkan disetiap tempat, wahana, souvenir dan makanan. Sehingga wisatawan merasa diberi kebebasan menentukan pilihan secara mudah untuk menyesuaikan dengan selera, keinginann dan tingkat ekonominya. Serta menghilangkan rasa kekhawatiran dibedakan dengan wisatawan lain atau takut ditipu dengan harga yang berbeda-beda untuk wisatawan tertentu. Saran: Pengelola wisata dapat berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan mitra industri setempat dalam upaya mendukun pengadaan atribut tersebut, sehingga secara pendanaan akan terbantu dan legalitas pemasangan atrubut mudah di dapat. Kata Kunci : Pelatihan; Strategi; Menarik Minat; Atribut Akses; Wisatawan
Pengujian Kekeran Baja Karbon Rendah melalui Metode Pack Carburising Julian Julian; Fider Lumban Batu
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 3, No 2: Juni (2023)
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v3i2.581

Abstract

Jika  diperhatikan,  segala  kebutuhan  manusia  tidak  lepas  dari unsur  logam.  Kerena  hampir  semua  alat  yang  digunakan  manusia  terbuat  dari  unsur  logam.  Sehingga  logam  mempunyai  peranan  aktif  dalam  kehidupan  manusia  dan  menunjang  teknologi  dijaman  sekarang. Karena  banyaknya  permintaan  yang  bermacam – macam  maka  diadakan  pemilihan  bahan.  Pemilihan  bahan  tersebut  dapat  dipersempit  sesuai  dengan  kegunaannya.  Seperti  misalnya  pada  baja  karbon.  Baja  karbon  mendapat  prioritas  yang  utama  untuk  dipertimbangkan.  Karena  baja  karbon  mudah  diperoleh,  mudah  dibentuk  atau  sifat  permesinannya  baik  dan  harganya  relatif  murah.  Karena  baja   karbon  mendapat  prioritas  utama  maka  dituntut  untuk  memodifikasi  atau  memperbaiki  sifatnya  seperti  kekerasan,  kekerasan  pada  permukaan,  tahan  aus  akibat  gesekan.  Metode peneltian yang dilakukan adalah metode ekperimen. Yaitu dengan malakukan modifikasi baja dan dilakukan pengujian hingga diperoleh sifat logam sesuai yang didinginkan. Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui hubungan  penahanan  waktu  pemanasan  terhadap  difusi  karbon dan  kekerasannya,  media  pendinginan  terhadap  kekerasan  dan sejauhmana  kekerasan  permukaan  dapat  dicapai  dengan  proses karburasi  pada  material  baja  karbon  rendah.Kata Kunci : Kekerasan; Baja Karbon; Metode; Pack  Carburising.