Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Think-Talk-Write Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar (Penelitian dilaksanakan Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Kecamatan Kaliwungu Kudu -, Sutarti; Oktavianti, Ika; Sayidatun Nisa, Aisyah Nur; Bintoro, Henry Suryo
Jurnal Sosial Budaya Vol 7, No 1 (2014): Jurnal Sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.724 KB)

Abstract

Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  :  (1)  mengetahui  apakah  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran  dengan menggunakan  model  Cooperative  Learning Tipe  Think-Talk-Write (TTW)  menghasilkan  prestasi  belajar  IPS yang  lebih  baik  daripada  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran  dengan  model  konvensional,  (2)  mengetahui perbedaan prestasi belajar bagi siswa  yang  mempunyai  kreativitas belajar tinggi,  sedang, dan rendah, serta (3) mengetahui  ada  tidaknya  interaksi  antara  penggunaan  model  pembelajaran  terhadap  prestasi  belajar  IPS. Penelitian  ini  merupakan  penelitian  eksperimen  semu  dengan  desain  faktorial   2  ×  3.  Populasi  penelitian  ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara  stratified cluster random sampling.  Sampel dalam penelitian berjumlah 36 responden yang  terdiri  dari  kelompok  eksperimen  dan  kelompok  kontrol.  Uji  prasyarat  Analisis  Variansi  menggunakan metode  Lillifors untuk  uji  normalitas  dan  metode  Barlett untuk  uji  homogenitas.  Dengan  α  =  0,05  diperoleh sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis yang digunakan adalah ANAVA dua jalan dengan sel tak sama. Dengan α = 0,05 menunjukkan (1) berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran terhadap berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran terhadap dengan hipotesis teori, (2) F = 22,01 > 3,00 = F berarti terdapat perbedaan prestasi belajar IPS antara siswa dengan kreativitas belajar tinggi, sedang, dan rendah. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis teori, (3) F =  0,23  <  3,00  =  F berarti  perbedaan  prestasi  dari  masing-masing  model  pembelajaran konsisten  pada  masing-masing  tingkat  kreativitas  belajar  dan  adanya  perbedaan  prestasi  belajar  dari  masing- masing tingkat kreativitas belajar konsisten pada masing-masing model pembelajaran. Hal tersebut tidak sesuai dengan hipotesis teori.
PERANAN PEREMPUAN PENJUAL JAMU GENDONG DALAM MENINGKATKAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA Oktavianti, Ika
Journal of Economic Education Vol 1 No 2 (2012): November 2012
Publisher : Journal of Economic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ilmiyah, Rosikhatul; Utaminingsih, Sri; Oktavianti, Ika
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v4i2.416

Abstract

Telah berhasil dilakukan penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT menunjukkan peningkatan hasil belajar, aktivitas siswa, dan pengelolaan pembelajaran guru. Ketuntasan klasikal siswa pra siklus sebesar 52,7% dengan rata-rata 61,4, meningkat pada siklus I menjadi 69,4% dengan rata-rata 71,48, dan pada siklus II meningkat menjadi 75% dengan rata-rata 73,9. Aktivitas belajar siswa siklus I memperoleh skor rata-rata 2,46 dengan kriteria cukup baik, meningkat pada siklus II menjadi 2,87 dengan kriteria baik. Pengelolaan pembelajaran guru siklus I memperoleh skor rata-rata 2,36 dengan kriteria baik, meningkat pada siklus II menjadi 3,08 dengan kriteria sangat baik.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR Sari, Fitria Novita; -, Sukiman; Oktavianti, Ika
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v5i1.437

Abstract

Sebelum PTK ini dilaksanakan, hasil belajar IPS siswa kelas V rendah. Kondisi ini disebabkan karena model pembelajaran masih konvensional, siswa hanya mendengarkan materi tanpa ada pengalaman belajar secara langsung. Model Problem Solving menekankan aktivitas siswa dengan memanfaatkan lingkungan sekitar yang nyata sebagai media pembelajaran yang dikembangkan. Gambar dipilih sebagai media pembelajaran karena sifatnya universal, tidak terikat oleh keterbatasan bahasa. Kondisi awal pretes menunjukkan hanya 50% siswa yang mencapai KKM, dengan nilai rata-rata kelas 73,5. Hasil PTK menunjukan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Siklus I rerata persentase keterampilan guru 80% dengan kategori baik, meningkat 7% pada siklus II sebanyak 87% dengan kategori sangat baik. Persentase aktivitas siswa siklus I sebanyak 78% dalam kategori baik meningkat 13% pada siklus II sebanyak 91% dalam kategori sangat baik. Hasil belajar siswa siklus I mencapai 75% (9 dari 12 siswa mencapai KKM) dalam kategori baik, meningkat 16,7% menjadi 91,7% (11 dari 12 siswa mencapai KKM) dalam kategori sangat baik, sedangkan indikator keberhasilannya adalah 75% siswa mencapai KKM.
PENGEMBANGAN KETRAMPILAN SOSIAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL MELALUI PENERAPAN RECIPROCAL LEARNING BERBANTU MEDIA CERITA DAN METRIK INGATAN Oktavianti, Ika; Kanzunnudin, Mohammad
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v5i1.438

Abstract

Pembelajaran IPS mempunyai tujuan utama untuk mengembangkan karakteristik waga negara Indonesia yang baik khususnya dalam cara berfikir, bersikap dan berperilaku sosial dalam hidup bermasyarakat. Berdasarkan tujuan utama tersebut, pembelajaran IPS tidak hanya menekankan aspek pengetahuan tetapi harus pula mengembangkan ketrampilan sosial siswa untuk mewujudkan tujuan bersikap dan berperilaku sosial dalam hidup bermasyarakat. Ketrampilan sosial dapat dikembangkan pada peserta didik jika dalam pelaksanaan pembelajaran, guru menerapkan pendekatan, model dan media pembelajaran yang tepat. Penelitian ini merupakan field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan mixed methods (metode kombinasi). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD di Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Teknik pemerikasaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan: 1) reciprocal learning berbantu media cerita dan metrik ingatan pada pembelajaran IPS berbasis keunggulan lokal dapat diterapkan dalam menggembangkan ketrampilan sosial siswa, 2) terjadi pengembangan ketrampilan sosial pada siswa setelah diterapkannya reciprocal learning berbantu media cerita dan metrik ingatan pada pembelajaran IPS berbasis keunggulan lokal, dan 3) perbedaan individu terutama dalam kesiapan belajar yaitu siswa yang mengalami gangguan disabilitas intelektual, slow learner, disleksia, disgrafia, dan anak yang mempunyai kurangnya kerapian kurang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan ketrampilan sosial pada pembelajaran IPS berbasis keunggulan lokal.
PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN SNOWBALL DRILLING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS Oktavianti, Ika; -, Santoso
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v4i2.413

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS setelah diterapkannya model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dan Snowball Drilling berbasis bimbingan dan berbantuan media massa. Penelitian ini dilaksanakan di SD Tumpangkrasak 2 Kecamatan Jati Kabupaten Kudus dengan subyek penelitian siswa kelas III dan fokus penelitian pada keaktifan dan prestasi belajar IPS. Data dikumpulkan dengan teknik observasi partisipasif, pengukuran hasil tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase keaktifan siswa pada siklus I yaitu 74,5% dengan kriteria baik mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 77,5%. Adapun persentase ketuntasan prestasi belajar pada siklus I naik menjadi 66%, dan pada siklus II naik lagi menjadi 83,33%. Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dan Snowball Drilling elas III SD Tumpangkrasak 2 Kudus dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT SISWA KELAS V SDN 5 NGEMBALREJO Musdalifa, Naella Ichdatul; -, Murtono; Oktavianti, Ika
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v5i1.444

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar IPS siswa yang rendah, dikarenakan siswa merasa bosan ketika mempelajari IPS. Proses pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat konvensional. Suasana belajar IPS yang cenderung membosankan menyebabkan siswa sulit mempelajari IPS. Numbered Heads Together adalah metode belajar dengan cara setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak, guru memanggil nomor dari siswa. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmuilmu sosial. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, menggunakan desain dari Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Kondisi awal siswa sebelum melakukan tindakan mendapat ketuntasan klasikal sebesar 32% dengan rata-rata 61,1 meningkat pada siklus I menjadi 64% dengan rata-rata 70,2 dan pada siklus II meningkat menjadi 88% dengan rata-rata 73,6. Aktivitas belajar siswa secara klasikal pada siklus I mendapat rata-rata 2,45 dengan kategori cukup baik meningkat pada siklus II menjadi 2,64 dengan kategori baik. Keterampilan guru juga mengalami peningkatan, siklus I mendapatkan rata-rata 2,82 dengan kategori baik, pada siklus II meningkat menjadi 3,08 dengan kriteria baik. Simpulan pada penelitian ini adalah menggunakan model kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa, yaitu nilai evaluasi siswa sebagai aspek kognitif, dan aktivitas belajar siswa, serta aktivitas guru dalam pembelajaran sebagai aspek afektif dan psikomotor. Saran dalam penelitian ini bagi siswa diharapkan pada saat pembelajaran sebaiknya siswa harus lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Bagi guru proses pembelajaran perlu menerapkan model pembelajaran untuk menciptakan kondisi belajar yang menarik dan menyenangkan.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD 2 BACIN KUDUSTAHUN 2013/2014 -, Mirnawati; Kanzunnudin, Mohammad; Oktavianti, Ika
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v5i1.449

Abstract

Tujuan dilaksanakan penelitian ini ialah (1) untuk menjelaskan implementasi model CTL dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD 2 Bacin, dan (2) untuk menjelaskan peningkatan hasil belajar IPS siswa dengan diterapkannya model CTL pada siswa kelas IV SD 2 Bacin. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus yang menerapkan model CTL dengan menggunakan desain model PTK Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart dengan langkah PTK: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian siklus I pengelolaan pembelajaran guru mencapai persentase ketuntasan 71,5% dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan siklus II menjadi 92,5% dengan kriteria sangat baik. Hasil belajar IPS siswa ranah kognitif pada siklus I 72,22% dan pada siklus II meningkat menjadi 94,44%. Hasil belajar IPS ranah afektif siswa siklus I mencapai persentase 72,93% dengan kriteria baik dan siklus II meningkat menjadi 85,38% dengan kriteria sangat baik. Hasil belajar IPS ranah psikomotorik siswa siklus I 71,5% dengan kriteria sangat baik dan siklus II meningkat menjadi 86,1% dengan kriteria sangat baik. Simpulan pada penelitian ini yakni dengan menggunakan model CTL dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa baik dari ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa kelas IV SD 2 Bacin Kudus tahun 2013/2014. Dalam setiap proses. Siswa hendaknya aktif dalam pembelajaran dan kerjasama diantara siswa dalam kelompok perlu. Diharapkan peneliti yang akan datang diharapkan dapat dijadikan referensi dengan menerapkan model CTL dengan topik pelestarian sumber daya alam dengan materi yang lebih luas.
ETNOPEDAGOGI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR MELALUI MEDIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL Oktavianti, Ika; Ratnasari, Yuni
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 8, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v8i2.2353

Abstract

Etnopedagogi merupakan aktualisasi pembelajaran yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai kearifan lokal. Sebagai pendekatan, etnopedagogi di sekolah dasar perlu diimplementasikan dengan strategi maupun media pembelajaran inovatif yang mampu menarik perhatian siswa untuk memahami dan mengaplikasikan kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan strategi triangulasi konkuren.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnopedagogi sebagai pendekatan pembelajaran yang diimplementasikan melalui kegiatan pembelajaran yang menyajikan media berbasis kearifan lokal lebih efektif. Dalam penggunaan media berbasis keunggulan lokal seringkali diiringi dengan berbagai aktivitas bermain, sehingga menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa etnopedagogi berhasil diaplikasikan pada pembelajaran di sekolah dasar jika pelaksanaan disajikan dengan kegiatan pembelajaran inovatif seperti media berbasis kearifan lokal.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS VI SD 3 JEKULO KUDUS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING -, Santoso; Oktavianti, Ika
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v5i1.450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui model Problem Based Learning. Model Problem Based Learning merupakan pembelajaran dengan mengahadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui masalah. Siswa dalam model ini dituntut untuk aktif memecahkan suatu masalah. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa yang dilihat dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik setelah mengikuti pembelajaran. Hipotesis tindakan yang diajukan adalah hasil belajar PKn melalui model Problem Based Learning siswa kelas VI SD 3 Jekulo Kudus dapat meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VI SD 3 Jekulo Kudus dengan subjek penelitian 20 siswa yang berlangsung selama dua siklus masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Problem Based Learning, sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar PKn. Metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn. Hal ini dapat dilihat dari tercapinya indikator keberhasilan sebagai berikut. Persentase ketuntasan hasil belajar klasikal pada ranah kognitif tes evaluasi siklus I 60% meningkat menjadi 85% pada tes evaluasi siklus II dengan peningkatan nilai rata-rata kelas pada siklus I 75,75 menjadi 80,50 pada siklus II. Hasil belajar siswa pada ranah afektif pada siklus I rata-rata memperoleh nilai 67% dengan kualifikasi baik meningkat pada siklus II menjadi 82 dengan kualifikasi baik. Hasil belajar siswa pada ranah psikomotorik pada siklus I rata-rata memperoleh nilai 60% dengan kualifikasi baik meningkat pada siklus II menjadi 85% dengan kualifikasi sangat baik Simpulan dalam penelitian ini yaitu melalui model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VI SD 3 Jekulo Kudus. Saran dalam penelitian ini, siswa hendaknya aktif dan menumbuhkan sikap positif dalam belajar agar dapat meraih hasil belajar yang baik. Bagi guru, hendaknya merencanakan model pembelajaran dan media yang dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.