Wiwid Andriyani Lestariningsih
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Pengolahan Buah Mangrove Jenis Sonneratia alba Menjadi Permen Jelly di Desa Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur Chandrika Eka Larasati; Ayu Adhita Damayanti; Paryono; Baiq Hilda Astriana; Mahardika Rizqi Himawan; Wiwid Andriyani Lestariningsih
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.525 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2204

Abstract

Mangrove fruit processing in Jerowaru Village is still not utilized properly. Whereas mangrove fruit has great potential to be processed into various products. One form of processed mangrove fruit is to make jelly candy. Its sweet and sour taste makes this product an alternative that is much in demand by children and adults because it contains nutrients such as carbohydrates, vitamin C, phenols to anti-oxidants for the body and can have economic value for the surrounding community. One alternative is to conduct training in the manufacture of jelly candy made from raw materials of mangrove fruit. This is done as an effort to increase added value in making local food that has nutritional and economic value. The approach method applied in this service activity is an active participation method, namely by involving coastal community groups in making jelly candy. The enthusiasm of the local community to be able to take part in this activity was high, so we limited the number of participants to 25 people. The participants of the activity included the PKK women's group, youth youth groups and the Bale Mangrove Pokmaswas group. The material presented was about the process of processing mangrove fruit into jelly candy that can be used. The results of this service activity are increasing the knowledge and skills of the participants in processing Sonneratia alba mangrove fruit into jelly candy that can be consumed by all types of people. Furthermore, jelly candy can be packaged as attractively as possible to increase marketability and can be used as a characteristic of Jerowaru Village.
Rehabilitasi Terumbu Karang dengan Aplikasi Metode Web Spider dalam Mendukung Ekowisata di Desa Labuan Pandan Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Edwin Jefri; Nurliah; Mahardika Rizqi Himawan; Ayu Adhita Damayanti; Wiwid Andriyani Lestariningsih; Sitti Hilyana; Sadikin Amir; Paryono; Saptono Waspodo; Soraya Gigentika; Ibadur Rahman; Chandrika Eka Larasati; Rhojim Wahyudi; Sholihati Lathifa Sakina; Lalu Ferdi Alfarisi Murdin; Nyoman Widi Artha Putra
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v4i2.120

Abstract

Desa Labuan Pandan merupakan desa wisata bahari dan berada di pesisir pantai timur pulau Lombok, garis pantai dengan pasir hitam yang bersih sepanjang 2 km, memiliki ekosistem terumbu karang dengan panjang paparan terumbu (reef flat) sekitar 100 m dari bibir pantai sampai daerah tubir, namun secara visual jika menggunakan alat snorkeling memperlihatkan sebagian besar kondisi terumbu karang di perairan dalam kondisi rusak. Ekosistem terumbu karang walaupun sudah rusak perlu pengeloaan yang serius seperti melakukan rehabilitasi ekosistem dengan teknik propagasi atau transplantasi karang dengan metode rangka web spider. Metode pelaksanaan terdiri dari dua tahapan yaitu penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan ini melibatkan Komunitas Pemuda Labuan Pandan Kreatif (KOMPAK) dan perangkat desa. Proses pelatihan melibatkan persiapan fasilitas, seleksi fragmen, penanaman transplan, dan pemantauan. Aktivitas ini menghasilkan dampak yang signifikan terhadap pemahaman masyarakat tentang metode transplantasi karang. Implementasi teknik rangka web spider menunjukkan perkembangan dan pertumbuhan transplan yang dipengaruhi oleh pemilihan bibit yang tepat, penempatan transplan yang strategis, dan pemeliharaan rutin.