Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODEL MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR DI KECAMATAN DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG Yayu Ratna Wulan; Deddy Mulyadi; Nita Nurliawati
Jurnal Media Administrasi Terapan Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Media Administrasi Terapan
Publisher : Jurnal Media Administrasi Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.264 KB) | DOI: 10.31113/jmat.v3i1.49

Abstract

Isu bencana dalam pembangunan berkelanjutan menjadi penting karena kejadian bencana akan berdampak pada terganggunya ekonomi, kesehatan, akses pekerjaan dan pembangunan masyarakat di Indonesia. Kondisi yang rawan bencana ini akan menjadi salah satu penyebab yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya.Di Jawa Barat terdapat bencana yang kerap terjadi terutama di musim penghujan yaitu bencana banjir, Bencana ini menjadi bencana tahunan yang harus dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah daerah.Wilayah Jawa Barat bagian utara dan tengah  merupakam wilayah yang berpotensi tinggi bencana banjir. Kecamatan Dayeuhkolot merupakan wilayah dengan dampak terberat dalam bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung, curah hujan yang tinggi saat musim penghujan menjadi faktor utama menjadi penyebab banjir. Ada juga beberapa faktor yang memperparah bencana yang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot, seperti sedimentasi di Sungai Citarum, kerusakan di hulu Sungai Citarum, sampah, dan lainnya. Tingginya tingkat kerentanan bencana diukur dari berbagai faktor diantaranya jumlah kasus yang terjadi hingga potensi wilayahnya. Makin besar korban bencana akan makin besar pula dampak yang terjadi baik yang dirasakan masyarakat langsung maupun pemerintahan daerah, ironisnya kegiatan penanganan bencana banjir diatas masih terfokus dalam kegiatan mitigasi struktural yang tentu saja membutuhkan biaya yang sangat besar. Berbeda dengan mitigasi struktural, mitigasi non struktural merupakan pengurangan kemungkinan risiko nelalui rekayasa terhadap perilaku manusia diantanya perubahan perilaku terhadap alam. Kelebihan dari jenis tindakan mitigasi ini adalah tidak membutuhkan biaya yang besar untuk melakukan pengurangan risiko Sejauh ini studi berkenaan tentang mitigasi non struktural bencana banjir untuk dijadikan kajian atau jurnal dalam studi pembangunan desa/kota jarang mendapat perhatian.Penelitian ini menggunakan metode observasi langsung di lapangan mengamati mitigasi yang sudah dilakukan, membuat dokumentasi, melakukan wawancara. Semua data diolah dalam pola yang direduksi dan diverifikasi kembali untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Adapun metode dari non struktural banjir dari Coppola merupakan kajian yang dibahas khusus dalam penelitian ini.
Model Mitigasi Non Struktural Bencana Banjir di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Yayu Ratna Wulan; Deddy Mulyadi; Nita Nurliawati
Jurnal Media Administrasi Terapan Vol. 3 No. 1 (2022): Vol. 3 No. 1 Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jmat.v3i1.49

Abstract

Dayeuhkolot District is the area with the heaviest impact in the flood disaster that occurred in Bandung Regency, high rainfall during the rainy season is the main factor causing flooding. The larger the disaster victims, the greater the impact that will occur, both directly felt by the community and local government, ironically the above flood disaster management activities are still focused on structural mitigation activities which of course require very large costs. In contrast to structural mitigation, non-structural mitigation is the reduction of the possibility of risk through engineering on human behavior including changes in behavior towards nature. This study uses direct observation in the field observing the mitigation that has been done, making documentation, conducting interviews. All data is processed in a reduced pattern and re-verified to produce a conclusion. The method of non-structural flooding from Coppola is a study that is specifically discussed in this study.