Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

MODEL KERJASAMA PENGELOLAAN SAMPAH PADA TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPAS) REGIONAL SARIMUKTI (STUDI KASUS KOTA BANDUNG DAN KABUPATEN BANDUNG) Teddy Permana; Abdullah; Deddy Mulyadi
Journal Of Regional Public Administration (JRPA) Vol. 7 No. 1 (2022): JRPA (Journal Of Regional Public Administration) Juni 2022
Publisher : FISIP Universitas Sebelas April

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

An issue related to waste and waste management is a problem that is getting more complicated from day to day and it is not immediately resolved in an integrated manner as the case for waste management in the Bandung Basin Urban Area, especially Bandung Municipality and Bandung Regency. As with the end of the age of land use at the Sarimukti Temporary Final Processing Site (TPAS), and there is still waste generation or residual residue that is not transported to the TPA per day ranging from 15% - 51.16% to piles of waste at the TPS, so that it can have an impact negative aspects ranging from public health problems, the reduced beauty of the city so that it becomes a threat, especially to the attractiveness of the region. Collaborative cooperation is needed in order to improve the quality of a clean and healthy environment. With the mechanism of waste management cooperation at the Sarimukti Regional TPAS, it can assist local governments in carrying out their duties in waste management. Looking at the current conditions regarding the existing cooperation in overcoming the constraints experienced by the local government of the Bandung Basin Urban Area in waste management, it is necessary to have a model of cooperation between local governments and stakeholders in waste management as a solution in improving the quality of a clean and healthy environment, through a cooperative model. based on the theory of collaborative governance (Ansel and Gash, 2007) so as to create integration and collaboration of waste management processes from and or between upstream to downstream, at the Sarimukti Regional TPAS. So that the implementation of waste management cooperation at the Sarimukti Regional Final Waste Processing Site (TPAS), as well as the recommendations of researchers including: a policy brief can be drawn up as a supporting document for policies on handling waste management in the Regency / City area which is carried out through waste management cooperation, or creating technological innovations which can provide solutions to problems in waste management at the Sarimukti Regional TPAS
Stakeholder Theory Perspective in the Risk Identification Process in Village Government Hafid Aditya Pradesa; Iin Agustina; Nur Imam Taufik; Deddy Mulyadi
Jurnal Ilmu Manajemen Advantage Vol. 5 No. 1 (2021): June
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30741/adv.v5i1.665

Abstract

The purpose of this article is to explore the idea of ​​the risk identification process in village government from the perspective of stakeholder theory. This article attempts to demonstrate the importance of risk management in village governance by considering what risks can be identified regarding key stakeholders. Stakeholder theory is used as a theoretical basis in exploring the roles and interests of stakeholders related to village governance. Based on the findings drawn from risk identification process, there are nine identified risks from the four main stakeholder categories of village governance. Based on the identification of stakeholders in the village government, it could be proposed that stakeholder management in integrated risk management in the village government can be carried out and increase the effectiveness on risk and stakeholder management and this would prompts further empirical research. Furthermore, future research directions are suggested by enabling the integration of risk management and stakeholders to benefit the management process and outcomes of risk and stakeholders management. There is potential in the effectiveness of risk management in village government through new ways of thinking, analyzing, and then managing risks and integrating them with stakeholders holistically, rather than traditional efforts in each area. In the future, integrating risk management and stakeholders is very challenging, but it can be a new way to improve the performance of village government with the feasibility and benefits that need to be studied further.
STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR DI KANTOR BKD KABUPATEN ASAHAN Nur Asiyah; Deddy Mulyadi; Nita Nurliawati
Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi Vol 17, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Administrasi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jia.v17i1.560

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan sumber daya manusia aparatur di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan melalui pendekatan analisis SWOT dengan menganalisis faktor internal yang terdiri dari aspek kekuatan dan aspek kelemahan serta faktor eksternal yang terdiri dari aspek peluang dan aspek ancaman. Guna menentukan strategi pengembangan sumber daya manusia aparatur di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan, maka dilakukan analisis menggunakan matriks Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan Analisis Faktor Eksternal (KAFE), Matriks Kombinasi SWOT dan dilakukan analisis kuadran strategi dengan menggunakan diagram cartesius. serta merumuskan strategi prioritas pengembangan sumber daya manusia aparatur di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan.Proses pengumpulan data dari penelitian ini didapatkan melalui metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan posisi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan dalam pengembangan sumber daya manusia aparatur kuat namun memiliki tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk memperbanyak ragam strategi taktisnya.Berdasarkan hasil analisis menggunakan Matriks SWOT, Dari 11 strategi yang dihasilkan dalam kombinasi SWOT tersebut peneliti mengambil 4 strategi prioritas berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa informan yaitu meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga atau badan penyelenggara Diklat, memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pengembangan sumber daya manusia aparatur, pelaksanaan Off the job training, dan penyusunan regulasi yang mendukung pengembangan sumber daya manusia aparatur di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan.
MODEL MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR DI KECAMATAN DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG Yayu Ratna Wulan; Deddy Mulyadi; Nita Nurliawati
Jurnal Media Administrasi Terapan Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Media Administrasi Terapan
Publisher : Jurnal Media Administrasi Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.264 KB) | DOI: 10.31113/jmat.v3i1.49

Abstract

Isu bencana dalam pembangunan berkelanjutan menjadi penting karena kejadian bencana akan berdampak pada terganggunya ekonomi, kesehatan, akses pekerjaan dan pembangunan masyarakat di Indonesia. Kondisi yang rawan bencana ini akan menjadi salah satu penyebab yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya.Di Jawa Barat terdapat bencana yang kerap terjadi terutama di musim penghujan yaitu bencana banjir, Bencana ini menjadi bencana tahunan yang harus dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah daerah.Wilayah Jawa Barat bagian utara dan tengah  merupakam wilayah yang berpotensi tinggi bencana banjir. Kecamatan Dayeuhkolot merupakan wilayah dengan dampak terberat dalam bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung, curah hujan yang tinggi saat musim penghujan menjadi faktor utama menjadi penyebab banjir. Ada juga beberapa faktor yang memperparah bencana yang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot, seperti sedimentasi di Sungai Citarum, kerusakan di hulu Sungai Citarum, sampah, dan lainnya. Tingginya tingkat kerentanan bencana diukur dari berbagai faktor diantaranya jumlah kasus yang terjadi hingga potensi wilayahnya. Makin besar korban bencana akan makin besar pula dampak yang terjadi baik yang dirasakan masyarakat langsung maupun pemerintahan daerah, ironisnya kegiatan penanganan bencana banjir diatas masih terfokus dalam kegiatan mitigasi struktural yang tentu saja membutuhkan biaya yang sangat besar. Berbeda dengan mitigasi struktural, mitigasi non struktural merupakan pengurangan kemungkinan risiko nelalui rekayasa terhadap perilaku manusia diantanya perubahan perilaku terhadap alam. Kelebihan dari jenis tindakan mitigasi ini adalah tidak membutuhkan biaya yang besar untuk melakukan pengurangan risiko Sejauh ini studi berkenaan tentang mitigasi non struktural bencana banjir untuk dijadikan kajian atau jurnal dalam studi pembangunan desa/kota jarang mendapat perhatian.Penelitian ini menggunakan metode observasi langsung di lapangan mengamati mitigasi yang sudah dilakukan, membuat dokumentasi, melakukan wawancara. Semua data diolah dalam pola yang direduksi dan diverifikasi kembali untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Adapun metode dari non struktural banjir dari Coppola merupakan kajian yang dibahas khusus dalam penelitian ini.
STRATEGI TRANSFORMASI TATA KELOLA PEGAWAI PEMERINTAH NON PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNPN) DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Anhar Hadian; Deddy Mulyadi; Nita Nurliawati
Jurnal Media Administrasi Terapan Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Media Administrasi Terapan
Publisher : Jurnal Media Administrasi Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jmat.v3i2.62

Abstract

Urusan kesehatan di Kota Bandung yang berkaitan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 pada pasal 99 tersebut perlu disikapi dengan cermat karena akan mengurangi jumlah SDM Dinas Kesehatan terutama SDM yang ada di Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksana tata kelola PPNPN di Dinas Kesehatan Kota Bandung serta merumuskan strategi baru. Penelitian dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif. Pengumpulan data melalui studi dokumentasi dan metode wawancara dengan teknik analisis menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan kendala dalam pelaksanaan tata kelola PPNPN diantaranya yaitu aturan hukum bagi PPNPN untuk mendapatkan status menjadi PPPK atau PNS belum berpihak kepada PPNPN karena belum mempertimbangkan masa kerja dan pengalaman kerja PPNPN. PPNPN tidak memiliki konsep pengembangan karier dan belum memiliki aturan baku dalam tata kelola penilaian kinerja sehingga masih bersifat subjektif. Jumlah PPNPN berkurang sedangkan Puskesmas Dinas Kesehatan membutuhkan SDM untuk melaksanakan fungsinya. Oleh karena itu, beberapa strategi tata kelola PPNP yang dapat diterapkan pada pelaksanaan tata kelola PPNPN di Dinas Kota Bandung adalah strategi Renewal dengan Pemberian Insentif Bagi PPNPN. Pengusulan pengembangan karier PPNPN berprestasi reframing, revitalization, renewal, tata kelola PPNPN dengan usulan aturan baku bagi PPNPN terkait penilaian kinerja dan penegakan disiplin. Seleksi PPNPN dapat menjadi PPPK atau PNS.
STRATEGI MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI BAGIAN INFOMASI DAN PENGOLAHAN DATA SEKOLAH CALON PERWIRA ANGKATAN DARAT (INFOLAHTA SECAPAAD) Syarip Hidayat; Deddy Mulyadi; Nefi Aris Ambar Asmara
Jurnal Media Administrasi Terapan Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Media Administrasi Terapan
Publisher : Jurnal Media Administrasi Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jmat.v3i2.59

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana strategi meningkatkan kinerja Staf Bagian Informasi dan Pengolahan Data Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan telaah dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa strategi yang sebaiknya digunakan untuk meningkatkan kinerja Staf Bagian Informasi dan Pengolahan Data Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat adalah Mendukung Strategi Agresif. Adapun strategi yang layak dilaksanakan kepada Staf Bagian Informasi dan Pengolahan Data Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat yaitu strategi Institusional dengan meningkatkan kinerja pegawai yang menitik beratkan pada upaya pengembangan sumber daya manusia yaitu Meningkatkan kualitas SDM yang memadai melalui kegiatan pelatihan, Meningkatkan kerjasama dengan organisasi dan konsultan luar, Dukungan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, Meningkatkan pemanfaatan program pendidikan dan pelatihan yang tersetruktur, Pemberiaan penghargaan untuk pegawai yang loyal dan professional, Meningkatkan kerjasama antara pegawai, Pelibatan staf Infolahta dalam menentukan kebijakan organisasi, Meningkatkan anggaran untuk pengembangan teknologi dan inovasi terbaru.
Model Mitigasi Non Struktural Bencana Banjir di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Yayu Ratna Wulan; Deddy Mulyadi; Nita Nurliawati
Jurnal Media Administrasi Terapan Vol. 3 No. 1 (2022): Vol. 3 No. 1 Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jmat.v3i1.49

Abstract

Dayeuhkolot District is the area with the heaviest impact in the flood disaster that occurred in Bandung Regency, high rainfall during the rainy season is the main factor causing flooding. The larger the disaster victims, the greater the impact that will occur, both directly felt by the community and local government, ironically the above flood disaster management activities are still focused on structural mitigation activities which of course require very large costs. In contrast to structural mitigation, non-structural mitigation is the reduction of the possibility of risk through engineering on human behavior including changes in behavior towards nature. This study uses direct observation in the field observing the mitigation that has been done, making documentation, conducting interviews. All data is processed in a reduced pattern and re-verified to produce a conclusion. The method of non-structural flooding from Coppola is a study that is specifically discussed in this study.
Strategi Meningkatkan Kinerja Pegawai Bagian Infomasi dan Pengolahan Data Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Infolahta SECAPA AD) Syarip Hidayat; Deddy Mulyadi; Nefi Aris Ambar Asmara
Jurnal Media Administrasi Terapan Vol. 3 No. 2 (2023): Vol. 3 No. 2 Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jmat.v3i2.59

Abstract

The purpose of this study was to find out and analyze how the strategy for improving the performance of the Staff of the Information and Data Processing Section of the Army Officer Candidate School was. This research method uses qualitative methods. The data analysis technique used is SWOT analysis. This research data collection using interviews, observation and documentation review. The results showed that the strategy that should be used to improve the performance of the Staff of the Information and Data Processing Section for Army Officer Candidates is Supporting Aggressive Strategies. The strategy that is feasible to be implemented for the Staff of the Information and Data Processing Section of the Army Officer Candidate School is the Institutional strategy by improving employee performance which focuses on efforts to develop human resources, namely improving the quality of adequate human resources through training activities, increasing collaboration with outside organizations and consultants. , Support the provision of adequate facilities and infrastructure, Increasing the use of structured education and training programs, Providing awards for loyal and professional employees, Increasing collaboration between employees, Involvement of Infolahta staff in determining organizational policies, Increasing budget for technology development and the latest innovations.
Strategi Transformasi Tata Kelola Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian; Deddy Mulyadi; Nita Nurliawati
Jurnal Media Administrasi Terapan Vol. 3 No. 2 (2023): Vol. 3 No. 2 Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jmat.v3i2.62

Abstract

Problems in Bandung city health departement related to Government Regulation Number 49 of 2018 clause 99 need to be addressed cerafully because it will reduce the number of human resources in the Health Office, especially human resources in the Puskesmas. This study aims to analyze the implementation of PPNPN governance at the Bandung City Health office and formulate a new strategy. This study used a qualitative, data collection use interviews and documentation studies with analysis technique use SWOT analysis. Based on the results of the study, it was found that the there were obstacles in the implementation of PPNPN governance, including the legal rules for PPNPN to get the status of being a PPPK or civil servants who have not been in favor of PPNPN because the current rules have not considered the period of service and work experience of PPNPN. PPNPN does not have a career development concept. PPNPN does not yet have standard rules in the management of performance appraisal. Performance appraisal given to PPNPN is still subjective. Therefore, the authors propose a PPNP governance strategy that can be applied to the implementation of PPNPN governance at the Bandung City Service. The strategy offered by the researcher is the Renewal strategy by Providing Incentives for PPNPN. Proposing PPNPN career development with achievements in reframing, revitalization, renewel, PPNPN governance with the proposed standard rules for PPNPN related to performance appraisal and discipline enforcement. Selection of PPNPN to be able to become PPPK or PNS.
STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR DI KANTOR BKD KABUPATEN ASAHAN Nur Asiyah; Deddy Mulyadi; Nita Nurliawati
Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi Vol. 17 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Administrasi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jia.v17i1.560

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan sumber daya manusia aparatur di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan melalui pendekatan analisis SWOT dengan menganalisis faktor internal yang terdiri dari aspek kekuatan dan aspek kelemahan serta faktor eksternal yang terdiri dari aspek peluang dan aspek ancaman. Guna menentukan strategi pengembangan sumber daya manusia aparatur di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan, maka dilakukan analisis menggunakan matriks Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan Analisis Faktor Eksternal (KAFE), Matriks Kombinasi SWOT dan dilakukan analisis kuadran strategi dengan menggunakan diagram cartesius. serta merumuskan strategi prioritas pengembangan sumber daya manusia aparatur di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan.Proses pengumpulan data dari penelitian ini didapatkan melalui metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan posisi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan dalam pengembangan sumber daya manusia aparatur kuat namun memiliki tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk memperbanyak ragam strategi taktisnya.Berdasarkan hasil analisis menggunakan Matriks SWOT, Dari 11 strategi yang dihasilkan dalam kombinasi SWOT tersebut peneliti mengambil 4 strategi prioritas berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa informan yaitu meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga atau badan penyelenggara Diklat, memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pengembangan sumber daya manusia aparatur, pelaksanaan Off the job training, dan penyusunan regulasi yang mendukung pengembangan sumber daya manusia aparatur di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan.