Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pelatihan Siaga Sehat Jiwa Terhadap Pengetahuan Kader di Rw 06 Dan Rw 07 Desa Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang Eni Hidayati; Khoiriyah Khoiriyah; Muhammad Fatkul Mubin
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.372 KB)

Abstract

Mental health programs in the area of Semarang is still less than optimal health centers in empowerment, mental health problems have the iceberg. Seeing the development of the current era, it is possible the number of people with mental disorders will increase and more diverse kind. Mental health problems have iceberg. Seeing the development of the current era, it is possible the number of people with mental disorders will increase and more diverse kind. Development of mental health in the Village District Tembalang Rowosari Semarang City has not run optimally. Health cadres in RW 06 and RW 07, said that only limited Posyandu activities posyandu in infants. This causes no detection of mental health in terms of mental disorders, psychosocial and mental health risks, the main objective the establishment of mental health cadres is to improve the quality of life of every citizen to a healthy soul in RW 06 and RW 07 Rowosari Village District Tembalang Semarang. Plan includes training activities carried prongram standby RW healthy soul, detection training healthy family life, families with mental disorders, families with psychosocial risk, families with mental health, mental health counseling, therapeutic group activities, home visit. The approach taken is with intensive discussions, simulation / demonstration skills, role play and visit the house. Evaluation is done by comparing the pre and post test results on any ongoing training. Knowledge and skills of cadres increased in eight training organized team.
Penurunan Intensitas Skala Nyeri Pasien Appendiks Post Appendiktomi Menggunakan Teknik Relaksasi Benson Siti Wainsani; Khoiriyah Khoiriyah; Dewi Setyawati
Ners Muda Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.222 KB) | DOI: 10.26714/nm.v1i1.5488

Abstract

Berdasarkan survei di Rumah Sakit Dr.Kariadi Semarang di Ruang Rajawali 2A ditemukan 26 pasien yang menjalani operasi usus buntu pada Juli 2019. Operasi usus buntu adalah tindakan pembedahan membuang usus buntu. Respons yang muncul setelah operasi usus buntu adalah nyeri. Rasa sakit adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Teknik relaksasi Benson adalah terapi untuk menghilangkan rasa sakit dengan mencoba memusatkan perhatian pada fokus dengan mengucapkan kalimat yang telah dipilih berulang kali. Mampu menerapkan asuhan keperawatan untuk pasien dengan nyeri akut pasca operasi usus buntu. Teknik pengambilan sampel menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Sampel adalah 2 orang. Teknik relaksasi Benson dilakukan sebelum memberikan analgesik dengan durasi 15 menit setiap hari selama tiga hari pada tanggal 31 Juli-02 Agustus 2019. Sebelum dan setelah teknik relaksasi Benson diberikan, skala nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil yang diperoleh adalah klien mengalami penurunan intensitas skala nyeri dengan hasil nyeri ringan, tanda-tanda vital dalam kisaran normal; ekspresi klien tampak tenang dan santai. Teknik relaksasi Benson dapat mengurangi intensitas skala nyeri pada pasien pasca operasi usus buntu.
Penurunan Skala Nyeri Akut Post Laparatomi Menggunakan Aromaterapi Lemon Ratna Nur Utami; Khoiriyah Khoiriyah
Ners Muda Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.296 KB) | DOI: 10.26714/nm.v1i1.5489

Abstract

Laparatomi merupakan prosedur pembedahan mayor berupa penyayatan pada lapisan-lapisan dinding abdomen untuk mendapatkan bagian organ abdomen yang mengalami masalah (hemoragi, perforasi, kanker, dan obstruksi). Pasien post laparatomi akan merasakan nyeri. Nyeri yang tidak diatasi akan menyebabkan pasien merasa cemas untuk melakukan mobilisasi dini sehingga tirah baring pasien terlalu lama. Pasien pasca operasi yang melakukan tirah baring terlalu lama dapat meningkatkan resiko terjadinya kekakuan atau penegangan otot-otot di seluruh tubuh, gangguan sirkulasi darah, gangguan pernafasan dan gangguan peristaltik maupun berkemih bahkan terjadinya dekubitus atau luka tekan. Tindakan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lemon terhadap nyeri akut pasien post laparatomi. Jenis penelitian studi kuantitatif telah dilakukan dengan desain studi kasus melalui pendekatan asuhan keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan pasien 1 post operasi laparatomi dengan skala nyeri 4. Setelah diberikan aromaterapi lemon pada hari 1 dan 2 skala nyerinya 3, kemudian pada hari 3 skala nyerinya 2. Pasien 2 post operasi laparatomi dengan skala nyeri 4. Setelah diberikan aromaterapi lemon pada hari 1 skala nyerinya 3 dan pada hari 2 dan 3 skala nyerinya 2. Pemberian aromaterapi lemon dapat menurunkan skala nyeri pada pasien post operasi laparatomi.
Gambaran Kerusakan Mukosa Lambung yang Diinduksi Asetosal (Jumlah Ulkus, Leukosit dan Laju Endap Darah) Amin Samiasih; Khoiriyah Khoiriyah; Ayu Rahmawati Sulistyaningtyas
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.2.2021.94-101

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian gastritis di Indonesia adalah 40,8% penyebab tersering adalah konsumsi Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) dalam jangka panjang. Faktor pemicu tukak lambung yaitu sel parietal mensekresi asam hidroklorida kondisi ini bisa berlanjut permeabilitas kapiler meningkat dan perdarahan.Metode: Penelitian menggunakan eksperimen pra klinik dengan posttest only design. Sampel 11 tikus galur Wistar betina umur 3-4 bulan, berat badan 100-250 gram. Induksi tukak lambung menggunakan asetosal 5% dosis 1500 mg/kg BB. Pemeriksaan leukosit menggunakan automatic hematology analyzer. Pemeriksaan laju endap darah menggunakan metode Westergren. Pemeriksaan makroskopi dengan menghitung jumlah ulkus dan perdarahan pada mukosa lambung.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kerusakan mukosa lambung dimulai dari hipoksemia, perdarahan dan kemudian terjadi ulkus. Rata-rata kadar leukosit 14.800/cmm dan rata-rata laju endap darah 18.18 mm/jam, rata-rata jumlah perdarahan 2.45. Rata-rata jumlah ulkus 3,55.   Kesimpulan: Induksi Asetosal pada tikus wistar menyebabkan gambaran kerusakan lambung.
Aplikasi Terapi Pijat Refleksi Kaki terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Ridho Aditya; Khoiriyah Khoiriyah
Holistic Nursing Care Approach Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.748 KB) | DOI: 10.26714/hnca.v1i1.8264

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia dan dapat mengakibatkan beberapa masalah seperti jantung koroner, gagal jantung, stroke, ginjal kronis, gagal ginjal, dsb atau bisa dikatakan hipertensi sebagai The Silent Killer, akan tetapi hal itu bukan berarti tidak dapat dicegah atau diterapi, salah satu terapi nonfarmakolgi yang dapat digunakan adalah terapi pijat refleksi kaki. Tujuan dari terapi ini adalah penurunan tekanan darah responden hipertensi sehingga masalah keperawatan yang muncul dapat teratasi. Aplikasi terapi ini melibatkan 3 responden hipertensi di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Tindakan keperawatan terkhusus terapi pijat refleksi kaki untuk mengatasi diagnosa keperawatan yang muncul yaitu Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif melalui pemantauan tekanan intrakranial. Metode terapi pijat refleksi kaki yang digunakan adalah pemijatan kaki selama 30 menit dengan panduan yang valid dan teruji sehingga dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Hasil intervensi keperawatan menunjukkan terjadi penurunan tekanan darah sistol maupun diastol setiap responden berkisar 10 hingga 20 poin. Hal itu disebabkan karena terapi pijat refleksi kaki dapat menghasilkan relaksasi oleh stimulasi taktil jaringan tubuh menyebabkan respon neuro humoral yang komplek dalam The Hypothalamic-Pituitary Axis (HPA) ke sirkuit melalui jalur sistem saraf hingga pada akhirnya tekanan pada dinding-dinding pembuluh darah dapat berkurang dan aliran darah menjadi lancar sehingga tekanan darah akan menurun. Kesimpulan dari aplikasi ini adalah terapi pijat refleksi kaki efektif digunakan untuk penurunan tekanan darah pada responden hipertensi.
Penerapan Akupresur terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Penderita Hipertensi Di Desa Bermi Kabupaten Demak Muhammad Alfin Ni'am; Khoiriyah Khoiriyah; Amin Samiasih
Holistic Nursing Care Approach Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.326 KB) | DOI: 10.26714/hnca.v2i2.10287

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan komplikasi pada penderita sehingga menurunkan kualitas hidup pada penderita. Peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi dapat di kontrol dengan terapi farmokolgi dan non farmokologi, salah satunya menggunakan terapi akupresure.Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mengetahui aplikasi akupresure terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi pada daerah Bermi Kabupaten Demak. Metode pengambilan studi kasus dengan metode descriptive study mengambil tiga responden hipertensi yang mempunyai kriteria inklusi menderita hipertensi 30 mmhg diatas nilai normal dengan di beri intervensi penerapan akupresure selama dua hari. Hasil studi kasus penerapan ini bahwa menunjukan penurunan pada tekanan darah dari 159/ 94 MAP 115 mmhg menjadi 145/94 MAP 111 dan 152/93 MAP 112 menjadi 132/80 MAP 97 terdapat penurunan rata rata untuk diastol 14 dan diastol 8,6 untuk nilai MAP 8,3. Saran pemberian terapi akupresure cukup efekti dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi sehingga menggunakan terapi akupresure menjadi salah satu rekomendasi intervensi untuk asuhan keperawatan pada pasien hiperetensi.
Kompres Hangat Kayu Manis Menurunkan Nyeri Pada Pasien Arthritis Gout di Wilayah Puskesmas Kedungmundu Semarang: Application of Cinnamon Warm Compresses to Reduce Pain Scale in Gout Arthritis Patients in the Working Area of the Kedungmundu Public Health Center Semarang Fenia; Satriya Pranata; Khoiriyah Khoiriyah
Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA) Vol. 1 No. 3 (2022): Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)
Publisher : Yayasan Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/nrpm.v1i3.20

Abstract

Latar Belakang: Jumlah kasus arthritis gout pada tahun 2018 di dunia sebesar 33,3%, di Indonesia 13,5%, Provinsi Jawa Tengah 7,5% dan Semarang sebanyak 14% dari jumlah penduduk. Terapi komplementer seperti kompres hangat kayu manis memiliki potensi untuk menurunkan nyeri pada pasien dengan gout arthritis. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan kompres hangat kayu manis dalam menurunkan skala nyeri pada pasien arthritis gout di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang sebelum dan sesudah diberikan terapi. Metode: Metode yang digunakan yaitu descriptive study dengan pendekatan study kasus pada 3 responden yang mengalami nyeri arthritis gout di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang dengan melakukan asuhan keperawatan yang menekankan intervensi kompres hangat kayu manis di bagian lutut selama dua hari masing-masing 15 menit untuk menurunkan skala nyeri pada pasien arthritis gout. Hasil: Terjadi penurunan skala nyeri setelah dilakukan kompres hangat kayu manis dari rata-rata skala 4 (sedang) menjadi 3 (ringan) pada responden dalam study kasus ini. Kesimpulan: Kompres hangat kayu manis efektif untuk menurunkan skala nyeri pada pasien arthritis gout.
Penerapan Terapi Kompres Jahe (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma) dan Acupressure dalam Menurunkan Nyeri Penderita Asam Urat Afifatu Rokhmah; Warsono Warsono; Khoiriyah Khoiriyah
Holistic Nursing Care Approach Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/hnca.v3i1.10696

Abstract

Faktor kejadian asam urat di Indonesia meningkat setiap tahunnya tetapi belum tertangani dengan, namun jika dibiarkan dapat berkembang menjadi arthritis yang melumpuhkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan penanganan untuk mengatasi penyakit asam urat. Penangan terapi komplementer/non farmakologi yang dapat dilakukan untuk mengontrol nyeri asam urat yaitu dengan kompres jahe dan acupressure. Tujuan penelitian ini melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami asam urat dengan kompres jahe dan acupressure dalam mengurangi nyeri. Subjek dalam penulisan studi kasus ini sebanyak 3 pasien penderita asam urat di Puskesmas Bangetayu Semarang. Metode yang digunakan yaitu kompres jahe yang diberikan kepada pasien asam urat sebanyak 100gram yang diparut serta dilarutkan dalam 300 cc air hangat dengan suhu 40℃ dengan durasi 15 menit pada daerah yang nyeri serta acupressure pada titik KI.3 selama 15 menit. Hasil dari penelitian didapatkan data dari ke-3 pasien tersebut saat sebelum dilakukan pemberian terapi kompres jahe dan acupressure ke-3 pasien mengeluh nyeri pada skala nyeri sedang (7-10) dan memiliki kadar asam urat ≥ 6 mg/dL. Setelah diberikan intervensi terapi kompres jahe dan acupressure selama 3 hari berturut-turut pada waktu sore hari, ketiga pasien mengalami perubahan penurunan nyeri dan kadar asam urat.  Rata-rata penurunan skala nyeri  3 dan asam urat 1,3 mg/dL.
Upaya Preventif Dan Kuratif Masalah Kesehatan Kulit Berbasis Evidence Based Practice Pemanfaatan Bahan Alam Khoiriyah Khoiriyah; Nury Sukraeny; Dera Alfiyanti; Renni Yuniati; Muhammad Yuga Syahputra; Rosalya Ayu
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.95

Abstract

Latar belakang: Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang terjadi di pesantren berkaitan dengan perilaku kebersihan diri. Beberapa indikator untuk menurunkan angka mortalitas masalah kulit melalui peningkatan pengetahuan dan sikap tentang perilaku kebersihan diri bagi santri, pengasuh dan pengelola pesantren. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan sebagai upaya preventif dan kuratif untuk menurunkan masalah kesehatan kulit menggunakan pemanfaatan bahan alam. Metode: Metode yang diaplikasikan menggunakan metode course review horay yang dikombinasikan dengan media video. Kegiatan diawali dengan pengisian kuesioner tentang pengetahuan dan perilaku santri mengenai kebersihan pribadi dan penyakit kulit (skabies), dilanjutkan dengan pendidikan kesehatan, simulasi dan role play pembuatan gel aloe vera serta penggunaanya sebagai obat topikal, selanjutnya dilakukan pengukuran kuesioner. Hasil: Kegiatan pengabdian masyarakat tentang upaya preventif dan kuratif masalah kesehatan kulit dengan pemanfaatan bahan alam gel aloe vera menunjukkan adanya peningkatan peningkatan pengetahuan dan sikap perilaku kebersihan diri dari kategori sedang (67%) menjadi sangat baik (90%) disertai dengan penurunan kejadian masalah kesehatan di lingkungan pesantren. Kesimpulan: Edukasi kesehatan tentang masalah kesehatan kulit meningkatkan pengetahuan kesehatan santri dan penegelola pesantren dan menurunkan angka kejadian penyakit kulit. Kata Kunci: aloe vera, course review horay method, kesehatan kulit, kuratif, preventif __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Skin disease is a disease that occurs in Islamic boarding schools related to personal hygiene behavior. Several indicators to reduce the mortality rate of skin problems through increasing knowledge and attitudes about personal-hygiene behavior for santri, caregivers, and pesantren managers. Objective: Increasing knowledge, attitudes, and actions as a preventive and curative effort to reduce skin health problems using natural ingredients. Method: The method applied uses the course review horay method combined with video media. The activity began with filling out a questionnaire about the knowledge and behavior of the students regarding personal hygiene and skin disease (scabies), followed by health education, simulation, and role play in making aloe vera gel and its use as a topical medicine, then measuring the questionnaire. Result: Community service activities regarding preventive and curative efforts for skin health problems by utilizing natural ingredients aloe vera gel showed an increase in knowledge and attitudes towards personal hygiene behavior from the moderate category (67%) to be very good (90%) accompanied by a decrease in the incidence of health problems in the boarding school environment. Conclusion: Health education about skin health problems increased the health knowledge of santri and pesantren administrators, and the incidence decreased of skin diseases.   Keywords: aloe vera, course review horay method, skin health, curative, preventive
Penurunan Tekanan Darah Tinggi pada Pasien Hipertensi yang Menerapkan Terapi Relaksasi Otot Progresif Arlia Rimadia; Khoiriyah Khoiriyah
Ners Muda Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v4i2.10450

Abstract

Tekanan darah tinggi pada lansia yang tidak terkontrol akan menyebabkan komplikasi seperti stroke, infark miokard, gagal ginjal dan kematian, sehingga perlu dilakukan pengendalian tekanan darah (TD) salah satunya dengan pendekatan non farmakologis menggunakan relaksasi otot progresif. Tujuan dari terapi ini untuk menurunkan TD pada pengidap tekanan darah tinggi. Metode yang diterapkan adalah studi kasus deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan melibatkan dua pasien hipertensi yang dipilih secara acak dengan kriteria inklusi pengidap hipertensi, usia 55-64 th, tidak sedang menjalani pengobatan, tidak memiliki kelemahan otot, hemiplegia, kekakuan otot dan mampu berkomunikasi dengan baik. Pasien diinstruksikan melakukan latihan penegangan dan pengenduran otot baik dari otot wajah hingga otot kaki dalam durasi 20 menit/hari selama enam hari dan dilakukan pemeriksaan tekanan darah 5 menit sebelum dan sesudah latihan (Pre dan Post). Hasil nilai rata-rata TD sebelum dilakukan relaksasi otot prograsif 178/105 mmHg pada pasien 1 dan 158/98,3 mmHg pada pasien 2. Nilai rata-rata TD setelah dilakukan relaksasi otot prograsif 168/101 mmHg pada pasien 1 dan 146/95,8 mmHg pada pasien 2. Latihan relaksasi otot progresif 20 menit/hari selama enam hari dengan intensitas sedang mampu menurunkan TD pada pasien dengan tekanan darah tinggi. Latihan ini perlu dilakukan secara rutin bersama dengan konsumsi obat antihipertensi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.