Untuk membandingkan suara dalam bahasa Turki oleh native speaker dan non-native speaker, penelitian ini akan melihat seberapa sering bunyi tertentu muncul dalam bahasa, berapa lama bunyi tersebut bertahan, dan seberapa intens bunyi tersebut dihasilkan oleh penutur berbeda. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena peneliti menggunakan pendekatan instrumental dengan menggunakan program Praat untuk menganalisis frekuensi, intensitas, dan durasi suara perempuan dewasa. Analisis yang akan dilakukan adalah analisi kontrastif.Penelitian ini menggunakan metodologi instrumental, khususnya program Praat yang terkomputerisasi. Penutur asli dari Istanbul, Turki, dan non-penutur asli dari Medan, Indonesia, masing-masing menjadi sumber data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Frekuensi yang dihasilkan oleh penutur asli turki lebih besar dari pada yang bukan penutur asli (2) Intensitas maksimal penutur asli lebih tinggi daripada yang bukan penutur asli, tetapi lebih rendah dari penutur yang bukan asli bahasa Turki. (3) Durasi penutur asli cenderung lebih panjang karena mereka menggunakan kalimat dan frasa yang lebih panjang dalam pengucapannya.