Milliyantri Elvandari
Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Singaperbangsa karawang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI MENGGUNAKAN CAKRAM TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PENILAIAN STATUS GIZI OLEH KADER Sintia Dewi Rahayu; Milliyantri Elvandari; Al Mukhlas Fikri
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v7i1.2931

Abstract

Kegiatan kader dalam melakukan penilaian status gizi di posyandu dalam pelaksanaannya belum berjalan dengan maksimal. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan kader yang belum memadai. Penilaian status gizi dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan dengan Standar Antropometri Anak. Standar antropometri anak dituangkan dalam bentuk tabel yang di bedakan berdasarkan indeks antropometri. Dalam perkembangannya penilaian status gizi dapat dibantu dengan media lingkar putar yang di sebut cakram. tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemberian edukasi dengan menggunakan media cakram terhadap penilaian status gizi pada kader posyandu. desain penelitian yang digunakan quasi eksperimen dan dengan rancangan pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh kader posyandu di wilayah kerja puskesmas sumberjaya, sampel yang digunakan sebanyak 20 responden dengan kriteria khusus. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan signifikan skor pengetahuan dan keterampilan sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Edukasi penilaian status gizi menggunakan cakram berpengaruh signifikan pada nilai pengetahuan dan keterampilan.
Hubungan kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi pada remaja di masa pandemi covid-19 Arneta Anggraeni Putri; Milliyantri Elvandari; Ratih Kurniasari
Darussalam Nutrition Journal Vol 6, No 2 (2022): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v6i2.8072

Abstract

Background: The COVID-19 pandemic has greatly affected life habits, one of which is changes in eating habits. The COVID-19 pandemic makes it easy for students to order fast food through online applications, it's not uncommon to buy them directly. The existence of the COVID-19 pandemic makes students often stare at laptop screens and the lack of physical activity so that they do not move and consume fast food too often will greatly affect their health. Indonesia consumes fast food which consists of 33% for lunch, 25% for dinner, 9% for snacks and 2% for breakfast. Objective: To find out the relationship between fast food consumption habits and nutritional status. Methods: The research design was a cross sectional design with a sampling technique using purposive sampling. This research was conducted at SMP PGRI 8 Bogor City with the sample of the research being students of class VIII at SMP PGRI 8 Bogor City as many as 110 respondents. Data collection was obtained using a food frequency form questionnaire. The analysis used is bivariate by looking for the relationship between fast food consumption habits and nutritional status using the gamma correlation test. Result : There is no relationship between fast food consumption habits and nutritional status as evidenced by the p-value (0.012<0.05). Conclusion : There is no significant relationship between fast food consumption habits and nutritional status in SMP PGRI 8 Bogor City. AbstrakLatar Belakang : Pandemi COVID-19 telah banyak mempengaruhi kebiasaan hidup salah satunya perubahaan kebiasaan makan. Pandemi COVID-19 memudahkan pelajar untuk memesan fast food melalui aplikasi online, tidak jarang juga untuk beli secara langsung. Adanya pandemi COVID-19 membuat pelajar sering menatap layar laptop dan kurangnya melakakukan aktivitas fisik sehingga kurang bergerak dan terlalu sering mengkonsumsi fast food akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Indonesia mengkonsumsi fast food yang terdiri dari 33% untuk makan siang, 25% untuk makan malam, 9% untuk makanan selingan dan 2% untuk sarapan. Tujuan : Untuk mengetahuan hubungan kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi. Metode : Desain penelitian dengan rancangan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di SMP PGRI 8 Kota Bogor dengan sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII di SMP PGRI 8 Kota Bogor sebanyak 110 responden. Pengumpulan data diperoleh menggunakan kuesioner form food frequency. Analisa yang digunakan yaitu bivariat dengan mencari hubungan antara kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi menggunakan uji korelasi gamma. Hasil : Tidak ada hubungan antara kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi yang dibuktikan dengan nilai p-value (0.012<0.05). Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi di SMP PGRI 8 Kota Bogor.
EDUKASI PENCEGAHAN SINDROM METABOLIK PADA WANITA DEWASA DI PEDESAAN Al Mukhlas Fikri; Milliyantri Elvandari; Ratih Kurniasari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 4, No 2 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v4i2.1094

Abstract

Sindrom metabolik merupakan salah satu tantangan serius dalam kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskuler dan diabetes. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai sindrom metabolik pada wanita dewasa pedesaan melalui edukasi. Metode kegiatan pengabdian berupa edukasi berbasis ceramah kepada 22 wanita dewasa yang tinggal di pedesaan Karawang sebagai sasaran kegiatan. Kegiatan pengabdian ini juga berupa pengukuran indeks massa tubuh dan lingkar perut untuk menilai status gizi sasaran. Edukasi yang diberikan berkaitan dengan faktor risiko, kriteria, dan upaya pencegahan sindrom metabolik. Perubahan pengetahuan sasaran dinilai dengan pre-post test. Uji Wilcoxon digunakan untuk melihat perbedaan pengetahuan antara sebelum dan setelah edukasi. Hasil kegiatan menunjukkan sebagian besar sasaran memiliki status gizi obesitas (59,1%), dan obesitas sentral (72,6%). Kategori pengetahuan terkait sindrom metabolik sasaran hanya pada tingkat rendah dan sedang, baik sebelum maupun setelah edukasi. Sebanyak 4.5% sasaran mengalami peningkatan tingkat pengetahuan menjadi kategori sedang, namun secara statistik tidak signifikan (p > 0,05).