Hidayat Wijayanegara
STIKes Dharma Husada Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh pemberian kukis ekstrak daun kelor pada ibu nifas terhadap produksi asi dan berat badan bayi di Kabupaten Bekasi Rifka Alindawati; Suryani Soepardan; Hidayat Wijayanegara
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.002 KB) | DOI: 10.31101/jkk.699

Abstract

Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui adanya  pengaruh kukis ekstrak daun kelor terhadap produksi ASI dan berat badan bayi. Metode penelitian yang digunakan adalah Studi Observasional prospektif dengan pretest-posttest control group design. Jumlah responden sebanyak 72 ibu nifas, terdiri atas 36 responden kelompok perlakuan dan 36 responden kelompok pembanding. Penelitian dilakukan  pada bulan  Juli-Agustus 2018 di  4 klinik yang ada di Kabupaten Bekasi. Peneliti menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemberian kukis ekstrak daun kelor selama 14 hari terdapat peningkatan produksi ASI pada kelompok perlakuan sebanyak 112,5 mL dan pada kelompok pembanding 45 mL (p=0,00). Nilai median sebelum diberikan pada kelompok perlakuan 72,5 mL dan setelah diberikan kukis menjadi 185 mL. Peningkatan berat badan bayi pada kelompok perlakuan 575 gram, pada kelompok pembanding 225 gram (p=0,00). Nilai median sebelum diberikan kukis pada kelompok perlakuan 2.700 gram dan setelah diberikan kukis menjadi 3.275 gram. Hal tersebut menunjukkan pengaruh pemberian kukis ekstrak daun kelor terhadap produksi ASI dan berat badan bayi. Simpulan, terdapat pengaruh pemberian kukis ekstrak daun kelor terhadap produksi ASI dan berat badan bayi. Hal tersebut dapat dijadikan acuan bahwa pemberian kukis ekstrak daun kelor dapat dijadikan makanan alternatif atau tambahan untuk meningkatkan produksi ASI dan berat badan bayi. Bidan dapat menyampaikan manfaat kukis ekstrak daun kelor tersebut pada saat melakukan pelayanan kebidanan. 
UJI KESESUAIAN ALAT DIGITALISASI TFU, PITA UKUR dan HPHT DALAM MENENTUKAN USIA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER DUA DAN TRIMESTER TIGA Febi Puji Utami; Firman F Wirakusumah; Hidayat Wijayanegara; Adjat Sedjati Rasyad; Suryani Soepardan; Ma’mun Sutisna
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.016 KB) | DOI: 10.35842/mr.v14i4.247

Abstract

Latar Belakang: Estimasi usia kehamilan yang akurat mempengaruhi asuhan kebidanan yang akan diberikan pada ibu dan bayi. Usia kehamilan dapat ditentukan berdasarkan HPHT, gerakan janin, pemeriksaan Leopold, pengukuran TFU, dan USG. Pada penelitian ini usia kehamilan di hitung berdasarkan tinggi fundus uteri menggunakan alat digitalisasi TFU dan pita ukur kemudian setelah didapatkan usia kehamilan di sesuaikan dengan usia kehamilan menurut HPHT.Tujuan: Untuk menganalisis kesesuaian alat digitalisasi TFU, Pita Ukur dan HPHT dalam menentukan usia kehamilan pada ibu hamil trimester dua dan trimester tiga. Metode Penelitian : Pada penelitian ini digunakan metode penelitian yang bersifat observasi analitik dengan pendekatan (potong lintang) dan dianalisis dengan analisis “Uji Kesesuaian” untuk mengetahui seberapa besar metode baru (alat digitalisasi TFU) memiliki kesesuaian dengan pita ukur menggunakan uji kesesuaian kappa. Hasil: Berdasarkan  hasil analisis statistik untuk menguji hipotesis, dapat diketahui bahwa kesesuaian (menggunakan uji kappa) alat digitalisasi TFU dan HPHT sebesar 0.83, uji kesesuaian alat digitalisasi TFU dan pita ukur 0.93, uji kesesuaian pita ukur dan HPHT sebesar 0.76.Kesimpulan: Alat digitalisasi TFU dapat digunakan untuk menentukan usia kehamilan pada ibu hamil trimester II dan trimester III  tanpa harus diketahui HPHT dan Penulis menyarakan agar dapat mengembangkan alat digitalisasi TFU sebagai alat tepat guna dengan melakukan penelitian lebih mendalam menggunakan uji diagnostik oleh peneliti selanjutnya.