Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KORELASI INDEKS MASSA TUBUH DAN WAIST HIP RATIO DENGAN PROFIL LIPID SERUM Reynold Andika Yohanata; Triawanti Triawanti; Azma Rosida
Homeostasis Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Lipid profile consist of total cholesterol, Low Density Lipoprotein cholesterol, High Density Lipoprotein cholesterol, and triglyceride. Lipid profile can be influenced by several factors, and one of them is obesity. Obesity is determined by Body Mass Index (BMI) and Waist Hip Ratio (WHR). The purpose of this study was to see the correlation of BMI and WHR on levels of serum LDL-C, HDL-C, and TG in obese patients in the working area of Puskesmas Pekauman. This study was an observational analytic study with a cross sectional approach. The population of this study was obese patients in Puskesmas Pekauman, the sample size was 51 people with a consecutive sampling technique. The data obtained were analyzed using bivariate analysis. The results of bivariate analysis with Pearson correlation test found that BMI and WHR did not have a significant correlation with levels of K-LDL, K-HDL, and serum TG (p>0,05). The conclusion of this study is that BMI and WHR did not have a significant correlation with levels of serum LDL-C, HDL-C, and TG in obese patients in the working area of Puskesmas Pekauman. Keywords: Body Mass Index, Waist Hip Ratio, obesity, serum lipid profile Abstrak: Profil lipid terdiri dari kadar kolesterol total, kolesterol Low Density Lipoprotein, kolesterol High Density Lipoprotein, dan trigliserida. Profil lipid dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu obesitas. Obesitas ditentukan oleh Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Waist Hip Ratio (WHR). Tujuan penelitian ini untuk melihat korelasi IMT dan WHR terhadap kadar K-LDL, K-HDL, dan TG serum pada penderita obesitas di wilayah kerja Puskesmas Pekauman. Penelitian ini merupakan penelitian observasional bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah penderita obesitas di Puskesmas Pekauman, besar sampel berjumlah 51 orang dengan teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan analisis bivariat. Hasil analisis bivariat dengan uji korelasi Pearson didapatkan bahwa IMT dan WHR tidak memiliki korelasi bermakna dengan kadar K-LDL, K-HDL, dan TG serum (p>0,05). Kesimpulan penelitian didapatkan IMT dan WHR tidak memiliki korelasi yang bermakna dengan kadar K-LDL, K-HDL, dan TG serum pada penderita obesitas di wilayah kerja Puskesmas Pekauman. Kata-kata kunci: Indeks Massa Tubuh, Waist Hip Ratio, obesitas, profil lipid serum
Hubungan Status Nutrisi Saat Masuk Rumah Sakit dengan Outcome pada Pasien Stroke Iskemik. Aditya Purnama Meidarahman; Fakhrurrazy Fakhrurrazy; Triawanti Triawanti
Homeostasis Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.436 KB)

Abstract

Abstract: Determination of nutritional status in ischemic stroke patients is very important because the condition of malnutrition is one of the risk factors that can affect outcomes in ischemic stroke patients. The purpose of this study was to determine the relationship of nutritional status at hospital admission to outcome in ischemic stroke patients. This study was an observational analytic study conducted in a cross sectional manner. Samples were selected based on inclusion criteria and also exclusion through history taking and viewing the patient's medical records so that 37 samples were obtained. assessment of nutritional status using a Mini Nutritional Assessment (MNA) after that a week later the patient will be examined for outcome values using a modified Rankin Scale (mRS). The analysis of results is carried out using the spearmans rho correlation test. The results of this study obtained a p= 0.00  and the value of r= -0.704. In conclusion, there is a relationship between the nutritional status of patients at the time of hospital admission and outcome in ischemic stroke patients in the Ulin Hospital Banjarmasin. Keywords: ischemic stroke, mini nutritional assessment (MNA), outcome  Abstrak: Penentuan status nutrisi pada pasien stroke iskemik  sangat penting untuk dilakukan karena kondisi malnutrisi merupakan salah satu faktor risiko yang dapat mempengaruhi outcome pada pasien stroke iskemik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status nutrisi saat masuk rumah sakit dengan outcome pada pasien stroke iskemik. Penelitian ini bersifat observasional analitik yang dilakukan secara cross sectional. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan juga ekslusi melalui anamnesis serta melihat rekam medik pasien pada 37 sampel. Penilaian status nutrisi menggunakan Mini Nutritional Assessment (MNA) dan setelah seminggu kemudian pasien akan diperiksa nilai outcome menggunakan modified Rankin Scale (mRS). Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi spearman’s rho. Hasil dari penelitian didapatkan nilai p=0,00  serta nilai r= -0,704.  Kesimpulannya terdapat hubungan antara status nutrisi pasien saat pertama kali masuk rumah sakit dengan outcome pada pasien stroke iskemik di RSUD ulin Banjarmasin. Kata-kata Kunci: Stroke Iskemik, mini nutritional assessment (MNA), outcome
Literature Review: Hubungan Pekerjaan dan Penghasilan Keluarga dengan Kejadian Kurang Energi Kronik Pada Ibu Hamil Dwike An Nisa Kurniawan; Triawanti Triawanti; Meitria Syahadatina Noor; Djallalluddin Djallalluddin; Nur Qamariah
Homeostasis Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.749 KB)

Abstract

Abstract: Chronic lack of energy is the condition of pregnant women who lack food intake so that they experience long-lasting poor nutritional status. A person’s condition is said to be less chronic energy if the measurement results of the circumference of his than 23,5 cm. Writing this literature review is intended to summarize what is known about the relationship between work and family income with the incidence of KEK in pregnant women. The method used is narrative review by analyzing several related journals. There are 20 journals included in the literature review. The research reviewed showed that 45% conducted research on occupational variables with KEK and 85% conducted statistical test on the relationship between family income and KEK. The results that work (66,67%) and family income (64,71%) have a relationship with KEK in pregnant women. Keywords: work, family income, lack of chronic energy, pregnant women. Abstrak: Kurang energi kronik adalah keadaan ibu hamil yang kekurangan asupan makanan sehingga mengalami status gizi buruk yang berlangsung lama. Keadaan seseorang dikatakan kurang energi kronik jika hasil pengukuran lingkar lengan atasnya kurang dari 23,5 cm. Penulisan literature review ini ditujukan untuk merangkum hal yang diketahui tentang hubungan pekerjaan dan penghasilan keluarga dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Metode yang digunakan narrative review dengan menganalisa beberapa jurnal terkait. Ada 20 jurnal disertakan dalam literature review. Data penelitian yang direview menunjukkan 45% melakukan penelitian variabel pekerjaan dengan KEK dan 85% yang melakukan uji statistik hubungan penghasilan keluarga dengan KEK. Hasil menunjukkan bahwa pekerjaan (66,67%) dan penghasilan keluarga (64,71%) memiliki hubungan dengan KEK pada ibu hamil. Kata-kata kunci: pekerjaan, penghasilan keluarga, kurang energi kronik, ibu hamil.
Profil Pasien Karsinoma Hepatoseluler yang Menjalani Terapi Transarterial Chemoembolization (TACE) di RSUD Ulin Banjarmasin Periode 2016-2018 Muhammad Abdullah Mujahid Fadillah; Mashuri Mashuri; Triawanti Triawanti; Nina Mulyani; Azma Rosida
Homeostasis Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.329 KB)

Abstract

Abstract: Hepatocellular Carcinoma (HCC) is a malignant tumor attacks hepatocytes. 5.4% of all malignancies in the world caused by HCC. Transarterial chemoembolization (TACE) has been shown to be effective in controlling tumor development and prolonging survival time. This study aims to determine the profile of HCC  patients who were given TACE action at Ulin Hospital Banjarmasin for the 2016-2018 period. descriptive research method using medical record data. The results of the study obtained 29 HCC patients, 62% were aged >50 years; 65,5% gender male; 79,3% Child-Pugh B classification; 62% had liver cirrhosis as a predisposition; 65,5% abdominal pain was the most frequent complaint; 86.2% had radiological imaging; 79,3% ECOG performance value was 2, and 93.1% of patients had no thrombus in the portal vein. Conclusion: HCC patients who were given TACE therapy were the most at the age of >50 years and male gender, Child-Pugh B was the most, the most predisposition to liver disease was liver cirrhosis, the most frequent complaint the feeling is abdominal pain, most radiology imaging there is a typical imaging, the highest ECOG performance value is 2, and most patients do not have a thrombus in the portal vein or inferior vena cava. Keywords: Hepatocellular Carcinoma, TACE, liver cirrhosis Abstrak: Karsinoma Hepatoseluler (KHS) merupakan tumor ganas yang menyerang hepatosit. KHS menyebabkan 5,4% dari keganasan di dunia. Transarterial chemoembolization (TACE) efektif mengendalikan perkembangan tumor dan memperpanjang waktu hidup pada KHS. Penelitian bertujuan mengetahui profil pasien KHS yang mendapat TACE di RSUD Ulin Banjarmasin periode 2016-2018. Metode penelitian deskriptif, menggunakan data rekam medik. Hasil didapatkan 29 pasien KHS, 62% berumur >50 tahun; 65,5% laki-laki; 79,3% klasifikasi child-pugh B ; 62% memiliki sirosis hati sebagai predisposisi; 65,5% nyeri perut menjadi keluhan tersering; 86,2% memiliki gambaran khas radiologi; 79,3% nilai ECOG performance 2, dan 93,1% pasien tidak terdapat trombus pada vena porta. Kesimpulan: pasien KHS yang diberi terapi TACE adalah usia >50 tahun dan laki-laki paling banyak, klasifikasi child-pugh B terbanyak, predisposisi penyakit hati tersering sirosis hati, keluhan tersering nyeri perut, gambaran radiologi terbanyak terdapat gambaran khas, terbanyak nilai ECOG performance 2, dan kebanyakan pasien tidak terdapat trombus di vena porta/vena cava inferior. Kata Kunci: karsinoma hepatoseluler, TACE, sirosis hati
Hubungan Persepsi Citra Tubuh dan Pengetahuan Gizi Seimbang dengan Status Gizi Lebih Siswa SMA di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Dalam Gregory Stevanus Gultom; Triawanti Triawanti; Ida Yuliana
Homeostasis Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.16 KB)

Abstract

Abstract: Obesity is an overweight condition as a result of an accumulation of body fat. Data from Riskesdas in 2018 showing the prevalence of overweight and obese population aged 16-18 years in South Kalimantan Province reached 8.9% for overweight and 3.2% for obese. Some factors that cause obesity in adolescents are the body image perception and balanced nutritional knowledge. The study aims to determine the association between body image perception and balanced nutrition knowledge with the over nutritional status of high school students in the Teluk Dalam community health centre work area. This study used an analytic observational method with a case-control approach. The sample of this study was students with over nutritional status (case group) and normal nutritional status (controlled group) based on data from the Teluk Dalam community health centre in Banjarmasin in the 2018 period using a random sampling technique. Data analysis used the chi-square test with 95% confident interval. The results of this study in the case group contained 44.4% having a positive body image, 55.6% negative body image, 58.3% lack of balanced nutritional knowledge, 8.3% with adequate balanced nutritional knowledge, and 33.3% with well-balanced nutritional knowledge. While in the control group we found 94.4% having a positive body image, 5.6% negative body image, 13.9% lacking balanced nutrition knowledge, 25% adequate balanced nutrition knowledge, and 61.1% well balanced nutrition knowledge. The results of the chi-square analysis showed that there were ann associations between the body image perception (p = 0,000 OR = 21.25) and balanced nutritional knowledge (p = 0,000) with the over nutritional status of high school students in the Teluk Dalam community health centre work area. Keywords: perception, body image, knowledge, balanced nutritional, nutritional status, adolescents Abstrak: Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh. Data Riskesdas tahun 2018, prevalensi gemuk dan obesitas penduduk dengan umur 16-18 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 8,9% gemuk dan 3,2% obesitas. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya obesitas pada remaja yaitu persepsi citra tubuh dan pengetahuan gizi seimbang. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan persepsi citra tubuh dan pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi lebih siswa SMA di wilayah kerja Puskesmas Teluk Dalam. Metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Sampel penelitian adalah siswa dengan status gizi lebih (kelompok kasus) dan status gizi normal (kelompok kontrol) berdasarkan data Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin periode 2018. Pengambilan sampel dengan simple random sampling. Analisis data mengguanakan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini pada kelompok kasus terdapat 44,4% memiliki citra tubuh positif, 55,6% citra tubuh negatif, 58,3% pengetahuan gizi seimbang kurang, 8,3% pengetahuan gizi seimbang cukup, dan 33,3% pengetahuan gizi seimbang baik. sedangkan kelompok kontrol terdapat 94,4% memiliki citra tubuh positif, 5,6% citra tubuh negatif, 13,9% pengetahuan gizi seimbang kurang, 25% pengetahuan gizi seimbang cukup, dan 61,1% pengetahuan gizi seimbang baik. Hasil analisis uji chi square menunjukkan terdapat hubungan antara persepsi citra tubuh (p=0,000 OR=21,25) dan pengetahuan gizi seimbang (p=0,000) dengan status gizi lebih siswa SMA di wilayah kerja Puskesmas Teluk Dalam. Kata-kata kunci: persepsi, citra tubuh, pengetahuan, gizi seimbang, status gizi, remaja
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENGGUNAAN LABEL GIZI DENGAN KONSUMSI MAKANAN KEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Agnes Tjahjadi; Triawanti Triawanti; Noor Muthmainnah
Homeostasis Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Food consumption in the present era is influenced by the presence of various types of packaged foods that can affect consumption patterns in people with type 2 diabetes mellitus. The nutritional labels listed on packaged foods are useful for knowing the nutritional content contained in them. Knowledge and use of nutritional labels can help balance the pattern of food intake in diets of type 2 diabetes mellitus. This study aims to determine the relationship between knowledge and use of nutritional labels with consumption of packaged food in patients with type 2 diabetes mellitus at the Cempaka Public Health Banjarmasin. The method of this study used an observational analytic design with a cross sectional approach. Sampling is done by using purposive sampling technique and the number of respondent is 70 people. The research instrument was a questionnaire. The Chi-Square test results obtained p value = 0.325 which indicates that there is no relationship between nutritional label knowledge and consumption of packaged foods and the value of p = 0.006 which indicates that there is a relationship between the use of nutritional labels and consumption of packaged foods. Keywords: knowledge, use, nutrition label, packaged food, type 2 diabetes mellitus Abstrak: Konsumsi pangan di zaman sekarang dipengaruhi oleh adanya beragam jenis makanan kemasan yang dapat mempengaruhi pola konsumsi pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Label gizi yang tercantum pada makanan kemasan bermanfaat untuk mengetahui kandungan zat gizi yang terkandung di dalamnya. Pengetahuan dan penggunaan label gizi dapat membantu menyeimbangkan pola asupan makanan dalam diet penderita diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan penggunaan label gizi dengan konsumsi makanan kemasan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Metode penelitian menggunakan rancangan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling didapatkan 70 responden. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Hasil uji Chi-Square didapatkan nilai p=0,325 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan label gizi dengan konsumsi makanan kemasan dan nilai p=0,006 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan label gizi dengan konsumsi makanan kemasan. Kata-kata kunci: pengetahuan, penggunaan, label gizi, makanan kemasan, diabetes mellitus tipe 2Abstract: Food consumption in the present era is influenced by the presence of various types of packaged foods that can affect consumption patterns in people with type 2 diabetes mellitus. The nutritional labels listed on packaged foods are useful for knowing the nutritional content contained in them. Knowledge and use of nutritional labels can help balance the pattern of food intake in diets of type 2 diabetes mellitus. This study aims to determine the relationship between knowledge and use of nutritional labels with consumption of packaged food in patients with type 2 diabetes mellitus at the Cempaka Public Health Banjarmasin. The method of this study used an observational analytic design with a cross sectional approach. Sampling is done by using purposive sampling technique and the number of respondent is 70 people. The research instrument was a questionnaire. The Chi-Square test results obtained p value = 0.325 which indicates that there is no relationship between nutritional label knowledge and consumption of packaged foods and the value of p = 0.006 which indicates that there is a relationship between the use of nutritional labels and consumption of packaged foods.Keywords: knowledge, use, nutrition label, packaged food, type 2 diabetes mellitus Abstrak: Konsumsi pangan di zaman sekarang dipengaruhi oleh adanya beragam jenis makanan kemasan yang dapat mempengaruhi pola konsumsi pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Label gizi yang tercantum pada makanan kemasan bermanfaat untuk mengetahui kandungan zat gizi yang terkandung di dalamnya. Pengetahuan dan penggunaan label gizi dapat membantu menyeimbangkan pola asupan makanan dalam diet penderita diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan penggunaan label gizi dengan konsumsi makanan kemasan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Metode penelitian menggunakan rancangan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling didapatkan 70 responden. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Hasil uji Chi-Square didapatkan nilai p=0,325 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan label gizi dengan konsumsi makanan kemasan dan nilai p=0,006 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan label gizi dengan konsumsi makanan kemasan. Kata-kata kunci: pengetahuan, penggunaan, label gizi, makanan kemasan, diabetes mellitus tipe 2
Hubungan Aktivitas Fisik dan Asupan Kalori Dengan Status Gizi Lebih Siswa SMA di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Dalam Abraham Hamonangan H Hutabarat; Triawanti Triawanti; Ida Yuliana
Homeostasis Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.829 KB)

Abstract

Abstract: Obesity is excessive or abnormal fat accumulation in the body that can interfere with health. Riskesdas data for 2018, the prevalence of overweight and obese population aged 16-18 years in South Kalimantan Province reached 8.9% overweight and 3.2% obese. The study aims to determine the association of physical activity and calorie intake with the over nutritional status of high school students in the work area of the Teluk Dalam Health Center. The variables studied were physical activity and calorie intake. Analytic observational research methods with a case control approach. The research sample was students with over nutritional status and normal nutritional status based on data from the Teluk Dalam Puskesmas in Banjarmasin in the 2018 period. Sampling with simple random sampling. Data analysis using Kolmogorov Smirnov test. The results of this study in the case group contained 80.5% had mild activity, 19.5% moderate activity, 5.6% less calorie intake, 80.6% normal calorie intake, and 13.8% excessive calorie intake. While the control group contained 13.9% had mild activity, 83.3% moderate activity, 2.8% heavy activity, 22.2% less calorie intake, 75% moderate calorie intake, and 2.8% excessive calorie intake. The results of the Kolmogorov Smirnov test analysis showed that there was an association between physical activity and the nutritional status of high school students in the work area of the Teluk Dalam Health Center (p = 0,000) and there was no association between calorie intake and the nutritional status of the high school students in the work area of the Teluk Dalam Health Center (p = 0.699 ). Keywords: physical activity, calories intake, nutritional status, adolescents Abstrak: Obesitas adalah akumulasi lemak secara berlebihan atau abnormal dalam tubuh yang dapat mengganggu kesehatan. Data Riskesdas tahun 2018, prevalensi gemuk dan obesitas penduduk dengan umur 16-18 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 8,9% gemuk dan 3,2% obesitas. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan aktivitas fisik dan asupan kalori dengan status gizi lebih siswa SMA di wilayah kerja Puskesmas Teluk Dalam. Metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Sampel penelitian adalah siswa dengan status gizi lebih (kelompok kasus) dan status gizi normal (kelompok kontrol). Variabel yang diteliti adalah aktivitas fisik dan asupan kalori yang diambil dengan cara simple random sampling. Analisis data menggunakan uji kolmogorov smirnov. Hasil penelitian ini pada kelompok kasus terdapat 80,5% memiliki aktivitas ringan, 19,5% aktivitas sedang, 5,6% asupan kalori kurang, 80,6% asupan kalori normal, dan 13,8% asupan kalori berlebih. Pada kelompok kontrol terdapat 13,9% memiliki aktivitas ringan, 83,3% aktivitas sedang, 2,8% aktivitas berat, 22,2% asupan kalori kurang,  75% asupan kalori sedang, dan 2,8% asupan kalori berlebih. Hasil analisis uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi lebih siswa SMA di wilayah kerja Puskesmas Teluk Dalam (p=0,000) dan tidak terdapat hubungan antara asupan kalori dengan status gizi lebih SMA di wilayah kerja Puskesmas Teluk Dalam (p=0,699). Kata-kata kunci: aktivitas fisik, asupan kalori, status gizi, remaja
HUBUNGAN VARIABILITAS GLIKEMIK DENGAN INGKAT KEPARAHAN KLINIS PASIEN STROKE SKEMIK DI RSUD ULIN BANJARMASIN Muhammad Ervin; Fakhrurrazy Fakhrurrazy; Triawanti Triawanti
Homeostasis Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.833 KB)

Abstract

Abstract: Stroke is a state of sudden loss of brain function resulting from a disruption in the cerebral blood supply with symptoms lasting at least 24 hours or resulting in death. This study aims to analyze the relationship between glycemic variability and the clinical severity of ischemic stroke patients in Ulin Hospital Banjarmasin. This study was observational analytic with cohort design. The population in this study were all patients diagnosed with ischemic stroke in Ulin Banjarmasin Hospital in August-November 2018. The patient's glycemic variability value will be obtained by determining the mean and standard deviation of the patient's glycemia levels taken for 7 days and the patient's clinical value by using the National Institute Health of Stroke Scale (NIHSS) questionnaire on the first day and day 7 the patients were hospitalized. The sample size for this study is 30 people. The results of this study were that the incidence of ischemic stroke was found to occur most in the age group> 45 years (96.7%), and in patients with hypertension (76.7%). The results of bivariate analysis showed that the glycemic variability variable had a significant correlation with the patient's clinical variable (R = 0.767 **). The conclusion of this study is that there is a relationship between glycemic variability and the clinical severity of ischemic stroke patients in Ulin Hospital Banjarmasin Keywords: ischemic stroke, glycemic variability, National Institute Health of Stroke Scale (NIHSS)  Abstrak: Stroke adalah keadaan hilangnya fungsi otak secara tiba-tiba akibat dari gangguan pada suplai darah serebral dengan gejala yang berlangsung minimal 24 jam atau mengakibatkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabilitas glikemik dengan tingkat keparahan klinis pasien stroke iskemik di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain cohort. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang didiagnosis stroke iskemik di RSUD Ulin Banjarmasin pada bulan Agustus-November 2018. Nilai variabilitas glikemik pasien akan didapat dengan menentukan mean dan standar deviasi dari kadar glikemia pasien yang di ambil selama 7 hari dan klinis dari pasien akan dinilai dengan menggunakan kuisioner National Institute Health of Stroke Scale (NIHSS) pada hari pertama dan hari ke-7 pasien di rawat inap. Besar sampel pada penilitan ini adalah 30 orang. Hasil dari penelitian ini adalah kejadian stroke iskemik ditemukan paling banyak terjadi pada kelompok usia >45 tahun (96,7%), dan pada penderita hipertensi (76,7%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel variabilitas glikemik memiliki korelasi yang signifikan dengan variabel klinis pasien (p=0,00) dan (r=0,767**). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara variabilitas glikemik dengan tingkat keparahan klinis pasien stroke iskemik di RSUD Ulin Banjarmasin. Kata-kata kunci: Stroke iskemik, variabilitas glikemik, National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS)
Korelasi Indeks Massa Tubuh, Waist Hip Ratio terhadap Tekanan Darah Sistol, Diastol, dan Kadar Kolesterol Total Serum. Reza A. Rasyid; Triawanti Triawanti; Azma Rosida
Homeostasis Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.66 KB)

Abstract

Abstract: Obesity is a disease caused by excessive accumulation of fat tissue. The data by Dinas Kesehatan  Banjarmasin in 2017 reported the prevalence of obesity in Banjarmasin as many as 139 cases of obesity can be seen by measuring body mass index, and waist hip ratio. This study aims to analyze the effect of body mass index, waist hip ratio on systolic blood pressure, diastole, and serum total cholesterol in obese patients in the Puskesmas Pekauman Banjarmasin work area. The research method used analytic observational design with cross sectional approach. Sampling was carried out using consecutive sampling technique and obtained 52 research subjects. Pearson and Spearman test results found that all independent and dependent variables did not have a significant correlation (p> 0.05). There was no effect of body mass index, waist hip ratio on systolic blood pressure, diastole, and total serum cholesterol in obesity patients in the working area of Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Keywords: body mass index, waist hip ratio, blood pressure, total serum cholesterol, obesity Abstrak: Obesitas merupakan penyakit yang disebabkan akumulasi jaringan lemak yang berlebihan. Data  Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2017 melaporkan prevalensi obesitas di Banjarmasin sebanyak 139 kasus. Obesitas dapat dilihat dengan mengukur indeks massa tubuh  dan waist hip ratio.Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh indeks massa tubuh, waist hip ratio terhadap tekanan darah sistol, diastol, dan kolesterol total serum pada penderita obesitas di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Metode penelitian menggunakan rancangan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling didapatkan 52 subjek penelitian. Hasil uji Pearson dan uji Spearman didapatkan bahwa semua variabel bebas dan variabel terikat tidak memiliki korelasi yang bermakna (p > 0,05).Tidak ada pengaruh indeks massa tubuh, waist hip ratio terhadap tekanan darah sistol, diastol, dan kolesterol total serum pada penderita obesitas di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Kata-kata kunci:  indeks massa tubuh, waist hip ratio, tekanan darah, kolesterol total, serum, obesitas
Pembentukan Kelas Hattra (Kesehatan Tradisional) Bagi Ibu Yang Memiliki Bayi Dan Balita Di Posyandu Desa Keliling Benteng Ulu Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Didik Dwi Sanyoto; Triawanti Triawanti; Sherly Limantara
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i3.10948

Abstract

Di Kalimantan Selatan prevalensi balita stunting menurut SSGI tahun 2021 yaitu 24,6 melebihi prevalensi nasional. Kabupaten Banjar memiliki prevalensi stunting 26,4%. Desa Keliling Benteng Ulu termasuk desa yang berada di zona merah kasus stunting yaitu sebesar 23,68%. Pada tahun 2022 terdapat 54 anak balita yang mengalami stunting. Desa keliling Benteng Ulu (KBU) merupakan daerah rawa pasang surut dan aliran Sungai Martapura. Untuk itu perlu dicari solusi upaya pencegahan. Salah satunya melalui upaya kesehatan tradisional (Hattra). Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan bersama-sama dengan kepala desa, kader posyandu dan kader PKK diketahui di Desa KBU belum banyak ibu bayi/ balita yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan tradisional yang dapat mendukung upaya pencegahan stunting. Kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Pada kegiatan ini ditawarkan solusi kepada masyarakat yaitu untuk membentuk kelas Hattra bagi ibu-ibu yang memiliki bayi/balita. Program di kelas Hatra yaitu pelatihan tentang pijat bayi dan pengolahan temulawak menjadi permen yang disukai anak. Pemijatan pada bayi diketahui dapat merangsang tumbuh kembang bayi termasuk ebrat badan dan tinggi badan, sedangkan temulawak telah digunakan secara turun temurun sebagai peningkat nafsu makan. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam bentuk pretest-posttest menunjukan peningkatan pemahaman dari nilai rata-rata 68,4 menjadi 80, juga terkait manfaat kegiatan ini dalam bentuk kuisioner menunjukkan sebagian besar peserta merasa manfaat yang banyak dari kegiatan ini.