Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Literature Review: Pengaruh Olahraga terhadap Heart Rate Recovery Penderita Hipertensi Yusril Mubarak; Fauzan Muttaqien; Asnawati Asnawati
Homeostasis Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.848 KB)

Abstract

Abstract: Heart rate recovery (HRR) is the difference between the peak heart rate during exercise and the heart rate at 1 minute after stopping exercise and is a predictor of cardiovascular disease such as hypertension. Hypertension is characterized by a decrease in HRR. One way of preventing and non-pharmacological therapy for hypertension and reducing HRR is by exercising. The purpose of this paper is to determine how the effect of exercise on heart rate recovery in patients with hypertension. This writing was done by using the literature review method. Search for articles through the database of medical journals, namely Pubmed, Google Scholar, and Ovid. The articles used for this literature review are 5 articles. Traceable articles in English published in 2001-2020. The conclusion of the five articles reviewed, four articles proved that exercise can increase HRR in patients with hypertension. Exercise that is effective at increasing HRR is aerobic exercise. Keywords: Heart rate recovery, hypertension, exercise Abstrak: Heart rate recovery (HRR) adalah selisih antara detak jantung puncak saat latihan dan detak jantung pada 1 menit setelah penghentian olahraga dan merupakan prediktor penyakit kardiovaskular seperti hipertensi. Hipertensi ditandai dengan terjadinya penurunan HRR. Salah satu cara mencegah dan terapi nonfarmakologi hipertensi maupun penurunan HRR adalah dengan berolahraga. Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh olahraga terhadap heart rate recovery penderita hipertensi. Penulisan ini dilakukan dengan metode literature review. Pencarian artikel melalui database jurnal kedokteran yaitu Pubmed, Google Scholar, dan Ovid. Artikel yang digunakan untuk literature review ini sebanyak 5 artikel. Artikel yang ditelusuri berbahasa inggris yang diterbitkan pada tahun 2001-2020. Kesimpulan dari kelima artikel yang ditinjau, empat artikel terbukti bahwa olahraga dapat meningkatkan HRR pada penderita hipertensi. Olahraga yang efektif meningkatkan HRR adalah olahraga aerobik Kata-kata kunci: Heart rate recovery, hipertensi, olahraga
Literature Review: Pengaruh Olahraga Aerobik terhadap Fungsi Endotel Penderita Hipertensi Nurfitria Rahmasari; Asnawati Asnawati; Fauzan Muttaqien
Homeostasis Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.233 KB)

Abstract

Abstract: Aerobic exercise is recommended for non-pharmacological therapy for hypertension sufferers. Doing aerobic exercise regularly can improve endothelial function because when exercising will cause an increase in nitric oxide (NO). Writing this literature review aims to summarize the effect of aerobic exercise on endothelial function in hypertensive patients. The method is analyzing related literature obtained from the search results of medical journal databases, namely PubMed, and Google Scholar. Articles included in English and published in 2010-2020. A total of 15 articles were included in this literature review. Hypertensive patients who routinely do aerobic exercise have better endothelial function than those who don't because of enhancement NO after aerobic exercise intervention. Further research is needed to determine the ideal aerobic exercise dosage for reducing cardiometabolic risk. Keywords: hypertension, aerobic exercise, endothelial function Abstrak: Olahraga aerobik menjadi rekomendasi terapi nonfarmakologi pada penderita hipertensi. Olahraga aerobik yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan fungsi endotel karena saat berolahraga akan menyebabkan peningkatan nitric oxide (NO). Penulisan ini bertujuan untuk merangkum pengaruh olahraga aerobik terhadap fungsi endotel pada penderita hipertensi. Penulisan dilakukan dengan menganalisis literatur terkait yang didapatkan dari hasil pencarian database jurnal kedokteran, yaitu PubMed, dan Google Scholar. Artikel yang disertakan menggunakan bahasa Inggris dan dipublikasikan pada tahun 2010-2020. Sebanyak 15 artikel disertakan pada literature review ini. Penderita hipertensi yang rutin melakukan olahraga aerobik memiliki fungsi endotel yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak olahraga aerobik. Hal ini dilihat dari adanya peningkatan NO setelah diberikan intervensi olahraga aerobik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dosis olahraga aerobik ideal untuk mengurangi risiko kardiometabolik. Kata-kata kunci: hipertensi, olahraga aerobik, fungsi endotel.
Literature Review: Perbedaan Konsumsi Oksigen Maksimal antara Metode Tes Lapangan dan Metode CPET Millenia Bella Putri Syafrina; Asnawati Asnawati; Fauzan Muttaqien; Huldani Huldani; Mohammad Bakhriansyah
Homeostasis Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.64 KB)

Abstract

Abstract: Maximum oxygen consumption (VO2 max) is the maximum amount of oxygen that can be consumed during continuous physical activity until fatigue occurs. VO2 max can be measured using the field test method or the CPET method. The purpose of this literature review is to analyze the difference in the maximum oxygen consumption value between the field test method and the CPET method. The reference data in this article review was obtained by searching using PubMed and Google Scholar published in 2011 to 2021. After the search and selection process of articles, 6 articles were included in this literature review. A total of 6 articles, 5 articles show that there was not significant difference between the VO2 max value using the field test method while in another article show that there was a significant difference. Keywords: VO2 max, field test, CPET. Abstrak: Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama terjadi aktivitas fisik secara terus menerus sampai akhirnya terjadi kelelahan. VO2 maks dapat diukur menggunakan metode tes lapangan maupun metode CPET. Tujuan penulisan literature review ini adalah untuk menganalisis perbedaan nilai konsumsi oksigen maksimal antara metode tes lapangan dan metode CPET. Data acuan dalam kajian artikel ini didapatkan dengan penelusuran menggunakan PubMed dan Google Scholar yang dipublikasikan pada tahun 2011 hingga tahun  2021. Setelah proses pencarian dan seleksi artikel, didapatkan 6 artikel yang disertakan pada literature review ini. Dari 6 artikel tersebut sebanyak 5 artikel yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara nilai VO2 maks menggunakan metode tes lapangan dan menggunakan CPET sedangkan pada 1 artikel lain menyebutkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Kata-kata kunci : VO2 maks, tes lapangan, CPET
Perbedaan Nilai Heart Rate Reserve antara Pasien Penyakit Jantung Koroner yang Rutin dan Tidak Rutin Melakukan Senam Jantung Sehat Firman Raudana; Fauzan Muttaqien; Dona Marisa
Homeostasis Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.303 KB)

Abstract

Abstract: Healthy heart gymnastics conducted regularly is beneficial to improve cardiorespiratory fitness in patients with coronary heart disease (CHD). Heart Rate Reserve (HRR) is one method of measuring heart rate that can be used as an indicator in assessing cardiorespiratory fitness of CHD patients. This study aims to determine the differences in HRR values of CHD patients who routinely and do not routinely do healthy heart exercises at the Indonesian Heart Foundation branch in South Kalimantan. This study was observational with a cross sectional design with a population of CHD patients who routinely and did not routinely perform healthy heart exercises at the Indonesian Heart Foundation in South Kalimantan Branch, samples were taken using a consecutive sampling method with a total of 20 samples obtained, the HRR value was measured by calculating the pulse difference maximal heart rate and resting heart rate using the HRR formula. The average HRR value for 9 samples of patients who routinely perform healthy heart exercises (93.78), and the average HRR values of 11 samples of patients who do not routinely do healthy heart exercises (85.36). The unpaired t test results obtained significance number (p = 0.041), because the value (p< 0.05) can be concluded that there is a significant difference between the HRR values between CHD patients who routinely and do not routinely do healthy heart exercises at the Indonesian Heart Foundation South Kalimantan Branch. Keywords: CHD, healthy heart gymnastic, heart rate reserve Abstrak: Senam jantung sehat yang dilakukan secara teratur bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran kardiorespirasi pada penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK). Heart Rate Reserve (HRR) merupakan salah satu metode pengukuran denyut jantung yang dapat digunakan sebagai indikator dalam menilai kebugaran kardiorespirasi penderita PJK.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai HRR pasien PJK yang rutin dan tidak rutin melakukan senam jantung sehat di Yayasan Jantung Indonesia cabang Kalimantan Selatan. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross sectional dengan populasi pasien PJK yang rutin dan tidak rutin melakukan senam jantung sehat, sampel diambil menggunakan metode consecutive sampling dengan jumlah yang didapat sebanyak 20 sampel, nilai HRR diukur dengan menghitung selisih denyut jantung maksimal dan denyut jantung istirahat menggunakan formula HRR. Nilai rata-rata HRR untuk 9 sampel pasien yang rutin melakukan senam jantung sehat (93,78), dan nilai rata-rata HRR 11 sampel pasien yang tidak rutin melakukan senam jantung sehat (85,36). Hasil uji t tidak berpasangan diperoleh angka significancy (p=0,041), karena nilai (p<0,05) dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara nilai HRR antara pasien PJK yang rutin dan tidak rutin melakukan senam jantung sehat di Yayasan Jantung Indonesia Cabang Kalimantan Selatan.  Kata-kata kunci:PJK.heart rate reserve, senam jantung sehat.
Literature Review: Perbedaan Nilai Konsumsi Oksigen Maksimal antara Pemain Basket dan Pemain Voli Jordy Aditya Raharjo; Asnawati Asnawati; Fauzan Muttaqien; Huldani Huldani; Mohammad Bakhriansyah
Homeostasis Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.215 KB)

Abstract

Abstract: Basketball and volleyball are aerobic-anaerobic, but predominantly anaerobic sports. Both of these sports can increase the maximum oxygen consumption (VO2 max). The purpose of this literature review is to analyze the difference in the value of maximum oxygen consumption between basketball players and volleyball players. The reference data in this article review was obtained by searching using Google Scholar.  This search uses English and Indonesian. After implementing a selection process in the form of checking titles and abstracts, the total remaining articles included in this literature review were 7 articles. The results of the 7 articles contained in this literature review, there are 4 articles that explain that the volleyball player group has a higher oxygen consumption value than the basketball player group, while in 3 other article explains that the maximum oxygen consumption value in the basketball player group is higher than the volleyball group. Keywords: maximum oxygen consumption, VO2 max, basketball, volleyball. Abstrak: Olahraga basket dan olahraga voli merupakan olahraga yang bersifat aerobik-anaerobik, tetapi didominasi anaerobik. Kedua olahraga ini dapat meningkatkan konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks). Tujuan dari literature review ini adalah untuk menganalisa perbedaan nilai konsumsi oksigen maksimal antara pemain basket dan pemain voli. Data acuan dalam review artikel ini didapatkan dengan penelusuran menggunakan Google Scholar. Pencarian ini menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia. Setelah menerapkan proses seleksi berupa pengecekan judul dan abstrak, total artikel yang tersisa dan disertakan dalam literature review ini sebanyak 7 artikel. Hasil dari 7 artikel yang terdapat dalam literature review ini, terdapat 4 artikel yang menjelaskan bahwa pada kelompok pemain voli memiliki nilai konsumsi oksigen yang lebih tinggi daripada kelompok pemain basket, sedangkan pada 3 artikel lain menjelaskan bahwa nilai konsumsi oksigen maksimal pada kelompok pemain basket lebih tinggi daripada kelompok pemain voli. Kata-kata kunci: konsumsi oksigen maksimal, VO2 maks, basket, voli.
Literature Review: Pengaruh Latihan Resistensi terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Hj. Norkhalifa Hj. Norkhalifa; Fauzan Muttaqien; Asnawati Asnawati
Homeostasis Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.559 KB)

Abstract

Abstract: High blood pressure or hypertension is one of the main causes of death globally, which increase morbidity and mortality worldwide. Physical training is considered a nonpharmacological therapy to reduce blood pressure, one of which is resistance training. The purpose of this literature review is to describe the effect of resistance training on blood pressure in patients with hypertension. The method of this study is analyzing the literature found from the search results on the medical journal database, PubMed and Google Scholar. Articles used in English and published in 2010-2020. Total of the articles used for the literature review were 20 articles. When doing resistance training, energy metabolism process will increase blood vessels adaptation so that it can lower blood pressure. Changing blood pressure after doing resistance training based on several factors, such as age, history of disease, uncontrolled eating habits, risk factors and limited resistance training capacity in hypertension patients. Keywords: Hypertension, resistance training, blood pressure. Abstrak: Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian secara global, yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Latihan fisik yang direkomendasikan sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah, salah satunya dengan latihan resistensi. Tujuan penulisan literature review ini untuk membuat gambaran umum terkait pengaruh latihan resistensi terhadap tekanan darah penderita hipertensi. Penulisan dilakukan dengan menganalisis literatur terkait yang didapatkan dari hasil pencarian pada database jurnal kedokteran yaitu PubMed dan Google Scholar. Artikel yang digunakan menggunakan bahasa Inggris dan dipublikasikan pada tahun 2010-2020. Artikel yang digunakan untuk literature review ini sebanyak 20 artikel. Ketika melakukan latihan resistensi maka akan terjadi proses metabolisme energi yang dapat meningkatkan adaptasi pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Perubahan tekanan darah setelah melakukan latihan resistensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: usia, riwayat penyakit, kebiasaan makan-makanan yang tidak terkontrol, faktor risiko dan kapasitas latihan resistensi yang terbatas pada penderita hipertensi. Kata-kata kunci: hipertensi, latihan resistensi, tekanan darah.
Perbedaan Nilai Kapasitas Vital Paru antara Pasien Penyakit Jantung Koroner yang Rutin dan Tidak Rutin Melakukan Senam Jantung Sehat Yusril Gunawan; Fauzan Muttaqien; Dona Marisa
Homeostasis Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.775 KB)

Abstract

Abstract: Coronary Heart Disease (CHD) is a disorder of heart function that occurs due to narrowing in the walls of coronary arteries due to the formation of plaque in artery walls. Physical exercise or sports causes increased endurance of the respiratory muscles so that respiratory function will increase. One of the recommended sports for CHD patients is healthy heart gymnastic. This study aims to determine the difference in the vital lung capacity between patients with coronary heart disease who routinely and do not routinely perform healthy heart exercises at the Indonesian Heart Foundation branch in South Kalimantan in 2019. This study was an observational study with a cross sectional design. The number of samples in this study was determined by total sampling. Spirometry in this study was used to assess lung function in the form of forced lung vital capacity (FVC). The sample of this study consisted of 6 CHD patients who routinely did healthy heart gymnastics, and 12 CHD patients who did not routinely do healthy heart gymnastics. The results showed that the average FVC value of CHD patients who did not routinely perform healthy heart gymnastics was 63.2750% ± 9.24931%, while the average FVC value of CHD patients who routinely performed heart gymnastics was 70.2733% ± 13.93647%. The results of data analysis with unpaired t test obtained p = 0.1095. Based on this research, it can be concluded that there is no significant difference between the vital lung capacity values of CHD patients who routinely and do not routinely perform healthy heart exercises. Keywords: coronary heart disease, heart healthy exercise, vital lung capacity. Abstrak: Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung yang terjadi akibat penyempitan di dinding pembuluh darah koroner karena adanya pembentukan plak di dinding arteri. Latihan fisik atau olahraga menyebabkan terjadinya peningkatan daya tahan otot pernapasan sehingga fungsi pernapasan akan meningkat. Salah satu olahraga yang dianjurkan untuk pasien PJK adalah senam jantung sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kapasitas vital paru antara pasien penyakit jantung koroner yang rutin dan tidak rutin melakukan senam jantung sehat di Yayasan Jantung Indonesia cabang Kalimantan Selatan tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara total sampling. Spirometri dalam penelitian ini digunakan untuk menilai fungsi paru berupa kapasitas vital paru paksa (FVC). Sampel penelitian ini berjumlah 6 orang pasien PJK yang rutin melakukan senam jantung sehat, dan 12 orang pasien PJK yang tidak rutin melakukan senam jantung sehat. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata FVC pasien PJK yang tidak rutin melakukan senam jantung sehat adalah 63.2750% ± 9.24931%, sedangkan nilai rata-rata FVC pasien PJK yang rutin melakukan senam jantung adalah 70.2733% ± 13.93647%. Hasil analisis data dengan uji t tidak berpasangan didapatkan nilai p=0,1095. Berdasarkan penelitian didapatkan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai kapasitas vital paru pasien PJK yang rutin dan tidak rutin melakukan senam jantung sehat. Kata-kata kunci: penyakit jantung koroner, senam jantung sehat, kapasitas vital paru
Literature Review: Pengaruh Olahraga Aerobik terhadap Kadar Trigliserida Penderita Hipertensi Rizkina Rizkina; Fauzan Muttaqien; Asnawati Asnawati
Homeostasis Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Homeostasis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.303 KB)

Abstract

Abstract: High level of triglycerides in the blood is a risk factor for complications in hypertension people. Aerobic exercise is useful for lowering triglyceride levels and aerobic exercise is a lifestyle modification used as a non-pharmacological hypertension therapy. The purpose of this literature review is to provide an overview of the effect of aerobic exercise on triglyceride levels in hypertensive patients. The method of this study is browsing English-language articles published in 2010-2020 in the PubMed and Google Scholar database. The articles used for the literature review were 20 articles, there are 15 articles that show that aerobic exercise can reduce triglyceride levels, one article shows an increase triglyceride levels and 4 articles do not experience changes or differences in triglyceride levels. Change of triglyceride levels after aerobic exercise in hypertensive patients are influenced by several factors, such as: food habits, intensity and frequency of aerobic exercise, as well as risk factors and exercise capacity in hypertension people.  Keywords: Aerobic exercise, triglycerides, hypertension Abstrak: Kadar trigliserida yang tinggi dalam darah merupakan faktor risiko timbulnya komplikasi pada penderita hipertensi. Olahraga aerobik dianggap bermanfaat untuk menurunkan kadar trigliserida, serta olahraga aerobik merupakan salah satu modifikasi gaya hidup yang digunakan sebagai terapi hipertensi nonfarmakologi. Tujuan penulisan literature review ini untuk membuat gambaran umum terkait pengaruh olahraga aerobik terhadap kadar trigliserida pada penderita hipertensi. Penulisan dilakukan dengan menelusuri artikel berbahasa Inggris yang diterbitkan tahun 2010-2020 pada database PubMed dan Google Scholar. Artikel yang digunakan untuk literature review ini sebanyak 20 artikel, terdapat 15 artikel yang menunjukkan bahwa olahraga aerobik dapat menurunkan kadar trigliserida, satu artikel menunjukkan peningkatan dan 4 artikel tidak mengalami perubahan atau perbedaan kadar trigliserida. Perubahan kadar trigliserida setelah melakukan olahraga aerobik pada pasien hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: kebiasaan makanan, intensitas dan frekuensi olahraga aerobik, serta faktor risiko dan kapasitas olahraga pada penderita hipertensi. Kata-kata kunci: Olahraga aerobik, trigliserida, hipertensi