Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih terdapat santri yang masih kesulitan dalam belajar metode bandongan di dalam proses pembelajaran kitab kuning, kurangnya pemahaman santri terhadap pembelajaran kitab kuning. Pembelajaran metode bandongan adalah proses belajar mengajar yang menggunakan metode bandongan sebagai bahan ajarnya. Beberapa tujuan dari penelitian ini adalah 1) penerapan metode bandongan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah Kalibeber Wonosobo, 2) Penerapan proses pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah Kalibeber Wonosobo. Penelitian menggunakan penelitian kualitatif dimana jenis penelitiannya kualitatif dan observasi partisipatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data di peroleh dari data primer & sekunder. Adapun teknik analisis data tersebut dapat diperoleh dari 1) pengumpulan data dilakuakn mealui wawancara, observasi, maupun dokumentasi untuk memperoleh data yang lengkap, peneliti mencatat data yang diperoleh dari kegiatan observasi atau pengamatan keadaan pengurus maupun santri. 2) reduksi Data memilih data yang berisi hal pokok sesuai dengan fokus penelitian. 3) penyajian data yang sudah di reduksi, penyajian data bisa dilakukan berupa uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. 4) verifikasi data penarikan kesimpulan dari data-data yang telah dikumpulkan guna menjawab rumusan masalah yang sudah dirumuskan sejak awal. Hasil nya dalam mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam memberikan manfaat kepada masyarakat. Implementasi metode bandongan dimana santri mendengarkan, memahami, menulis yang sudah dijelaskan kepada ustadzah dengan baik. Serta santri dapat mengembangkan pola pikir tentang materi yang disampaikan dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan bermasyarakat. Proses pembelajaran tersebut bertujuan untuk merancang dan mengarahkan agar santri mampu memahami isi kandungan materi yang sedang dipelajarindi pondok pesantren. Setelah mampu menguasai diharapkan santri bisa menerapkan dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran ini juga membuat santri untuk terus belajar kitab kuning dan musyawarah dengan santri yang lain.