shinta wulandari
Analisis Farmasi dan Makanan Univeristas Malahayati

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SALEP DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) TERHADAP KELINCI JANTAN ( Oryctolagus Cuniculus ) shinta wulandari; Hanalisa Pertiwi
Jurnal Analis Farmasi Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v7i2.8185

Abstract

Tanaman tembelekan (Lantana camara L.) terutama pada daunnya banyak mengandung beberapa jenis fitokimia yaitu flavanoid, saponin dan tanin yang berfungsi sebagaiantiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antiinflamasi salep daun tembelekan (Lantana camara L.) terhadap kelinci jantan. Perlakuan dilakukan pada tiga kelompok kelinci, setiap kelompok terdiri dari dua ekor kelinci. Kelompok pertama diberikan sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 5%. Kelompok kedua diberikan sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 10% dan kelompok ketiga diberikan sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 15%. Pengolesan dilakukan satu kali sehari dan pengamatanpenyembuhan radang dilakukan selama tujuh hari. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pada sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 15% menunjukan aktivitas penyembuh peradangan terhadap kelinci jantan pada hari ke-3, salep dengan konsentrasi ekstrak 10% menunjukkan aktivitas penyembuh peradangan terhadap kelinci jantan pada hari ke-4, dan untuk salep dengan konsentrasi ekstrak 5% menunjukkan efektivitas penyembuh peradangan terhadap kelinci jantan pada hari ke-5. Dari hasil yang diperolehdapat disimpulkan bahwa sediaan salep ekstrak daun tembelekan (Lantana camara L.) efektif dalam penyembuhan peradangan, sediaan salep yang paling efektif yaitu pada sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 15%.
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SALEP DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara L.) TERHADAP KELINCI JANTAN ( Oryctolagus Cuniculus ) shinta wulandari; Hanalisa Pertiwi
Jurnal Analis Farmasi Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v7i2.8185

Abstract

Tanaman tembelekan (Lantana camara L.) terutama pada daunnya banyak mengandung beberapa jenis fitokimia yaitu flavanoid, saponin dan tanin yang berfungsi sebagaiantiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antiinflamasi salep daun tembelekan (Lantana camara L.) terhadap kelinci jantan. Perlakuan dilakukan pada tiga kelompok kelinci, setiap kelompok terdiri dari dua ekor kelinci. Kelompok pertama diberikan sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 5%. Kelompok kedua diberikan sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 10% dan kelompok ketiga diberikan sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 15%. Pengolesan dilakukan satu kali sehari dan pengamatanpenyembuhan radang dilakukan selama tujuh hari. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pada sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 15% menunjukan aktivitas penyembuh peradangan terhadap kelinci jantan pada hari ke-3, salep dengan konsentrasi ekstrak 10% menunjukkan aktivitas penyembuh peradangan terhadap kelinci jantan pada hari ke-4, dan untuk salep dengan konsentrasi ekstrak 5% menunjukkan efektivitas penyembuh peradangan terhadap kelinci jantan pada hari ke-5. Dari hasil yang diperolehdapat disimpulkan bahwa sediaan salep ekstrak daun tembelekan (Lantana camara L.) efektif dalam penyembuhan peradangan, sediaan salep yang paling efektif yaitu pada sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 15%.
EVALUASI PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS shinta wulandari; Diah Astika Winahyu
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9742

Abstract

Asam mefenamat merupakan senyawa obat yang rentan baik terhadap cahaya maupun udara atau kelembapan, sehingga penyimpanannya tidak lebih dari 30˚C dan terlindung dari cahaya.. Suhu merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan ketidakstabilan obat. Penyimpanan obat pada kondisi udara yang sangat panas dapat merusak mutu obat. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah suhu penyimpanan baik pada suhu dingin, suhu kamar, suhu hangat selama 72 jam dapat mempengaruhi kadar tablet asam mefenamat terhadap kadarnya dengan metode Spektrofotometri UV-Vis,. Teknik analisa pengambilan sampel secara purposive sampling. Sampel diuji secara kuantitatif dengan spektrofotometri yaitu mengamati kadar tablet asam mefenamat yang telah disimpan pada suhu dingin, suhu kamar, suhu hangat.Dari hasil analisis penetapan kadar sampel tablet asam mefenamat dimana kadar rata-rata pada sampel yang disimpan suhu dingin 92,22 %, suhu kamar 97,74 %, dan pada suhu hangat 111,91%.
SKRINNING FITOKIMA DAN UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth) TERHADAP BAKTERI Staphylococcusaureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Radho Al Kausar; shinta wulandari; Lini Ocha Azizah Abnurama
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9913

Abstract

Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  skrinning  fitokimia  dan  efektifitas ekstrak daun kenikir. Prinsip metode ini yaitu perhitungan zona hambat berupa daerah jernih disekitar cakram menggunakan media Nutrient Agar (NA). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun kenikir mempunyai kandungan flavanoid, tannin, polifenol, alkaloid, dan saponin daya hambat antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus Aureus dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Untuk kontrol positif menggunakan tetrasiklin  lalu kontrol negatif menggunakan aquades. Ekstrak daun kenikir memiliki zona hambat terkecil pada konsentrasi 25%  sebesar 0 mm, 50%  sebesar 10,5 mm, 75%  sebesar 10,7 mm lalu 100% sebesar 12 mm.
EVALUASI PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS shinta wulandari; Diah Astika Winahyu
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9742

Abstract

Asam mefenamat merupakan senyawa obat yang rentan baik terhadap cahaya maupun udara atau kelembapan, sehingga penyimpanannya tidak lebih dari 30˚C dan terlindung dari cahaya.. Suhu merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan ketidakstabilan obat. Penyimpanan obat pada kondisi udara yang sangat panas dapat merusak mutu obat. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah suhu penyimpanan baik pada suhu dingin, suhu kamar, suhu hangat selama 72 jam dapat mempengaruhi kadar tablet asam mefenamat terhadap kadarnya dengan metode Spektrofotometri UV-Vis,. Teknik analisa pengambilan sampel secara purposive sampling. Sampel diuji secara kuantitatif dengan spektrofotometri yaitu mengamati kadar tablet asam mefenamat yang telah disimpan pada suhu dingin, suhu kamar, suhu hangat.Dari hasil analisis penetapan kadar sampel tablet asam mefenamat dimana kadar rata-rata pada sampel yang disimpan suhu dingin 92,22 %, suhu kamar 97,74 %, dan pada suhu hangat 111,91%.
SKRINNING FITOKIMA DAN UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth) TERHADAP BAKTERI Staphylococcusaureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Radho Al Kausar; shinta wulandari; Lini Ocha Azizah Abnurama
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9913

Abstract

Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  skrinning  fitokimia  dan  efektifitas ekstrak daun kenikir. Prinsip metode ini yaitu perhitungan zona hambat berupa daerah jernih disekitar cakram menggunakan media Nutrient Agar (NA). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun kenikir mempunyai kandungan flavanoid, tannin, polifenol, alkaloid, dan saponin daya hambat antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus Aureus dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Untuk kontrol positif menggunakan tetrasiklin  lalu kontrol negatif menggunakan aquades. Ekstrak daun kenikir memiliki zona hambat terkecil pada konsentrasi 25%  sebesar 0 mm, 50%  sebesar 10,5 mm, 75%  sebesar 10,7 mm lalu 100% sebesar 12 mm.