Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK KEKUATAN IMPAK DAN KEKERASAN HYBRID BIOKOMPOSIT BERBASIS EPOKSI YANG DIPERKUAT SERAT SABUT KELAPA DAN SERAT SINTETIS Indra Mawardi; Nurdin Husin; Zaini Zaini; Usman Usman; Saifuddin Saifuddin
MULTITEK INDONESIA Vol 16, No 1 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/mtkind.v16i1.5102

Abstract

Abstrak Penggunaan serat alam sebagai penguat pada material komposit polimer memberikan beberapa keunggulan karena densitasnya yang rendah, biodegradable, dan mudah didaur ulang, namun sifat mekanisnya masih di bawah serat sintetis. Oleh karena itu untuk meningkatkan sifat mekanik biokomposit yang diperkuat serat alami perlu dikombinasi dengan co-reinforcement serat sintetis. Dalam artikel ini, kami mempelajari hybrid biocomposite laminasi yang diperkuat dengan serat sabut kelapa dan serat sintetis menggunakan matriks resin epoksi. Hybrid biocomposite dibentuk secara hand lay up menggunakan penguat serat sabut kelapa dengan variasi serat sintetis berupa E-glass, kain sintetis, dan lembaran karet. Peletakan penguat dilakukan dengan berbagai variasi, yaitu HBK-1, HBK-2, dan HBK-3. Pengujian kekuatan impak, kekerasan dan densitas dilakukan untuk mempelajari karakteristik dari hybrid biocomposite. Hasil pengujian impak menunjukan varian HBK-1 memiliki kekuatan impak tertinggi sebesar 0.05 J/mm2. Sedangkan hasil pengujian kekerasan dan pengukuran densitas menunjukan varian HBK-3 menghasilkan nilai tertinggi, masing-masing 14,96 HB dan 1,29 g/cm3. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa sifat material dasar dari setiap co-reinforcement dan jumlah lapisan memberikan pengaruh terhadap kekuatan impak dan kekerasan dari hybrid biocomposite. Dari hasil penelitian menunjukan penggunaan serat sabut kelapa yang inovatif akan bermanfaat bagi pengembangan teknologi material biokomposit dan aspek lingkungan. Abstract Using natural fibers as reinforcement in polymer composite materials provides several advantages because of their low density, biodegradability, and easy recycling. However, its mechanical properties are still below that of synthetic fibers. Therefore, to improve the mechanical properties of natural fiber reinforced biocomposite, combining it with synthetic fiber co-reinforcement is necessary. This article studies a laminated hybrid biocomposite reinforced coconut coir and synthetic fibres using an epoxy resin matrix. Hybrid biocomposite is formed by hand layup using reinforcing coconut fibre, with various synthetic fibers in the namely  E-glass, synthetic fabric, and rubber sheet. The reinforcement is laid out with various variations, namely HBK-1, HBK-2, and HBK-3. Impact strength, hardness and density tests were carried out to study the characteristics of the hybrid biocomposite. The impact test results show that the HBK-1 variant has the highest impact strength of 0.05 J/mm2. Meanwhile, hardness testing and density measurements showed that the HBK-3 variant produced the highest values, 14.96 HB and 1.29 g/cm3. The test results show that the basic material properties of each co-reinforcement and the number of layers affect the impact strength and hardness of the hybrid biocomposite. The research results show that innovative coconut fibre will be beneficial for the development of biocomposite material technology and environmental aspects
PELATIHAN RUNNING TEXT SEBAGAI MEDIA INFORMASI UNTUK PUSTAKAWAN DI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Nurlaili Nurlaili; Irwan Irwan; Suryati Suryati; Hanif Hanif; Zaini Zaini; Muslim Muslim
Jurnal Vokasi Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Vokasi (Maret)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v8i1.5035

Abstract

UPT. Perpustakaan Politeknik Negeri Lhokseumawe merupakan pusat informasi di kampus politeknik negeri lhokseumawe. Perpustakaan juga merupakan tempat terfavorit bagi mahasiswa untuk menghabiskan waktunya, baik untuk belajar, berkumpul atau sekedar istirahat bersama. Permasalahannya adalah terkadang informasi yang berkaitan dengan perpustakaan tidak dapat tersampaikan dengan tepat kepada pemustaka. Informasi tersebut bisa merupakan peraturan, jadwal layanan, rambu perpustakaan dan lain sebagainya tidak dianggap penting oleh pemustaka, hal itu karena tidak tersedia papan pengumuman yang memadai. Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, papan pengumuman manual tidak lagi diperlukan. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah adanya running text bar sebagai sarana dan media yang bisa menampilkan informasi yang lebih menarik perhatian pemustaka. Penggunaan running text adalah pilihan yang tepat untuk menarik perhatian karena selain menyampaikan pesan dan informasi yang dapat digunakan sebagai media promosi juga menampilkan rangkaian tulisan berjalan,serta juga bisa untuk menampilkan gambar dan logo LED secara luas dipakai pada modul tampilan ini karena memiliki kelebihan diantaranya tingkat kecerahan tinggi, tegangan kerja rendah, konsumsi daya kecil, miniaturisasi, umur panjang, tahan gangguan dan kinerja yang stabil. Pustakawan dan staf perpustakaan sebagai pengelola perpustakaan sudah selayaknya memiliki pengetahuan tentang running text bar tersebut. Metodelogi pelatihan dilakukan dengan cara 1) persiapan, yaitu a) menggali informasi akan kebutuhan mitra untuk kegiatan pelatihan, b) penetapan peserta dan materi dalam pelaksanaan pelatihan, c) penyiapan materi dan alat dan perangkat yang akan digunakan dalam pelatihan; 2) Pelaksanaan, yaitu dengan langkah: a) mengadakan pretest atau test awal untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta tentang running text, b) memberikan pelatihan dengan cara praktek langsung mendesain dan merakit running text secara software dan hardware, c) mengadakan test akhir untuk mengetahui sejauh mana peserta dapat menyerap ilmu selama kegiatan pelatihan; 3) Evaluasi dan pelaporan dan seminar. Target dan luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada usulan ini adalah sebagai berikut: 1) menumbuhkan minat pustakawan akan pengetahuan dan mempunyai pemahaman tentang perangkat teknologi terkini, 2) pustakawan mempunyai skill baru untuk merancang running text bar yang bermanfaat bagi pemustaka, 3) UPT. Perpustakaan mempunyai media sarana untuk penyampaian informasi secara mudah dan tepat dengan running text, 4) menunjang tujuan perpustakaan dan perpustakaan dalam memberikan pelayanan prima kepada pemustaka, 5) peserta pelatihan memperoleh sertifikat pelatihan.