Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN SIKAP REMAJA DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE DI DAYAH TERPADU AL-MADINATUDDINIYAH SYAMSUDDHUHA Elizar Elizar; Nova Sumaini Prihatin; Nurmila Nurmila; Jasmiati Jasmiati
Indonesian Trust Health Journal Vol 5 No 2 (2022): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v5i2.112

Abstract

Iron deficiency can cause anemia. Failure to reduce anemia can result in millions of women experiencing impaired health and quality of life, and can interfere with adolescent development and learning. Basic Health Research Data (RISKESDAS) in 2018 shows the percentage of this case increased to 48.9%. The proportion of anemia in adolescent girls is greatest in the age group 15-24 years and 25-34 years, when compared to 2013 it was found that it was only 37.1%. The purpose of this study was to analyze the relationship between the role of health workers and adolescent attitudes with adherence to Fe tablet consumption in Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsuddhuha, North Aceh Regency. This research is an observational study with a cross-sectional approach. The population in this study were young women MA grades 2 and 3. The sample size was 120 samples, using stratified random sampling. The results of the chi-square test obtained p-value <0.05 for the variable of the role of health workers and adolescent attitudes with adherence to the consumption of Fe tablets and attitudes. However, logistic regression test , the double test carried out on both variables showed that the attitude variable was more dominantly related than health workers with a p-value of 0.05. It is very important for adolescents to continue to obediently consume iron tablets, as an effort to prevent anemia by attending health classes and counseling related to this problem by involving the participation of teachers other than health workers. Abstrak Kekurangan zat besi dapat menyebabkan terjadinya anemia. Kegagalan untuk mengurangi anemia dapat mengakibatkan jutaan wanita mengalami gangguan kesehatan dan kualitas hidup, dan dapat mengganggu perkembangan serta pembelajaran remaja. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menujukkan persentase kasus ini meningkat menjadi 48,9%. Proporsi anemia pada remaja putri terjadi paling besar di kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun jika dibandingkan tahun 2013 ditemukan hanya sebesar 37,1 %. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan peran petugas kesehatan dan sikap remaja dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe di Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsuddhuha Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri Tingkat MA kelas 2 dan 3. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 120, dengan menggunakan pengambilan sampel secara stratified random sampling. Hasil uji chi – squre test diperoleh nilai p-value < 0,05 untuk variable peran petugas kesehatan dan sikap remaja dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe sikap. Namun uji regresi logistik ganda yang dilakukan terhadap kedua variabel menunjukkan variabel sikap lebih dominan berhubungan dibandingkan dengan petugas kesehatan dengan nilai p-value 0,05. Sangatlah penting bagi remaja untuk terus patuh mengkonsumsi tablet besi, sebagai salah satu upaya pencegahan anemia dengan mengikuti kelas kesehatan dan penyuluhan yang tekait dengan masalah tersebut dengan melibatkan peran serta guru selain petugas kesehatan.
Edukasi tentang Anemia pada Remaja Putri di Dayah Terpadu Al Madinatuddiniyah Syamsuddhuha Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Jasmiati Jasmiati; Elizar Elizar; Nurmila Nurmila; Nova Sumaini Prihatin
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 5, No 2 (2023): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v5i2.490

Abstract

Adolescence is a period when growth occurs rapidly, so nutritional needs also increase. One of the nutrients whose needs increase is iron. Iron deficiency can cause anemia. Failure to reduce anemia can result in millions of women experiencing health and quality of life problems, can interfere with development and learning. Anemia is more common in young women, because it is the age group that needs the most nutrients. The purpose of this community service activity is to increase young women's knowledge about anemia. The problem-solving method used is to provide education about anemia to young women starting with a pre-test followed by delivery of counseling materials about anemia to young women and ending with a post-test and distributing leaflets and posters about anemia. Community service activities carried out for one day at Integrated Dayah Al Madinatuddiniyah Syamsuddhuha, Dewantara District, North Aceh Regency with 30 target audiences, resulted in an increase in knowledge during the pre test in the good category, namely 57% to 87% during the post test after being given counseling about anemia .Participants were enthusiastic about the education delivered, no one left the counseling area, this proved that the participants paid attention to the counseling material delivered. It is expected that health workers and teachers will provide information about anemia to young women as an effort to increase knowledge by activating peers so that information is conveyed to young women continuously so that they can prevent and treat anemia as early as possible.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP AKTIVITAS SEKSUAL PADA IBU MENOPAUSE DI KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE Nova Sumaini Prihatin; Nurmila Nurmila; Ernita Ernita
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 1 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i1.120

Abstract

The decline due to menopause will have an impact on a decrease in various body systems including a decrease in maternal sexuality. Decreased sexuality in menopausal women can occur due to physical changes, psychological changes, lack of information and knowledge of changes that occur in mothers and is supported by negative assessments from society about old age sexuality. The research objective was to determine the relationship between knowledge and sexual activity in postmenopausal women. Research design with quantitative observational method is cross sectional. This research was conducted in Muara Satu District, Lhokseumawe City. The population in this study were all menopausal women aged 50-60 years who still had a life partner as many as 544 people. Samples were taken based on the Lameshow formula with a total of 82 menopausal women. Data analysis was univariate and bivariate with Chi-square test. The results of the study using the Chi-square test showed p value = 1,000 proving that there was no significant relationship between knowledge and sexual activity. It is recommended that health workers on duty at the Puskesmas, especially outside the building, can communicate, provide information and education to mothers, especially about sexual activity during menopause. Abstrak Kemunduran akibat masa menopause akan membawa dampak pada penurunan berbagai sistem tubuh termasuk penuruanan seksualitas ibu. Penurunan seksualitas pada ibu menopause dapat terjadi karena adanya perubuhan fisik, perubahan psikologis, kurangnya informasi dan pengetahuan akan perubahan yang terjadi pada ibu serta didukung oleh penilaian negative dari masyarakat tentang seksualitas masa tua. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap aktivitas seksual pada ibu menopause. Desain penelitian dengan metode observasional secara kuantitatif yaitu cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu menopause yang berumur 50-60 tahun yang masih punya pasangan hidup sebanyak 544 orang. Sampel diambil berdasarkan rumus Lameshow dengan jumlah 82 orang ibu menopause. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian dengan uji Chi-square menunjukkan Nilai p = 1,000 membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan aktivitas seksual. Disarankan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas terutama luar gedung agar dapat melakukan komunikasi, memberikan informasi dan edukasi pada ibu terutama tentang aktivitas seksual masa menopause.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP RENCANA PEMILIHAN TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMUDERA KABUPATEN ACEH UTARA Jasmiati Jasmiati; Nurmila Nurmila; Rosyita Rosyita; Elizar Elizar
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 1 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i1.142

Abstract

The high maternal mortality rate (MMR) in several regions of the world reflects inequality in access to quality health services. MMR in developing countries in 2017 is 462/100,000 live births (KH) while in developed countries it is 11/100,000 KH. The program to accelerate the reduction of MMR is carried out by ensuring that every mother is able to access quality maternal health services, such as health services for pregnant women, delivery assistance by trained health workers at health service facilities, postpartum care for mothers and babies, special care and referrals if complications occur and family planning services including postpartum family planning. Efforts that can be made by health workers to prevent maternal and fetal morbidity and death are early detection of complications of pregnancy and preparing the mother for normal delivery, while efforts that can be made by pregnant women in early detection of complications of pregnancy are checking the pregnancy as soon as possible and regularly to the facility health services (Posyandu, Puskesmas, Hospitals, Clinics/Independent Midwife Practices) and are able to recognize danger signs of pregnancy early so that if signs of danger are found, immediately go to the nearest health care facility to get immediate treatment. This study aims to analyze the relationship between the knowledge and attitudes of pregnant women about danger signs of pregnancy to the plan for choosing a health service location in the Work Area of ​​the Samudera Public Health Center in North Aceh Regency in 2022. This type of research was a community-based cross-sectional study conducted on pregnant women using the technique Sampling was determined by accidental sampling, namely all pregnant women who were met in September according to the established criteria totaled 60 pregnant women. The bivariate analysis shows that there is a relationship between the knowledge and attitude of pregnant women towards the plan for choosing a health service location in the Work Area of ​​the Samudera Public Health Center, North Aceh District. It is expected that mothers will be prepared in choosing where to go for health services if danger signs of pregnancy are encountered and as input for the Puskesmas in determining policies, especially in efforts to improve maternal and child health. Abstrak Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di beberapa wilayah di dunia mencerminkan ketidaksetaraan dalam akses ke layanan kesehatan yang berkualitas. AKI di negara-negara berkembang pada tahun 2017 adalah 462/100.000 kelahiran hidup (KH) sedangkan di negara-negara maju adalah 11/100.000 KH. Program percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana termasuk KB pasca persalinan. Upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mencegah terjadinya kesakitan dan kematian ibu dan janin adalah deteksi dini penyulit kehamilan dan menyiapkan ibu untuk persalinan normal sedangkan upaya yang dapat dilakukan oleh ibu hamil dalam deteksi dini terhadap penyulit kehamilan adalah memeriksakan kehamilan sesegera mungkin dan teratur ke fasilitas pelayanan kesehatan (Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik/Praktik Mandiri Bidan) dan mampu mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini sehingga apabila ditemukan tanda-tanda bahaya maka segera ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan penanganan segera. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan terhadap rencana pemilihan tempat pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Samudera Kabupaten Aceh Utara Tahun 2022. Jenis penelitian ini studi cross-sectional berbasis komunitas yang dilakukan pada ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel ditentukan secara accidental sampling yaitu semua ibu hamil yang di temui pada bulan September sesuai dengan kriteria yang ditetapkan berjumlah 60 ibu hamil. Dari analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap rencana pemilihan tempat pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Samudera Kabupaten Aceh Utara. Diharapkan kesiapsiagaan ibu dalam memilih tempat pelayanan kesehatan yang dituju apabila ditemui tanda-tanda bahaya kehamilan dan sebagai masukan bagi pihak Puskesmas dalam menentukan kebijakan khususnya dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP KEJADIAN FLOUR ALBUS DI PASANTREN DAYAH TERPADU AL-MADINATUDDINIYAH SYAMSUDDUHA KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA Nurmila Nurmila; Nova Sumaini Prihatin; Rosyita Rosyita
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 1 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : STIKes Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i1.145

Abstract

Adolescence is a transitional age from childhood to adulthood and is the starting point for the reproductive process. Physical changes occur very quickly during adolescence, including changes in the reproductive organs so that reproductive functions can take place. Maintaining and maintaining health in adolescence will have an impact on adolescent reproductive health starting from an early age. Reproductive health is a serious problem throughout human life. Lack of information and knowledge about changes in the reproductive system in adolescence causes anxiety and embarrassment which can lead to various kinds of problems related to their reproductive organs, one of the problems that is often experienced by adolescents is vaginal discharge. This type of research is observational with a cross-sectional approach where the subject is observed only once by measuring the independent and dependent variables. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes of young women towards the occurrence of Flour Albus at the Integrated Dayah Islamic Boarding School Al-Madinatuddiniyah Syamsudduha, Dewantara District, North Aceh Regency. person. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis with the Chi-square test.The results showed that there was a significant relationship between knowledge and attitude towards the Flour Albus incident. It is recommended that the integrated dayah cooperate with the local health center in providing counseling and CIE to adolescents so that adolescents can prevent Flour Albus from occurring. Abstrak Usia remaja merupakan usia peralihan dari usia kanak kanak menuju usia dewasa dan menjadi titik awal proses reproduksi. Perubahan fisik terjadi dengan sangat cepat saat usia remaja, termasuk perubahan pada organ reproduksi sehingga fungsi reproduksi dapat berlangsung. Memelihara dan menjaga kesehatan pada masa remaja akan memberikan dampak pada kesehatan reproduksi remaja yang di mulai dari sejak dini. Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang serius sepanjang hidup manusia. Kekurangan informasi dan pengetahuan tentang perubahan sistem reproduksi pada usia remaja menimbulkan kecemasan dan rasa malu sehingga dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan alat reproduksinya, salah satu permasalahan yang sering di alami oleh remaja adalah keputihan. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan Cross-sectional dimana subyek diobservasi satu kali saja dengan pengukuran variabel bebas dan variabel terikat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Kejadian Flour Albus Di Pasantren Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsudduha Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Populasi pada penelitian ini adalah Remaja Putri kelas Aliyah sebanyak 60, sampel pada penelitian ini adalah total populasi yaitu sebanyak 60 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Chi-squre. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap terhadap kejadian Flour Albus. Disarankan kepada dayah terpadu agar dapat bekerja sama dengan Puskesmas setempat dalam memberikan penyuluhan dan KIE pada remaja agar remaja dapat mencegah terjadinya Flour Albus.
Pengaruh Akupressure dan Jus Alpukat Terhadap Intensitas Nyeri Haid pada Remaja Putri Elizar Elizar; Nurmila Nurmila; Hendrika Wijaya Katrini Putri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 6 (2024): Volume 4 Nomor 6 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i6.14375

Abstract

ABSTRACT Dysmenorrhea is still a special concern in women's health. In Indonesia, many women still experience menstrual pain and around 60-90% of teenage girls experience menstrual pain. The impact of menstrual pain is a decrease in physical activity and quality of life in women. Currently, there are many non-pharmacological therapies that can be given to teenagers to reduce menstrual pain, one of which is acupressure massage and consuming avocados. This study aims to look at giving acupressure and consuming avocado juice on the intensity of menstrual pain in adolescent girls. This type of research is a quasi-experiment with a pretest-posttest two group design. The sample was 60 young women at Dayah Ashabul Yamin and divided into 2 intervention groups. Acupressure intervention was given on days 1 to 3 of menstruation for 15 minutes and avocado juice intervention was given for 3 days for 250 ml. Data analysis used the Wilcoxon test. The results of the research showed that the pretest and posttest normality data in the three groups had an abnormal data distribution of <0.05, The test results showed that the acupressure and avocado juice groups experienced a decrease in menstrual pain with an average value of 8.50 and a sig. 0,000. So it can be concluded that giving acupressure and avocado juice has an effect on the intensity of menstrual pain in young women. Keywords: Acupressure, Avocado, Menstrual Pain, Teenage Girls  ABSTRAK Dismenore masih menjadi perhatian khusus dalam kesehatan wanita. Di Indonesia masih banyak perempuan yang mengalami nyeri haid dan sekitar 60-90% remaja putri mengalami nyeri haid. Dampak dari nyeri haid berupa penurunan aktivitas fisik dan kualitas hidup pada perempuan. Sekarang ini banyaknya terapi nonfarmakologi yang dapat diberikan kepada remaja dalam menurunkan nyeri haid, salah satunya adalah pijat acupressure dan konsumsi buah alpukat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pemberian acupressure dan konsumsi jus alpukat terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri. Jenis penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest two group desain. Sampel adalah remaja putri di di DayahAshabul Yamin sebanyak 60 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok intervensi. Intervensi acupressure diberikan pada hari ke 1 sampai ke 3 haid selama 15 menit dan intervensi jus alpukat diberikan selama 3 hari sebanayak 250 ml. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon test. Hasil penelitian didapat data normalitas pretest dan posttest pada ketiga kelompok adalah berdistribusi data tidak normal <0,05, hasil uji menunjukan pada kelompok akupressure dan jus alpukat mengalami penurunan nyeri haid dengan nilai rata-rata 8.50 dan nilai sig. 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian acupressure dan jus alpukat berpengaruh terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri. Kesimpulan penelitian ini pemberian acupressure dan jus alpukat berpengaruh terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri                     Kata Kunci: Akupressure, Alpukat, Nyeri Haid, Remaja Putri
Edukasi Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Wanita Usia Subur (WUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara Nurmila Nurmila; Elizar Elizar; Hendrika Wijaya Kartini Putri
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 6, No 1 (2024): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v6i1.641

Abstract

Cervical cancer is the fourth most common cancer affecting women worldwide. Prevention and screening are by far the most effective modalities for reducing health care burden and mortality from cervical cancer. In Indonesia, cervical cancer is the second largest cancer disease after breast cancer. Many women are still unable to detect cervical cancer at an early stage for various reasons. Personal, social, cultural and structural factors are the most important barriers to cervical cancer screening. The problem-solving method used is education through presentations about IVA examinations by distributing leaflets and posters and carrying out IVA examinations. When carrying out community service activities, there were 30 women of childbearing age who attended. Community service activities carried out for two days in the Tanah Luas Community Health Center Work Area, North Aceh Regency, there was an increase in the knowledge of the community service target audience regarding IVA Examination education, the pretest evaluation of targets who had good knowledge was 40% and in the posttest evaluation good knowledge was 90%. The entire target audience (30 WUS) actively participated in the IVA examination. It is important for health workers to continue to provide information and education about the importance of VIA examinations as an effort to detect cervical cancer early.
HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN SIKAP REMAJA DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE DI DAYAH TERPADU AL-MADINATUDDINIYAH SYAMSUDDHUHA Elizar Elizar; Nova Sumaini Prihatin; Nurmila Nurmila; Jasmiati Jasmiati
Indonesian Trust Health Journal Vol 5 No 2 (2022): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v5i2.112

Abstract

Iron deficiency can cause anemia. Failure to reduce anemia can result in millions of women experiencing impaired health and quality of life, and can interfere with adolescent development and learning. Basic Health Research Data (RISKESDAS) in 2018 shows the percentage of this case increased to 48.9%. The proportion of anemia in adolescent girls is greatest in the age group 15-24 years and 25-34 years, when compared to 2013 it was found that it was only 37.1%. The purpose of this study was to analyze the relationship between the role of health workers and adolescent attitudes with adherence to Fe tablet consumption in Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsuddhuha, North Aceh Regency. This research is an observational study with a cross-sectional approach. The population in this study were young women MA grades 2 and 3. The sample size was 120 samples, using stratified random sampling. The results of the chi-square test obtained p-value <0.05 for the variable of the role of health workers and adolescent attitudes with adherence to the consumption of Fe tablets and attitudes. However, logistic regression test , the double test carried out on both variables showed that the attitude variable was more dominantly related than health workers with a p-value of 0.05. It is very important for adolescents to continue to obediently consume iron tablets, as an effort to prevent anemia by attending health classes and counseling related to this problem by involving the participation of teachers other than health workers. Abstrak Kekurangan zat besi dapat menyebabkan terjadinya anemia. Kegagalan untuk mengurangi anemia dapat mengakibatkan jutaan wanita mengalami gangguan kesehatan dan kualitas hidup, dan dapat mengganggu perkembangan serta pembelajaran remaja. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menujukkan persentase kasus ini meningkat menjadi 48,9%. Proporsi anemia pada remaja putri terjadi paling besar di kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun jika dibandingkan tahun 2013 ditemukan hanya sebesar 37,1 %. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan peran petugas kesehatan dan sikap remaja dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe di Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsuddhuha Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri Tingkat MA kelas 2 dan 3. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 120, dengan menggunakan pengambilan sampel secara stratified random sampling. Hasil uji chi – squre test diperoleh nilai p-value < 0,05 untuk variable peran petugas kesehatan dan sikap remaja dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe sikap. Namun uji regresi logistik ganda yang dilakukan terhadap kedua variabel menunjukkan variabel sikap lebih dominan berhubungan dibandingkan dengan petugas kesehatan dengan nilai p-value 0,05. Sangatlah penting bagi remaja untuk terus patuh mengkonsumsi tablet besi, sebagai salah satu upaya pencegahan anemia dengan mengikuti kelas kesehatan dan penyuluhan yang tekait dengan masalah tersebut dengan melibatkan peran serta guru selain petugas kesehatan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP AKTIVITAS SEKSUAL PADA IBU MENOPAUSE DI KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE Nova Sumaini Prihatin; Nurmila Nurmila; Ernita Ernita
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 1 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i1.120

Abstract

The decline due to menopause will have an impact on a decrease in various body systems including a decrease in maternal sexuality. Decreased sexuality in menopausal women can occur due to physical changes, psychological changes, lack of information and knowledge of changes that occur in mothers and is supported by negative assessments from society about old age sexuality. The research objective was to determine the relationship between knowledge and sexual activity in postmenopausal women. Research design with quantitative observational method is cross sectional. This research was conducted in Muara Satu District, Lhokseumawe City. The population in this study were all menopausal women aged 50-60 years who still had a life partner as many as 544 people. Samples were taken based on the Lameshow formula with a total of 82 menopausal women. Data analysis was univariate and bivariate with Chi-square test. The results of the study using the Chi-square test showed p value = 1,000 proving that there was no significant relationship between knowledge and sexual activity. It is recommended that health workers on duty at the Puskesmas, especially outside the building, can communicate, provide information and education to mothers, especially about sexual activity during menopause. Abstrak Kemunduran akibat masa menopause akan membawa dampak pada penurunan berbagai sistem tubuh termasuk penuruanan seksualitas ibu. Penurunan seksualitas pada ibu menopause dapat terjadi karena adanya perubuhan fisik, perubahan psikologis, kurangnya informasi dan pengetahuan akan perubahan yang terjadi pada ibu serta didukung oleh penilaian negative dari masyarakat tentang seksualitas masa tua. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap aktivitas seksual pada ibu menopause. Desain penelitian dengan metode observasional secara kuantitatif yaitu cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu menopause yang berumur 50-60 tahun yang masih punya pasangan hidup sebanyak 544 orang. Sampel diambil berdasarkan rumus Lameshow dengan jumlah 82 orang ibu menopause. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian dengan uji Chi-square menunjukkan Nilai p = 1,000 membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan aktivitas seksual. Disarankan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas terutama luar gedung agar dapat melakukan komunikasi, memberikan informasi dan edukasi pada ibu terutama tentang aktivitas seksual masa menopause.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP RENCANA PEMILIHAN TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMUDERA KABUPATEN ACEH UTARA Jasmiati Jasmiati; Nurmila Nurmila; Rosyita Rosyita; Elizar Elizar
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 1 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i1.142

Abstract

The high maternal mortality rate (MMR) in several regions of the world reflects inequality in access to quality health services. MMR in developing countries in 2017 is 462/100,000 live births (KH) while in developed countries it is 11/100,000 KH. The program to accelerate the reduction of MMR is carried out by ensuring that every mother is able to access quality maternal health services, such as health services for pregnant women, delivery assistance by trained health workers at health service facilities, postpartum care for mothers and babies, special care and referrals if complications occur and family planning services including postpartum family planning. Efforts that can be made by health workers to prevent maternal and fetal morbidity and death are early detection of complications of pregnancy and preparing the mother for normal delivery, while efforts that can be made by pregnant women in early detection of complications of pregnancy are checking the pregnancy as soon as possible and regularly to the facility health services (Posyandu, Puskesmas, Hospitals, Clinics/Independent Midwife Practices) and are able to recognize danger signs of pregnancy early so that if signs of danger are found, immediately go to the nearest health care facility to get immediate treatment. This study aims to analyze the relationship between the knowledge and attitudes of pregnant women about danger signs of pregnancy to the plan for choosing a health service location in the Work Area of ​​the Samudera Public Health Center in North Aceh Regency in 2022. This type of research was a community-based cross-sectional study conducted on pregnant women using the technique Sampling was determined by accidental sampling, namely all pregnant women who were met in September according to the established criteria totaled 60 pregnant women. The bivariate analysis shows that there is a relationship between the knowledge and attitude of pregnant women towards the plan for choosing a health service location in the Work Area of ​​the Samudera Public Health Center, North Aceh District. It is expected that mothers will be prepared in choosing where to go for health services if danger signs of pregnancy are encountered and as input for the Puskesmas in determining policies, especially in efforts to improve maternal and child health. Abstrak Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di beberapa wilayah di dunia mencerminkan ketidaksetaraan dalam akses ke layanan kesehatan yang berkualitas. AKI di negara-negara berkembang pada tahun 2017 adalah 462/100.000 kelahiran hidup (KH) sedangkan di negara-negara maju adalah 11/100.000 KH. Program percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana termasuk KB pasca persalinan. Upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mencegah terjadinya kesakitan dan kematian ibu dan janin adalah deteksi dini penyulit kehamilan dan menyiapkan ibu untuk persalinan normal sedangkan upaya yang dapat dilakukan oleh ibu hamil dalam deteksi dini terhadap penyulit kehamilan adalah memeriksakan kehamilan sesegera mungkin dan teratur ke fasilitas pelayanan kesehatan (Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik/Praktik Mandiri Bidan) dan mampu mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini sehingga apabila ditemukan tanda-tanda bahaya maka segera ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan penanganan segera. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan terhadap rencana pemilihan tempat pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Samudera Kabupaten Aceh Utara Tahun 2022. Jenis penelitian ini studi cross-sectional berbasis komunitas yang dilakukan pada ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel ditentukan secara accidental sampling yaitu semua ibu hamil yang di temui pada bulan September sesuai dengan kriteria yang ditetapkan berjumlah 60 ibu hamil. Dari analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap rencana pemilihan tempat pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Samudera Kabupaten Aceh Utara. Diharapkan kesiapsiagaan ibu dalam memilih tempat pelayanan kesehatan yang dituju apabila ditemui tanda-tanda bahaya kehamilan dan sebagai masukan bagi pihak Puskesmas dalam menentukan kebijakan khususnya dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak.